Kael pemuda yang menjalani hidup yang damai di dunianya dia hanya peduli dengan game, Novel , latihan, bertarung, dan mengasah berbagai ilmu bela diri yang ia kuasai.
Semua terasa biasa… sampai hari itu tiba.
Dalam perjalanan pulang dari tempat latihan, Kael hanya ingin tidur dan memulihkan tenaga agar dia bisa membaca dan bermain game nya.
Namun saat membuka mata, ia bukan lagi berada di rumah.
Ia terbangun di tengah hutan, di bawah pohon, dengan suasana yang bisa di bilang terlalu nyata… namun anehnya, semua pemandangan ini persis seperti dunia dalam game dan novel yang pernah ia baca dan mainkan.
tanpa petunjuk dan sekarang dia harus tau cara bisa bertahan di dunia ini.
"haha...ini gila...."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuu Ri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 20
MALAM HARI DI TAMAN AKADEMI
Kael berdiri di hadapan Leon dengan tatapan tajam ke arahnya, Sementara Leon masih tertunduk diam sambil terus merasa bersalah karna ingin menyentuh bahu Claris.
"K-Kael aku minta maaf karena seenaknya ingin menyentuh Claris ,aku tidak bermaksud buruk...aku hanya ingin menenangkannya" Leon memandang ke Kael dengan rasa takut dan bersalah
Kael menghela nafas "Tidak apa-apa Leon" Dia melirik ke arah Claris dan menyenggol nya sedikit untuk memaafkan Leon
Claris tersentak sedikit lalu berdehem "Ya...aku memaafkan mu Leon hanya saja lain kali jangan asal mau menyentuh ku"
Leon masih menundukan kepalanya masih merasa bersalah "Aku sangat meminta maaf Claris"
"Angkat saja kepala mu itu dan kau bisa pergi...aku sudah memaafkan mu" Claris masih bersembunyi di belakang Kael.
Leon mengangguk "Sampai jumpa di kelas besok..." dia berbalik sambil menyusuri jalan dengan hening dan perlahan-lahan menghilang di gelap malam dengan masih ada rasa bersalah di hatinya.
Claris langsung tersenyum dan langsung menggandeng tangan Kael "Eh~ kamu kok bisa ada di sini malam-malam? kau khawatir sama ku atau apa?"
Kael mengalihkan pandangan ke arah lain "Aku hanya jalan-jalan"
Claris menyeringai dengan menggoda "Benarkah?"
Kael berdehem "Iya aku hanya jalan-jalan saja karna bosan"
Claris masih tersenyum tapi memutuskan untuk tidak bertanya lebih lanjut "Tapi apa yang membuat mu bosan? karna gak ada aku ya~"
"Tidak juga..." Kael menghela nafas
"Kalau gitu mau jalan-jalan bersama sebentar?" Claris tersenyum.
"Baiklah" Kael mengangguk
Claris mulai menarik Kael untuk berjalan di sampingnya sambil dia bersandar dan menggandeng tangan Kael sembari menyusuri taman.
DI SISI LAIN KAMAR KAEL DAN RIO
Rio yang baru selesai mandi dan berpakaian berjalan ke kasur sambil melihat sekitar mencari-cari dimana Kael berada.
"KAELLLL!!!" Rio berteriak.
"Tch...kemana lagi anak itu" Rio duduk di kasurnya sambil bergumam.
"Ah...bodo amat lah paling dia sedang sama Claris lagi" Rio menguap dan berbaring di kasur lalu perlahan-lahan tertidur.
KEMBALI KE SISI KAEL DAN CLARIS
Mereka berdua sedang duduk di salah satu kursi taman dengan Claris yang bersandar pada Kael sambil terus-terusan bertanya kenapa Kael tiba-tiba muncul
"Ayolah Kael beritahu aku kenapa kau tadi bisa muncul? kalau kau bilang itu hanya kebetulan Karna kau sedang jalan-jalan aku tidak akan percaya!!!" Claris mencubit lengan Kael sedikit dan memaksanya untuk berkata jujur
Kael menyentil jari Claris yang mencubitnya "Sudah ku bilang aku cuma jalan-jalan dan kebetulan melihat mu dan Leon"
"Aw..."
"Kau berbohong!!! Pasti kau menyembunyikan sesuatu Kael...kau bukan tipe orang yang suka keluar tanpa ada alasan yang jelas!!! sekarang jujurlah padaku" Claris menatap Kael tajam memaksanya untuk menjawab.
Kael mengalihkan pandangannya "Ini sesuatu yang konyol..."
"Aku tidak peduli mau itu konyol atau apalah AKU hanya mau jawaban dari mu!!! aku penasaran~" Claris mendekat lalu duduk di pangkuan Kael.
"A-Aku sebenarnya menggunakan sihir pengawas yang ku buat sendiri di sekitar mu..." Kael mencoba menahan rasa malu
Claris mengedipkan matanya masih mencoba mencerna apa yang Kael katakan "Sihir pengawas? Apa itu?"
