seorang gadis muda yg tidak sengaja bertemu dengan tuan muda yg seorang mafia. pertemuan yg tidak sengaja, lalu di pertemukan kembali dengan ada nya perjodohan di antara ke dua nya. nikah paksa pun terjadi, namun di antara kalian hanya terjadi seperti sebuah kontrak. bagaimana cerita nya??? ikuti terus cerita nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Nanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 06 (kontrak)
sore itu, kau pun keluar dengan taksi. Luna yg sudah di beri amanah oleh ayah mu agar memastikan kau tidak pergi kemana-mana. dia pun mengejar mu, namun kau lebih dulu melaju dengan taksi yg kau tumpangi. kau sengaja tidak membawa ponsel mu, kau hanya membawa dompet mu.
kau berhenti di salah satu telfon umum, dan menelfon Vino untuk menemui mu di salah satu kafe. setelah itu, kau pun menuju ke kafe yg di janjikan. setelah cukup lama menunggu di sana, akhirnya Vino pun tiba
"hei Laura. suatu kejutan kau mengajak ku bertemu untuk pertama kali nya. " sapa Vino duduk di kursi sebelah mu
"aku lebih terkejut dengan berita yg beredar" ucap mu dengan wajah datar
"berita... berita apa!?? " Vino pun langsung mengeluarkan ponsel nya, dan melihat berita apa yg kau maksud kan. saat sudah melihat nya, Vino pun hanya mengusap wajah nya
"kau sudah mengetahui nya!? " kau memastikan
"hemm, baru saja. " ucap nya dengan serius "baiklah, mari tetap jalan kan permintaan mereka"
"apa.... "
"dengarkan aku dulu. kita sama-sama tidak menginginkan pernikahan ini, jadi mari kita buat kontrak. "
"apa maksud mu?? " kau pun tidak mengerti
"kita menikah hanya berdasarkan kontrak. aku akan memberikan mu apa pun yg kau mau selama pernikahan. uang, mobil, rumah atau apa lah. aku juga tidak akan menyentuh mu, tapi tetap lah menikah dengan ku" ucap Vino
"hemm, kau tau. aku tidak membutuhkan semua itu. jika kau ingin menikah, kenapa harus dengan ku. kalau kau bisa memberikan segala yg kau janjikan, wanita mana pun akan mau. " tegas mu
"tapi Laura, ayah ku hanya menginginkan mu"
"kau ini takut pada ayah mu atau takut semua fasilitas mu akan di ambil. "
Vino diam sesaat "jika ayah mu sakit keras, dan ini adalah salah satu dari keinginan terakhir nya. apa kau tidak akan memenuhi nya!?? " ucap Vino dengan tiba-tiba
"jangan bercanda!! "
"aku sedang tidak bercanda. Laura, ayah ku sedang sakit keras. kangker tulang belakang stadium akhir. kami sengaja menyembunyikan nya dari semua orang, bahkan seluruh dunia. kami juga sudah berusaha mengobati nya sampai ke luar negeri. namun, dia memang tidak bisa sembuh karena penyakit itu sudah ada lama sebelum aku ada. jika kau tidak percaya, kau bisa ikut aku ke rumah dan aku akan menunjukkan nya pada mu. aku menjalankan semua pekerjaan Ayah ku, karena aku tau ini tidak akan lama. " jelas nya pada mu
tanpa kau sadari air mata mu pun jatuh mendengar cerita nya "baik, mari buat kontrak" ucap mu menyetujui "aku juga tidak menginginkan pernikahan ini, namun ayah ku mengingin kan nya. aku masih ingin bekerja dan menikmati masa muda ku" ucap mu lagi
"baik, ikut dengan ku. " Vino memegang tangan mu dan membawa mu pergi
******
"untuk apa kita di sini!?? " kau pun bertanya begitu sampai di kantor nya
"untuk membuat kontrak" ucap nya masih menarik tangan mu mengikuti langkah nya
