Bagaimana jika kamu memasuki novel yang baru saja kamu baca dan menjadi tokoh utama wanita dalam novel itu.
Rachel Jeshly gadis ini terjebak dalam novel dan ber transmigrasi ke tubuh Ashley istri seorang CEO terkenal.
Bagaimana cerita kehidupan Rachel saat memasuki dunia novel, yuk simak ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon crowell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dua puluh
Setelah selesai makan, Louis, Keenan, dan Lucas pergi ke apartemen untuk beristirahat, meninggalkan Ashley, Zoey, Keelya, dan Clara yang memutuskan untuk berbelanja di mall milik keluarga Morgan.
Saat mereka berjalan di koridor mall, Keelya yang lelah dan kakinya sakit, menatap Ashley dengan mata yang memohon, "Mommy, kaki ku sakit, bisakah mommy mengendong ku?" tanya Keelya dengan suara yang manja.
Ashley tersenyum manis dan langsung mengangkat Keelya ke dalam pelukannya, "Dengan senang hati sayang ku," jawab Ashley sambil memeluk Keelya erat.
Clara yang melihat Keelya diangkat oleh Ashley, langsung menatap Ashley dengan mata yang berkilauan.
"Ara kaki mu masih kuat kan?" tanya Ashley menatap Clara dengan senyuman manis.
"Masih Aunty, aku kan anak kuat," ujar Clara dengan percaya diri, sambil mengangkat kakinya dan menunjukkan bahwa dia bisa berjalan jauh.
Zoey yang melihat interaksi antara Ashley dan Keelya dengan Clara, tidak bisa tidak tersenyum, "Kekey kamu emang ngak malu sama Clara?" tanya Zoey dengan nada yang menggoda.
Keelya hanya menggelengkan kepalanya cepat, sambil memeluk leher Ashley lebih erat. Zoey tersenyum dan mencubit hidung mancung milik Keelya sampai memerah. Keelya tertawa dan berusaha melepaskan diri, tapi Zoey tak melepaskannya.
"Tak ada yang ingin mengambil mommy kesayangan mu itu, Key," ujar Zoey dengan nada yang menggoda, sambil menggelitiki Keelya. Keelya tertawa dan berontak, membuat Ashley tersenyum.
Sementara itu, bodyguard yang berada di mall itu hanya memperhatikan mereka dari kejauhan, tetapi ada sepuluh bodyguard yang mengikuti mereka. Ashley menatap bodyguard itu dengan mata yang serius.
"Bisakah kalian mengawasi kami dari kejauhan?" tanya Ashley kepada bodyguard itu.
Bodyguard itu ragu-ragu sejenak, "Tapi nyonya..."
Zoey langsung memotong, "Tak ada tapi, ini perintah, sebaiknya ikut saja," ujar Zoey dengan nada yang tegas, sambil mengangkat alisnya.
Bodyguard itu menunduk kepala mereka hormat, "Baiklah nona," ujar bodyguard itu sebelum pergi dan mengawasi dari kejauhan. Ashley tersenyum puas.
"Ayo, kita lanjutkan belanja," ujar Ashley sambil memeluk Keelya lebih erat.
"Ayokk!!" Teriak Clara antusias sambil berlari-lari kecil, mata berkilauan dan senyum lebar.
"Key mau lari juga," ujar Keelya, sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Ashley. Ashley menurunkan Keelya dari gendongannya.
"Heyy, hati-hati!!" teriak Ashley sambil tertawa, mata terarah pada Keelya yang langsung berlari mengejar Clara.
Keelya berlari dengan gembira, rambutnya yang panjang tergerai di belakangnya. Ashley dan Zoey tertawa melihat aksi Keelya dan Clara.
Tapi karena keasyikan berlari, Keelya tak sengaja menyenggol tangan seseorang wanita, dan membuat wanita itu marah. "Anak siapa ini?!" bentak wanita itu dengan wajah merah dan mata yang melotot, sambil menunjuk Keelya dengan jari yang gemetar.
Keelya terkejut dan mundur beberapa langkah, mata lebar dengan takut. Ashley langsung bereaksi, "Maafkan dia, dia tidak sengaja," ujar Ashley dengan nada yang sopan, sambil melangkah maju dan memeluk Keelya dengan erat.
