NovelToon NovelToon
Kultivator Dewa Xiao Wang

Kultivator Dewa Xiao Wang

Status: tamat
Genre:Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang / Tamat
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rahmat Kurniawan

Dunia Luas. Tidak menyenangkan jika tidak di jelajahi.

Aku Xiao Wang. Sejak kecil telah mendapat predikat sebagai sampah klan. Tidak bisa berkultivasi membuat diriku kian menjadi sasaran latihan. Sampai di asingkan di Hutan Binatang Buas, namun aku selamat oleh tekad–ku.

Suatu saat nanti, aku akan berdiri di depan banyak orang. Membersihkan namaku dari orang-orang yang dahulu pernah menghinaku. membersihkan namaku dari orang-orang yang pernah mengucil–ku. Pun juga membersihkan nama kedua orang tuaku. Hingga menjadi seorang yang di akui oleh satu kekaisaran sekali pun.

Tidak! Satu Kekaisaran saja tidak cukup. Berkelana ke berbagai belahan dunia juga bukanlah ide buruk dan ya, harus aku laksanakan.

Tentunya, untuk melakukan itu semua, bukan melewati perkara yang mudah. Banyak tantangan yang akan aku hadapi nantinya. Entah itu berjalan di antara ribuan tubuh tak bernyawa, atau mungkin bermandikan darah dari musuh-musuhku... Maka nantikan perjalananku di kisah ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 20 ~ Latihan Fisik

Baammm....

Ledakan teredam timbul dari tubuh Xiao Wang. Ini adalah kedua kalinya terjadi, menandakan dua kali pula Xiao Wang menerobos. Dan kini kultivasi–nya telah berada di ranah Ahli tahap satu.

Xiao Wang menghentikan proses kultivasi. Menghela nafas sejenak, lalu menghembuskan–nya lewat mulut.

"Sehari penuh kau berkultivasi, dan Kultivasi mu pun juga telah berhasil mencapai Ranah Ahli tahap satu. Selanjutnya, kita hentikan dulu perburuan–nya. Sehari ini aku akan mengajarimu suatu jurus yang bisa kau gunakan nantinya untuk melindungi diri jika kelak mendapat lawan dengan Kultivasi lebih tinggi darimu," ucap Lin Yun Mei.

Xiao Wang mengangguk. "Baik!"

Lin Yun Mei kemudian menonaktifkan array pelindung yang melindungi mereka malam itu.

Xiao Wang bersiap, pelatihan akan segera di mulai.

"Hmm, waktu di dunia ini sangatlah singkat. Aku akan membawamu ke dimensi lain, dimana di sana kau bisa berlatih selama empat hari dan setara dengan satu hari di dunia nyata."

Xiao Wang baru pertama kali mendengar istilah dimensi lain itu. Tapi dia tidak banyak tanya melainkan hanya mengangguk, mengiyakan.

"Umm!"

Lin Yun Mei menjentikkan jarinya, sesaat apa yang mereka lihat telah berganti dengan tempat yang baru. Dimana yang tadinya banyak pepohonan di sekeliling, kini berubah menjadi tanah luas dengan sebuah bukit berdiri lumayan jauh dari mereka.

"Wooaahh!" Xiao Wang takjub.

"Di sini, kau akan melakukan latihan fisik. Ini akan berguna bagimu nantinya, jika kau kehabisan energi Qi, maka kau bisa mengandalkan fisikmu untuk bertarung dengan musuh-musuh–mu!" jelas Lin Yun Mei.

"Baik, aku mengerti!"

"Sekarang berlarilah kelilingi bukit itu. Tapi jangan gunakan enegi Qi untuk menambah tenaga mu."

Xiao Wang mengangguk. Dia bersiap untuk melakukan seperti apa yang di perintahkan Lin Yun Mei terhadapnya.

Saat hendak berlari, Xiao Wang tiba-tiba saja menghentikan langkahnya kala di hentikan oleh Lin Yun Mei.

"Aku lupa... Kau harus memakai ini! Luas bukit itu mencapai tiga ratus kilometer. Ingat jangan gunakan enegi Qi untuk menambah tenaga mu!" Lin Yun Mei melibas–kan pelan tangannya, setelahnya dua kaki Xiao Wang di kelilingi oleh dua buah gelang kaki terbuat dari besi.

Meski gelang kaki tersebut berukuran kecil, akan tetapi beratnya mencapai lima ratus kilogram.

