NovelToon NovelToon
Demi Semua Yang Bernafas

Demi Semua Yang Bernafas

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Babah Elfathar

Kisah Seorang Buruh kasar yang ternyata lupa ingatan, aslinya dia adalah orang terkuat di sebuah organisasi rahasia penjaga umat manusia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Babah Elfathar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Bab 28

“Tapi aku tidak menyukainya!” ujar Gadis, mengangkat kepalanya dan menatap Rangga dengan mata yang masih seindah dulu.

Rangga mengerutkan kening. “Kalau kamu tidak suka, jangan menikah dengannya.”

Gadis menghela napas berat dan menggeleng pelan. “Ada masalah di perusahaan. Aku harus menikah dengannya. Dika dan keluarganya bisa membantu menyelamatkan bisnis keluarga kami, tapi syaratnya aku harus menikah dengannya. Kalau ada jalan lain, aku pasti menolak.”

Di kalangan keluarga kaya, hal seperti ini bukan hal asing — menyelesaikan masalah atau membalas budi lewat pernikahan anak-anak mereka sudah menjadi hal lumrah.

“Jadi kamu datang ke sini untuk minta bantuanku?” tanya Rangga.

Gadis menggeleng lemah. “Apa yang bisa kamu lakukan? Kalau saja kamu tidak melakukan hal itu dan masih dianggap bagian dari keluargamu, mungkin kamu bisa membantuku.”

Nada itu meremehkan — membuat Rangga tersenyum tipis. Ia tidak terlalu memandang tinggi keluarga Suryono.

Dengan status sebagai anggota Night Watcher, memiliki Kartu Berlian Astra Bank, serta jaringan luas di bawah kendali Lyren Haven, ia jauh melampaui bayangan siapa pun.

Meski tidak pernah pulang, Rangga selalu memantau dan menafkahi orang tuanya secara diam-diam.

“Mungkin… aku memang bisa membantumu,” ucap Rangga, menyentuh hidungnya santai.

Gadis menatapnya heran. “Rangga, kamu tahu aku tidak banyak berhubungan dengan pria. Bahkan bisa dibilang hanya sekali, itu pun denganmu. Sembilan tahun sudah lewat. Aku tak mau merusak apa yang sudah terjadi. Begitu kamu keluar dari penjara, kamu menikah. Dan sekarang kamu dekat dengan sepupuku. Jadilah lelaki yang baik dan bertanggung jawab!”

Rangga tertawa lepas — jelas Gadis salah paham soal kemarin.

“Jadi ini yang ingin kamu bicarakan denganku?” tanyanya sambil tersenyum.

“A-aku hanya ingin bicara. Sudah sembilan tahun kita tidak bertemu seperti ini… kemarin karena ada Dika, kita tidak sempat mengobrol.”

Rangga menatap Gadis, dagunya bertumpu pada jari. Wanita di hadapannya masih sama — wajahnya, sifatnya, auranya — tidak berubah sedikit pun.

Tatapan itu membuat Gadis salah tingkah, pipinya bersemu.

“Apakah kamu benar-benar ingin menikah dengan Dika?” tanya Rangga memastikan.

“Memangnya penting?” jawab Gadis lesu. “Sekarang aku sudah bertunangan dengannya. Kalau aku menolak menikah, entah apa yang akan terjadi dengan perusahaan keluargaku. Lagi pula, keluargaku pasti tetap memaksaku.”

Rangga tersenyum samar. “Oke, aku paham situasimu.”

Gadis menggeleng, kesal dengan respon datar itu.

Tak lama kemudian, ia memanggil Windy yang menunggu di luar ruangan.

“Wen, kamu boleh masuk sekarang.”

Windy masuk dengan senyum manis dan lesung pipi di wajahnya. “Kalian sudah selesai bicara?”

Gadis mengangguk. “Kita harus segera kembali. Kalau Dika tahu aku pergi terlalu lama, bisa-bisa dia menginterogasiku.”

Mereka pun berpisah.

“Eh, tunggu…” Rangga menepuk jidatnya begitu Gadis dan Windy pergi.

“Aku lupa tanya kenapa mereka ada di Kota Veluna,” gumamnya kesal.

Masih di area Landscape view, ketika Rangga tengah menyesali kelalaiannya, dua orang pria mendekatinya dan menepuk pundaknya dari belakang.

“Ada apa?” tanya Rangga datar.

“Bos kami ingin bertemu denganmu,” jawab salah satu pria itu.

Bos mereka? Siapa lagi kalau bukan Elang Dirgantara?

Apakah ini ada hubungannya dengan Rangga yang melindungi Windy kemarin?

Kemarin Rangga sudah sempat mencari informasi tentang Elang Dirgantara lewat Sisil Bahri, dan ternyata keluarganya memang berpengaruh besar.

Barney Syam memang orang terkaya di Kota Veluna, tapi keluarga Dirgantara menempati posisi tepat di bawahnya — dua raksasa bisnis yang saling bersaing.

