NovelToon NovelToon
Panduan Tokoh Numpang Lewat

Panduan Tokoh Numpang Lewat

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa Fantasi / Sistem / Menjadi NPC / Mengubah Takdir / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Najwa Aaliyah Thoati

Su Runa hanya ingin hidup tenang, bekerja santai, dan rebahan damai di apartemen kecilnya. Tapi siapa sangka, setelah satu malam penuh deadline dan mie instan, hidupnya malah “di-upload” ke dunia kolosal sebagai… tokoh numpang lewat?!

Kini dengan nama Yun Ruona, ia mendapati dirinya bukan putri bangsawan, bukan tokoh utama, bahkan bukan penjahat kelas kakap—melainkan karakter sampingan yang kalau muncul, biasanya cuma jadi latar pemandangan.

Awalnya, hidupnya berjalan damai. Sistem hanya memberi satu misi: “Bertahan Hidup.” Tidak ada skenario aneh, tidak ada takdir tragis, tidak ada paksaan ikut alur novel. Ia tumbuh sebagai gadis biasa, menjalani kehidupan versinya sendiri—bebas dan santai.

…sampai takdir iseng mempertemukannya dengan seorang pria misterius. Sejak saat itu, hidup Yun Ruona yang tenang berubah jadi drama tak terduga, penuh salah paham kocak dan situasi yang bikin geleng-geleng kepala.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Aaliyah Thoati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20: Benang Kasih di Bawah Hujan

“Aku tidak tahu,” katanya akhirnya. “Tapi sejak hari itu, sejak kau, Su Yulan, menikah atas titah langit, segalanya berubah. Dan sekarang ... mungkin giliran anak kita untuk memikul bagian dari takdir itu.”

Su Yulan terdiam lama. Angin malam menelusup di antara helaian rambutnya yang terurai, menggoyangkan lentera di sudut balkon. Cahaya hangatnya menari di wajah mereka — dua manusia yang diam di bawah rencana langit yang tak mereka mengerti.

“Dia baru tiga tahun, Haoran.”

“Ya,” jawabnya lirih. “Tapi suamimu ini merasa ... jiwanya jauh lebih tua daripada itu.”

Ia menatap istrinya dalam-dalam, lalu menambahkan pelan, “Dan entah kenapa, aku yakin Nana bukan sekadar darah dan daging dari keluarga Yun.”

Su Yulan menatapnya, setengah takut, setengah ingin tahu. “Apa maksudmu?”

“Tadi siang aku melihatnya di taman,” katanya perlahan. “Ia menatap bunga Ziwei sambil berbisik. Angin berhenti, lalu bunga itu menunduk seolah mendengarnya. Aku tahu bukan kebetulan.”

Keheningan panjang menyelimuti mereka.

Aroma bunga malam merayap di udara, dan jauh di bawah, cahaya batu bening di kamar Yun Ruona berpendar sekali — lalu padam, seperti napas yang baru saja dilepaskan dunia.

Su Yulan memejamkan mata. “Kalau benar begitu ... apa yang harus kita lakukan?”

“Tidak ada,” jawab Yun Haoran akhirnya. “Kita hanya perlu menjaganya. Jangan sampai dunia tahu sebelum waktunya.”

Ia memegang tangan istrinya, genggamannya hangat. “Kau pernah bilang ingin memberinya kehidupan yang terbuka dan megah. Mungkin ... inilah awal dari takdir yang akan membawanya ke sana.”

Su Yulan menatap langit, di mana bulan tergantung penuh — indah tapi terasa berat.

Suara daun bambu berdesir, menyentuh batas antara doa dan ketakutan.

“Semoga langit benar-benar tahu apa yang sedang Ia rencanakan,” katanya perlahan, namun ada sesuatu di nadanya — bukan lagi sekadar harap, tapi juga pasrah.

Ia tahu: terkadang menjadi ibu berarti belajar mencintai tanpa mampu melindungi dari segalanya.

Setelah beberapa saat, Yun Haoran beranjak. Namun Su Yulan tetap berdiri di sana, menatap ke arah taman.

Cahaya bulan jatuh di kelopak Ziwei yang bergoyang pelan. Angin membawa bisikan samar, seperti gema dari masa lalu yang tidak ingin padam.

“Langit tidak pernah memberi tanpa alasan,” batinnya. “Dan jika anakku benar-benar menjadi bagian dari alasan itu, semoga aku cukup kuat untuk tidak menghentikannya.”

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di kamar kecil di sisi timur, Yun Ruona sudah tertidur lelap.

