Kujual Tubuhku Demi Ibuku.

Mira membawa ibunya mengelilingi toko satu persatu,ada beberapa barang yang di tawarkan Mira kepada ibunya tapi dengan tegas Ningsih langsung menolak saat melihat harga yang tertera membuatnya membelalakkan mata.

"Sudahlah bu,beli saja sesekali nga papa lo Bu,aku akan semakin semangat bekerja kalau ibu mau membeli tas ini " Ucap Mira saat memperlihatkan satu tas seharga delapan ratus ribu rupiah.

"Makanya dek,kalau pekerjaan mu hanya sebatas pembantu atau penjaga toko jangan sok mau beli tas ratusan ribu,lihat saja penampilan mu dan juga ibumu,bau -bau miskin tercium jelas dari aroma tubuhmu." Ucap sang pelayan memandang rendah Mira dan juga ibunya.

"Apa..?? begini cara mu melayani pembeli,kamu menilai seseorang dari penampilannya? bagaimana bisa orang sepertimu menjadi penjaga toko?." Jawab Mira dengan nada menekan.Dia kecewa sekali dengan pelayanan wanita itu baru kali ini dia pergi membawa ibunya tapi dia sudah di rendahkan.

" Sudah Mir,kita pulang saja,kita belanja di pasar ibu juga tidak mau memakai barang semahal itu." Ucap ibunya sembari menarik tangan Mira keluar dari toko.

" Dengar itu kata ibumu,di pasar banyak tas serba tiga puluh lima ribu,jangan datang kemari,kalian bukan target toko ini,cepat keluar." wanita itu mendorong Mira dan ibunya keluar dari dalam toko.

Mira sangat marah,diperlakukan tidak sopan seperti itu apalagi saat ibunya di dorong dengan kasar,orang-orang menatap mereka dengan tatapan aneh.

" Cepat pergi..!! Aku paling muak melihat orang-orang miskin seperti kalian,sudah tau tidak mampu tapi tidak tau diri." Wanita itu kemudian mendorong Mira hingga dia mundur beberapa langkah ke belakang tepat pada saat Burhan,Adam dan Renata melewati toko itu.

Brakkk...

Tubuh Mira yang hampir terjatuh ke lantai menabrak tubuh Adam,hingga tanpa sadar Adam menangkap Mira yang hampir terjatuh ke lantai.

"Ma_maaf mas...Aku minta maaf aku tidak sengaja." Ucap Mira dengan wajah yang hampir menangis karena pada saat itu dia melihat Burhan ada disana.

"Mira kamu tidak apa-apa..? kurang ajar sekali penjaga toko ini."

"Hei...Orang miskin lepaskan anak saya,kamu kesempatan cari perhatian kepada anakku." Renata dengan kasar menarik tubuh Mira yang masih di pegang oleh Adam,entah kenapa Adam juga terdiam saat itu,mungkin dia terlalu kaget karena tiba-tiba seseorang terlempar ke pelukannya.

"Maaf..."

"Maaf untuk apa,ngapain kamu menatap orang miskin seperti itu,sudah ayo kita pergi bau kemiskinan sangat mencolok dari aroma tubuh wanita ini." Renata menarik tangan Adam lalu mereka meninggalkan Mira dan ibunya yang masih syok karena kejadian hari ini.

Sementara itu Burhan tidak berani membela atau menatap Mira,dia takut istrinya yang kejam malah membuat keributan di tempat itu.

" Orang miskin jaman sekarang memang sangat licik,pura-pura jatuh di pelukan pangeran tampan seperti anaku,jangan sampai kamu berhubungan dengan orang miskin,mama tidak akan merestui hubungan mu nantinya." Ucap Renata dan ucapannya itu terdengar dengan jelas di telinga Mira yang membuatnya menyimpan dendam yang sangat besar.

"Kamu terlalu memandang rendah orang miskin nyonya,suatu saat mungkin akan menyesali ucapan mu ini." Ucap Mira dalam hati sembari mengepal tangannya.

