Amara Santya Raharja.....
seorang wanita dengan background hidup seorang broken home,
ibunya tiada karena syok melihat kebenaran tentang perselingkuhan suaminya di kala ia masih berusia 10 tahun.
ia mencintai sahabatnya secara membabi buta seperti orang gila hingga membuatnya menjadi seorang pembunuh dan berakhir di penjara.
Kekuatan uang membuat seorang pria tiba tiba datang dan mampu membawanya keluar dari penjara.
Namun....
itulah awal kehidupannya yang sebenarnya hancur di mulai.
Seseorang itu menjadikan ia tawanannya dan pada akhirnya membuat ia menjadi budak ranjangnya.
Mampukah seroang Amara Santya Raharja menyelamatkan hidupnya dari sosok berkuasa itu.......
ikuti kisah baru aku....
" CINTA INI MEMBUNUHKU......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20 masa bodoh
Malam kian larut, jarum jam di dinding menunjuk angka satu dini hari.
Amara nampak duduk di meja makan sendirian, sebungkus roti di tangannya dan sebotol air mineral nampak tersaji di hadapannya.
Sesekali wanita itu menatap ke arah pintu apartemen seolah ia sedang menunggu kedatangan Mattew.
Ya benar....untuk pertama kalinya setelah tinggal selama beberapa bulan di apartemen ini dan membayar dengan tubuhnya,
Amara menunggu kedatangan seorang Mattew.
Sebenarnya ia tak suka hal seperti ini, tapi ia terpaksa melakukannya.
Ia ingin datang ke pemakaman sahabatnya...April.
Cklek....
Amara sontak bangkit dari duduknya ketika ia mendengar suara handle pintu yang di buka.
Tak lama munculah seseorang yang sudah ia tunggu sejak sore tadi.
Tapi Amara seketika terdiam seperti patung ketika ia melihat Mattew datang tidak sendirian. Seseorang menemaninya.
Keduanya berpelukan bahkan berciuman sejak membuka pintu dan akhirnya masuk dan kemudian duduk di kursi sofa dengan berpangkuan.
Mata Amara membelalak lebar ketika ia mengenali siapa seseorang yang datang dan sedang berciuman panas dengan Mattew itu.
Seseorang itu adalah kepala lapas di mana ia di penjara untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatannya.
" Erzita...." lirih Amara menyebut nama seseorang yang sedang berciuman panas dengan Mattew itu.
Wajah Amara sontak berkilat penuh amarah, ia masih ingat betul bagaimana perlakuan buruk wanita itu kepadanya saat ia di penjara.
Juga kata kata kotor yang wanita itu lontarkan padanya di setiap pertemuan mereka berdua. termasuk di pertemuan terkakhir mereka sebelum ia di bebaskan.
Ternyata benar...
Kebebasannya adalah rencana busuk dari seroang Mattew dan di dukung oleh Erzita.
Amara tak henti mengumpati ke dua orang yang sedang nampak bercinta dengan panas di sana.
Amara menarik nafas panjang demi menetralisir ke marahan yang seketika memeluk jiwanya.
Tak lama ia memutuskan kembali duduk dan menikmati tontonan gratis di hadapannya itu sambil mulai memakan roti yang memang sejak tadi sudah ia genggam.
Ia memilih masa bodoh, urusan laki laki itu bukan urusannya.
Ia bahkan tak akan perduli meski jika nanti kedua orang itu mati karena percintaan mereka itu.
Sementara Mattew...
Laki laki itu nampak terus mencium bibir wanita yang berada di atas pangkuannya itu dengan panas.
Tanpa di sadari siapapun, mata laki laki melirik ke arah Amara yang nampak duduk dengan tenang di meja makan sambil menikmati makanannya.
Tanpa sadar Mattew merasa sangat geram melihat reaksi Amara yang terlihat baik baik saja dan seperti masa bodoh dengan tingkahnya saat ini.
Padahal tadi ia sudah sempat merasa menang ketika melihat wanita itu berdiri dari duduknya dan wajahnya berubah pias ketika melihat ia datang dan berciuman dengan seorang wanita.
Tangan Mattew terus merayap di tubuh wanita itu dan dengan lihainya ia melepas pakaian yang melekat pada wanita itu hingga wanita itu nampak polos tanpa sehelai benang dalam waktu singkat.
" emmmmhhmmm Matt.....ini.....akhh....." wanita itu mulai mengerang nikmat kala Mattew mulai menyesap dan melumat dua bukit kembar miliknya sementara jari jemari laki laki itu telah menyusup masuk dan mengobrak abrik miliknya di bawah sana.
Arzeta yang ternyata adalah wanita itu merasa kelimpungan serta nikmat luar biasa atas perlakuan Mattew pada tubuhnya.
