Demi melunasi hutang kedua orang tuanya Jingga Anindya rela dinikahi oleh seorang duda yang bernama Raden Satria Wijaya. cucu dari Eyang Putri pemilik perkebunan teh. yang tak lain adalah majikan kedua orang tua Jingga.
____________________
"Kamu adalah istriku Jingga, jadi kamu harus melayaniku dan memenuhi semua kebutuhanku termasuk tidur denganku!" kata Satria dengan geram sambil menahan emosinya.
"Bukankah mas yang bilang kita tidur terpisah dan mas tidak ingin menyentuhku? kenapa sekarang minta dilayani?" Balas Jingga dengan santai.
____________________
Jingga adalah gadis Intovert dan tidak banyak bicara Ia suka menyendiri dikamar dan disibukan dengan belajar. Ia bercita-cita ingin bekerja dikota Jakarta. namun Ia harus mengubur cita-citanya tersebut.
Setelah menikah hidup Jingga berubah drastis. Ia harus menghadapi suaminya yang belum moveon dari mantan istrinya.
Akankah Satria dan Jingga akan jatuh cinta?
Ikuti kisahnya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Queenza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 - Kekesalan Satria
Satu minggu kemudian. Setelah bertengkar dengan Jingga Satria tidak pulang kerumah, ia begitu kesal dan marah kepada Jingga.
Diruang makan semuanya telah berkumpul untuk makan malam hanya Satria yang tidak ada. Jingga begitu senang jika Satria tidak ada karena ia bisa leluasa di dalam kamarnya.
"Om, Daddy mana? kenapa tidak pulang-pulang?" tanya Dennis.
"Mbak Jingga, memang nya Mas Satria tidak pulang?" tanya Arya.
"Aku tidak tahu" sahut Jingga dengan singkat.
"Mbak, please deh jangan seperti itu sama Daddy, kalau Daddy tidak pulang mbak cari dan rayu bila perlu cium mbak biar Daddy pulang." tutur Dennis sambil mengerucutkan bibirnya.
"Memangnya Daddymu anak kecil dia sudah tua dan tahu jalan pulang" sahut Jingga.
"Ck... Kan mbak gitu sih, pantas saja Daddy marah, kalau Daddy marah semuanya kena marah." kata Dennis.
"Hahaa.. Hahaa.. Daddy mu lagi ngambek Dennis dia ingin di manja" sambung Raka sambil tertawa.
"Huft... Aku mau ke kamar saja, bay semuanya good night." ucap Dennis lalu pergi.
"Mbak... Mas Satria memang seperti itu, jadi mbak harus bisa mengambil hatinya, pekerja'annya sangat banyak jadi emosinya suka meledak-ledak, tapi dia itu memang lembut kalau dimanja, coba deh nanti kalau pulang ikutin saran Dennis." tutur Raka panjang lebar.
"Sudah tua segala pengen di manja" sahut Jingga lalu melenggang pergi.
"Ck.. Aku suka bingung Mas sama mbak Jingga dia itu benar-benar dingin tidak bisa meluluhkan Mas Satria, apa nanti ke depannya es sama es apa akan sama-sama mencair?"
"Bisa jadi, bisa nggak, biarkan saja mereka sudah dewasa dan aku mendukung mbak Jingga dia bukan tipe cewe yang mengejar seperti mbak Viona Raka, mbak Jingga suka di kejar namun Mas mu itu tidak peka dan masih belum moveon" balas Arya.
"Hm... Mas Arya benar, lalu mau sampai kapan keluarga kita seperti ini serasa asing saja, apa lagi Eyang putri tidak ada, sangat membosankan"
"Makanya menikah!" balas Arya lalu melenggang pergi.
"Jiah.. dia saja tidak menikah-menikah malah ngejar cewe bar-bar itu" gumam Raka.
***
Di Markas. Satria pun sedang mengelap tangannya ia habis mengeksekusi musuhnya. "Bos ada kabar tentang lelaki yang menjebak Viona." kata Bayu.
"Then?"
"Dia masih ada di Indonesia Bos, anak buah kita sedang mengikutinya, tadi sore bertemu dia yang sedang menyamar, mungkin besok dia akan memberikan laporannya." tutur bayu.
"Hmm..." sahut Satria.
"Aku permisi dulu" pamit Bayu.
Satria pun membuka ponselnya lalu ia memutar video Jingga yang sedang berada di atas tubuhnya. Satria tersenyum tipis melihatnya, seketika miliknya menegang.
"Aku tidak mencintainya tapi adik kecilku ini sangat bersemangat sekali kalau melihat Jingga, sungguh gadis kecil itu membuatku hilang kendali dan satu lagi aku sangat kesal dengannya dia terlalu cuek dan galak, seolah-olah aku ini tidak ada harga dirinya" gumam Satria lalu menutup ponselnya.
Sa'at Satria hendak pergi Viona pun masuk kedalam ruangan Satria. "Sat, tadi anak buah mu bilang kau masih disini jadi aku kesini, kamu kenapa hm, apa ada masalah?" tanya Viona sambil mengusap pundak Satria.
