NovelToon NovelToon
Cinta Di Antara Dua Istri Sang CEO

Cinta Di Antara Dua Istri Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Pelakor jahat / Poligami / Selingkuh / Mafia
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Tika kookie

sebuah pria tampan CEO bernama suga yang menikah dengan wanita cantik bernama cristine namun pernikahan itu bukan atas kehendak suga melainkan karena sedari kecil suga dan cristine sudag di jodohkan dengan kakek mereka, kakek cristine dan suga mereka sahabat dan sebelum kakek cristine meninggal kakeknya meminya permintaan terakhir agar cucunya menikah dengan suga, namun di sisi lain suga sebenarnya sudah menikah dengan wanita bernama zeline suga dan zeline sudah menikah selama dua tahun namun belum di karuniai seorang anak, itu juga alasan suga menerima pernikahan dengan cristine.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tika kookie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

cinta di antara dua istri sang ceo

      Begitu pintu rumah terbuka, aroma lembut bunga lavender langsung menyambut. Namun suasana yang awalnya tenang berubah tegang dalam sekejap.

   Cristine yang sejak tadi menunggu di ruang tamu langsung berlari kecil ke arah pintu, wajahnya tampak manja dan bahagia.

      “Sayang… akhirnya kamu pulang juga!” 

       serunya sambil langsung memeluk tubuh Suga erat.

Pelukannya lama terlalu lama hingga Suga tampak sedikit canggung.

    Zeline yang berdiri di belakang hanya terpaku. Matanya menatap tajam ke arah mereka berdua, dada terasa sesak. Setiap detik yang lewat di antara pelukan itu seperti jarum yang menusuk jantungnya.

    Cristine, yang sebenarnya menyadari kehadiran Zeline sejak awal, sengaja berpura-pura tidak melihat. Ia menenggelamkan wajahnya di dada Suga dan berkata manja,

     “Aku takut sendirian di rumah ini… aku mimpi buruk, makanya aku terus meneleponmu.”

  Suga hanya mengusap lembut kepala Cristine tanpa berkata banyak, berusaha menjaga ketenangan. Tapi pandangannya sekilas beralih ke arah Zeline mata mereka bertemu sejenak, dan di sana ada rasa bersalah yang tak bisa disembunyikan.

  Tak lama kemudian Cristine pura-pura baru menyadari sesuatu. Ia melepaskan pelukannya perlahan, lalu menatap ke arah Zeline dengan ekspresi dibuat-buat terkejut.

      “Oh! Kak Zeline… kau ikut pulang juga? Maaf ya, aku nggak lihat kamu tadi…” 

      katanya sambil tersenyum manis, meski senyum itu menusuk seperti duri.

   “Aku malah berlari langsung memeluk Suga, refleks karena aku takut sendirian.”

Zeline menatap Cristine tajam, suaranya lembut namun penuh sindiran.

     “Takut sendirian, ya? Aneh sekali… rumah sebesar ini penuh dengan pelayan, tapi tetap saja kau merasa sendiri? Atau mungkin karena Suga yang tak ada, jadi semuanya terasa sepi?”

    Cristine tersenyum canggung, sementara Suga menatap keduanya bergantian, merasakan ketegangan di udara.

      Zeline melanjutkan dengan nada datar,

      “Kau benar-benar pandai membuat suasana jadi… hangat, Cristine. Bahkan aku yang baru saja masuk pun langsung merasa seperti tamu di rumah sendiri.”

Cristine menunduk dengan wajah seolah menyesal, suaranya bergetar lembut.

     “Ma-maafkan aku, Kak Zeline… aku tidak bermaksud membuat Kakak merasa keberatan dengan kehadiranku. Aku… aku rasa lebih baik aku pergi saja dari rumah ini, aku tak mau mengganggu hubungan kalian lagi,”

   

     ucapnya pelan, pura-pura terisak sambil menatap Suga seolah meminta perlindungan.

  Suga mendesah pelan, lalu menoleh ke arah Zeline.

   “Zeline, sudahlah… apa yang kau lakukan? Kau tidak perlu seperti itu pada Cristine. Bukankah dia sudah bilang kalau dia memang takut sendirian? Apa kau tidak bisa memahami itu?” 

  katanya dengan nada lembut namun tegas.

    Kata-kata itu menusuk hati Zeline. Ia hanya bisa berdiri terpaku, menatap suaminya tanpa suara.

Suga kemudian berbalik, melangkah ke arah Cristine, dan tanpa ragu mengangkat tubuh wanita itu ke dalam pelukannya.

     “Ayo, kau harus istirahat,” ucapnya lembut.

   Cristine melirik sekilas ke arah Zeline dari balik bahu Suga, memberikan senyum sinis yang seolah berkata, 

   “lihat, siapa yang menang sekarang.”

    Zeline berdiri kaku di tempatnya, matanya menatap tajam penuh luka dan amarah yang ditahannya dalam diam.

  

“Sayang, kenapa semalam kau tidak pulang? Aku benar-benar takut sendirian di rumah ini,” 

   ucap Cristine manja, suaranya lembut sambil menatap wajah Suga dari dekat.

   Suga tersenyum kecil, lalu mencubit hidung Cristine dengan lembut.

   “Dasar kucing nakal,” katanya sambil tertawa tipis.

  Cristine tertawa pelan, namun matanya tetap menatap Suga penuh kasih. Ia lalu menyandarkan kepalanya di bahu suaminya.

Suga membalas dengan membelai lembut rambut Cristine, jemarinya bergerak pelan di antara helaian rambut yang harum.

  Hening sesaat, hanya suara napas mereka berdua yang terdengar.

    Mata mereka saling bertemu  ada rindu, ada cinta, tapi juga bayangan luka yang belum sepenuhnya sembuh.

   Suga menarik Cristine dalam pelukannya, erat dan hangat.

   “Jangan takut lagi, aku di sini,” bisiknya lembut di telinga Cristine.

  Cristine mengangguk pelan, membalas pelukan itu dengan penuh perasaan.

    Di siang hari yang tenang itu, mereka larut dalam kehangatan dan kedekatan yang menenangkan  seolah waktu berhenti hanya untuk mereka berdua.

1
Sokkheng 168898
Baca ini sambil minum teh hangat, perfect combo ❤️
KARTIKA: masyaallah makasih kak 🥰😄
total 1 replies
Huesito.( ꈍᴗꈍ)
Gak disadari sampai pagi cuma baca cerita ini, wkwkwk.
KARTIKA: makasih kak 😄😍👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!