Lindi si anak kaya raya, yang mempunyai segalah nya,
harus menuruti perintah ayah nya, yang ingin ia menjadi mandiri,
akan kah Lindi menuruti perintah dari sang ayah?
(plis yang mau baca, baca sampe habis yah)
#sorry klo kebanyakan typo
#soalny pemula
silakan baca cerita Lindi si tompel........
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pocynelv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15 Kecebur dalam air?
Disisi lain, kedua pria yang sedang menonton mereka dari lantai atas, sesekali pria yang satu nya tersenyum, akan ejekan Lindi kepada adik nya.
Pria satu nya pun itu turun dari lantai atas dan menghampiri sang adik yang tengah kesal, menatap Lindi dari kejauhan.
Satu pria lagi masih di lantai atas.
"menarik" batin seseorang, sembari tersenyum tipis, yang tak di lihat siapa pun.
seseorang itu pun, akhir nya ikut turun ke lantai bawah, menghampiri adik dan kakak nya.
"sabar" ucap seseorang, yang tak lain adalah Ardi, sambil mengusap punggung sang adik, agar emosinya mereda.
Dan benar saja perlahan emosi Xiver pun mereda, karena usapan di punggung nya itu.
"kesal gw kak, sama tu cewe, si tompel itu" maki Xiver.
"Iyah, Iyah, sabar" ucap Ardi menenangkan sambil menepuk nepuk pundak Xiver.
"ke belakang yuk, di sana ada mommy kan" ajak Ardi, kemudian bertanya.
"Iyah, kak" jawab Xiver singkat.
"yuk" Ardi pun mengajak mereka ke halaman belakang, Ardi dan Xiver berjalan duluan di depan, dan Vano menyusul di belakang mereka.
Sesampainya nya mereka di halaman belakang, ternyata sudah ada Alea, Lindi dan mommy mereka yang tengah bercanda ria, sesekali Lindi menangapi nya dengan senyum tipis.
"wah.. seru yah, sampai-sampai gw di tinggal sendiri" ucap Xiver kemudian menatap ke arah Lindi, sungguh kekesalan itu masih bersemayang di dalam benak nya, tapi ia tekan agar kekesalan itu tak menyembur keluar.
"ehem..dekk!" ucap Ardi memperingatkan.
Bu Deria pun ikut memperingati Xiver dengan tatapan tajam nya.
"Iyah deh, ngalah gw" ucap Xiver pelan, sambil menghela nafas pasrah.
"tahan!" ucap Vano singkat namun tegas.
Kini Xiver hanya bisa pasrah kalau Vano sudah berbicara, di karenakan ia sangat takut akan tatapan tajam kakak ke duanya itu, tak hanya itu Vano tak segan-segan untuk mengunci Xiver di dalam kamar sampai seminggu, kalau ia membuat masalah.
"tahan Xiver, tahan" batin Xiver, Xiver pun menoleh ke arah Lindi yang tengah tersenyum ke arah nya.
"jelek lu tompel, ngak usah senyum" batin Xiver kembali dalam hati, ia ingin sekali mengucapkan kata itu kepada Lindi namun tertahan di ujung tenggorokan.
"oke di karenakan semua udah, kumpul gimana kalau kita berenang, jarang-jarang loh kita ngumpul bareng kek gini, Iyah kan" ucap Bu Deria sambil tersenyum mencairkan suasana yang agak tegang tadi.
"Iyah, betul tuh kata mommy" ucap Alea setuju akan pertanyaan itu.
Yang lain nya pun hanya mengangguk angguk kan kepalanya tanda mereka setuju.
"oke, kalian mau ganti baju dulu atau pakai baju kek gitu aja?" tanya Bu Deria kepada anak-anak nya.
"ngak, usah mom" ucap Alea.
"Iyah, ngak usah yah, lagian kalian kan belom pada mandi, yah kan?" ucap Bu Deria kembali bertanya.
Alea hanya tersenyum masam, sebagai jawaban.
yang lain pun hanya menggaruk tengkuk mereka yang tidak gatal.
Berbeda dengan Vano, Vano hanya berdiri tegak tanpa ekspresi sedikit pun di wajah gantengnya itu.
Lindi yang tengah menatap Vano, pun membatin.
"wah, cuman dia doang loh yang ngak berekspresi sedikit pun, meleleh hati Abang dek, ganteng kali co" batin Lindi setengah bergurau.