Sudah lama ia tertarik dan menyukai laki laki ini, Tepatnya sejak mereka sama sama kuliah di Jerman dulu.
Ya...
Arzeta juga salah satu teman seangkatan Amara dan juga Mattew saat kuliah di Jerman.
Namun Amara memang tak pernah tahu dan tak pernah mengenal sosok Arzeta Niawi Sandras.
Hal itu karena memang dirinya yang sengaja membatasi pergaulannya saat itu.
Ia hanya ingin fokus kepada seorang Ryuga Sean Carter saja.
Arzeta Niawi Sandras adalah putri seorang salah satu petinggi di kepolisian di negara ini yang berpangkat jendral.
Karenanya gadis itu dulu mengambil jurusan hukum.
Sama seperti sahabat Amara, Ricky.
Berbeda dengan Amara yang tak tahu menahu bahkan tak mengenal sosok Arzeta.
Arzeta justru sangat tahu persis dengan sosok Amara yang ia tahu dulu selalu bersama dengan Ryuga Carter dan Ricky Heriawan Sasmita.
Ricky adalah teman satu jurusan dengannya dan ia sering melihat Amara datang ke gedungnya hanya untuk menemui seorang Ricky Heriawan Sasmita.
Jujur....
Sejak dulu, Arzeta memang sudah tidak menyukai sosok Amara yang menurutnya terlalu kekanak kanakan dan memonopoli dua laki laki most wanted di kampusnya itu dulu.
Apalagi saat ia juga sering tanpa sengaja memergoki seorang Mattew Nix yang ia puja dalam diam,
diam diam juga memperhatikan wanita itu.
Karenanya...
Ketika ia tahu salah satu nara pidana baru calon penghuni sel di lapasnya adalah Amara,
Ia seolah mendapatkan jackpot.
Dengan bebas dan seenaknya ia memperlakukan Amara dengan buruk sesuka hatinya.
Namun itu tak lama, kesenangannya terganggu oleh hadirnya sosok Mattew yang tiba tiba datang dan menebus wanita sialan menurut Arzeta itu.
Tak mau menyia nyiakan kesempatan, Arzeta memanfaatkan situasi itu untuk mewujudkan impiannya yang tak pernah terpenuhi sejak dulu.
Ia tak perduli meski ia telah memiliki seorang suami.
Ia ingin merasakan tubuh seorang Mattew nix.
Tubuh yang hampir sepuluh tahun ini selalu menjadi media fantasi liarnya.
" tapi aku juga ingin selain uang Matt....aku ingin tubuhmu....aku ingin merasakan milikmu yang luar biasa itu... "
kata Arzeta dengan tak tahu malunya kepada Mattew ketika untuk pertama kalinya mereka bertemu di sebuah ruangan tertutup di sebuah club malam untuk membicarakan perihal permintaan Mattew untuk menebus Amara dengan sejumlah uang yang bernilai sangat fantastis.
500 juta rupiah. Nominal uang yang di tawarkan oleh seorang Mattew kepada Arzeta sang kepala lapas untuk Amara.
Tentu Arzeta sangat senang,
siapa yang tidak suka uang...tentu ia sangat suka uang.
Tapi selain itu, ia juga ingin lebih....
Ia jelas tahu bagaimana sepak terjang seorang Mattew Nix,
Karenanya ia tak ragu mengucapkan permintaannya itu.
Dan Mattew....
Laki laki itu tertawa keras,
" ternyata kau jalang juga rupanya...tapi tak apa aku suka tubuhmu " jawab Mattew saat itu sambil menelisik dan menatap tubuh Arzeta dengan tatapan lapar dan buas.
Dan saat itu, Mattew langsung menggarap dan membuat seorang Arzeta mengerang penuh nikmat dan berakhir basah hingga lemas dalam waktu sebentar seperti saat ini hanya dengan permainan jarinya saja.
Mattew memang selihai itu....laki laki itu memang seorang cassanova.
" akhh...Matt...." erangan lagi lagi keluar dari bibir seorang Arzeta ketika gelombang kenikmatan luar biasa terasa menyerang dirinya kala Matt semakin mempercepat permainan jarinya pada miliknya di bawah sana.
" akhhhh....." Arzeta mendongak ketika sesuatu di bawah sana terasa meledak dan tak lagi bisa ia tahan.
Sesuatu yang terasa hangat mengalir dari miliknya di bawah sana.
Arzeta terasa lemas.
Matt hanya memainkan jarinya pada miliknya tapi ia sudah merasakan nikmat luar biasa seperti ini.
Lalu....bagaimana jika milik laki laki itu benar benar memenuhi miliknya di bawah sana.
