NovelToon NovelToon
Aku Kembali (Takdir Yang MenuntunKu)

Aku Kembali (Takdir Yang MenuntunKu)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Beda Usia
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: sriiwidiana

ketika kita ingin melupakan masa lalu namun itu sulit, padahal itu semua yang membuatnya sakit hati setelah 5 tahun dia menghindar dari segala urusannya dengan masa lalu apa jadinya jika takdir justru menuntunnya bertemu dengan org yang selama ini ingin dia hindari.

apa dia akan menemukan kebahagiaan atau akan terluka untuk yg kedua kalinya?

ini karya pertama ku mohon dukungannya teman-teman

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sriiwidiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 31

  Setelah obrolan waktu itu lamaran sekaligus tunangan antara Ziah dan Andreas akan dilangsungkan satu Minggu dari sekarang, Ziah dan Andreas sedang di sibukan dengan persiapan pertunangan mereka. Hari ini rencananya mereka setelah pulang dari sekolah akan mencari cincin pertunangan.

 Ziah sedang berada di ruangan kepala sekolah dirinya sedang mengajukan cuti. Karena tidak mungkin dirinya masih kerja dan yang mengurus untuk acara malah ibunya, Ziah tidak tega.

"Assalamualaikum pak." ucap Ziah sambil melangkah masuk.

Dia melihat pak Kardi sedang duduk di balik meja kerjanya.

"Waalaikumsalam, Bu Hanna." ucapnya ramah.

"Maaf mengganggu pak, saya mau minta cuti buat hari Jumat dan Sabtu." ucap Ziah, menyebutkan niat dirinya datang ke ruangan kepsek.

"Loh ada apa?" tanya pak Kardi kaget dengan ijin nya Ziah.

"Di rumah mau ada acara pak, hari Minggu acaranya cuman saya kasian sama ibu kalo gak di bantuin buat siap-siap." jelas Ziah.

"kok barengan sama pak Andreas ya, tadi juga dari sini sama minta cuti hari Jumat dan Sabtu juga. Kok saya jadi penasaran." jelas pak Kardi sambil terkekeh. Sepertinya dirinya mulai memahami situasinya. Ziah menunduk malu, tadinya dirinya tidak mau memberi tahu siapapun tapi sepertinya pak Kardi pengecualian.

"Sebenarnya hari Minggu ada acara lamaran pak, mohon doanya dari bapak semoga acara saya di lancarkan." jelas Ziah lagi.

"Sama pak Andreas? Wah selamat Bu Hanna. Saya doakan mudah-mudahan di kasih kelancaran. Nanti pas nikah jangan lupa undangan nya." canda pak Kardi Ziah tertawa saja mendengar ucapannya.

"ya sudah saya acc ijin cutinya, karena ternyata hal yang penting." sambung pak Kardi lagi.

"Kalau begitu saya pamit pak, terimakasih atas ijin nya." ucap Ziah sambil berlalu dari ruangan kepsek.

   Ziah tidak menyadari dari balik pintu ada seseorang yang mendengar semuanya, dia menundukkan kepalanya. Dirinya patah hati untuk yang kedua kalinya. Orang itu adalah Adnan, dia sekarang paham kenapa Ziah tidak pernah memberinya kesempatan karena ternyata cintanya Ziah habis di orang lama.

................

  Pulang sekolah sudah setengah jam yang lalu, sekarang Ziah sedang berada di parkiran menunggu Andreas yang katanya masih ada sedikit urusan, Ziah menyender di samping motor Andreas sambil memainkan ponselnya.

  Adnan yang melihat Ziah di sana tersenyum, dia melangkah menghampirinya. Dia buka. Mau mengganggu Ziah tapi dia benar-benar ingin mengakhiri cinta sepihak.

"lagi nunggu Andreas Han?" tanya Adnan saat sudah berhadapan dengan Ziah.

"iya pak, bapak baru mau pulang?" tanya Ziah basa basi.

"Iya, oh iya Han boleh aku berbicara sebentar, ada hal yang ingin aku sampaikan." ucapnya, Awalnya Ziah ragu tapi dia juga tidak mau di anggap sombong hanya karna di ajak bicara saja enggan.

"Iya boleh pak, ada apa ya?" tanya Ziah, dia penasaran apa yang ingin di sampaikan Adnan padanya.

"Maaf, saya tadi sempat mencuri dengar pembicaraan mu di ruang kepsek. Kamu benar-benar akan bertunangan bahkan sampai menikah dengan Andreas?" tanyanya. Ziah kaget untuk apa Adnan bertanya seperti itu.

"tentu saja, apa bapak pikir saya dan pak Andreas main-main dengan dengan hubungan ini?" tanya Ziah, dia tidak habis pikir dengan pertanyaan Adnan.

"Tidak bukan seperti itu Han..." Adnan tidak melanjutkan perkataannya karena Andreas sudah datang.

"Lama nunggu ya?" tanya Andreas begitu sudah di hadapan Ziah.

"enggak kok." jawab Ziah sambil tersenyum.

"Ini lagi pada ngebahas apa? Saya datang kok langsung pada diam?" tanyanya lagi, sambil melirik ke arah Adnan

"Enggak, saya tadi nyamperin Hanna kirain ada masalah soalnya diam di parkiran sendirian. Tahunya lagi nungguin pak Andreas. Ya udah karena bapak udah Dateng saya permisi." pamit Adnan, tanpa menunggu jawaban keduanya Adnan sudah melangkah meninggalkan mereka.