Kael berdehem karna masih malu "Itu semacam gabungan sihir pelacak dan perlindungan, misalnya kalau sihir pelacak aku hanya bisa tau kau berada di mana dan sementara sihir perlindungan melindungi mu jika ada bahaya di sekitar mu entah itu mengeluarkan barrier atau apalah."
Kael berhenti sejenak lalu kembali bicara "tapi sihir punya ku ini bisa di bilang satu tingkat di atasnya dan juga sihir gabungan, karna aku bisa mengetahui kau dimana, siapa saja yang berada di sekitar mu dan aku juga bisa tau kau dalam bahaya atau tidak, kalau memang ada bahaya maka aku bisa langsung teleport ke tempat mu..."
Claris tersenyum ke arah Kael "Itu artinya kau khawatir kalau aku kenapa-napa kan~"
"Manis sekali~" Claris berbisik ke telinga Kael dengan menggoda
Kael menyentil dahi Claris "Dan juga kalau kau ingin keluar atau jalan-jalan jangan hanya pakai baju tidur mu"
Claris menatap ke bawah ke arah gaun tidur yang ia kenakan lalu menatap Kael dengan seringai nakal "Kenapa? aku merasa nyaman menggunakan ini~"
Claris mendekatkan wajahnya ke wajah Kael lagi "Apa jangan-jangan kamu cemburu kalau ada orang lain yang melihat ku menggunakan gaun tidur ini selain dirimu?"
Kael merasakan nafas Claris yang hangat menyebar di sekitar wajah dan lehernya "Bukan begitu..."
Claris semakin tersenyum menggoda sambil kedua tangannya mengelus lengan Kael secara perlahan dengan maksud mancing dirinya agar berkata yang sebenarnya.
Kael menghela nafas karna berhasil menenangkan dirinya "Kalau iya gimana?"
Claris tersenyum "Kalau 'iya' berarti aku ini apa bagimu? sampai-sampai tidak ada orang lain yang boleh melihat aku menggunakan gaun tidur ini selain kamu?"
"Seorang gadis mesum yang harus ku lindungi dari tatapan buas orang-orang di sekitarnya" Kael menatap tajam ke arah Claris
Claris merasakan kekecewaan di hatinya tapi dia lebih memilih tidak menampakkan ekspresi kekecewaan itu dan hanya tersenyum "Aku bukan gadis mesum~"
"Aku juga berterima kasih padamu karna mau melindungi aku..." Claris tersenyum tapi jauh di dalam hatinya dirinya mau di anggap lebih dari sekedar teman dan gadis mesum yang selalu di sebut-sebut oleh Kael
Beberapa saat berlalu dengan mereka terlarut dalam keheningan dan menikmati momen hanya berduaan sambil memandangi langit malam, Claris mulai menguap karna rasa ngantuk menghampiri dirinya.
"Kamu ngantuk?" Kael mengangkat satu alisnya
Claris mengangguk "Antar aku ke kamar..."
Kael tersenyum lalu menggeleng dan mengangkat Claris secara perlahan di lengannya "TELEPORTATION"
WHUSS!!
Mereka sampai di dalam kamar Claris. Kael berjalan ke arah kasur lalu membaringkan Claris perlahan di atasnya sambil menyelimuti tubuh Claris.
"Malam..." Ucap Kael dengan pelan
Claris yang setengah tertidur menahan tangan Kael agar dia tidak pergi "Tidur sama aku..."
Kael menggeleng "Lain kali saja"
Claris merengek "Tidur sama aku!!! kamu harus tidur di sini sama aku!!!"
Kael memutar matanya dengan kesal "Claris aku harus kembali ke kamar ku"
"Baiklah..." Claris tertidur dengan rasa kesal menguasai dirinya
Kael hanya tersenyum "Malam"
Kael membalikan badannya dan seketika langsung menghilang dari kamar Claris dan seketika tiba di dalam kamarnya di mana dia langsung melihat Rio yang sudah tertidur pulas
"Setidaknya dia tidak bertanya aku dari mana" Kael berbaring di kasurnya dan memejamkan mata
Malam berlalu dengan tenang tapi Kael terbangun di tengah malam karna merasakan sedikit ancaman dan hal yang tidak beres di sekitar akademi.
Kael seketika duduk di kasurnya sambil mencoba merasakan apa yang ada di sekitar akademi.
"Tidak ada..."
Kael hanya termenung sambil berfikir apa akan ada masalah yang datang, sementara itu di dalam kamar hanya ada suara dengkuran halus dari Rio yang tertidur yang memecah keheningan di sekitar.
Kael membuka layar sihir di hadapannya yang menampilkan Claris yang tidur di kasur di dalam kamarnya.
"Claris aman..." Kael menghela nafas lega
Kael memperluas jangkauan sihir yang ia punya menjadi ke seluruh akademi. Puluhan layar muncul di hadapannya, menampilkan setiap sudut akademi di layar-layar sihir yang ia buat itu.