Bunga Ziwei yang ia petik beberapa hari lalu kini ia letakkan di meja kecil di samping tempat tidurnya. Warnanya mulai pudar, tapi setiap helai kelopaknya memantulkan cahaya samar dari batu bening di kalung bonekanya — seperti dua makhluk yang saling mengenal tanpa perlu kata.

>【Analisis sinkronisasi: stabil.】

>【Energi hidup meningkat alami.】

>【Faktor pemicu baru terdeteksi: perlindungan.】

Kelopak bunga itu bergerak lembut, memancarkan cahaya samar, lalu perlahan layu — bukan karena mati, melainkan seperti menyerahkan energinya kepada sesuatu yang lebih besar.

Dan di antara napas tidur Yun Ruona yang tenang, sistem merekam satu kata baru di dalam datanya:

>【Kasih \= bentuk tertinggi dari kehidupan.】

Beberapa saat kemudian, Yun Ruona membuka matanya perlahan.

Cahaya bulan merayap masuk melalui kisi-kisi jendela, menyentuh boneka Xiao Ming di pelukannya.

Langit Yunshan penuh bintang malam itu. Angin lembut membawa suara serangga dari kejauhan.

Ia menatap bonekanya. “Hari ini aneh, Xiao Ming. Aku bilang ‘jangan’ dan semuanya berhenti. Apa itu bagian dari misiku?”

>【Analisis: Respon energi spontan terdeteksi.】

>【Fungsi awal: perlindungan diri.】

Suara itu membuatnya terdiam. Ia memiringkan kepala. “Perlindungan diri?”ulangnya pelan.

>【Tujuan sistem: memastikan subjek utama tetap hidup.】

Yun Ruona mengerjap, lalu tertawa pelan. “Jadi... tugasmu menjaga aku tetap hidup, ya?”

>【Benar.】

Ia mengangguk kecil, lalu tersenyum pada bonekanya. “Terima kasih, Xiao Ming.”

Hening beberapa detik. Lalu suara itu kembali, datar tapi nyaris terdengar hangat.

>【Catatan: subjek utama menunjukkan rasa terima kasih. Emosi positif, stabil.】

Yun Ruona memiringkan kepala, menatap keluar jendela. “Kau selalu mencatat apa yang kulakukan?”

>【Ya. Semua hal yang berkaitan dengan ‘hidup’.】

Gadis kecil itu tertawa, tapi ada kilatan serius di matanya. “Kalau begitu, tulislah juga ini — ‘Aku akan hidup bukan karena diperintah, tapi karena aku ingin tahu arti hidup.’”

>【Catatan diterima.】

Cahaya di batu itu menyala, hangat dan tenang — namun di balik itu, sistem bergetar sesaat.

Ada sesuatu yang tidak tercatat sebelumnya, sesuatu yang belum bisa didefinisikan oleh rumus apa pun.

>【Variabel baru: kehendak bebas.】

>【Status: tidak dapat dianalisis.】

Dan meskipun sistem tidak memahami maknanya, cahaya di dalam batu itu berdenyut lembut — seperti jantung yang belajar merasakan untuk pertama kali.

Sementara itu, Yun Ruona memeluk bonekanya erat-erat, matanya perlahan terpejam.

“Kalau hidup memang penuh rahasia,” bisiknya pelan, “biarlah aku menyingkapnya sedikit demi sedikit.”

Angin malam masuk lewat celah jendela, meniup lembut rambutnya.

Bunga Ziwei di meja bergetar sekali, lalu diam.

Di luar sana, bulan menatap tenang dari langit Yunshan — saksi bisu atas jejak kecil yang baru saja ditulis langit di antara manusia.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Waktu pun kembali berlalu dengan cepat.

Kini tinggal dua minggu lagi hari ulang tahun sang kakak tercinta, Yun Zhen. Hari ini tanah di Yunshan sedang diguyur hujan. Awan menggantung rendah, dan kabut lembut menyelimuti halaman kediaman Yun.

Pelayan berlarian menutup jendela dan menurunkan tirai bambu.

Hujan turun deras, namun suaranya menenangkan — seperti lagu lama yang hanya bisa didengar saat hati sedang diam.

Yun Ruona duduk di beranda, memeluk bonekanya erat-erat sambil menatap air yang menetes dari ujung atap.

Cahaya kelabu sore memantul di batu bening kalung Xiao Ming, membuatnya berkilau lembut, seolah menyerap aroma hujan.

