"Ini putri Bapak, bukan?"
Danuarga Saptaji menahan gusar saat melihat ponsel di tangan gadis muda di hadapannya ini.
"Saya tahu Bapak adalah anggota dewan perwakilan rakyat, nama baik Bapak mesti dijaga, tapi dengan video ini ditangan saya, saya tidak bisa menjamin Bapak bisa tidur dengan tenang!" ancam gadis muda itu lagi.
"Tapi—"
"Saya mau Bapak menikah dengan saya, menggantikan posisi pacar saya yang telah ditiduri putri Bapak!"
What? Alis Danu berjengit saking tak percaya.
"Saya tidak peduli Bapak berkeluarga atau tidak, saya hanya mau Bapak bertanggung jawab atas kelakuan putri Bapak!" sambung gadis itu lagi.
Danu terenyak menatap mata gadis muda ini.
"Jika Bapak tidak mau, maka saya akan menyebarkan video ini di media sosial!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon misshel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 20. Suami Jompo Beby
"Mau gimanapun, mereka bawahan kamu! Coba abaikan Beby untuk saat ini, toh kamu sendiri yang membuang dia demi bersamaku!"
Ketika Revan dan Clara sejajar, ucapan itu meluncur begitu saja dari mulut Clara. Sejak terkuak, Revan memang tampak sekali tidak Terima akan keputusan Beby, justru ia balik mengejar Beby seolah Beby bisa digapai kembali dengan mudah. Bagi Clara, itu sinyal yang buruk setelah usaha besarnya menggagalkan kebahagiaan Beby berhasil. Rasanya sangat muak harus berlarut-larut membujuk Revan tetap diam disisinya sampai si Beby terpuruk. Rasa tidak suka itu benar mengganggu.
Dari dulu, ucapan orang yang mengatakan Beby lebih baik memang tidak akan pernah bisa Clara terima. Didunia ini yang paling baik hanya Clara, tidak ada yang lain.
Revan menghela napas dalam-dalam. Entah apa yang akan ia katakan di depan Beby nantinya setelah ia berjanji sepenuh hati akan memperjuangkan Beby kembali.
Tidak ada yang tahu kenyataan sebenarnya bahwa alih-alih memperjuangkan, justru mereka dibeli dengan sejumlah uang oleh keluarga Clara. Jadi bagaimana mau membawa Beby kembali ke sisinya?
"Halo semuanya," sapa Clara pada Moa, Zizah, Dewi, dan Anggun, teman Beby yang malam ini duduk bergerombol. Mereka beda divisi tapi selalu berada di dalam kantor. Beby sendiri menjadi admin tim Marketing perusahaan plywood yang memiliki 4 cabang yang tersebar di seluruh penjuru kabupaten ini.
Jadi kekompakan terjalin otomatis diantara mereka dan sudah tertulis jelas mereka adalah circle yang susah dipisahkan.
Beby menarik senyumnya singkat, tidak ikut menjawab tapi berhasil membuat Clara langsung merespon. Padahal jelas, Clara tidak menyapa Beby secara pribadi, tapi semua orang tahu, bahwa Bebylah yang Clara prioritaskan.
"Jodoh itu Tuhan yang atur, Beb ...," kata Clara penuh simpati palsu. Mata sendunya malah terlihat mengejek. "Aku memang berjodoh sama Revan meski kamu dan dia memaksakan diri untuk bersama, tolong pahami ini, ya, Beb! Jujur saja, aku sudah berusaha melupakan Revan, tapi—"
Isakan Clara mendadak terdengar, membuat Beby menaikkan kedua alisnya bersamaan. Drama Turki mana lagi yang Clara tiru, Tuhan! Batin Beby menangis karena kegelian.
"Aku tau kamu udah nikah juga di hari itu, Beb ... aku minta maaf karena bikin kamu nikah sama pria sembarangan demi nutupin aib kamu—huhuhu!"
Kedua alis Beby naik semakin tinggi. Astaga, bibir Beby yang sebelah pun ikut naik saking herannya melihat drama yang diperankan Clara.
