NovelToon NovelToon
AKU YANG DIANGGAP HINA

AKU YANG DIANGGAP HINA

Status: tamat
Genre:Kehidupan di Kantor / Ibu Mertua Kejam / Pelakor / Wanita Karir / Selingkuh / Cintapertama / Tamat
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Dae_Hwa

“Perut itu harusnya di isi dengan janin, bukan dengan kotoran mampet!”

Ara tak pernah menyangka, keputusannya menikah dengan Harry, lelaki yang dulu ia percaya akan menjadi pelindungnya, justru menyeretnya ke dalam lingkaran rasa sakit yang tak berkesudahan.

Wanita yang sehari-harinya berpakaian lusuh itu, selalu dihina habis-habisan. Dibilang tak berguna. Disebut tak layak jadi istri. Dicemooh karena belum juga hamil. Diremehkan karena penampilannya, direndahkan di depan banyak orang, seolah keberadaannya hanyalah beban. Padahal, Ara telah mengorbankan banyak hal, termasuk karier dan mimpinya, demi rumah tangga yang tak pernah benar-benar berpihak padanya.

Setelah berkali-kali menelan luka dalam diam, di tambah lagi ia terjebak dengan hutang piutang, Ara mulai sadar mungkin, diam bukan lagi pilihan. Ini tentang harga dirinya yang terlalu lama diinjak.

Ara akhirnya memutuskan untuk bangkit. Mampukah ia membuktikan bahwa dia yang dulu dianggap hina, bisa jadi yang paling bersinar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

“Davin, siapkan ruang rapat. Hubungi seluruh Dewan Direksi, termasuk Komite Manajemen dan Direktur SDM. Saya ingin mereka hadir dalam waktu tiga puluh menit. Topiknya jelas—pelanggaran kode etik,” perintah Elan dengan suara datar namun penuh tekanan.

Davin, yang berdiri tegak di depan meja Elan, mengangguk cepat. “Baik, Tuan,” jawabnya formal.

Pria itu segera berlalu, meninggalkan Elan yang bersandar sambil memejamkan mata sendirian.

Wajahnya terlihat tenang, tapi rahangnya mengeras. Di balik wajah tenangnya, dada nya bergemuruh hebat.

“Kau sudah melewati batasmu, Varell.” desisnya.

Ia kembali memejamkan mata, berharap gemuruh itu mereda. Namun, bukannya reda, mendadak jantungnya bertalu-talu. Matanya membelalak.

“Ah, sial!” Elan lekas bangkit, melangkah cepat—bahkan nyaris berlari.

Elan baru ingat, Audra—adiknya yang bermulut ember, sedang berada di Cafe bersama Ara.

“Jangan sampe si kancil itu ngomong yang enggak-enggak!” Elan berlari kencang. Tak peduli akan para mata yang memandang.

Setelah sampai di lobby, ia semakin seperti orang kesetanan. Buru-buru ia keluar, menyebrang dengan hati-hati, menuju ke Cafe.

Langkahnya yang lebar, akhirnya berhasil menuju tujuan. Ia berdiri di depan pintu, samar-samar ia bisa mendengar apa yang sedang dikatakan Audra.

“Kamu tau nggak, tentang biaya ganti rugi mobil—”

Elan menjambak rambutnya. “AUDRA!” Suara baritonnya memekik tertahan.

Dan ketika Audra menatapnya, Elan menggeleng cepat, seolah isyarat yang mengatakan : “DIAM!”

Elan lekas menghampiri, nyaris ia tersandung langkahnya sendiri.

“Kenapa, Mas El? Buru-buru amat larinya—kayak dikejar setan.” Audra melipat bibirnya, menahan tawa.

Dengan napas ngos-ngosan, Elan menyeka keringat.

“Kamu mau berapa hari liburan ke Paris?” Manik Elan berkedip-kedip memberi kode.

“Seminggu? Dua minggu? Sebulan ... mungkin?” Audra tersenyum licik.

“Ok, deal!” Elan mengulurkan tangannya yang bergetar, mengajak berjabat.

Dan, Audra langsung menyambutnya. “Senang bekerjasama dengan Anda, Tuan Elan.” Audra tertawa pelan, lalu menatap Ara. “Mbak Ara, aku pamit dulu ya. Mau nyari baju baru buat liburan.”

Audra melenggang menang, perlahan tubuh gadis mungil itu mulai menghilang. Dan, tinggal lah Elan dan Ara yang saling bertatapan—keduanya canggung, wajah keduanya memerah.

“Kita balik ke kantor?” tanya Elan tanpa menatap.

Ara mengangguk. Berusaha untuk profesional. “Mari, Pak Elan.”

...****************...

Seluruh jajaran direksi telah duduk di kursi masing-masing. Beberapa saling berbisik, belum tau pasti apa yang terjadi, hingga Elan melangkah masuk dan duduk di kursi utama.

“Saya akan langsung ke inti.” Kata Elan, membuka rapat tanpa basa-basi. “Baru saja saya menerima laporan tentang kejadian tak mengenakan yang terjadi pagi ini di dalam lift. Salah satu karyawan kita mengalami pelecehan verbal. Dan pelakunya adalah Varell Wiratama, Direktur Operasional SW Group.”

Beberapa orang tampak kaget. Beberapa lain langsung menegang. Mereka saling memandang.

“Saya tidak peduli siapa dia, dan apa jabatannya. Di dalam struktur perusahaan ini, semua orang diperlakukan sama. Saya ingin kita diskusikan konsekuensi yang tepat, sesuai dengan kebijakan perusahaan.”

Kasak-kusuk pun mulai terdengar.

