NovelToon NovelToon
Roller Coaster Kehidupan Jennifer

Roller Coaster Kehidupan Jennifer

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Nikahmuda / Hamil di luar nikah / Mafia / Cintapertama / Nikah Kontrak
Popularitas:416
Nilai: 5
Nama Author: Inge

Roda kehidupan yang kejam bagi seorang anak perempuan bernama Jennifer. Lara dan Kemalangan yang bertubi-tubi menimpanya. Akhirnya dia menemukan suatu kebahagiaan dari cinta pertama dan cinta sejatinya melalui perjalanan roda kehidupan yang penuh dengan lika-liku dan intrik di dalam lingkungan yang toxic.

Seperti apakah Roller Coaster kehidupan milik Jennifer? Seperti apakah ruang lingkup dirinya sehingga dia menjadi seorang wanita yang mandiri?

Mari baca cerita novel ini ☺

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keluargaku

Di like ya guys 😁

Di vote ya guys 😁

Di komen ya guys 😁

Happy reading 🤗

💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐

"Keluargaku tersayang, penuh kehangatan. Penuh cinta dan kasih sayang. Banyak sekali kenangan. Tak mungkin aku lupakan. Ibuku penyayang dan Ayahku penyabar. Membuat hidupku selalu riang dan bahagia. Ketika pagi aku dibangunkan.Sarapan pun disiapkan. Agar aku kuat badan. Menjadi anak yang sehat. Menemaniku penuh kesabaran. Saat belajar berbagai pelajaran. Agar cerah masa depan. Menjadi anak yang hebat. Terima kasih banyak para undangan yang sudi datang ke acara ini," ucap Jennifer ketika memberikan kata sambutan di acara penyambutan dirinya sebagai anggota keluarga baru di dalam keluarga Ricardo dan Rosalinda sambil menatap ke Rosalinda dengan tatapan mata yang bahagia.

Tak lama kemudian Jennifer memberikan mic ke pembawa acara itu, lalu berjalan dengan anggun menuju ke Rosalinda Jennifer yang saat ini sudah dihias layaknya tuan putri dari keluarga bangsawan. Saat ini Jennifer sangat cantik. Rambut ikal pirangnya di kuncir dua menggunakan pinta warna merah. Memakai A line dress yang dirancang oleh perancang dunia berwarna merah. Sepasang sepatu kids' Miss B Ballet Flat menghiasi kedua telapak kakinya. Riasan wajah yang natural sehingga membingkai kecantikan wajahnya yang alami.

"Wah, keluarga yang sangat bahagia karena kebahagiaan mereka sudah sangat mengakar. Keluarga itu laksana surga bagi para anggotanya. Inilah bukti dari keluarga yang laksana surga," ucap pembawa acara dengan lugas sambil melihat Jennifer menduduki tubuhnya di tengah-tengah Rosalinda dan Ricardo, spontan Rosalinda mencium puncak kepalanya Jennifer dengan penuh kasih sayang. "Baik, untuk acara selanjutnya adalah ramah tamah, kami persilakan para hadiri untuk menyicipi hidangan."

Dari sudut kanan tempat acara itu, terlihat sosoknya Liona yang sedang menatap tajam ke Ricardo, Rosalinda dan juga Jennifer. Menatap sebuah keluarga yang penuh dengan cinta dan yang penuh dengan hati berbahagia. Tampak seperti keluarga yang penuh kasih sayang ibarat embun yang turun menyejukkan. Liona meringis melihat itu karena dia sudah muak dengan kelakuan Ricardo yang penuh kepalsuan.

Sementara Jennifer, Ricardo dan Rosalinda tertawa renyah setelah mendengar lelucon dari Ricardo yang sedang merangkul mereka berdua. Ronald mendekati mereka bertiga dengan langkah kaki yang tegas. Menghentikan langkah kakinya di hadapan mereka bertiga. Mereka bertiga berhenti tertawa ketika melihat Ronald sedang berdiri di hadapan mereka.

"Ada apa Nak?" tanya Rosalinda lembut sambil menatap teduh ke Ronald.

"Mommy, ada Tuan James Browne," ucap Ronald penuh kehati-hatian yang telah membuat Rosalinda kaget.

"Mau ngapain dia ke sini?" tanya Ricardo datar.

"Dia ingin bicara sama Mommy, Dad."

"Baiklah, aku akan menemuinya," ucap Rosalinda, lalu dia beranjak berdiri. "Sayang, tolong jaga Jennie sebentar," lanjut Rosalinda lembut sambil menoleh ke Ricardo.

"Ok," ucap Ricardo lembut.

Tak lama kemudian Ronald dan Rosalinda melangkahkan kakinya menuju ke James Browne, ayah kandungnya Jennifer. Menerobos para undangan pesta. Rosalinda tersenyum sopan ketika bertatapan dengan beberapa tamu undangan. Melewati pembatas ruang keluarga dan lobby mansion itu. Masuk ke dalam ruang tamu melewati pintu yang terbuka. Rosalinda melihat seorang pria paruh baya yang sedang duduk dengan penuh berwibawa sambil melihat layar laptopnya. Rosalinda berjalan mendekati pria itu.

"Ekhm ...," deheman Rosalinda yang mengejutkan James.

James mengalihkan pandangannya ke Rosalinda yang sedang berjalan menghampiri dirinya. Sontak James menaruh laptop di samping kanannya, lalu beranjak berdiri dari sofa panjang. Rosalinda.enghentikan langkah kakinya di hadapan James. Menelisik wajahnya James yang sangat mirip dengan Jennifer. James tersenyum sopan ke Rosalinda yang sedang menatapnya dengan tatapan mata yang tajam.

"Selamat siang Nyonya Johnson, perkenalkan saya James Browne," ucap pria tua itu sambil mengulurkan tangan kanannya ke Rosalinda.