Seorang pelayan muda mendekat sambil membawa selimut tipis. “Nona Muda, nanti masuk angin kalau duduk di luar,” katanya lembut.

“Aku nggak apa-apa,” jawab Yun Ruona, matanya masih menatap halaman. “Aku cuma mau lihat hujan. Rasanya ... damai.”

Pelayan itu tersenyum kecil, lalu duduk berlutut di dekatnya. “Apa Nona sedang memikirkan sesuatu?”

Yun Ruona menunduk, jemarinya bermain di pita boneka Xiao Ming. “Aku sedang mikir hadiah buat Kak Zhen.”

“Oh? Ulang tahun Tuan Muda sebentar lagi, ya?” Pelayan itu tersenyum ramah. “Kira-kira Nona mau beri apa?”

“Awalnya aku mau bikin boneka harimau,” katanya sambil mengerutkan hidung. “Karena Kak Zhen suka binatang yang kuat. Tapi ... boneka itu terlalu kekanak-kanakan buat anak Akademi Tianwen, ya?”

Pelayan menahan tawa, “Mungkin sedikit, Nona. Tapi maksudnya pasti Tuan Muda akan mengerti.”

Yun Ruona menggeleng pelan. “Aku mau sesuatu yang bisa melindungi Gege, bukan cuma lucu.”

Ia menatap telapak tangannya yang kecil, lalu melirik pada sisa potongan kain di meja samping. “Aku mau bikin jimat kain. Dari sisa kain boneka. Aku akan jahit sendiri.”

Pelayan itu tampak terkejut. “Wah... ide yang indah, Nona. Tapi boleh saya bantu?”

Yun Ruona tersenyum tipis. “Tidak perlu. Tapi nanti tolong bantu bungkus dan titipkan pada Diedie. Biar Diedie kirim ke Akademi Tianwen, ya?”

“Tentu, Nona.” Pelayan itu mengangguk hormat. “Tuan Muda pasti senang menerima barang hasil buatan Nona Muda.”

✨ Bersambung ✨

1
Fitri R
semangat
Fitri R
semangat upnya thor
Fitri R
semangat thor upnya
Fitri R
lanjut
Fitri R
semangat thor upnya...
Ravenel Whitly
Ceritanya seru, menarik.

Tentang reinkarnasi jadi bayi, trus tetiba ada sistem. Tapi sistemnya bukan membantu si FL punya kehidupan lebih baik. Lebih ke sistem yang menghubungkan perasaan atau ikatan hubungan gitu. Ini sistem yang baru sih.

Dari judulnya Panduan Tokoh Numpang Lewat. sempet di sebutkan bentar di bab 1 & 4 tentang novel dan ingatan FL. Tapi masih belum di temukan. Ini sangat pas, berarti tokoh numpang lewat itu beneran lewat aja di buku tanpa ada yang kenal dan sadar akan keberadaannya.

Sepertinya dari 24 bab ini masih pembuka cerita. belum masuk ke intinya. Mungkin semakin ke tengah, akan semakin terbuka alur-alur tersembunyi lainnya.

Good job Author. Aku suka gaya pikirmu. Lanjutkan! aku dukung .... /Joyful//Determined//Applaud//Rose//Heart//Good/
Aisyah Suyuti
menarik
Fitri R
lanjut upnya thor...semangat
Fitri R
lanjut upnya thor....semangat
Fitri R
lanjut
DJSH _ Tutul
Ceritanya seru, gak bosen, ringan, tapi misterius.

bikin nagih deh. ditunggu bab berikutnya, ya!

/Good/
Kinara Wening
Sebagai penulis novel ini, cukup menguras otak. kadang sampai begadang buat mikir outline dan istilah lainnya. padahal belum nulis satu bab pun. perjuangan awal nulis cerita ini gak mudah. aku ingin cerita ini tidak hanya menghibur, tapi membekas dihati kalian.

dengan berkat dukungan dan cinta kalian, aku bisa tetap ada di sini dan tetap melanjutkan kisah ini, meski gak mudah.

makasih semuanya! love U All ....
/Rose//Heart//Pray/
Yourali
Karya yang bagus. ada lucunya, ada seriusnya, ada tema keluarganya, ada sistemnya. Belum tahu gimana romansa cerita ini karena masih kecil FL-nya.

Kutunggu dewasamu, Nana!

alurnya mulus bgt. gak kerasa kepaksa alurnya, kayak lagi naik rollercoaster!

pokok sukak bgt!!!!
semangat mamathor!
/Drool//Angry//Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!