NovelToon NovelToon
IRREGULAR: Anomali Yang Terkirim Ke Isekai

IRREGULAR: Anomali Yang Terkirim Ke Isekai

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Isekai / Light Novel
Popularitas:497
Nilai: 5
Nama Author: Awaluddin

Cakka Barani, seorang mahasiswa yang juga merupakan otaku yang berasal dari dunia modern, mendapati dirinya tiba-tiba saja terlempar ke dunia lain saat keluar dari kamarnya. Berkat pengetahuan yang dimilikinya, mampukah dia bertahan hidup di dunia baru yang penduduknya bertahan hidup mengandalkan sihir dan pedang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Awaluddin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2: Heroine?

Dibandingkan dengan gua sempit yang selama ini aku tempati, tempat ini benar-benar sangat luar biasa. Akhirnya aku bisa makan sesuatu selain serangga... Yah itu benar-benar hal yang sangat menggembirakan.

Ikan sangat melimpah di danau ini dan beberapa tumbuhan yang dapat dimakan tumbuh di sekitarnya. Dengan memanfaatkan tumbuhan kering dan cahaya dari batu yang bersinar, aku memusatkan cahayanya ke arah batu transparan lainnya—yang aku temukan di dasar danau saat hendak menyelam untuk menangkap ikan—sehingga cahayanya terfokus dan dapat menghasilkan api.

Dengan pengetahuan yang aku miliki dari dunia sebelumnya, aku berhasil membuat api sehingga aku bisa menikmati makanan yang layak. Keahlian yang aku miliki sebagai anak seorang nelayan juga sangat berguna saat ini. Meskipun tidak ada benda yang bisa dijadikan pancing, aku masih bisa menangkap ikan yang ada di danau dengan cara menyelam. Pengalaman menangkap ikan sejak masih kecil memungkinkan ku untuk menangkap banyak ikan hanya dengan menggunakan tangan kosong.

Uwahhh akhirnya aku bisa makan ikan bakar lagi setelah sebulan lebih memakan serangga.

Dengan mata berkaca-kaca, aku membakar dua ekor ikan yang aku tangkap—kemudian memakannya dengan sangat lahap sambil menetaskan air mata karena saking bahagianya dapat memakan makanan yang layak.

Menggunakan tumbuhan yang memiliki rasa mint sebagai bumbu membuat cita rasa ikan bakarnya menjadi lebih unik dan langsung memulihkan energi setelah beberapa saat menyantapnya. Sepertinya itu adalah tumbuhan herbal yang bisa memulihkan energi. Aku juga menyeduh tumbuhan herbal ini dan menjadikannya teh.

Haaah ... rasa ini benar-benar membuatku bernostalgia.

Di dunia sebelumnya, setiap hari aku meminum teh di pagi hari setelah sarapan. Aku tidak menyangka dapat merasakan momen itu lagi di dalam gua yang seperti ini.

Aku sudah lama memikirkan ini tapi ... apa yang harus aku lakukan mulai sekarang? Jalan keluar dari gua ini saja aku tidak tahu apalagi cara untuk kembali ke rumah. Rumah yahh ... semenjak masuk kuliah aku sudah tinggal sendirian. Dari dulu aku penasaran kenapa kami tidak punya kerabat satu pun baik dari keluarga Ayah ataupun dari keluarga Ibu. Apa jangan-jangan ... ehhhh!?

Saat sedang memikirkan tentang keluargaku, tiba-tiba saja tempat ini bergetar hebat dan kemudian seekor monster yang terlihat seperti ular muncul dari dalam danau.

Ukurannya sebesar pesawat penumpang dengan panjang yang aku tidak tahu pasti, dikarenakan hanya sebagian dari tubuhnya yang mencuat dari danau. Pupilnya berbentuk vertikal dengan iris berwarna merah seperti batu Ruby yang sangat berkilauan. Sisiknya berwarna hijau kebiruan yang tampak begitu indah bermandikan cahaya dari bebatuan yang ada di sekitar danau dan langit-langit gua. Terdapat sesuatu yang mirip dengan sirip berwarna putih yang membentang di atas badannya, kedua tanduk putih yang tampak agung mencuat di kepalanya bagaikan mengenakan sebuah mahkota. Makhluk ini terlihat seperti Naga Asia yang sering muncul pada animasi Cina.

Melihat kejadian yang tiba-tiba ini membuat jantungku berdebar-debar namun terasa menenangkan, jadi seperti ini yah rasanya melihat makhluk mitos yang sering ada di anime... Aku terpaku dengan penampilannya yang begitu indah ini dan tanpa sadar mulutku mengucapkan sebuah kata dengan pelan.

"Naga."

Mendengar hal yang aku ucapkan, makhluk itu pun membalas.

"Apa yang kau katakan, Hjyuman?" Suara itu bergema, asing namun jelas. Aku mengerutkan kening. Hjyuman? Apakah itu sebutan untuk manusia di dunia ini? Eh aku dapat mengerti ucapannya? Apa mungkin ini kemampuan default yang didapat setelah terkirim ke isekai?

"Hjyuman? Apakah yang kau maksud adalah aku?" Tanyaku, mencoba mengeja kata itu dalam benakku.

"Kau pikir siapa lagi yang aku maksud selain dirimu, Hjyuman, yang ada di tempat ini?" Nada suaranya mengandung sedikit kejengkelan. "Apa yang kau lakukan di tempat ini? Bagaimana kau bisa sampai kesini? Tergantung dari jawabanmu, aku akan mengambil tindakan yang sesuai."

"I-itu aku juga tidak tahu kenapa aku bisa berada di sini ... lebih dari sebulan yang lalu, aku tiba-tiba saja berada di tempat ini." Aku sangat ketakutan... namun di lain sisi entah mengapa aku merasakan adanya sebuah ketenangan yang misterius.