Xiao Wang mencoba untuk melangkahkan kakinya. Masih bisa dia bergerak, namun dalam sekali langkah itu membutuhkan tenaga yang tidak sedikit.

Mencoba untuk menggerakkan kaki sebelahnya. Dalam dua langkah itu, Xiao Wang telah berkeringat.

"Ini terlalu berat. Dengan bukit yang luasnya tiga ratus kilometer, sangatlah jauh, namun aku tidak bisa menyerah!" tekadnya.

Melangkah dan terus melangkah. Dalam jarak sepuluh meter, pakaian yang dia kenakan telah basah akan keringat. Semakin melangkah, semakin terasa berat pula beban yang ada pada gelang besi tersebut.

"Aku harus bisa. Selama aku masih bisa melangkah, maka aku pasti akan menyelesaikannya!" batinnya. Langkahnya sempat terhenti di meter ke dua puluh.

Xiao Wang melanjutkan kembali perjalanannya.

-

Butuh waktu satu hari bagi Xiao Wang untuk menyelesaikan latihan itu. Tepat senja mulai menghias langit, baru Xiao Wang sampai di tempat Lin Yun Mei telah menunggunya. Kembali dengan bermandikan keringat. Pakaian yang dia kenakan pun telah basah kuyup, hingga meninggalkan bau yang tak sedap.

"Bagus. Aku tidak berharap kamu bisa menyelesaikan tantangan ini. Terlepas dari usiamu yang masih sangat muda, tapi kau begitu gigih untuk menyelesaikannya!" Lin Yun Mei melepaskan gelang kaki Xiao Wang.

Dengan nafas memburu, Xiao Wang membuka bajunya. Memperlihatkan badannya yang mulai berotot. Betisnya yang sangat keras, fisiknya berubah menjadi jauh lebih kuat dari sebelumnya. Meskipun dia masih merasakan lelah dan pegal terutama di bagian telapak kaki hingg paha, namun sejenak di melupakan rasa itu sebab terlalu kagum dengan hasil latihannya itu.

"Sekarang kau bisa berendam di air panas itu. Besok pelatihan akan kembali di lanjutkan!" ucap Lin Yun Mei sembari menunjuk satu arah, dimana di sana telah tersedia kolam yang mengeluarkan asap lebat.

Xiao Wang bangkit dari posisi yang semula duduk, berjalan pelan menuju kolam air panas tersebut. Sesampainya di tepi, dia langsung menceburkan dirinya di sana.

"Haah... ini sangatlah nyaman!" ujar Xiao Wang kala merasakan tubuhnya terasa sangat nyaman di dalam kolam. Bahkan rasa pegal nan lelah yang semula mengisi tubuhnya langsung lenyap seketika.

***

Besoknya, Xiao Wang kembali bertemu dengan Lin Yun Mei. Setelah semalaman berendam di kolam air panas, kini tubuhnya tampak sangat segar nan bugar.

"Latihan yang sama, namun beban yang akan kau bawa akan bertambah. Dalam hal ini, Selain dengan berlari kau juga harus memperagakan sebuah jurus yang akan aku beri di ingatan mu."

Xiao Wang tidak membantah. Meskipun dalam hati dia merasa sedikit berat dengan itu, tapi dia tetap yakin dan memasang sikap optimis. Bahwa dia akan melewati rintangan tersebut.

"Baik!"

Xiao Wang bersiap. Ingatan akan terkait dengan gerakan-gerakan yang akan dia peragakan nantinya telah terekam jelas di kepalanya setelah Lin Yun Mei mengisinya dengan kekuatan.

Gelang kaki telah terpasang di kedua kaki Xiao Wang. Dia bersiap dan akan berlari seperti yang di ucapkan Wanita itu. Tapi saat menggerakkan kakinya, dirinya malah sedikit tersentak kala mendapati gelang kaki tersebut beratnya telah bertambah beberapa kali lipat dari sebelumnya.

"Gelang kaki yang kau pakai itu telah aku tingkatkan hingga seribu kilogram. Jangan terlalu terburu-buru, perlahan tapi pasti kau akan bisa!"

"Umm!" Xiao Wang hanya menganggukkan kepalanya.

Berjalan perlahan dengan memperagakan gerakan tersebut. Menuju dan menepis udara.