"Viona please, ini sudah malam kenapa kamu kesini rasanya tidak pantas sekali, aku dan kamu sudah selesai!" kata Satria dengan pelan namun nadanya sangat tegas.
"Kamu kenapa Satria, bukan kah perpisahan kita hanya diatas kertas saja, kamu juga bilangkan kalau kamu masih mencintaiku, lalu kenapa keberatan kalau aku mendekatimu?"
"Ya aku tahu itu, tapi tolong kamu kasih ruang buat aku sendiri dulu dan aku tidak mau ada yang melapor ke Eyang kalau kamu sering menemuiku, kamu tahu kan sesayang apa aku sama Eyang Putri" Jelas Satria.
"Kamu hanya beralasan saja Satria, sekarang jawab pertanya'anku apa kamu sudah tidur dengan gadis miskin itu? sampai kamu menghindariku?"
Satria pun menatap tajam kearah Viona. "Aku sudah tidur atau tidak itu bukan urusanmu! Jadi halal saja kalau aku menidurinya, lalu apa hubungannya denganmu hm?"
Viona pun terduduk lemas yang mendengar ucapan Satria. "Kau sudah lupa Sat, apa yang kamu katakan kalau kita akan balikan? Tetapi kenapa kamu malah tidur dengan nya" Viona menangis tersedu-sedu.
"Aku tidak lupa dan itu akan terjadi jika aku sudah mendapatkan buktinya." balas Satria lalu melenggang pergi.
"Fuck... Ada apa denganku, aku itu butuh Jingga yang datang dan menyuruhku pulang lalu menawarkan diri, ternyata malah dia yang datang, sungguh risi sekali, emang cinta itu risi? Aneh sekali" Satria berbicara sendiri sambil menyetir mobilnya.
Setelah satu minggu tidak pulang Satria pun kembali kerumah, rumah tampak sepi karena sudah malam. Satria melihat Jingga yang sedang mengisi air minumnya.
Satria menelan ludahnya dengan kasar yang melihat Jingga hanya memakai hot pants dan t-shirtnya. Satria berjalan ke dapur. Ia pura-pura tidak melihat JIngga padahal ia ingin di sapa dan ditanya.
Jingga menoleh yang mendengar ada orang, Jingga hanya mengangkat satu alisnya saja lalu melenggang pergi menuju kamarnya.
Satria begitu kesal karena Jingga melewati begitu saja. Ia mau menyapa namun gengsi.
"Bisa-bisanya aku berharap kepada gadis itu, sudah tahu dia itu cuek" gerutu Satria sambil mengekori Jingga dari belakang.
Sa'at Jingga hendak masuk ke kamar Satria menarik tangan Jingga dan dipepet didinding. "Apa sih mas main tarik saja" Kesal Jingga.
"Kamu adalah istriku, jika aku datang kau sambut aku!" kata Satria dengan menatap tajam Jingga.
"Bukankah kamu lebih betah diluar rumah dari pada pulang ke rumah, kan ada Mommy nya Dennis yang selalu ada untukmu, minggir! aku mau tidur"
Satria pun menahan tangan Jingga dan mencengkram pipinya Ia mencodongkan wajahnya kewajah Jingga dengan jarak yang begitu dekat. "Berani sekali kau bicara itu kepadaku hm, memangnya siapa kamu hah"
"Justru itu aku bukan siapa-siapa kamu, tapi kau berlagak seperti suami sungguhan, aku hanya gadis pelunas hutang dan aku juga tahu diri siapa aku" Jingga melepaskan tangan Satria lalu masuk ke kamarnya.
Satria begitu kesal dan campur aduk dengan segala perasa'annya lagi-lagi ia tidak berkutik oleh ucapan Jingga. Satria mengusap wajahnya dengan kasar ia ingin marah namun tidak bisa.
"Jingga membuatku gila, baru kali ini aku menghadapi perempuan yang begitu keras kepala, harusnya dia tunduk kepadaku tapi ini malah sebaliknya dan anehnya aku semakin tertarik dengannya sampai milikku ini tidak ada harga dirinya selalu turn on kalau dekat dengan Jingga, oh tuhan bisa gila aku kalau terus-terusan seperti ini"
pak sat aku bahagia kamu lagi galau 🤭🤭
istri kecil mu akan sukses kamu akan semakin galau 🤣
akhirnya kang arya dan mb gea akan berlabuh juga nich kapal ahh gak sabar 😍😍😍
mb jingga semangat ya buat bang duda ini makin klepek klepek sama kamu 😍😍😍
bang duda sich salah sendiri bikin mb jingga marah besar kan 🤣
kesempatan ya arya di dalam kesempitan 😍😍😍
kesempatan bisa nikahin pujaan hati nya 😍😍😍
ayoo arya gasss💪💪
pak sat nikmatin dulu noh galau nya 🤣
aku puas pak sat kamu galau salah sendiri istri kecil nya di cuekin 🤭