Samuel adalah Seorang CEO sebuah Perusahaan terkenal di Negara Eropa yang memiliki sifat dingin dan kaku, memiliki sifat tenang jika mengambil sesuatu keputusan saat memimpin Perusahaannya
Namun suatu hari di saat dia baru pulang dari Bar dalam keadaan tak sadar, dia tiba-tiba di banting hingga pingsan oleh Seorang gadis yang ternyata keponakan Bibi pelayannya yang bernama Aluna
Apa yang akan terjadi selanjutnya oleh Samuel jika ketenangannya selama ini di ganggu oleh Seorang gadis bar-bar yang membuat perasaannya naik turun tak tenang seperti biasanya
Saksikan kelanjutannya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Setelah menempuh beberapa jam selama perjalanan akhirnya Luna sampai juga di sebuah Rumah Besar sekali, yang luasnya seperti Satu daerah tempat dia tinggal
"Bi, Rumah ini besar banget buat lari-larian pun lelahnya minta ampun" ucap Luna saat menatap Rumah yang saat ini ada di depannya
"Luna, Rumah ini sebutannya Mansion ya Nak" ucap Bibi Anne terkekeh mendengarkan omongan keponakannya yang baru pertama kali melihat Mansion milik Bosnya yang sangat besar
"Bi, kok sepi banget Mansion sebesar ini, Sayang banget ya Bi, bikin besar-besar gak ada yang nempatin" oceh Luna ketika masuk bersama Bibinya saat ini
"Luna, Bos yang punya mansion ini sedang bekerja, biasanya nanti malam baru pulangnya, tapi di sini banyak pelayan dan pengawal yang berjaga jadi gak sendirian aja Luna" ucap Bibi Anne dan Luna mengangguk paham karena memang sejak awal dia masuk ke Mansion ini sudah beberapa Orang dia temui dengan menggunakan seragam yang sama
"Luna, sekarang kamu istirahat aja dulu di kamar Bibi" ucap Bibi Anne
" Iya Bi" sahut Luna patuh
"Oh ya Bi, Bibi di sini jadi apa? Apa jadi sama kayak wanita yang menggunakan pakaian seragam tadi?" tanya Luna lagi dengan sangat penasaran
" Bibi di sini sebagai Kepala Pelayan, artinya wanita yang berseragam tadi adalah Anak Buah Bibi jadi jika ada aja masalah, Bibi akan langsung lapor ke Bos Bibi dan di sini tidak boleh ada pelayan yang kurang ajar seperti memakai pakaian kurang bahan atau sangat ketat, jika itu terjadi makan langsung Bibi pecat saat itu juga, karena Bibi sebagai Kepala Pelayan di sini sangat di percaya oleh Bos Bibi, jadi semuanya sangat patuh akan perintah dari Bibi" cerita Bibi tentang tugas dan tanggung jawabnya menjadi Pelayan
"Wah ternyata Bibi hebat juga bisa menjadi pemimpin di sini" puji Luna senang
Dan Luna baru tahu ternyata selain Bibi yang masuk ke lantai 2 tidak ada yang boleh masuk, Bibi Anne memiliki tugas sangat spesial yaitu membangunkan Tuan Muda dan menyiapkan sarapan pagi untuknya
Pagi Hari nya
"Lun, kamu bisa bantuin Bibi sebentar?" tanya Bibi
"Bantu apa Bi?" tanya Luna
"Ini tolong buat kan minum kopi untuk Tuan Muda, takarannya sama seperti Ibu mu yang biasa buatkan kopi untuk Ayahmu Luna" ucap Bibi memberitahu
"Hah, sama kah Bi? Ya udah Luna buatkan dulu" ucapnya yang langsung bergegas pergi ke dapur
"Iya sama Lun, Bibi buat Kopinya sama seperti Resep yang di berikan Ibu mu waktu itu" ucap Bibi Anne memberitahu lagi
"Ini Bi, sudah jadi mau taruh di mana?" tanya Luna yang membawa gelas berisi kopi
"Taruh di meja makan, sebentar lagi Tuan Muda turun, kamu masuk saja dulu ke kamar soal nya Bibi belum cerita tentang kamu nanti takut Tuan Muda marah kalau tidak di beritahu"ucap Bibi Anne yang hapal tentang sifat dan perilaku Bosnya tersebut
"Iya Bi" ucap Luna yang bergegas masuk ke kamar Bibinya
Tak lama Samuel turun seperti biasa, lalu Rey pun tak lama datang juga dan mereka bertemu di Ruang tamu seperti biasa
Setelah selesai membahas masalah pekerjaan Tuan Muda Samuel mulai menatap Bibi Anne yang saat ini berada tak jauh dari meja makan tempat Samuel duduk
"Bagaimana Bibi perjalanannya?" tanya Samuel