Adnan tidak menyangka Ziah akan benar-benar menikah dengan Andreas, dia berfikir kedekatan mereka hanya karena hubungan guru dan murid lima tahun lalu tapi ternyata tidak. Mungkin salahnya juga yang kurang menunjukkan keseriusannya terhadap Ziah.

Sementara itu Ziah dan Andreas meninggal kan sekolah menuju pusat perbelanjaan yang sedang tren di kalangan pelajar dan orang dewasa. Motor melaju meninggalkan parkiran sekolah, Ziah duduk di belakang memikirkan perkataan Adnan tadi. Andreas memperhatikan Ziah lewat spion motornya, dia sadar Ziah sedang melamun.

Di tariknya tangan kekasihnya itu agar tangannya melingkar pada pinggangnya, Andreas mengelus pelan tangan Ziah, sambil melirik sekilas ke arah Ziah.

Mereka akhirnya sampai, sebelum masuk Andreas memarkirkan motornya dan melepaskan helm Ziah lalu helm miliknya.

"ayo." ajaknya sambil menggandeng tangan Ziah. Andreas tersenyum hangat menatap kekasih hatinya itu. Ziah tidak menjawab dia melangkah di samping Andreas.

Mereka naik ke lantai dua di sana karena toko perhiasan ada di lantai dua.

"Selamat sore, apa yang sedang kalian cari?" Tanya pegawai toko tersebut.

"Kami mau cari cincin pertunangan mbak, boleh tunjukkan modelnya." ucap Ziah sambil tersenyum.

"Tunggu sebentar ya, saya bantu Carikan dulu." ucapnya ramah. Ziah mengangguk.

Andreas yang ada di sebelah Ziah diam memperhatikan mereka, tangannya terulur mengusap kepala Ziah dengan sayang. Ziah yang di perlakukan seperti itu tentu saja terkejut, dia menatap Andreas sambil tersenyum.

"Kenapa Mas?" tanyanya karena Ziah merasa heran dari tadi ada aja tingkah Andreas.

"Enggak, cuman mas kok baru sadar ternyata secinta itu mas sama kamu." ucapnya sambil terkekeh karena delikan mata Ziah ke arahnya.

"Gombal banget." sewot Ziah, dia pun memperhatikan pegawai toko itu yang kembali dengan beberapa model cincin couple.

"Silahkan di pilih mbak, kalau tidak ada yang cocok nanti saya Carikan kembali." ucap pegawai begitu ramah. Ziah hanya mengangguk dia memperhatikan ke lima model cincin yang ada di atas etalase kaca.

"Bingung ya? Kalo mau ambil semuanya gak papa nanti bisa buat ganti-gantian." ucap Andreas.

"Mau tunangan apa mau jualan?" tanya Ziah. Dia menggeleng melihat tingkahnya Andreas.

Akhirnya Ziah memilih cincin yang simple,

untuk cincin wanita terdapat berlian kecil di tengahnya dan ukuran kecil-kecil di bagian samping-sampingnya, sementara untuk yang laki-lakinya dia memilih yang polos.

Setelah melakukan pembayaran, mereka berdua meninggalkan toko, Andreas berencana mengajak Ziah untuk makan.

"makan dulu ya.?" ajaknya, karena sudah hampir sore. Kalau saja tadi pekerjaannya di sekolah tidak lama mungkin mereka tidak sampai ke sorean seperti ini juga.

"Iya boleh, mau makan apa?" tanya Ziah.

"Di KFT aja ya? Gak papa kan?" tanya Andreas. Ziah hanya mengangguk. Mereka menuju lantai 3 karena pusat makanan ada di sana.

Lagi-lagi Andreas menggenggam tangan Ziah dengan sangat lembut.

Mereka sampai di restoran ayam tepung yang terkenal di kalangan masyarakat itu. Mereka mengantri untuk memesan makanan. Baru setelah itu mereka mencari tempat duduk.

Ziah sengaja memilih tempat duduk di luar restoran yang langsung mengarah pada jalanan. Dia ingin makan sambil menikmati angin sore.

"Sayang." panggil Andreas di saat mereka makan.

"Kenapa mas?" tanya Ziah, sambil menatap ke arah Andreas.

"Kamu lagi ada masalah?" tanyanya, karena dia melihat Ziah yang banyak melamun dari tadi.

"Enggak kok, emang kenapa?" Ziah Malah balik bertanya.

"Mas perhatikan dari tadi kamu banyak melamun yank, kalo ada masalah cerita jangan di simpan sendiri mas sebentar lagi bakal jadi suami kamu." jelas Andreas mengingatkan Ziah bahwa apapun masalahnya dia bisa cerita padanya.

"Enggak beneran Zi gak punya masalah apapun." ucap Ziah mencoba meyakinkan Andreas.

"Ya udah gak papa kalo kamu belum siap cerita." ucap Andreas sambil tersenyum.

Setelah makan keduanya memutuskan untuk pulang, Andreas mengantarkan Ziah pulang terlebih dahulu.

1
ndah_rmdhani0510
Gak espek banget Pak Andreas manggil Dek ke Ziah... Malah jadi ikutan senyum sendiri 😅
Aiko
Jleb banget emosinya!
Rukawasfound
Siapa bilang baca novel cuma buang-buang waktu? Ini me-time ku yang selalu bikin happy.
Sriiwidiana: terimakasih sudah memberikan komentar. jangan bosan ikuti kelanjutan ceritanya 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!