Di dunia lamanya, Zhang Liusheng, dikenal sebagai "quasi-god Penakluk Langit", ia adalah sosok terkuat yang hampir melampaui tingkatan ke 9. Namun pada akhirnya dia tak mampu untuk melampaui tingkatan 9 dan menjadi satu-satunya orang yang mencapai ranah True god, ia mengorbankan masa hidupnya untuk menerobos namun gagal akibat sesosok entitas tak dikenal yang telah memberi batasan kultivasi di rasi bintang Andromeda lalu ia mati dengan rasa kecewa karena tinggal selangkah lagi untuk melampauinya.
Zhang Liusheng bereinkarnasi di dunia lain. Dunia yang jauh lebih luas, yang jauh lebih maju tentang kultivasi,dan lebih misterius dari sebelumnya.
Apakah didunia barunya ia dapat melampaui tingkat 9 dan membalaskan dendamnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dapzverse, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19~ Chen Leiseng vs Zu Tianjin
"Selamat untuk Gu Feixong karena memenangkan 8 pertandingan hampir saja menyamai rekor murid pilihan surga. " ucap tetua Yun Ohhong.
Setelah pertandingan Gu Feixong berjam-jam Chen Leiseng menunggu belum kunjung juga pertandingannya bahkan hingga saat ini rekor Gu Feixong belum terpecahkan.
"Apakah menurutmu Chen Leiseng dapat menyamai rekor murid pilihan surga? apalagi dia sudah berada di ranah body tempering puncak, pasti dia akan menjadi murid pilihan surga yang baru yang bahkan lebih baik dari sebelumnya. " ucap salah satu penonton.
"Itu belum tentu, sebelum kau melangkah ke ranah soul core formation kau akan memasuki secret Realm yang bernama Dangerous treasure, seperti namanya itu adalah tempat yang banyak akan harta karun namun itu sangat berbahaya, kau tak kan sempat ber kultivasi disana. Bahkan dikatakan secret Realm itu sangat luas setengah luas lower realm ini dan kau tidak akan bisa keluar, hanya bisa menunggu selama 50 tahun. Dan secret Realm ini dibuka setiap 100 tahun, 45 tahun lagi secret Realm ini akan dibuka dan akan banyak kultivator dari berbagai sekte akan memasukinya. " ucap seorang penonton yang mukanya sedikit tergores yang menyautnya.
"Bagaimana dengan harta karun disana, apa isinya? " ucap orang sebelumnya.
"Tentu saja ada senjata tingkat 5, lalu artefak suci dan apalagi ya?. " ucap orang mukanya tergores yang mencoba mengingat kembali.
Di lower realm tingkatan artefak hampir sama dengan teknik beladiri, dari rendah, menengah, atas dan suci. Sedangkan di upper realm dari paling bawah ada god, god king, immortal,kaisar dan supreme.
"Oh ya ada teknik beladiri tingkat tinggi bahkan ada juga teknik beladiri tingkat suci yang sangat langka di lower realm itu. " ucap orang mukanya tergores.
"Selanjutnya Chen Leiseng, silahkan maju kedepan. " ucap tetua Yun Ohhong.
"Sekian lama aku menunggu, akhirnya giliran ku. " ucap Chen Leiseng.
Lalu Chen Leiseng memasuki arena, saat ia memasuki arena dia sengaja menggertak dengan menggunakan kekuatan nya ke kaki, hentakan itu langsung membuat tanahnya retak. Bahkan lawannya pada pertandingan pertama sampai gemeter ketakutan dan tidak konsentrasi untuk melawan Chen Leiseng mengakibatkannya dapat dikalahkan dengan satu serangan, Lalu di pertandingan kedua hingga ke tujuh dia mengalahkan lawannya dengan mudah, hingga pertandingan ke delapan dia melawan orang lain karena Zu Humeng terluka. Lawan dia yang kedelapan cukup tangguh dengan keluarga yang sama dengan Zu Humeng yaitu Zu Tianjin, jika Zu Humeng adalah ahli tombak maka Zu Tianjin adalah ahli pedang. Dikatakan bahwa dua saudara Zu adalah duo mematikan di halaman luar sekte holy mountain sword mengapa begitu karena mereka sangat kuat dalam bidang sendiri-sendiri dan mereka sangat akur dan saling menolong makanya hanya segelintir orang yang dapat menyinggung nya karena jika mereka bergabung maka susah untuk di kalahkan.
