Menjadi seorang dokter bedah ilegal di dalam sebuah organisasi penjualan organ milik mafia berbahaya, membuat AVALONA CARRIE menjadi incaran perburuan polisi. Dan polisi yang ditugaskan untuk menangani kasus itu adalah DEVON REVELTON. Pertemuan mereka dalam sebuah insiden penangkapan membuat hubungan mereka menjadi di luar perkiraan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai Menemukan Titik Terang
Lembaran laporan investigasi tampak berantakan di atas meja kerja Devon.
Devon mengusap matanya yang sudah merah akibat kurang tidur. Tiga hari nonstop menyelidiki jaringan dokter ilegal Don Vittorio, tapi hasilnya tetap nihil.
"Damn it!!" umpatnya, melemparkan dokumen itu.
Detektif Mendez di sebelahnya menghela napas. "Mereka punya sistem yang rapi. Setiap dokter pakai identitas samaran, lisensi palsu, bahkan tempat rahasia untuk operasi."
Devon berdiri, berjalan mondar-mandir di ruangan itu.
"Pasti ada pola. Aku harus mencarinya," bisiknya tiba-tiba.
*
*
Malam itu, Devon menyelinap ke gudang penyimpanan arsip salah satu rumah sakit yang diduga salah satu dokternya bekerja sama dengan Don Vittorio.
Dengan senter kecil, dia menyisir tumpukan berkas operasi lima tahun terakhir.
‘Tujuh kasus kematian pasien dengan luka bedah aneh. Dua belas laporan organ hilang saat autopsi.
Semuanya terjadi di hari Kamis.’
Tak lama, dia menemukan berkas terakhir. Sebuah nama muncul berulang sebagai dokter penanggung jawab. Dr. Aldo Quentin.
"I got you," gumam Devon. Dan kemudian pria itu kembali ke kantornya.
*
*
Kantor Devon dipenuhi oleh papan yang penuh dengan foto, dokumen, dan benang merah yang menghubungkan satu nama ke nama lain.
Di tengahnya, foto Dr. Aldo—seorang ahli bedah yang tiba-tiba menghilang.
“Dia salah satu dokter bayangan Don Vittorio,"* gumam Devon sambil menatap layar komputernya yang masih menyala. “Tapi kenapa menghilang sekarang?"
Keesokan harinya, setelah semalaman menganalisis data tentang Aldo, Devon memutuskan untuk melacak Aldo.
Tapi apa yang dia temukan justru semakin membingungkan.
Di catatan Polisi, tidak ada laporan orang hilang atas nama Aldo. Itu artinya keluarganya tidak mengajukan pencarian orang hilang.
Devon mengernyitkan keningnya. ‘Seorang dokter dengan karier cemerlang, tiba-tiba lenyap tanpa jejak, dan tidak ada yang peduli? Impossible.’
*
*
Akhirnya Devon pergi ke rumah Aldo bersama rekannya, Mendez.
Rumah megah bergaya Mediterania itu kini kosong. Taman yang dulu tampaknya terawat sekarang dipenuhi rumput liar.
Sebuah papan "TERJUAL" tergantung di pagar besi.
Devon mengetuk pintu tetangga sebelah dan bertanya tentang Aldo.
"Ah, Dokter Aldo? Aku tak tahu dia di mana. Tapi keluarganya pindah ke Swiss," kata seorang wanita tua dengan logat Italia kental.
"Kapan?"
"Beberapa minggu lalu. Tiba-tiba saja."
"Jadi Aldo tak ikut?”
Wanita itu mengangguk. "Dia bercerai dengan istrinya sebulan sebelumnya. Aku pernah melihat mereka bertengkar hebat di depan rumah, dan juga dengan anaknya."
Devon mencatat detail itu. Perceraian mendadak. Penjualan rumah terburu-buru. Kepergian tanpa kabar.
“Apakah ini artinya dia tidak pergi, melainkan dihilangkan?” kata Mendez.
Devon mengangguk. “Ya, aku merasa dia sudah dilenyapkan. Mungkin karena tahu terlalu banyak.”
*
*
Tengah malam Devon baru saja keluar dari kantor polisi. Ducati-nya melaju cepat menyusuri jalan yang sepi.
Jarum speedometer menunjukkan 140 km/jam.
‘Masih ada laporan yang harus diselesaikan,’ pikirnya sambil menggeretakkan giginya. ‘Kasus ini sudah mulai menemukan titik terang. Beberapa hari lagi aku harus bersiap untuk penggerebekkan di markas mereka.’
Tak lama, terdengar suara benturan logam yang mengerikan mengguncang kesunyian.
Dua mobil sedan bertabrakan frontal 200 meter di depannya. Satu mobil terbalik, yang lainnya hancur di bagian depan. Asap pun mulai mengepul.
Devon segera mengerem, ban motornya sampai berbunyi di aspal. Tanpa pikir panjang, dia melepas helm dan berlari menuju lokasi kecelakaan.
*
*
masih penasaran siapa yg membocorkan operasi Devon di markas Don Vittorio dulu ya 🤔🤔