Hingga Xiao Wang mulai sedikit terbiasa berjalan dengan tekanan berat tersebut. Jika sebelumnya dia hanya berjalan dengan menyeret kakinya, maka kali ini Xiao Wang telah berhasil sedikit mengangkatnya.

-

Kembali Xiao Wang menyelesaikan latihan itu setelah matahari terbenam. Setelah melepaskan gelang kaki, Xiao Wang langsung menuju Kolam Air panas untuk berendam. Melepaskan penat seharian berlatih.

Tubuhnya terasa lebih berisi sekarang, Bukan karena lemak, melainkan otot. Terlepas dari usianya yang masih di bilang remaja, namun bentuk fisiknya seperti orang dewasa.

Dalam berendam, Xiao Wang kembali teringat masa-masa dimana saat dia masih berada di halaman klan Xiao. Entah mengapa, perasaan aneh muncul di benaknya. Emosi antara marah, sedih dan tuntutan balas dendam bercampur aduk menjadi satu.

"Tunggu aku pulang. Akan ku buat mereka semua mengakui ku. Aku bukanlah seperti dahulu yang bisa di tendang sesuka mereka, namun aku yang akan menendang apabila mereka ada berbuat salah!" gumamnya pelan. lalu dia menutup kedua matanya. Mengapung di atas air kolam, membenamkan kepalanya dan membiarkan pikiran-pikiran tersebut menghilang oleh air panas yang nyaman.

\=\=\=

Sampai di Chapter 20. Jagan lupa like yah, teman² readers

1
Indah Hidayat
kesan erornya si mc memangkrn sii thor
Indah Hidayat
yg bodoh si thornya buat ceritra adegannya serasa dibuat2 dan ketololan si mc sangat jelas, benang merah ceritra ini juga tdk jelas, serasa amburadul, asal nulis saja.
Indah Hidayat
si thor agak eror, tahu bahaya kok ya desa tsb dimasuki lalu malah berpencar, otqk eror lagipula apa sich uijuannya????
Indah Hidayat
si mc memang tdk karuan setuju utk meningkatkan kultivasinya, malah pergi yg tdk jelas apa tujuannya, atau si thor yg memang nulis suka2 ati mau apa. aneh ceritra begini kok byk yg like, juga dialognya tdk sesuai dgn usianya shg jadi spt sandiwara. si thor memang tdk menjiwai peran tokoh2nya.
Yoona
Maaf izin ya kak 🙏
Yuk semuanya, mampir di novel ku judulnya REAL WORLD FILTER. di tunggu kehadiran semuanya buat dan mampir di novel ku💜✨
Indah Hidayat
si mc terlalu bodoh, arigan merasa kuat kurang perhitungan sampai peliharaannya bisa mati...
Indah Hidayat
si thor nulis ceritra tdk sesuaikan dgn kebiasaan masa itu jadi terasa janggal. juga paragraf terakhor artinya apa? buat bingung.
Sudi Martopo
Lumayan
Indah Hidayat
si mc bodoh
Indah Hidayat
si mc ini memang sok jago malah dgn sengaja menjauhi guru nya tanpa alasan jelas
Indah Hidayat
suasana perangnya tdk terbangun...apalagi dialog si mc tdk menjiwai kalau masih anak2
Indah Hidayat
turnamen tdk penting saja sampai berpuluh2 chap...si thor miskin ide.
Indah Hidayat
si mc ceroboh dan lelet, tahu akan ada serangan tapi tdk melakukan pencegahan atau tindakan utk mengatasi
Indah Hidayat
bosan berchapter2.hanya bicara ttg tunamen yg tdk menarik, di skpi teeus.
OI
semoga tenang arwah nya xiou wang di sana
Indah Hidayat
heran ceritra yg sangat biasa kok bisa like byk, padahal ada novel lain yg lbh bermutu, bhsnya dan ide veritranya lebih seru malah kurang like.
Indah Hidayat
membosankan...kurang menegangkan, ide ceritra kurang variasi, tdk ada misterinya. dialognya juga tdk lucu bahkan kadang malah spt jaman sekarang.
Indah Hidayat
agak aneh si mc kan masih kecil tapi gayanya thd gurunya spt org dewasa dan kata2nya tdk ada etika. juga sikap ketika merebut lencana persis copet...memuakkan.
Indah Hidayat
keren si mc berbuat baik thd guru dan temannya
Indah Hidayat
narasi terlalu byk, sdgkan detail perkelahian sangat kurang, tahu2.musuh mati.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!