Teman Beby juga tak kalah heran. Kapan Beby nikah? Setahu mereka pernikahan itu batal, bahkan ketika tiba di venue, banyak orang berjaga dan menghalau mereka. Katanya orang penting sedang mengadakan acara di venue itu. Pun yang kata Clara di posting di instagram, tidak ada yang melihatnya satupun.
Apa Clara mabok kecubung sebaskom hari ini?
Clara menghapus air mata palsunya, meraih tangan Beby dan menggenggamnya erat. "Beby, pertemukan aku dengan suamimu, meski beliau sudah tua, aku akan mendukungnya penuh. Aku tau menikah dengan wanita muda tidaklah mudah. Kamu juga, kamu pasti berat menjalani semua ini!"
Revan memutar bola matanya malas pada akhirnya. Kenapa Clara bisa bertingkah seperti itu? Jika dia ikut audisi drama, pasti dia langsung lolos dapat peran mak lampirnya.
Revan bisa melihat kalau Beby pun risih, sehingga Revan berinisiatif menarik Clara agar tidak makin membuatnya malu.
"Clara, sebaiknya kita pergi—"
Akan tetapi yang ada malah Revan di tarik untuk ikut meminta maaf pada Beby.
"Sayang, ayo kita bersujud di depan Beby, kita sama-sama minta buat di pertemukan dengan suami Beby yang sudah tua itu, ini semua kesalahan kita, Sayang!"
"Sebenarnya, kalian berdua tau saya menikah dengan pria tua dari mana?" Beby bersedekap dan menatap jijik dua orang di depannya.
Clara menegakkan kepalanya, menatap Beby iba yang dibuat-buat.
"Dari foto yang beredar, Beby! Makanya aku ingin ketemu, sebenarnya kami hanya ingin memastikan kalau berita itu bohong! Kamu tidak mungkin menikah dengan pria jompo yang udah bau tanah, kan, Beb?"
Beby membuang muka kesamping, menyembunyikan tawa yang sejak tadi ditahannya. "Dia ada disini, jadi untuk apa kalian tidak percaya?"
"Apa?"
"Disini?"
Bahkan Zizah pun ikut melongo. Beby ini bercanda atau serius sih? Padahal tadi rencananya mau mengacaukan acara ini sebagai bentuk balasan, ini kok jadi ganti Beby yang dikacaukan?
"Serius lu Beb?" ucap Zizah tanpa suara.
"Kamu mau tau suami saya?" tanya Beby membulatkan tekat. Kemarin, kata Danu, Beby boleh melakukan apa saja, Danu tidak ikut campur. Ia akan berdiri di posisi yang benar, tidak akan membela salah satu pihak.
"Jika yang membuat kamu lega adalah membalas mereka, maka lakukan ... saya tidak akan melindungi siapapun yang bersalah! Sekalipun dia adalah anak saya!"
Okey, jadi mari kita wujudkan!
Clara mengangguk. Revan kini tampak tidak percaya tapi sesak napasnya mulai terlihat. Di sisi lain, Galih yang melihat dari jauh pun dibuat penasaran akan apa yang dikatakan Beby.
"Mas, kemarilah!"
Beby menatap ke arah dimana Galih duduk. Hal itu membuat Galih mendadak gerah. Apa? Dia? Suami Beby?
Kini semua mata tertuju pada Galih. Yang ditatap makin kelimpungan.
"Saya tidak—bukan-bukan saya! Saya hanya ngajak dia tidur tapi di tolak!" aku Galih kaget. Terlebih Yolanda Samara yang hari ini ikut dalam rombongan Galih pun manyun dibuatnya.
"Bukan Galih suami Beby," ujar Danu tiba-tiba, "tapi saya!"
sampai Danu mencerailan mila dan clara sadar diri bahwa dia hanya anak sambung yg menyianyikan kasih sayang ayah sambungnya 💪
mila mila sombongnya tdk ketulungan sm Danu
merasa dulu cantik anak pejabat