" akhh...." Arzeta tak tahan ingin merasakan itu, tapi sayang...
Matt masih memakai pakaian lengkapnya.
" kenapa ?! nikmat hemm...." tanya Matt dengan tatapan gilanya.
" aku ingin ini Matt...." jawab Arzeta nakal sambil meremas milik laki laki itu yang berada tepat di hadapan miliknya yang menganga dan masih terasa biasa saja.
" buat dia bangun, jika kau mampu....maka kau bebas merasakannya..." bisik Mattew di telinga Arzeta sambil menjilat dan mengigit telinga wanita itu.
Bersamaan dengan itu, mata laki laki itu kembali melirik ke arah meja makan di mana sosok Amara masih terlihat duduk dengan tenang tanpa ekspresi dan menatap ke arahnya.
Dan sungguh hal itu semakin membuat sosok Mattew jengkel bukan main.
Arzeta mulai bangkit dari pangkuan Mattew dengan tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang.
Ia sengaja melakukan itu dan membiarkan tubuhnya yang polos itu di nikmati oleh mata Liar seorang Mattew Nix.
" nakal..." ucap Mattew lirih sambil meremas dua bukit kembar wanita itu kemudian memutar kecil kedua pucuknya.
Arzeta menggelinjang sambil tertawa manja.
Perlahan ia mulai membuka gasper dan kemudian menurunkan celana laki laki itu dan terakhir adalah boxer Mattew.
Sesuatu di balik celana boxer yang berhasil ia buka membuat mata wanita itu berbinar.
Arzeta mulai berjongkok di hadapan laki laki itu.
Perlahan Arzeta mengulurkan tangannya dan mulai meremas dan mengurut lembut benda impiannya itu.
" akhh Matt....ini benar benar lebih dari yang ku bayangkan selama ini,
akhh....milikmu memang sangat luar biasahhh........ " kata Arzeta dengan mengerang manja penuh nikmat karena selain tangannya yang mulai meremas dan mengurut milik Mattew di hadapannya itu,
Tangannya yang lain juga mengusap dan akhirnya memasukkan jarinya sendiri pada miliknya di bawah sana hingga membuat ia menggelinjang nikmat.
Ia kembali berfantasi liar dengan benda panjang dan besar berurat di hadapannya itu.
" oh ya...." Mattew menanggapi sambil menyeringai dan menikmati sensasi nikmat belaian tangan Arzeta pada miliknya.
Mattew menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa dan merentangkan kedua lengannya pada ke dua sisi tubuhnya sejajar dengan pundaknya.
Matanya mulai terpejam.
" hemm...." jawab Arzeta
" kalau begitu manjakan dia...aku ingin lebih dari tanganmu saja.
Aku ingin merasakan mulutmu itu, manjakan dia dengan itu.
Aku ingin tahu....apa kau jauh lebih segalanya dari seseorang. Jika ya....maka kau bebas menikmatinya Zeta..." lanjut Mattew kemudian sambil membuka matanya dan menatap Arzeta.
Paham dengan maksud laki laki itu, Arzeta pun melakukan dengan senang hati permintaan laki laki itu.
Arzeta mulai memajukan wajahnya dan akhirnya ia berhasil membenamkan seluruh milik Mattew ke dalam mulutnya dan sukses membuat Mattew sekali lagi memejamkan matanya seketika demi merasakan rasa nikmat yang di berikan oleh bibir seorang Arzeta pada miliknya di bawah sana.
" akhhh....." Mattew sengaja mengeraskan erangannya.
Entah...ia sangat ingin seseorang di sana mengetahui betapa ia sangat menikmati momen ini.
Sementara Arzeta ....
wanita itu pun benar benar menikmati kesempatan ini.
Ia merasa yakin akan mampu memiliki seorang Mattew selanjutnya.
Arzeta terus memanjakan milik seorang Mattew dengan bibirnya sambil terus mengocok miliknya sendiri di bawah sana dengan jari jarinya sendiri.
Wanita itu benar benar ingin memanfaatkan momen kebersamaannya bersama laki laki itu.
Tak lama bersamaan dengan itu, ia yang tengah asyik menimati kegiatannya tanpa sengaja menangkap bayangan seseorang di meja sana yang nampak sedang menatap ke arah mereka berdua.
Ruang di mana saat ini mereka sedang beradegan panas itu memang setengah menyatu dengan meja makan.
Kedua ruang itu hanya di pisahkan dengan tirai tipis yang terbuat dari untaian kulit kerang yang di jadikan tirai.
Mata Arzeta seketika membulat saat ia mengenali sosok itu.
" Amara.....
aray malah Matt yg bangunkan dia?
❤❤❤😍😙😗