"Apa maksudmu dengan 'tiba-tiba saja berada di tempat ini' apakah kau mempermainkan aku!?"

"Ti-tidak, bu-bukan begitu, sepertinya aku bukan berasal dari dunia ini." Tubuhku mematung, tulang belakangku terasa menggigil dan keringat bercucuran di sekujur tubuhku.

Gawat sepertinya dia tidak puas dengan jawabanku.

"Hooohh ... makhluk dari dunia lain yah, jadi kau adalah salah satu dari orang dunia lain yang dikirim oleh Dewa bodoh itu untuk melatih Pahlawan yang ada di dunia ini yah ... Apakah pelatihan itu telah selesai dan kau datang ke sini sendirian untuk mencuri artefak milikku!?"

Gawat gawat gawat dia benar-benar menakutkan, aku harus membuat dia tenang dulu. Lagi pula apa-apaan maksud dia tentang Pahlawan? Aku? Seseorang yang melatih pahlawan? Apa maksud semua itu?

"Se-sepertinya ada sedikit salah paham di sini, aku bukanlah seorang Pahlawan ataupun orang yang melatih Pahlawan dan aku juga tidak punya niat untuk mencuri artefak milikmu."

Artefak yahh ... bukankah artefak itu biasanya sesuatu yang menyimpan sebuah kekuatan yang besar? Kalau di anime sih biasanya seperti itu. Aku jadi penasaran mengenai artefak ini.

"Begitu yah, cih membosankan. Aku pikir kita akan bertarung dengan sekuat tenaga. Ternyata tidak yahh. Benar-benar membosankan."

Ehhh 'cih' kata dia? Apa-apaan sikapnya itu.

Entah kenapa dia terlihat kecewa setelah mendengar jawabanku yang tidak sesuai dengan ekspektasinya dan sekarang aku tidak tahu harus berkata apa lagi.

"Baiklah, Hjyuman. Beri tahu aku siapa namamu dan ceritakan semua hal tentang dirimu dan kenapa kau bisa sampai di sini, di wilayahku!"

Dengan sikap yang sudah agak tenang, naga itu menyuruhku menceritakan semua hal tentang diriku. Meskipun dia terlihat tenang, aku masih bisa merasakan adanya sebuah tekanan yang terkandung dari suaranya.

"Namaku Cakka Barani. Kau bisa memanggilku Cakka ... Aku berasal dari dunia yang disebut bumi...."

Aku pun menceritakan semua hal tentang diriku kepada dia—makhluk yang disebut sebagai Elder Lake Serpent—bernama Neija. Awalnya aku berpikir dia adalah naga jantan tapi ternyata aku salah. Di tengah-tengah cerita, tiba-tiba saja ada kabut tipis yang menutup sebagian naga itu. Aku terdiam sejenak, saat di hadapanku, sisik hijau kebiruan itu perlahan memudar, digantikan oleh kulit seputih susu. Ukuran tubuhnya menyusut, sirip dan tanduknya menghilang, dan dalam sekejap mata, berdiri seorang wanita cantik berdada besar dengan rambut seputih salju dan mata semerah Ruby. Kimono yang membalut badannya tampak longgar di area sekitar dadanya. Cantik sekali... tapi ini benar-benar di luar nalar. Aku benar-benar diam membisu, otakku seolah berhenti bekerja, sampai beberapa kali dia memanggil namaku untuk membuatku kembali sadar. Kontras dengan suaranya dalam wujud naga yang sangat berwibawa dan mengandung tekanan, kini yang kudengar hanyalah suara lembut dari seorang wanita yang tampak berumur akhir 20an, tapi... untuk umur pastinya aku tidak tahu.

"Kimono?" Kataku terkejut melihat pakaian yang ia kenakan.

"Aku memilih pakaian ini berdasarkan apa yang aku lihat di dalam pikiranmu. Sesuatu yang aku kenakan ini merupakan sisik ku yang aku ubah menjadi tampak seperti sebuah pakaian."

Dia bisa membaca pikiran? Jadi begitu yahh ... dia sepertinya meniru kimono yang dikenakan oleh Tomoe. Di tengah-tengah cerita, aku sempat memikirkan Tomoe karena wujud naganya Tomoe mirip dengan Neija ini.

1
☆White Cygnus☆
harusnya gini '?!'
☆White Cygnus☆
ya nggak bang, orang normalmah pasti lari birit birit
☆White Cygnus☆
harusnya dibuat pakek tombak rakitan aja ...
☆White Cygnus☆
siap menguli
☆White Cygnus☆
sebenarnya kalau dijual harganya sangat mahal. gak ditambahin 'ini' juga sebenarnya gak ngaruh ...
☆White Cygnus☆
sangat easy going
☆White Cygnus☆
kebanyakan pengulangan kata 'ini' bang
Awaluddin: sip thanks masukannya bang
total 1 replies
☆White Cygnus☆
gak itu hoak, elu cuma kena genjutsu doang
☆White Cygnus☆
jamur kayu putih tuh nyala, sejenis jamur formos
☆White Cygnus☆
kerna dibekingin author makanya tenang
☆White Cygnus☆
Fans Overlord juga bang?
Awaluddin: yoi bang
total 1 replies
☆White Cygnus☆
kalo dalam hati, bisa juga pakek petik satu. 'kayak gini ...'
Himura Kenshin
Pokoknya karya ini singkatnya kereeeeen banget! Makasih author sudah membuat karya yang luar biasa😄
Celia Luis Huamani
Wah, keren betul!
Grecia Amiel
Bikin ketawa ngakak. 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!