kau melewati beberapa satpam di sana, dan tiba lah kau di ruangan nya. kau pun duduk di salah satu sofa, sedang kan Vino duduk di kursi nya dan sedang mengerjakan sesuatu. kau pun hanya diam melihat sekeliling mu, di saat itu. ponsel Vino berbunyi, dia melihat ke arah mu
"halo paman.... " sapa Vino masih menatap layar laptop nya "ooh Laura pergi dari rumah!?? " dia masih mengabaikan mu dan menatap layar laptop nya "jangan khawatir paman, aku akan mencari nya sampai ketemu. dan akan ku pastikan, aku sendiri yg akan mengantar nya ke rumah" "baik paman. " Vino pun meletakkan ponsel nya
"apa itu ayah ku!?? " kau pun bertanya ketika dia sudah selesai menelfon
"hemm, kegaduhan apa yg kau buat di rumah mu. sampai ayah mu meminta ku mencari mu!?? "
"hemm tidak ada, hanya saja mereka melarang ku keluar rumah. aku hanya melanggar nya saja. " ucap mu dengan santai
Vino hanya diam. dia pun pergi entah kemana, tak berapa lama kembali dengan membawa selembar kertas. Vino pun mengambil cap jempol di meja nya, lalu duduk di samping mu
"baca ini.... " sembari menyodorkan kertas itu
kau pun mengambil nya, dan mulai membaca nya. dan isi kertas itu adalah tentang kontrak pernikahan, yg isi nya :selama kau dan Vino berada di depan kedua keluarga, kalian layak nya pasangan yg suami istri. kau masih di perbolehkan bekerja di kantor, begitu juga Vino. kau juga masih punya kebebasan yg sama saat sebelum menikah, begitu juga dengan nya. di larang membawa seseorang pulang ke rumah, jika tidak ada izin.
kau pun meletakkan kertas itu di atas meja "setuju.... " kau pun melihat ke Vino
Vino pun langsung cap jempol di kertas itu, begitu juga dengan mu. setelah itu, kau melipat nya "apa yg kau lakukan!?? " tanya Vino
"kau tidak lihat, aku sedang ingin menyimpan nya. oiya, kau lupa mencantumkan satu syarat lagi" kau melihat nya dan bersandar
"apa...!?? "
"kau berjanji tidak akan menyentuh ku selama pernikahan. ingat, pernikahan ini hanya kontrak. " kau pun menegaskan nya kembali
Vino pun hanya diam sembari melipat tangan nya "baiklah, aku akan mengantar mu pulang sekarang. " Vino pun bangun
"tidak, aku belum ingin pulang sekarang!! " kau masih tak bergerak dari posisi mu
"apa maksud mu!?? " Vino melihat mu heran
kau melihat jam tangan mu "sekarang masih pukul 08.00 malam, aku belum ingin pulang. " kau pun berdiri "kau tidak perlu mengantar ku, aku akan pulang sendiri nanti. lagi pula, besok status ku sudah akan berubah.. " gumal mu sembari berjalan meninggalkan nya
"hei, jangan gila. aku sudah berjanji pada ayah mu, aku sendiri yg akan mengantarkan mu pulang. " Vino mengejar mu
"baik, kalau begitu kau yg harus mengikuti ku. " ucap mu berhenti sejenak
"hah, aku tidak punya waktu untuk itu. " ucap Vino
"kalau begitu menjauh lah, dan sampai jumpa besok" kau pun berlalu pergi meninggalkan nya.
saat kau sedang menunggu taksi, mobil Vino pun berhenti di depan mu. kaca pintu mobil pun terbuka "masuk lah.... " ucap Vino melihat mu dari dalam mobil
kau pun masuk "ouh, kau berubah fikiran. "
"mau kemana kau!?? " ke kafe yg ada di dekat pantai
"hemm.... " Vino pun membuang muka nya dan tersenyum
"ada apa!?? " kau melihat nya
"tidak, hanya saja. aku fikir, orang seperti mu suka ruang yg tertutup. ternyata sama saja dengan gadis lain" Vino sedang menilai mu
"kau tidak bisa menilai seseorang hanya karena dia menyukai dunia luar. kau tau bunglon, dia bisa menyamar menjadi apa saja saat di perlukan. kau terlalu meremehkan wanita. " ucap mu
"ooh benarkah... "