NovelToon NovelToon
Berjalan Di Atas Luka

Berjalan Di Atas Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Ibu Mertua Kejam / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dina Aisha

Hidup hanya untuk berjalan di atas luka, itulah yang dialami oleh gadis bernama Anindira Sarasvati. Sejak kecil, ia tak pernah mendapat kasih sayang karena ibunya meninggal saat melahirkan dirinya, dan ayahnya menyalahkan Anin atas kematian istrinya karena melahirkan Anin.

Tak hanya itu, Anin juga selalu mendapat perlakuan tak adil dari ibu dan adik tirinya.
Suatu hari, ayahnya menjodohkan Anin dengan putra sahabatnya sewaktu berperang melawan penjajah. Anin tak memiliki pilihan lain, dia pun terpaksa menikahi pria bernama Giandra itu.

Bagaimana kisah mereka selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Aisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Karma

Sesampainya di rumah, Giandra bergegas membopong Anin menuju bale kayu di teras depan. Dengan hati-hati, ia membaringkan tubuh lemah Anin di atas permukaan bale itu.

“Kamu tunggu di sini ya. Aku ambil es batu dulu,” ujarnya pelan.

Anin hanya mengangguk kecil. Giandra bergegas masuk ke rumah, membuka lemari pendingin, mengambil beberapa bongkah es batu, lalu kembali ke teras dengan langkah tergesa-gesa. Dia duduk di belakang Anin, perlahan mengangkat ujung baju hingga menampakkan luka memar kebiruan di punggung Anin.

“Maafin aku, sayang ... Gara-gara aku, kamu jadi terluka,” tutur Giandra dengan suara bergetar.

Anin menoleh sekilas, seulas senyum tipis terukir di bibirnya. “Ini bukan salah kamu. Akulah yang bersedia melindungi kamu,” sahutnya.

Giandra hanya terdiam. Napasnya berat, menahan rasa bersalah yang menyesak di dada. Dia menempelkan kain berisi es batu ke luka itu.

“Aww! Perih banget ...” keluh Anin dengan nada melirih, menahan nyeri yang menusuk.

“Tuh kan! Kamu sih maksa lindungi aku jadi, sakit sendiri, kan!” seru Giandra.

“Hmm ... Aku lebih takut kehilangan kamu. Kalau tadi aku nggak lindungi, pasti kepala kamu udah kena asbak itu,” ucap Anin.

Anin menoleh ke belakang, menatap wajah Giandra yang tengah serius mengobati lukanya. Senyum sumringah mengembang di bibirnya, kemudian dia kembali menatap ke depan.

“Oh iya, masalah warisan itu gimana? Kita harus balik ke sana lagi. Warisan itu harus diperjuangin karena ada hak adik tirimu juga,” ujar Anin.

Giandra menghela napas berat. “Nanti aja. Kalau luka memar kamu, baru kita ke sana lagi.”

Anin mengangguk kecil, sementara Giandra masih terpaku menatapnya dengan sorot mata sendu. Maaf, kehadiranku jadi beban buat kamu.

Dia menunduk, menghembuskan napas berat yang terasa menyesakkan.

...🌹🌹...

Beberapa hari berlalu ...

Anin dan Giandra melangkah keluar dari pasar tradisional. Di tangan kanannya, Giandra menenteng kantong besar berisi belanjaan, sementara tangan kirinya melingkar di bahu Anin yang tengah sibuk mengunyah makanan ringan.

“Lho, Anin? Kamu baik-baik aja?” tanya Sri yang tiba-tiba muncul di depan mereka.

Anin mengernyit. “Kenapa? Kamu berharap aku luka parah ya?” balasnya sinis.

“Jangan fitnah! Aduh, males banget ketemu orang miskin kayak kalian,” cemooh Sri dengan tatapan congkak.

Giandra menatapnya sembari menyunggingkan senyum. “Lucu juga, orang kaya tapi belanjanya di pasar becek begini,” ejeknya santai.

Anin mendekati wajah Giandra, lalu berbisik. “Maklum aja, suaminya nggak peduli sama dia dan cuma anggap dia alat bikin anak.”

Sri langsung membelalak. “Apa kamu bilang? Sembarangan! Cinta Hanung ke aku jauh lebih besar dari cinta Giandra ke kamu,” elaknya.

Giandra dan Anin saling memandang. “Oh gitu ya? Maaf, kami baru tahu. Soalnya selama ini nggak pernah lihat Hanung bantu urus anak atau pekerjaan rumah lainnya,” ucap Giandra.

Sri terdiam, tatapan tajamnya menusuk Giandra. Namun, laki-laki itu memusatkan tatapannya pada Anin sembari tersenyum lembut.

“Ayo, kita pergi, sayang. Takut suaminya yang kaya raya dan penyayang itu datang,” ajak Giandra sembari menuntun Anin menjauh.

Anin menutup mulutnya, berusaha menahan tawa, sementara Giandra terus menuntunnya hingga tiba di depan mobil mereka.

Sri mematung, memandang Giandra dan Anin yang telah masuk ke mobil. Tiba-tiba seseorang menarik tas dari pundaknya.

“Copet!!” teriak Sri panik.

Anin menatap ke kaca jendela, lalu melirik Giandra yang hendak menyalakan mesin mobil.

“Kak Sri dicopet. Kita harus bantu kejar!” serunya.

Giandra langsung menggeleng cepat. “Jangan, sayang. Kamu lupa? Gara-gara dia, punggung kamu sampai memar dan kamu nggak bisa tidur berhari-hari karena kesakitan.”

“Tapi—”

Belum sempat Anin melanjutkan, Giandra sudah menginjak pedal gas. Mobil mereka melaju meninggalkan Sri yang masih berlari mengejar pencopet yang kabur menggunakan sepeda.

“Copet! Copet! Tolong kejar copetnya!!” Sri menjerit histeris. Namun, beberapa pemuda yang melihatnya hanya berpandangan satu sama lain.

“Males bantuin dia,” ucap salah satu dari mereka.

“Iya, pelit banget orangnya. Dulu gue disuruh bawain belanjaan ke mobilnya tapi nggak dikasih upah sepeserpun,” timpal pemuda kedua.

“Biarin aja, jangan ditolong. Lagian dia kaya, duit segitu mah nggak ngaruh,” sahut pemuda ketiga.

Tak ada satu pun yang menolong. Sementara Sri terus berlari dengan napas tersengal, dan peluh yang mengalir deras dari pelipisnya.

“Dasar warga kampungan! Bukannya bantu malah nontonin aja!” cemooh Sri.

Dia tetap berlari mengejar pencopet yang kini sudah berada jauh di depan. Namun, tanpa sadar, sebuah mobil terbuka pengangkut sayuran melaju dengan kecepatan sedang.

“Awas!! Rem-nya rusak!!” teriak si sopir.

Sri terperanjat, berusaha menghindar. Namun, terlambat. Seketika tubuhnya tersambar mobil dan terpental hingga menghantam aspal.

Jeritan panik menggema. Beberapa warga bergegas mendekat. Darah segar mengalir dari pelipis, siku, kakinya yang terluka parah.

“Cepat, bawa dia ke klinik!!” seru seorang warga.

Tanpa pikir panjang, mereka membopong tubuh Sri yang tak berdaya dan membawanya menuju klinik terdekat dari pasar itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!