"Saya bersyukur Tuan Muda menyuruh supir mengantar saya sehingga saya dengan mudah nya hanya beberapa jam sudah sampai di tempat Kakak dan Kakak Ipar saya" ucap Bibi
"Syukur deh kalau gitu, kan lebih memang pake supir Bi, jadi lebih cepat sampainya, lain kali jangan sungkan lagi kalau ada apa-apa" ucap Samuel yang menganggap Bibi Anne adalah kerabatnya
"Baik Tuan Muda" ucap Bibi Anne sopan
Lalu Samuel pun mulai meminum Kopi yang di buat oleh Luna dan menatap kopi yang saat ini berada di tangannya
Kok berbeda dari biasanya, ini lebih enak ini dari yang biasanya di buat sama Bibi Anne gumam Samuel dalam hati
"Tuan, saya ingin memberitahu Anda, apa boleh?" tanya Bibi Anne ragu
"Beritahu apa Bi, katakan saja apa ada pelayan yang seperti biasa seperti kekurangan bahan atau baju ketat?" ucap Samuel penasaran
"Bukan Tuan itu" ucap Bibi Anne memilin-milin baju yang di pakainya saat ini
"Ada apa Bibi jangan buat aku pagi-pagi gini jadi penasaran deh?" tanya Samuel yang makin penasaran dengan ucapan Bibi Anne saat ini
"Itu Tuan Muda, kemaren saya membawa keponakan saya sementara tinggal di Mansion ini karena kedua orang tua nya sudah meninggal jadi tidak ada yang menjaga nya Tuan" ucap Bibi Anne menjelaskan kepada Samuel
"Oohh, itu saja yang ingin Bibi bicarakan coba dari tadi Bi, kirain ada apa aku takut kalau kamu mau berhenti Bi" ucap Samuel santai sambil tersenyum
"Umur berapa dia, Bi?" tanya Samuel
"Umur 18 tahun Tuan Muda, dia baru lulus sekolah dan kemudian ternyata dia lulus dan di terima di Kampus Birmingham Tuan dengan jalur Beasiswa" Ucap Bibi Anne
"Wah hebat sekali dia ya Bi, apa sekarang dia ada di kamar mu Bi?" tanya Samuel sambil memakan sarapannya
"Iya Tuan Muda, nanti siang saya Ijin ingin mencari kan dia rumah sewaan dekat-dekat sini untuk dia pulang pergi kuliah Tuan" ucap Bibi Anne menjelaskan semuanya dan sekalian meminta ijin pada Tuannya untuk keluar dari rumah
"Ooh Aku tau pasti dia ini yang tadi buat kopi untuk ku ya Bi?" tanya Samuel sambil menebaknya
"Iya Tuan, apakah tidak enak, kalau tidak saya buat kan lagi" ucap Bibi Anne panik karena di pikir nya racikan Luna tidak sama seperti Ibunya
"Enak kok Bi, lebih enak ini dari buatan Bibi hahaha.." tawa Samuel seketika
"Gini aja Bi, aku mau tiap aku mau minum kopi tapi dia yang buatin, terus dia ga usah sewa Rumah Bi, tempatin aja Kamar Belakang kan masih ada satu kosong nanti minta pelayan lain membersihkannya jadi Bibi ada teman nya di sini bekerja dan tidak memikirkan keponakan Bibi lagi gimana-gimana, iya kan Bi?" tanya Samuel
"Iya Tuan Muda, terima kasih sudah menolong saya memberikan kamar untuk keponakan saya nanti saya beritahu dia, kalau nanti Tuan Muda minta kopi nanti dia yang buatkan " ucap Bibi Anne terharu
"Ya sudah, karena gak ada yang Bibi ingin sampaikan, saya mau berangkat kerja dulu Bi" pamit Samuel
"Hati-hati di jalan Tuan" ucap Bibi Anne
Tak lama setelah Tuan Muda berangkat kerja, Bibi Anne menghampiri Luna ke kamarnya
"Lun, sini duduk sebentar ada yang mau Bibi cerita kan" ucap Bibi
"Apa Bi?" tanya Luna menghampiri Bibi nya
"Gini, tadi Bibi sudah kasih tau tentang kamu ke Tuan Muda kata nya kamu tidak usah sewa rumah untuk kuliah jadi nanti kamu menempati kamar tidur sebelah kamar Bibi yang ada di belakang Luna, tapi ada permintaan Tuan Muda tadi untuk mu, kalau dia mau minum kopi harus kamu yang membuat setiap hari atau kapan pun dia minta Luna dan kamu harus siap kecuali kalau kamu kuliah nanti baru Bibi yang akan membuat nya Lun" jelas Bibi
"Iya Bi, syukur deh jadi kita tidak keluar uang lagi untuk sewa rumah Bi dan aku bisa dekat dengan Bibi setiap hari" ucap Luna sambil memeluk Bibi nya
"Ya sudah ayo kita beres kan kamar baru kamu Luna, nanti setelah itu temani Bibi belanja bahan ya nanti Bibi kasih tau kamu di mana saja tempat nya ya Lun" ucap Bibi Anne senang
"Iya Bi, siap" ucap Luna tersenyum senang