NovelToon NovelToon
Ketika Hati Menyatu

Ketika Hati Menyatu

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duniahiburan / Selingkuh / Obsesi / Pelakor
Popularitas:108.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

'Kegagalan adalah sukses yang tertunda.'
'Kegagalan bisa jadi pelajaran dan cambuk untuk terus maju menuju sukses.'
Dan masih banyak kalimat motivasi ditujukan kepada seseorang yang gagal, agar bisa bertahan dan terus berjuang.

Apakah kalimat motivasi itu berlaku dalam dunia asmara?

Nathania gagal menuju pertunangan setelah setahun pacaran serius penuh cinta. Dan Raymond gagal mempertahankan mahligai rumah tangga setelah tiga tahun menikah.

Mereka membuktikan, gagal bukan berarti akhir dari kisah. Melainkan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru, lebih bernilai. Lahir dari karakter kuat, mandiri dan berani, setelah alami kegagalan.

Ikuti kisahnya di Novel ini: "Ketika Hati Menyatu"

Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. ❤️ U. 🤗

Selamat Membaca
❤️🙏🏻💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 05. KHM

...~•Happy Reading•~...

Nathania duduk di atas kloset tertutup sambil menangis dan menekan dadanya yang masih terasa sakit. Tiba-tiba pintu toilet diketok dari luar. "Stop ingat manusia palsu. Cepat keluar." Amelia yang menunggu di luar, tidak tahan mendengar isakan Nathania berulang kali. Dia berpikir Nathania sedang menangisi cintanya yang gagal.

Tanpa menjawab, Nathania membunyikan air, sebagai isyarat, dia mengerti maksud Amelia. Dia mengeringkan hidung dan pipi sebelum membuka pintu. "Maaf, Amel. Aku sedang berusaha terima...." Nathania tidak meneruskan, karena Amelia memberikan isyarat ruang toilet sedang penuh.

"Mari kita keluar. Ingat, kita sedang ditunggu." Bisik Amelia lagi, agar Nathania ingat pada pemilik barang yang pecah.

"Sebentar, Amel." Nathania mendekati wastafel untuk membasuh wajahnya dengan air dingin. Dia berharap air dingin bisa menyejukan. Namun ternyata air dingin seperti jarum yang menusuk kesadarannya dan juga kulit pipi yang sering dibersihkan tissu.

"Makasih, Amel. Hari ini aku sangat menyusahkanmu." Nathania memeluk Amelia yang sedang melihatnya dengan wajah cemas.

"Ngga usah pikir aku. Itu, lihat matamu sepeti buah cengkeh yang sudah hamil." Amelia menunjuk ke cermin dan coba mengalihkan pikiran Nathania dari Andy.

Nathania membasahi tissu dengan air kran, lalu tempel ke kelopak matanya yang bengkak. Matanya terasa sakit, hingga dia berhenti. "Dengan itu tidak akan menolong." Ucap Amelia yang melihat Nathania meringis. "Mari kita keluar sebelum waktu istirahat habis." Amelia mengingatkan. Nathania mengangguk sambil mengeringkan pipi dan hidung.

Ketika keluar dari toilet, Amelia melihat pemilik barang sedang menunggu sambil menyandarkan punggung ke tembok dan mengotak-atik ponselnya. "Terima kasih, Pak. Sudah sabar menunggu." Ucap Amelia. Nathania hanya mengatupkan tangan di dada, sebagai tanda minta maaf.

Dia malu menatap pemilik barang, sebab matanya yang sembab, bengkak dan berkabut. Sehingga Amelia harus menuntun dia, agar tidak menabrak orang atau benda karena buram.

"Mari ikut saya, nanti di sana baru kita bicarakan lainnya." Pemilik barang berjalan di depan sambil berpikir, karena merasa tidak enak dengan kondisi yang terjadi. Walau Nathania sudah tidak menangis, tapi masih sedih dan mata terus tergenang.

Beberapa saat kemudian, Amelia terkejut melihat pemilik barang masuk ke salah satu toko selular. Dia menyenggol Nathania, sebab sudah bisa tebak apa yang jatuh dan pecah. "Orangnya masuk ke toko seluler." Bisik Amelia.

"Oh, goodness... Aku benar-benar apes hari ini." Bisik Nathania setelah Amelia membisikan nama toko yang dituju.

"Nanti coba bicara baik-baik untuk selesaikan ini. Orang itu sepertinya, baik." Bisik Amelia yang bisa melihat wajah pemilik barang, walau memakai topi.

"Saya belum buka. Tapi mendengar bunyinya, anda pasti sudah bisa tebak kondisinya." Ucap pemilik barang sambil meletakan paper bag di atas etalase lalu mengeluarkan kotak ponsel.

