Stella yang anak konglomerat hanya berpura-pura miskin di hadapan mertuanya. Dia menikah dengan Soni,yang merupakan karyawan swasta di sebuah bank ternama yang ternyata punya Stella sendiri. Tetapi Soni tidak tahu kalau bank itu milik mertuanya.
Semenjak Stella menikah dengan Soni,mertuanya mengira dia anak orang biasa. Dan di rumah dia di suruh kerja layaknya pembantu.
Kalau ada kesalahan sedikit dia di marahin dan di maki sama ibu mertuanya sendiri. Stella dan Soni sudah empat tahun menikah dan mempunyai putri yang sangat cantik. Sebenarnya Stella sudah capek hidup di rumah mertuanya seperti di neraka. Tetapi demi anak dia bertahan sampai akhirnya dia jenuh.
Akankah rumah tangga Soni dan Stella akan bertahan. Atau Stella memutuskan untuk bercerai dari Soni?
Ini hanya ringkasan cerita saja ya. Untuk selengkapnya silahkan di baca per bab nya ya. Terima Kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Lucy memanggil Bi Sum untuk mengajak dan menemani Celia ke kamarnya. Karena Lucy tahu kalau Elin datang untuk membicarakan perceraiannya.
Bi Sum datang dan mengajak Celia ke kamarnya. Sedangkan Lucy duduk di seberang Elin.
"Elin,mami tahu kamu datang untuk membicarakan perceraian kan. Kalo bukan perceraian tidak mungkin kamu datang ke sini. Kamu hanya datang di saat ada acara aja. Benarkan",tanya Lucy yang seakan sudah tahu dengan kelakuan Elin.
Elin menatap Lucy dengan sinis.
"Mami kan yang menyuruh Jo menceraikan aku. Kenapa mami selalu ikut campur urusan aku dan Jo."
Mendengar omongan Elin,Lucy menjadi marah.
"Siapa yang bilang mami ikut campur. Mami tidak pernah ikut campur urusan kamu. Jujur saja,waktu Jo mau menikahi kamu saja mami tidak setuju. Tetapi karena desakan Jo,mau tidak mau mami merestui. Asal kamu tahu Elin,mami sempat bilang ke Jo apapun yang terjadi mami tidak akan ikut campur. Tapi kamu bilang mami selalu ikut campur. Di mana otak kamu Elin",Lucy benar-benar naik pitam dengan kelakuan Elin.
"Tapi kenapa Jo menceraikan aku. Kalo bukan mami yang suruh."
"Tunggu Leo dan Jo pulang tanyakan sendiri sama Jo."
Lucy beranjak dari duduknya dan pergi ke dapur untuk minum. Lucy gerah dengan omongan Elin yang tidak masuk akal.
Tak lama Lucy di dapur,Leo dan Jo pulang. Lucy keluar dari dapur dan menyambut mereka. Lucy berbisik kepada Leo dan Jo jika ada Elin di ruang keluarga.
Jo langsung masuk ke dalam ruang keluarga untuk menemui Elin.
Elin yang tahu Jo sudah pulang hanya duduk sambil bersedekap dada.
"Ternyata kamu pulang juga. Aku sudah menunggumu dari tadi",ucap Elin dengan santainya.
"Ada apa kamu kemari. Kita sudah bercerai. Jangan ganggu aku dan anak-anak lagi."
"Dia bilang mami ikut campur urusan kalian berdua",adu Lucy kepada Jo.
Setelah Jo masuk,Lucy dan Leo menguping di ruang tamu. Setelah Jo membalas ucapan Elin,Lucy dan Leo langsung masuk ke ruang tengah.
"Siapa bilang mami dan papi ikut campur,itu sudah keputusan aku",ucap Jo dengan tegas.
"Kenapa..kenapa kamu menceraikan aku. Aku tidak terima",teriak Elin.
"Karena kelakuan kamu. Kamu tidak pernah mengurus aku dan anak-anak. "Kamu pergi dari pagi pulang sampai malam. Kamu marah dan membentak bibi di rumah. Itu kan mau mu seperti nyonya besar. Mami yang jadi nyonya konglomerat saja tidak segitunya. Dia memperlakukan pembantu dengan baik. Tidak pernah membentak atau marah. Kalo pembantu salah paling cuma di tegor. Kamu aktif di gereja tapi kelakuan kamu kayak iblis",Marah Johan.
"Aku kerja Johan. Pulang kerja aku ke gereja. Kamu tahu sendiri gereja suka ada kegiatan atau acara. Sedangkan kamu juga kasih aku uang cuma sepuluh juta. Kamu pikir itu cukup."
"Uang itu cukup untuk kamu pribadi. Sedangkan anak-anak aku yang tanggung. Kamu bilang kamu sering ke gereja ikut kegiatan tapi nyatanya kamu itu benar-benar layaknya nyonya besar yang suka pergi ke restoran atau kafe sambil mentraktir teman-teman kamu. Kamu suka pamer jika mertua kamu konglomerat. Kamu pikir aku tidak tau HA",bentak Jo.
Leo dan Lucy hanya menonton saja. Tidak ada satu pun yang keluar dari mulut mereka.
Sedangkan Elin langsung terdiam. Dia terkejut dari mana Johan tahu dengan kelakuan Elin di luar rumah.
