 
                            "Karina, seorang gadis kecil dengan hati yang penuh warna, terutama biru. Ia memiliki sahabat bernama Alaska yang dingin dan misterius. Meskipun berbeda, mereka menjadi tak terpisahkan. Namun, Alaska tiba-tiba menghilang dari hidup Karina. Tahun berganti, Karina tumbuh menjadi gadis cantik yang masih menyimpan kenangan indah dengan Alaska. Suatu hari, ia bertemu dengan El, cowok tampan yang ceria dan suka bermain-main. Apakah Karina akan menemukan cinta baru dengan El, ataukah Alaska akan kembali ke dalam hidupnya? Baca cerita ini untuk mengetahui bagaimana Karina menghadapi kehilangan dan menemukan cinta baru dalam hidupnya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dara bluv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20- rencana jahat vasha
"gua harap lo mati jalang" ucap seseorang yang tengah melihat pemandangan saat alaska berpelukan dengan karina.
ia berjalan pergi dengan marah ia menghampiri seseorang dan memberi penawaran.
"gua punya satu pekerjaan buat lo" ucap vasha.
"pekerjaan apa?" bingung giselle.
"lo singkirkan karina dari alaska gua bakal bayar lo seratus juta"
giselle yang mendengar uang sebesar seratus juta segera menyetujui rencana nya.
"gua mau karina menjauh atau terluka. kalo bisa bunuh aja sekalian" vasha tersenyum Devil ke arah giselle.
"pastikan jangan gagal" ancam vasha lalu berjalan pergi meninggalkan giselle.
"maaf kan gua rin gua terpaksa" batin giselle.
*****
"MANA KARINA? KENAPA CUMAN KALIAN. BERDUA?!" teriak bu Lina yang tengah memarahi rayya dan Clara.
"anu bu karina tadi di bawak alaska" ucap gugup Clara.
mendengar nama alaska bu lina terdiam karna ia tahu kalo alaska anak pemilik sekolah sma cendrawasih.
"ibu ga mau tahu kalian harus cari karina sampai dapat kalo tidak ibu tambah hukuman kalian jadi lebih berat" ancam bu Lina lalu ia pergi meninggalkan rayya dan Clara.
"gimana ni ray" panik Clara.
"gimana apa nya? gua juga bingung ni nyari karina kemana."
"mana nomor ponsel nya ngga aktif lagi"
"yaudah deh kita berpencar aja nyari karina."
mereka berdua berpencar keliling sekolah mencari karina.
rayya mencari ke arah rooftop sekolah ia memanggil manggil karina namun bukan nya mendapatkan karina ia malah bertemu dengan geng blackwood.
"wih berani banget lo masuk ke sini" ucap vion yang mendekat kearah rayya.
"gua kesini cuman mau nyari karina" rayya memandang sekitar rooftop yang di penuhi geng blackwood.
karna tidak mendapati karina yang berada di sana ia ingin segera kembali namun tangan dia di cengkram vion dengan kuat.
"aw sakit lepas sialan" rayya berusaha melepaskan cengkraman tangan vion.
"lepas? lo udah datang kesini berarti siap bermain main dengan kami" vion tertawa kencang membuat yang berada di sana ikutan ketawa.
angkasa yang melihat rayya segera berdiri dan berjalan menuju ke arah rayya.
"lepaskan dia" ucap angkasa dengan data datar.
"santai bro gua bakal bagi bagi sama lo kok." vion berkata seolah olah rayya adalah barang yang bisa di bagi bagi.
angkasa yang mendengar itu terbawa emosi tangan nya terkepal kuat urat urat di leher nya menonjol.
BRUGH...
satu pukulan melayang ke rahang vion.
"dia bukan mainan bajingan" angkasa mencengkeram kemeja vion hingga membuat vion sedikit kesulitan bernafas.
"kenapa lo m-ara-h buk-an kah k-ita selal-u ber bagi-bagi w-anita " ucap terbatas bata vion.
angkasa kembali melayang kan pukulan ke arah vion dengan membabi buta.
"jaga ucapan lo bangsat" angkasa menghempaskan vion yang membuat vion terhempas kebawah.
angkasa segera menarik tangan rayya pergi dari sana.
"lo ngapain ke sana? mau caper lo ke cowok?" ucap angkasa yang menatap sinis ke arah rayya.
"g-gua nyari karina" gugup rayya yang melihat tatapan sinis dari angkasanya.
angkasa hanya trus menatap ke arah rayya yang membuat rayya merasa canggung.