"Tadi saya beli di sini. Anda bisa lihat kerusakannya." Ucap pemilik barang lalu mengeluarkan ponsel dari kotaknya. Nathania hanya bisa mendengar, tanpa berkomentar. Namun dia terkejut melihat layar ponsel terbelah dan retak di mana-mana.

Nathania menarik nafas panjang, sebab kondisi ponsel seperti hatinya. Ketika melihat merek ponsel, jantungnya berdetak kuat sambil mengingat uang yang masih tersisa di tabungannya.

"Pak, aku bisa bayar pakai CC?" Nathania bertanya sambil berharap, kartu kreditnya masih bisa digunakan.

"Mas, saya minta persis seperti ini." Ucap pemilik barang kepada pria yang melayani mereka.

Amelia hanya bisa mengusap punggung Nathania yang terus menunduk dan sesekali mengeringkan hidungnya dengan tissu. Dia bisa menebak, harga ponsel tersebut, di atas satu juta.

Nathania memberikan kartu kreditnya kepada pelayan dan minta dicicil 10 bulan. Tidak lama kemudian, pelayan kembali kepada Nathania. "Maaf, Mbak. CC nya ngga bisa." Ucap pelayan sambil meletakan kartu kredit di depan Nathania.

Nathania dan Amelia terkejut dan saling pandang. "Thania, punyaku sudah limit." Bisik Amelia, pelan. Dia mengerti maksud tatapan Nathania. "Mungkin CCku ngga cukup." Bisik Nathania.

Pemilik barang yang mendengar percakapan Nathania dan Amelia, meminta kartu kredit Nathania dan menyodorkan kepada pelayan. "Mas, tolong dicoba lagi. Setengahnya dibayar cash." Pemilik ponsel mengatakan dengan nada pelan tapi tegas. Pelayan yang melihat keseriusannya, langsung mengambil kartu kerdit milik Nathania lalu pergi kasir untuk memproses permintaan pemilik ponsel.

Namun ucapan pemilik ponsel kepada pelayan membuat jantung Nathania berdetak kuat. Dia tahu sisa uang di tabungannya tidak cukup untuk membayar setengah harga ponsel secara tunai. Tapi dia tetap mengeluarkan kartu debit miliknya.

Dengan perasaan malu dan ragu, Nathania menyodorkan kartu debit dengan kedua tangan kepada pemilik ponsel. "Pak, maaf. Mungkin uang cash saya tidak cukup untuk membayar setengah harga ponsel itu. Kami belum gajian." Nathania berkata pelan sambil menunduk, menyembunyikan wajahnya yang sudah sangat merah.

"Simpan cardnya. Saya yang akan bayar setengahnya." Pemilik ponsel berkata pelan, karena melihat pelayan berjalan mendekati mereka. Dia tidak mau pelayan mengetahui apa yang mereka bicarakan. Agar tidak jadi pembicaraan atau bisik-bisik di tempat itu, sehingga menyinggung Nathania dan Amelia.

Sontak Nathania menggenggam kartu debit miliknya dengan perasaan campur aduk. Dia tidak bisa mengatakan apa pun saat pelayan mengatakan transaksi yang diminta bisa diproses. Dia memengang kuat dadanya bersamaan dengan kartu debit miliknya saat melihat pemilik ponsel membuka tas dan mengeluarkan sejumlah uang lalu serahkan kepada pelayan.

"Pak, boleh saya minta nomor rekening, bapak? Saya akan mengganti uang bapak." Nathania berkata pelan tanpa berani melihat wajah pemilik ponsel, karena sangat malu.

Dia tidak bisa menolak bantuan pemilik ponsel, sebab dia tahu saldo tabungannya. Selain dia belum lama bekerja, dia juga tidak mendapat bantuan dari kakaknya sejak dia sudah mulai bekerja.

"Tidak usah. Anggap saja, kita berada di tempat yang salah. Saya juga salah, berjalan tanpa memperhatikan sekitar. Kalau saya waspada, bisa mencegah kejadian tadi." Ucap pemilik ponsel tenang.

Dia menghargai kejujuran dan rasa tanggung jawab yang ditunjukan Nathania dan Amelia untuk menggantikan barang yang dirusak, tanpa membuat perdebatan atau mencari alasan untuk menghindar. Apa lagi mengetahui kondisi keuangan mereka terbatas, tapi tetap berusaha mau bertanggung jawab.

"Terima kasih, Pak. Semoga bapak diberkati dengan segala yang baik." Nathania hanya mampu mengatakan yang ada di hatinya, karena menerima kebaikan dari orang yang tidak dikenal pada masa sukarnya.

"Amin...!! Anda juga." Pemilik ponsel mengatakan pelan, lalu menyerahkan kartu kredit milik Nathania yang diberikan pelayan padanya.

"Terima kasih lagi, Pak." Nathania menerima kartu kreditnya dengan mata yang sudah tergenang.