Direktur SDM berbicara lebih dulu. “Jika terbukti, ini termasuk pelanggaran berat terhadap kode etik dan kenyamanan kerja. Kami bisa merekomendasikan sanksi berupa pengurangan tanggung jawab. Artinya, Pak Varell akan dicabut dari beberapa kewenangannya, dan tidak lagi diperbolehkan membuat keputusan tanpa persetujuan atasan.”

Komite Manajemen menimpali. “Dan jika korban mengajukan pengaduan resmi, kita wajib mendampingi dan memberi ruang aman. Ini juga bisa berimplikasi hukum jika tidak ditangani serius.”

Elan mengangguk pelan. “Saya setuju. Saya minta langkah konkret—tanggung jawab Varell wajib dibatasi dan dikurangi. Untuk saat ini, cabut semua kewenangan mandiri yang dia punya. Setiap keputusannya harus dikonfirmasi ke Davin atau saya.”

Semua yang hadir mengangguk. Atmosfer ruangan berubah dingin. Tidak ada yang berani membela Varell.

...****************...

Setelah rapat, Elan berdiri di depan jendela, memandang ke luar gedung. Di belakangnya, Davin masuk dengan langkah hati-hati.

“Semua instruksi telah dijalankan, Tuan Elan.”

“Bagus,” jawab Elan tanpa menoleh. “Apa Ara sudah mengajukan pengaduan resmi, Dav?”

“Saat ini, Bu Ara masih memikirkannya terlebih dahulu, Tuan Elan.”

Elan mendengus, “bisakah bicara santai? Nggak ada orang lain di sini.”

Davin mengangguk. “Rasanya pengen gue tonjok tuh si Varell.”

Elan menarik napas dalam-dalam. “Apa Bajingan itu belum bereaksi?”

“Dia mengamuk seperti orang gila. Orang-orang di sekitarnya bener-bener dibuat sakit kepala,” jawab Davin.

Elan tersenyum puas. CEO tampan itu duduk di kursinya. Lalu menatap Davin. “Tetap awasi dia. Jangan lengah. Jangan sampai, dia mengusik Ara.”

Davin mengangguk paham.

...****************...

3 bulan kemudian.

“Mas, aku hamil.” Dengan senyuman tipis, Puspa menunjukkan alat pendeteksi kehamilan kepada Harry yang sedang mengenakan sepatu kerja.

Sekilas, Harry melirik pada benda pipih yang menunjukkan dua garis merah. Tak ada senyuman bahagia seperti kebanyakan pria yang menantikan keturunan dari sang istri. Wajahnya sangat datar.

“Kamu yakin, itu anakku?” tanya Harry sinis.

Test pack yang digenggam Puspa seketika terjatuh. Matanya panas, berkaca-kaca.

“Kamu bilang apa barusan, Mas?!”

*

*

*

1
Watidanu Watidanu
Makasih thor ceritanya sangat bagus,, tetap semngat dan teruslah berkarya
Putra Ganteng
cerita yg bagus gk bertele tele 👌🏻👌🏻👌🏻
Putra Ganteng
tinggalin saja ar,,suami yg gk menghargai kamu sebagai seorang istri
Lia Yuliani
klo bisa ibu yg kaya gitu tuker tambah aja daripada bikin pusing dan esmosi ajah 🤣🤣🤣
Dae_Hwa💎: Siapa juga yg mau diajak tukar tambah, Kak 😭 pasti pada ogah 😭
total 1 replies
Ratna Ningsih
aku paling ga bisa makan belut sma ikan lele, mirip ular🙈🙈🙈🥴🥴
Dae_Hwa💎: Mama saya juga begitu 😆
total 1 replies
Ratna Ningsih
nah loh pengalaman muda si kakek Samuel nonton Titanic di keluarin🙈🙈🙈
Ratna Ningsih
woii nyalahin org, puguh ente ga liat sikon maen nyosor sja😘😘🙈🙈
Ratna Ningsih
seperti permen jelly kek, kenyal dan manis 🙈🙈🙈
Ratna Ningsih
penonton nya rusuh dan kepo😘😘😘🙈🙈🙈
Ratna Ningsih
kek ayam apa king kobra yg patok patokan 🤭🤭🤭
Ratna Ningsih
akhirnya tembok Berlin benar" rumtuh🤭🤭 ga da lgi Berlin barat dan Berlin timur 😘😘😘
Dae_Hwa💎: Segala tembok runtuh ini 😭
total 1 replies
Ratna Ningsih
nah tuh, acara makan malam perkenalan dg calon mantu dan calon besan👍👍
Ratna Ningsih
nah loh jatuh cinta kan sma calon mantu mu pa Gafar? makanya kenalin dlu baru bicara👍👍👍😘😘
Ratna Ningsih
hahaha itu pengalaman ayah mu elan, dia mo tau apa kamu sprti ayahmu klo lgi kecintaan pekerjaan jdi ambyarrrr. wkwkwkwk 😘😘😘
Ratna Ningsih
ini baru ortu yg bijak, yg ngerti kebahagiaan anaknya 😘😘😘👍👍
Ratna Ningsih
👍👍👍💪💪💪❤️❤️❤️😘🤔
Ratna Ningsih
tuh kan, dengerin kata istri mu. tak kenal maka tak i🤭🤭🤭
Ratna Ningsih
tul betull betul betul 👍👍👍 aku se7 bingit 👍👍💪💪
Ratna Ningsih
aneh Gafar ini, yg kesandung kasus kan mantan nya Ara bukannya Ara jdi biar aja. malah bagus kan Ara bercerai karena suaminya yg pengkhianat bukan Ara nya yg berselingkuh 🤦🤦
Ratna Ningsih
udah ACC aja dan tanda tangan, restu berjalan 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!