Ketika Zu Tianjin menaiki arena wajahnya sudah tampak tak senang.
"Apakah kau keluarga bermartabat yang berteman dengan Gu Feixong? " ucap Zu Tianjin.
"Tak, aku tak pernah berteman dengan orang lemah, namun aku lebih tak suka dan sangat jijik dengan orang seperti saudaramu dan kau. " ucap Chen Leiseng.
Zu Tianjin yang mendengar ucapan Chen Leiseng amarahnya langsung melonjak dan siap untuk bertarung.
"Baiklah, pertandingan ke delapan Chen Leiseng di mulai. " ucap tetua Yun Ohhong.
Ketika beberapa detik pertandingan di mulai Zu Tianjin langsung menerjang Chen Leiseng dengan pedangnya namun Chen Leiseng menahan dan mendorong mundur Zu Tianjin.
"Santai bro, emosi amat nampaknya. " ucap Chen Leiseng.
Lalu Zu Tianjin tampaknya tambah emosi dan sudah tak terkendali, dia mengembentuk ribuan pedang dan melancarkan serangan demi serangan ke Chen Leiseng namun Chen Leiseng pula menghindari serangan-serangan itu. Ketika Chen Leiseng masi berusaha menghindari pedang itu Zu Tianjin nekat untuk ikut menerjang nya karena ia tahu bahwa Chen Leiseng dapat menghindari nya dengan mudah. Dia menerjang Chen Leiseng dengan pedangnya dan menyerang nya di bagian dada dan Chen Leiseng tak bisa menghindari nya, alhasil Chen Leiseng terluka.
"Nekat juga kau menerjang ke ribuan pedang itu, apalagi kau tak terluka malah melukai ku." ucap Chen Leiseng.
"Sudah lama aku tak terluka seperti ini sepertinya sudah saatnya untuk serius. " ucap Chen Leiseng.
Chen Leiseng mencoba serangan pertama dengan kekuatan penuhnya yang pedangnya di lapisi dengan qi nya berwarna merah menyala, dengan sekali tebasan itu dia dapat membuat tanah di depannya hancur sampai berkali-kali meter panjang nya dan untuk saja Zu Tianjin hanya terkena di salah satu jarinya, untung saja di arah sana tidak ada penonton hanya ada sebuah lapangan kosong. Zu Tianjin yang melihat tersebut langsung gemetar ketakutan dan lemas tak ingin melanjutkan pertandingannya kembali. Melihat Zu Tianjin yang lemas tetua yang lain membawa Zu Tianjin ke tepi.
"Baiklah Chen Leiseng memenangkan pertandingan ke delapannya. " ucap tetua Yun Ohhong.
Bahkan seluruh penonton disana sangat gemetar ketakutan tak berhenti hingga saat ini, begitu pula dengan Ye Fenghuang yang akhirnya tahu tentang kekuatan Chen Leiseng yang sebenarnya. Namun Ye Fenghuang tetap tak ingin menyerah begitu saja.
"Baiklah tunggu saja, aku akan menjadi kuat secepat mungkin. " ucap Ye Fenghuang di dalam hatinya yang juga mengepalkan tangannya.
Meskipun Chen Leiseng mengeluarkan kekuatan yang dashyat seperti tadi, namun ia nampak tak kelelahan, setelah mengalahkan lawannya ia pergi ke tepi dan ternyata ada Ye Fenghuang disana dan ia menghampiri nya.
"Yah, ternyata benar juga kata Gu Feixong kalau Si Zu itu kuat ya meskipun lawan ku bukan Zu Humeng namun apa bedanya bukannya mereka sama-sama kuat katanya. " ucap Chen Leiseng.
"Tumben kau memuji orang. " ucap Ye Fenghuang di sampingnya.
"Ya mau bagaimana lagi, dia memang kuat karena dapat melukai ku. " ucap Chen Leiseng.
"Bagaimana menurutmu Saudara Ye, apakah aku bisa menyamai rekor murid pilihan surga atau bahkan lebih baik? " ucap Chen Leiseng.
"Ntahlah, mereka sama saja tetap kuat. " ucap Ye Fenghuang.
Lalu mereka mengobrol hingga istirahat nya selesai.