"Selamat siang Tuan James Browne," ucap Rosalinda lembut tapi tegas sambil mengulurkan tangan kanannya ke James, lalu mereka berjabat tangan.

"Maaf mengganggu waktunya, Nyonya," ucap James sembari melepaskan genggaman tangan kanannya Rosalinda. "Saya ke sini untuk mengambil anak saya yang bernama Jennifer Aurora Browne," lanjut James to the point sambil menurunkan tangan kanannya.

"Silakan duduk Tuan James," ujar Rosalinda, lalu berjalan mendekati sofa single.

Sementara James menduduki tubuhnya di tempat semula, lalu berucap, "Boleh saya bicara?*

"Silakan Tuan James," ucap Rosalinda datar sambil menyilangkan kakinya.

"Sebelumnya saya minta maaf karena telah mengganggu waktu Anda. Sebenarnya saya ayah kandungnya Jennifer atau Jennie. Betty, ibunya Jennie adalah kekasih saya. Ketika Jennie berusia satu tahun, Betty kabur dari rumah kami. Dia telah pergi bersama selingkuhannya yang bernama Lucas. Sudah lima tahun aku mencarinya, sampai aku menemukan berita bahwa Lucas dipenjara. Aku mendatanginya untuk menanyakan tentang istri dan anakku. Aku sangat sedih mengetahui bahwa Betty sudah meninggal dunia dan anakku diambil oleh Nyonya. Hari ini aku ingin mengambilnya," ujar James lugas.

"Maaf Tuan James, sebenarnya Jennifer dijual oleh Lucas ke rumah bordil, untung anak saya yang membawa dia pergi dari sana. Mengenai kematian istrimu disebabkan oleh penganiyaan yang telah dilakukan oleh Lucas. Selama Jennifer hidup bersama Lucas, dia sering mendapatkan kekerasan. Kamu harus menanyakan Jennifer mengenai niat kamu yang ingin membawa dia pergi dari sini," ucap Rosalinda lugas.

"Terima kasih sudah mau merawat anak saya. Aku tidak menyangka Lucas berperilaku seperti itu terhadap Betty dan juga Jennifer. Baiklah, aku bisa menanyakan itu ke Jennifer. Bolehkah aku menemuinya?"

"Boleh, tunggu sebentar," ucap Rosalinda lembut namun tegas.

"Baik."

"Nak, tolong ajak Jennie ke sini," ucap Rosalinda lembut sambil menoleh ke Ronald.

"Baik Mom," ucap Ronald sopan sambil menoleh ke Rosalinda.

Tak lama kemudian Ronald membalikkan tubuhnya. Melangkahkan kakinya menuju ke tempat acara. Menyusuri ruang tamu, lobi, dan tempat acara. Dari jarak tiga meter, Ronald tidak melihat Jennie yang tadi berada di sebuah sofa panjang yang berhadapan dengan panggung. Ronald mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, namun dia tetap tidak mendapati Jennie.

Ronald mengalihkan langkah kakinya. Berjalan menuju halaman belakang mansion. Menerobos para tamu undangan. Ronald menghentikan langkah kakinya di belakang Jennie yang sedang mengobrol dengan Samuel. Ronald menepuk pundak kanannya Jennie dengan pelan sehingga Jennie menoleh ke belakang. Jennie tersenyum manis ke Ronald.

"Pangeran, ada apa?" tanya Jennie polos.

Seketika Samuel tertawa renyah, lalu berujar, "Masa Kak Ronald dipanggil pangeran, ada-ada saja kamu Jen. Panggil aja Kak Ronald."

"Aku sudah biasa panggil dia pangeran," ujar Jennie polos.

"Jennie, tidak usah debat sama Kak Sam. Panggil aja aku Kak Ronald."

"Baik Kak."

"Ayo kita ke ruang tamu!" ajak Ronald tegas.

"Ok."

Tak lama kemudian Ronald melangkahkan kakinya menuju ruang tamu mansion. Sedangkan Jennie mengikuti langkah kakinya Ronald meninggalkan Samuel yang menatap tajam ke arah Jennifer dan Ronald. Ronald dan Jennie menerobos para tamu yang berada di halaman belakang. Masuk ke dalam ruangan yang dijadikan sebagai tempat acara penyambutan Jennifer. Menelusuri lobi, lalu masuk ke dalam ruang tamu. Berjalan menghampiri Rosalinda.

"Terima kasih Nak," ucap Rosalinda lembut sambil menoleh ke Ronald. "Sayang, sekarang ada daddy kamu, dia ingin bicara sama kamu," ujar Rosalinda lembut sambil menoleh ke Jennifer, sontak Jennifer berubah menjadi murung dan menggelengkan kepalanya berulang kali. "Sayang, daddy kamu yang ini adalah daddy kandung kamu, dia bukan Lucas. Lucas itu hanya teman mommy kamu," lanjut Rosalinda.

"Aku nggak mau," lirih Jennifer.

"Sayang, coba kamu lihat pria yang ada di sofa panjang, dia itu adalah daddy kamu, Sayang."

Sedetik kemudian Jennifer menoleh ke James, lalu berujar, "Apakah kamu Daddyku?"

"Iya Sayang, aku adalah Daddy kamu," ucap James senang, lalu beranjak berdiri dan melebarkan kedua tangannya.

"Peluklah daddy kamu, Sayang," ucap Rosalinda lembut.

"Aku tidak mau."

"Ok, tidak apa-apa Sayang," ucap James sendu sambil menurunkan kedua tangannya. "Oh ya, kamu mau ikut dengan Daddy ke London? Di sana ada big ben, istana raja, ada pangeran?"

1
Inge Gustiyanti
Sangat bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!