*****
"KARIN LO DIMANA?" teriak Clara yang mencari nya di dekat koridor sekolah.
banyak yang melihat Clara yang tengah berteriak teriak seperti orang gila. Namun Clara mengabaikan nya.
Clara berjalan trus mencari keberadaan karina. ia melihat giselle yang tengah bersama teman baru nya.
"hama" gumam Clara lalu trus melanjutkan perjalanan nya.
sementara itu karina yang tengah ingin berjalan balik ke kelas ia di panggil seorang siswi.
"kamu yang bernama karina?" tanya siswi itu.
"iya,ada apa?" heran karina.
"tadi ada dua orang siswi yang tengah mencari lo kalo ga satu lagi berambut pendek kayak cowok sedang satu lagi berambut coklat katanya mereka mau ngomong sesuatu di gedung kosong samping sekolah" jelas siswi itu.
"gedung kosong?" heran karina.
"iya katanya mereka mau ngomong sesuatu penting."
"oh terimakasih kasih ya"
"iya sama sama"
karina berjalan memutar kembali ia menuju gedung kosong yang berada di samping sekolah di gedung itu benar benar kosong tidak ada orang yang berada di sana.
"kenapa rayya sama Clara manggil gua kesini ya" heran karina. namun ia tetap berjalan menuju gedung itu.
karina menaiki tangga satu persatu ia melihat gedung itu yang sangat kotor serta berdebu.
BRUK..
seseorang memukul belakang kepala karina hingga ia terjatuh pingsan.
tap.. tapp
"ikat dia" perintah seseorang.
setelah karina di ikat di sebuah kursi seseorang itu berjalan mendekat ke arah karina.
"lo harus mati jalang" seseorang itu mengeluarkan pisau kecil dari balik jaketnya.
"sha lo mau ngapain karina dengan pisau itu?"
"mau main main lo tenang aja sel setelah ini lo bakal dapat upah dari gua."
karina yang sedikit sadar ia membuka kedua bola mata nya ia sangat kaget melihat diri nya yang tengah di ikat.
"wah wah seperti nya jalang sudah bangun ni gua pasti in lo bakal tertidur lelap lagi" vasha mengambil sebuah bangku lalu menduduki nya ia masi mengamati karina yang tengah ketakutan.
"LEPASKAN GUA" teriak karina.
"percuma lo teriak teriak ga bakal ada yang dengar." vasha tertawa kecil melihat raut wajahnya karina.
"lo mau ngapain gua? gua ga pernah nyari masalah sama lo persetanan"
PLAK..
satu tamparan melayang ke pipi karina.
"lo banyak salah sama gua bajingan" vasha menatap datar wajah karina. kali ini vasha benar benar di butakan oleh cinta ke alaska.
tanpa aba aba vasha menendang perut karina hingga karina tersungkur bersama bangku yang mengikat nya.
karina menatap ke arah giselle yang hanya melihat nya tanpa mau menolong nya.
"sel gua yakin lo ga bakal begini kalo gada sebab" lirih karina yang tengah tersungkur bersama bangku yang mengikat nya.
"lo banyak drama bangsat" vasha kembali menendang tepat di tangan karina.
"AWW SAKIT" teriak karina.
vasha tertawa mendengar kan raut wajahnya karina yang tengah kesakitan.
"gua mau lihat raut wajahnya teman teman lo saat lo udah mati"
"lo ga akan bisa membunuh gua vasha.lo yang bakal terbunuh lo lupa kalo gua memiliki ayah yang sangat menyayangi gua ga kayak lo orang tua lo bahkan tidak peduli dengan keadaan lo. keluarga lo yang tidak jelas gua tau semua tentang lo vasha. lo anak haram yang di lahirkan dari hasil berbuat zina ibu lo. sekarang ayah lo melarikan diri karna tidak mau tanggung jawab atas kehamilan ibu lo" karina tertawa kencang.
"dan lo giselle lo seperti hama yang hanya menggerogoti seseorang hanya untuk kepentingan diri sendiri. gua nyesal pernah menghabiskan waktu gua hanya untuk berteman dengan lo sialan" karina melanjutkan ucapan nya.
membuat giselle kaget karna baru pertama kali ia melihat karina seperti ini.
vasha yang mendengar kan ucapan karina yang membawa kluarga nya membuat vasha murka ia kembali memukul dengan membabi buta.
hingga karina hanya bisa tergeletak lalu karina memandang menatap giselle dengan pandangan yang sulit artikan.