Elin tidak tahu jika ada pengawal bayangan mami Lucy yang mengawasi Elin. Dan Lucy segera memberi tahu Johan dengan kelakuan Elin di luar rumah.
"Pokoknya aku tidak mau bercerai. Jika bercerai pun,aku minta hak asuh anak-anak",teriak Elin.
"Hak asuh anak. Heh",Johan tertawa sinis.
"Dari lahir saja kamu nggak pernah mau mengurus anak-anak. Mau ambil hak asuh anak. Di mana otak kamu Elin",sudah habis kesabaran Johan.
"Anak-anak sudah besar. Mereka bisa jaga rumah.",ucap Elin tidak tahu malu.
"Oh..jadi cucu-cucu aku mau kamu jadikan mereka penjaga rumah kah. Hebat banget ya.",Lucy tidak tahan lagi untuk berbicara.
"Iyalah. Makanya aku ambil hak asuh anak buat mengerjakan pekerjaan yang ada di rumah. Aku yakin udah pasti bibi pulang ke rumah ini lagi jika aku dan Johan bercerai",ucap Elin dengan liciknya.
"Kami tidak mau tinggal sama mama",ucap Cherry dan Evan berbarengan.
"Kami tetap tinggal di sini. Biarkan mama tinggal di sana sendirian. Biar mama bisa hidup lebih bebas tanpa bertengkar dengan papa",ucap Cherry kembali.
Di saat Elin dan Johan bertengkar,Cherry dan Evan sudah pulang. Hanya saja baik Cherry maupun Evan hanya mendengarkan saja di sudut ruang keluarga.
"Aku yang melahirkan kalian. Otomatis kalian ikut aku. Kalau tidak ganti rugi buat biaya lahiran yang sudah melahirkan kalian",ucap Elin yang menyakitkan.
Otak Elin di mana ya bisa sampai ngomong begitu yang menyakitkan hati anak-anaknya.
Cherry,Evan,Lucy,Leo dan Johan syok mendengar perkataan Elin.
Cherry sempat menangis dan Lucy langsung memeluk Cherry.
"Di mana hati nuranimu,Elin. Sampai kamu ngomong menyakiti hati anak-anakmu. Kalo kamu tidak mau punya anak sebaiknya kamu jangan terima lamaran Johan. Apa kamu hanya mau uang kami saja hah",Lucy kembali marah. Lucy tidak terima dengan perkataan Elin yang begitu menyakitkan.
Lucy tahu jika Elin tidak pernah dekat dengan anak-anaknya. Dari lahir memang Elin tidak pernah mengurus anak-anaknya. Selalu pembantu yang mengurus. Terkadang Lucy sering datang ke rumah Johan untuk membantu Johan mengurus anak-anaknya.
Dari kecil Baik Cherry maupun Evan sering dipukul Elin. Jika ada kesalahan dikit atau pada waktu sekolah nilai ulangan mereka jelek selalu kena pukul Elin. Dan jika marah suka menyakiti hati anak-anaknya. Dari situ Johan sering marah sama Elin.
Johan hanya bersabar dengan kelakuan Elin demi anak-anaknya. Setelah Cherry dan Evan sudah besar itulah Johan memutuskan untuk bercerai karena tidak tahan dengan kelakuan atau tingkah Elin.
Sebenarnya Johan maupun keluarganya tidak tahu jika Elin mau menikah dengan Johan karena taruhan dengan teman-temannya.
Teman-teman Elin kebanyakan menikah dengan pengusaha kaya walaupun tidak sekaya keluarga Johan yang seorang konglomerat.
Di saat teman-temannya sudah pada menikah,Elin belum menikah. Dan teman-temannya bilang jika Elin bisa menikah dengan pengusaha kaya,teman-temannya yang akan bayar gaun pernikahan Elin.
Di saat itulah Elin tertantang. Elin di sekolah bercerita kepada Yanti (Yanti ini bukan teman arisan Elin ya tapi baik Elin maupun Yanti satu sekolah. Mereka berdua sama-sama guru) Dan kebetulan suami Yanti adalah dokter keluarga Leo.
Setelah Yanti memperkenalkan Elin dan Johan. Setelah menang taruhan,Elin menagih kepada teman-temannya jika dia mendapatkan anak seorang konglomerat. Teman-temannya pun kaget. Setelah Elin melihat bukti ke teman-temannya,barulah mereka percaya.
Tapi baik Johan maupun keluarganya tidak ada yang tahu.
Johan juga awalnya tidak menyukai Elin. Cuma karena desakan sang mama jika Johan tidak menikah juga akan di jodohkan sang mama kepada anak temannya.
Dari situlah setelah Johan dan Elin berkenalan,lalu dekat. Setelah mereka dekat,Johan memperkenalkan Elin kepada orang tuanya.
Waktu Johan dan Elin kenalan,Elin menunjukan sikap baiknya kepada Johan. Johan berpikir dengan sikap baik dan sopan kepada keluarga Johan,dari situlah Johan berani meminang Elin. Dan Johan berupaya membuka hatinya buat Elin.
Tapi Johan tidak tahu kelakuan Elin yang sebenarnya ular dan bermuka dua. Setelah menikah beberapa bulan,Johan baru tahu kelakuan Elin yang sebenarnya.