"Pak, bolehkah saya minta ponsel yang jatuh tadi untuk saya?" Tanya Nathania pelan dan ragu.

Sontak pemilik ponsel melihatnya. "Anda mau perbaiki?" Nathania menggeleng, kuat. "Tidak, Pak. Saya mau simpan sebagai pengingat apa yang terjadi hari ini." Ucap Nathania sambil menunduk. Amelia hanya bisa diam mendengar permintaan Nathania.

...~_~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

1
DITA🄺🄰🅁🄼🄸🄻🄰💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
lupakan belva.. raymod buang buang energi jika kamu masih memikirkan kan nya.. sebaiknya segera selesaikan perceraian mu.. dan mulai moveon dari si belva yah.. 💃
semangat Raymond❣️
wiwik
Istri sah mlabrak pelakor scara elegan g ada adegan jambak"an dg bgitu aja pelakor udah mampuss lu..sip Jennie 👍😄
Rahmawati
setelah liat bukti perselingkuhan belva pasti Rey akan cepat move on, ngpain jg mikirin mantan istri tukang selingkuh
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
life must go on Raymond jangan buang buang energi mikirin Belva lagi dia tidak pantas untukmu sudah menodai kesucian pernikahan kalian berdua tetap semangat bekerja someday pasti akan ada gantinya yang lebih baik cantik muda perawan 💪🤭🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
🍁Hermina🧣❣️
Semangat babang ray. masih banyak yang berjejer antri 🙊🙈🙈
🍁𝗨𝗺𝗺𝗮💃🆂🅾🅿🅰🅴❣️
Semangat Reymond, jalan hidup mu masih panjang yg sudah dihempas kan tidak usah dilihat lagi bikin sesak dada mu saja
Arieee
move on Rey 👍👍👍👍👍💪💪💪💪💪💪biar si Belva nangis darah
DITA🄺🄰🅁🄼🄸🄻🄰💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
ya kenapa ngga tabok aja tuh pake cabe rawit merah.. biar tau rasa jadi pelakor,, jambak.. biar tau rasa si belva..❣️
DITA🄺🄰🅁🄼🄸🄻🄰💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
waw akhirnya ketemu sama. jennie juga.. kemarin enak. enak kan sama. suami orang sekarang ketemu istrinya devino diam. aja belva.. baru kaya gitu udah mingkem, ❣️
тнιє🄺🄰🅁🄼🄸🄻🄰💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Syukurinnn kau Belva tunggu saja penyesalan dan penderitaan sedang menghampirimu makanya jadi orang jangan jumawa merasa diatas akhirnya kena angin terhempas juga
тнιє🄺🄰🅁🄼🄸🄻🄰💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Devino bukan terguncang karena anaknya sakit tapi karena udah keciduk dengan selingkuhannya. Hadeuhh.. gimana reaksi mamahnya klo dia tau kelakuan Devino yang anuu🤭
тнιє🄺🄰🅁🄼🄸🄻🄰💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Sebagai orang tua pasti mamahnya Jennie bisa merasakan keadaan Jennie yang sedang tidak baik2 dengan suaminya hanya dengan melihatnya
тнιє🄺🄰🅁🄼🄸🄻🄰💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
wkwkwk Pak Muel udah antisipasi dia bawa beberapa salinan surat cerainya good job Pak👏😆
тнιє🄺🄰🅁🄼🄸🄻🄰💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Udahlah kamu tanda tangan aja Belva kalo kamu masih sayang sama hidup dan kariermu udah baik Ray tak menuntut
тнιє🄺🄰🅁🄼🄸🄻🄰💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Bisa saja cerai karena Ray punya bukti kuat untuk menceraikan kamu lagian Ray juga gak mau nambah dosa dengan membiarkan istrinya selingkuh aja
тнιє🄺🄰🅁🄼🄸🄻🄰💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
baru juga liat Muel kamu udah jantungan Belva gimana klo udah dengar apa yang akan dibicarakan Muel pasti beneran kamu jadi mayat hidup
🍁Alea❣️
keren Jenn biarr bungkam tu si Belva uler keket,,wkwkwk adegan ranjang live lebih hot keknya drpd adegan filmnya/Shy//Facepalm/
🍁Alea❣️
iya pasti jijik lah liat suami yg selingkuh smpe ninu" begitu sm perempuan lain ,baguslah tinggalin aja Devinonya Jen🏃‍♀
🍁Alea❣️
pinter sih memang pengacara Samuel,,jd sudah siaga surat cerai yg lain jd yg kusut td bisa dbuang😂
𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️💋IMA
Akhirnya Raymond mendapatkan cara jitu untuk menghindari perngomelannya belvaria.. bener gak kata "perngomelannya" Teman-teman? anggap benar aja yahhhh 🤣🤣🤣🤣🤣❣️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!