Wanita itu melihat wajah Keelya dan terkejut, "Kamu... kamu Keelya?" ujar wanita itu dengan nada yang berbeda, mata yang tadinya marah kini berubah menjadi terkejut dan bingung.
Keelya memandang wanita itu dengan mata yang masih takut, tapi kemudian dia tersenyum lembut.
"Iya, aku Keelya," ujar Keelya dengan suara yang lembut. Wanita itu terdiam sejenak, kemudian dia membuka mulutnya untuk berbicara.
"anak haram dari pacar saya kan ?"tanya wanita itu tak lain Sophia
Wanita itu, Sophia, tersenyum sinis dan melipat kedua tangannya di depan dada.
"Kau jaga bicaramu!!" teriak Ashley dan Zoey bersamaan, wajah mereka merah dengan kemarahan.
Sophia tertawa dan menggelengkan kepalanya. "Kenapa kalian meneriyaki aku? Hah, sebaiknya kalian pulang, anak ini dan kau wanita perebut seperti mu tak pantas menginjakkan kaki di mall ternama ini," ujar Sophia dengan nada sinis.
Zoey tersenyum sinis dan melangkah maju. "Lah, kau yang seharusnya tidak pantas kau di sini. Siapa kau? Bukan siapa-siapa dibandingkan aku, aku anak dari pemilik mall dan adik dari orang yang mengelola mall ini. Di samping ku kakak ipar ku yang SAH dan anak KANDUNGNYA," ujar Zoey dengan nada yang sama sinis.
Ashley menambahkan, "Kau bukankah kau shoot foto? Bukan kah Jadwal mu di Belanda? Is is is ternyata kau juga penguntit yah dasar tak tau malu. Btw perut mu membuncit, kau tak hamil di luar nikah kan?" tanya Ashley dengan nada yang mengejek.
Sophia wajahnya memerah dengan kemarahan, "Kalian... kalian...!!" Sophia tidak bisa berbicara lagi karena kemarahan yang meluap-luap. Dia menunjuk-nunjuk wajah Ashley dan Zoey dengan jari yang gemetar.
Keelya dan clara yang melihat kejadian itu menjadi takut dan memeluk Ashley dengan erat.
"mommy , Aunty...," ujar Keelya dengan suara yang lembut.
"aunty.."
Ashley memeluk Keelya, Zoey menarik Clara agar mendekat padanya dan menatap Sophia dengan mata yang tajam.
"Kau sebaiknya pergi sekarang, sebelum aku memanggil keamanan," ujar Ashley dengan nada yang dingin.
"Oh, yah coba saja kalo kau berani," tantang Sophia dengan senyum sinis.
"Tante apakah perut mu ada Dede bayi nya?" tanya Clara polos, mata besar dan penasaran karena sedari tadi memperhatikan perut Sophia.
"Anak sialan!!" bentak Sophia, wajahnya memerah dengan kemarahan.
"Tante apakah orang tua mu tak pernah mengajari mu tentang sopan santun?"tanya Keelya menatap wajah Sophia datar
"kau anak haram diam kau !!"bentak Sophia
Plakkk
Satu tamparan keras dari Ashley mengenai pipi Sophia.
Plakkk
satu lagi di berikan oleh Zoey
"Om, bisakah kau mengusir orang gila ini?" tanya Keelya kepada bodyguard pribadinya yang menghampiri mereka.
Bodyguard itu mengangguk dan melangkah maju, "Maaf, Nona. Saya akan mengurusnya," ujar bodyguard itu sambil menempatkan dirinya di antara Sophia dan Keelya.
Sophia tertawa dan menggelengkan kepalanya, "Kalian pikir kalian bisa mengusirku? Aku Sophia, aku tak bisa diusir oleh siapa pun!" teriak Sophia dengan nada yang tinggi.
Bodyguard itu tak peduli "Maaf, Nona. Tapi saya harus mengusir Anda dari tempat ini," ujar bodyguard itu sambil membawa Sophia pergi.
Zoey tersenyum dan mengangguk, "Ya, ayo kita lanjutkan belanja. Kita tidak perlu memikirkan orang gila tak tau malu itu lagi," ujar Zoey sambil tersenyum.