"Jangan terlalu angkuh ma...Sikap mama ini yang membuatku muak." Ucap Burhan setelah mereka sudah semakin jauh.

"Apa...!!? Kamu membela orang miskin tadi,pa...Aku sangat jijik dengan orang-orang miskin jadi jangan pernah punya teman atau kerabat dengan orang miskin,tangan ku tidak akan terbuka dengan mereka." Ucap Renata dengan sinis.

Adam dan Burhan terdiam mendengar ocehan Renata,ya dia memang wanita yang sangat sombong,angkuh dan selalu memandang rendah orang miskin.

Burhan menandai wanita penjaga toko itu,dia tidak terima perlakuan wanita itu kepada Mira yang telah meremehkan Mira.

" Mira kita pulang saja,ibu tidak mau beli apa-apa lagi." Ucap Ningsih saat mereka duduk di cafe yang ada di sebrang jalan depan mall dimana dia di permalukan.

" Apa wanita itu istrinya om Burhan dan pria yang membantuku itu putranya,sungguh mereka keluarga yang sempurna,kaya raya,punya anak tampan tapi sayang istrinya sangat jahat." Ucap Mira dalam hati.Sampai saat ini kata-kata Renata terngiang-ngiang di kepalanya hatinya sangat terluka mendengar kata-kata pedas itu.

"Mira....? Kamu kenapa,kamu tidak perlu memikirkan kata-kata wanita tadi dan juga penjaga toko itu,benar kita ini hanya orang miskin kita tidak pantas berada disana." Ningsih menepuk pundak Mira sampai Mira kaget.

" I_iya bu.Tapi Bu walaupun kita miskin kita berhak bahagia." Jawab Mira,dia sedikit kaget saat ibunya menepuk pundaknya.

Ting....

[ Mira ...Om minta maaf atas kejadian tadi,om tidak bisa membela mu,istri dan anakku sedang bersama ku,aku pastikan wanita yang menghina mu tadi tidak akan bekerja lagi di toko itu.]

Mira bergegas membuka tasnya lalu mengambil ponselnya,dia tau pesan yang masuk itu dari Burhan karena hanya nomor pria itu yang ada di daftar kontaknya.

Mira tersenyum bahagia membaca pesan yang dikirim Burhan,hatinya begitu terluka saat di usir seperti anjing dari toko itu.

[ Aku menunggu hal itu terjadi om.Selamat bersenang-senang ya om.]

Mira membalas pesan Burhan dengan semangat,dia sudah tidak sabar ingin melihat wanita itu di buang dari toko tempat wanita itu bekerja.

" Kamu sudah punya pacar Mira?" Tanya ibunya,membuat Mira tersadar kalau dia sedang sibuk dengan ponselnya.

"Bu_bukan bu,aku hanya membalas pesan yang dikirim teman ku." Jawab Mira gugup.

" Oohh,ibu kira kamu sudah punya pacar,ibu pengen lihat lelaki seperti apa yang menjadi pacar mu." Ucap ibunya lagi.

" Sudahlah bu,jangan dibahas itu.Lebih baik kita pulang saja,aku akan pesan tas yang tadi dari online shop saja." Ucap Mira lalu membayar minuman yang sudah mereka pesan tadi saat mereka duduk.

*****

Burhan meninggalkan Renata dan Adam di sebuah toko pakaian pria tanpa pamit, dia pergi ke lantai atas tempat dimana toko menjual barang-barang branded untuk wanita.

Burhan merasa bersalah kepada Mira karena dia sudah membiarkan Mira berpakaian apa adanya hingga dia direndahkan orang-orang di sebuah toko tas murahan menurutnya.

" Aku sudah memberikan dia kartu tanpa limit kenapa dia tidak memanfaatkan itu,saat dia direndahkan seperti itu aku jadi kasihan juga." Ucap Burhan dalam hati.

Burhan membeli beberapa tas branded untuk Mira,sepatu baju-baju bermerek dan juga satu set perhiasan yang harganya ratusan juta.

🌹🌹🌹 bersambung 🌹🌹🌹