Sebagai anak dari keluarga terkuat di kota itu, Windy Syam dan Elang Dirgantara sudah saling mengenal sejak muda. Mereka bahkan bersekolah di tempat yang sama dan sama-sama lulusan Lyren Haven, universitas terbaik di negara Aerion.

“Oke,” kata Rangga datar. “Aku akan menerima undangannya dengan senang hati. Pimpin jalannya.”

Kedua pria itu saling berpandangan. Biasanya, target mereka akan menolak, membuat mereka harus menyeretnya paksa dan menimbulkan keributan.

Tapi pria ini… malah setuju begitu saja. Mudah sekali.

“Ikuti kami,” ujar salah satunya dengan senyum bingung.

Rangga mengikuti mereka ke sebuah van hitam yang sudah menunggu.

“Sepertinya nyalimu besar juga, ya? Berani mendekati Windy Syam?” cibir salah satu pria di kursi depan setelah mesin menyala. “Wanita itu sudah jadi incaran bos kami.”

Rangga hanya tersenyum, tidak menanggapi.

“Ya, sekarang bisa senyum. Tapi nanti setelah ketemu Bos Elang, lihat saja, kamu pasti menangis!”

Pria di sebelahnya ikut menimpali dengan nada mengancam.

Namun semua gertakan itu tidak mempan.

Bagi Rangga, ini hanya seperti dapat tumpangan gratis menuju pusat kota.

Sekitar tiga puluh menit kemudian, mobil berhenti di sebuah garasi besar. Di sana terparkir deretan mobil mewah berkilau.

Begitu Rangga keluar, salah satu pria itu mendorongnya kasar. “Masuk!”

Setelah melewati garasi, area dalamnya ternyata luar biasa luas — bukan sekadar bengkel. Ada lapangan tenis, basket, bahkan ruang terbuka dengan sofa mahal berjejer.

Lebih dari dua puluh pria dan wanita berada di sana, sebagian mengenakan pakaian pesta, sebagian pakaian santai. Beberapa wajah bahkan dikenalnya —

termasuk Rafael Voss, Zachry Shah, dan tentu saja, Dika.

Di tengah ruangan duduk Elang Dirgantara, pria berambut biru yang sedang bersandar santai, menatap Rangga dengan mata tajam.

Yang membuat Rangga sedikit terkejut adalah Dika, yang duduk di samping Elang, melingkarkan tangan di pinggang seorang gadis cantik.

Rangga memicingkan mata, bibirnya menegang.

Reaksi Dika juga tak kalah kaget — ia jelas tak menyangka Rangga datang bersama anak buah Elang.

Beberapa wajah lain di ruangan itu tampak tidak senang melihat kedatangannya.

Ya, sebagian dari mereka adalah orang yang sama dari pesta ulang tahun Windy beberapa waktu lalu.

Saat Rangga melangkah masuk, Elang berbicara santai,

“Kak Dika, aku sudah habiskan banyak uang buat modif mobil ini. Banyak kolektor mobil mewah datang ke sini, kau tahu sendiri.”

Dua anak buahnya segera melapor, “Bos, kami sudah membawa orang yang Anda minta.”

Mereka mendorong Rangga ke tengah ruangan.

Dika melihatnya dan tersenyum sinis. “Orang yang katanya pacarnya Windy itu, ya? Dia ini!”

Elang menatap Dika. “Kak Dika, kamu kenal dia?”

“Sedikit,” jawab Dika dengan nada mengejek. “Tapi tenang saja. Lakukan apa pun sesukamu padanya. Aku sama sekali tidak dekat dengannya. Lebih tepatnya… aku benci dia.”

Elang menarik napas lega. Kalau Dika benar-benar mengenal Rangga, ia pasti akan menahan diri. Tapi kini tidak.

Dengan gaya angkuh, ia menyilangkan kaki dan menatap Rangga penuh kesombongan.

“Berlutut.”

Semua orang di ruangan itu menatap. Beberapa wanita berpakaian seksi tersenyum sinis — bagi mereka, adegan seperti ini sudah biasa.

Bahkan Zachry dan Dika ikut menatap Rangga dengan pandangan merendahkan.

“Ck ck… kamu kira karena ayah Windy melindungimu aku jadi takut?” kata Elang dengan nada mengejek. “Aku bukan tipe orang yang banyak bicara. Aku suruh kamu berlutut, apa kamu tidak dengar?”

Beberapa anak buahnya langsung mengambil tongkat bisbol, pipa besi, raket, apa pun yang bisa digunakan sebagai senjata.

Melihat Rangga masih diam, mereka mulai bergerak maju, siap menyerang.

Namun Rangga hanya tersenyum tipis, tangannya menyentuh hidungnya santai.

Tatapannya dingin menusuk ke arah Elang, dan dengan nada rendah ia berkata—

> “Terus kamu kira aku menyuruhmu menggonggong di depanku?”

 

Bersambung

1
・゚・ Mitchi ・゚・
mampir thor..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!