"ehhh...bentar-bentar, kalau ngak salah ingat sih, dia itu orang yang waktu itu, di Amerika sama di supermarket itu yah" gumam Lindi pelan.
Tapi ternyata gumam man itu, di dengar sedikit oleh Alea yang berada di dekat nya.
"kak Lindi ngomong apa, tadi, supermarket?," tanya Alea, kepada Lindi yang tengah menatap ke arah kakak-kakaknya itu, padahal mah yang di liat Lindi hanya Vano doang.
Suara Alea yang sedikit agak nyaring itu, pun menarik orang-orang yang berada di kolam renang, halaman belakang rumah.
Serentak mereka pun menatap ke arah Alea dan Lindi.
"aduh.. ko malah menatap ke sini semuanya sih" rutuk Lindi dalam hati.
"eh, ngak, Lindi cuman kangen cemilan yang berada di supermarket aja tadi" ucap Lindi tersenyum masam, agak grogi di tatap banyak orang.
"oh gitu, ku kira kenapa tadi" ucap Alea, ia pun kembali bertatap ke arah mama dan kakak-kakaknya.
"ehh..ko kalian menatap di sini semua" ucap Alea, dia baru ngeh kalau ternyata suara yang di keluarkan kan nya tadi agak nyaring.
"ngak papa nak" ucap Bu Deria sambil tersenyum.
"yah udah kalo gitu tunggu apa lagi, yuk berenang" ucap Bu Deria kembali.
Semuanya pun bersiap untuk berenang, dan berakhir melompat ke kolam renang yang luas itu.
"ayo" ucap Alea bersemangat, dia pun ingin ikut melompat, tapi tersadar akan sesuatu.
"ehh kak Lindi ngak ikut berenang?" tanya Alea kepada Lindi.
"ahh ngak Alea, Lindi lagi ngak pengen berenang" ucap Lindi.
"bisa berabe kalau gw ikut berenang, bisa-bisa tompel gw ikut copot kena air" ucap Lindi kembali dalam hati.
"yah udah kak Lindi duduk aja di sini, sambil liat kita berenang, kalau kak Lindi ngak mau" ucap Alea sambil memberikan tempat duduk nya kepada Lindi, ia pun ikut melompat masuk ke dalam air.
Bu Deria yang sejak tadi menyimak pembicaraan antara anak nya dan Lindi itu pun bertanya.
"kenapa nak Lindi ngak mau?" tanya Bu Deria.
"ehh, anu Bu, saya ngak lagi pingin berenang" ucap Lindi kaku, ntah alasan apa lagi yang harus ia katakan.
"ngak tau berenang kali dia mom" ucap Xiver dari dalam air yang memperlihatkan kan setengah badanya saja.
Ardi yang berada di dekat Xiver itu pun segera memukul kepala Xiver dengan pelan.
"hus" ucap Ardi memperingati.
"aelah gw ngak ngapa-ngapain dia kok" ucap Xiver kembali kesal.
"udah-udah, Xiver kamu mandi aja ngak usah ikut bicara" ucap Bu Deria, lama-lama di lempar juga sendal yang berada di kaki nya, ke arah Xiver.
Lindi yang di ejek itu Xiver pun, hanya memasang wajah masam, tak berniat untuk membalas nya, dia takut kalau sewaktu-waktu Xiver melakukan sesuatu kepadanya.
"aelah Lin, kamu jangan takut sama om-om kayak dia, okay" batin Lindi menyemangati diri nya.
"yah sudah kalau nak Lindi tak ingin berenang" ucap Bu Deria kembali.
••••••
Tapi lain halnya dengan Xiver, Xiver pun yang tak di balas Lindi itu pun nak ke atas kolam renang berniat untuk mendekati Lindi.
"ayo" ucap Xiver sambil memberikan telapak tangan nya kepada Lindi.
Lindi pun menatap keheranan ke arah Xiver sambil menaikkan satu alis nya, menandakan ia sedang berkata "apa?".
"ayo ikut berenang, ucap Xiver dengan tersenyum manis ke arah nya.
"aduh jangan-jangan dia mau nyeburin gw lagi di kolam renang, ngak-ngak, ngak boleh" batin Lindi panik.
"ayo" ucap Xiver kembali, ia berusaha sabar agar tak menarik langsung tangan Lindi.
"ngak, gw ngak mau yah, jangan paksa gw" ucap Lindi setengah panik.
Bu Deria yang melihat nya pun berniat untuk menegur anak nya, ia perlahan berdiri menunjuk ke arah Lindi, tapi tak sempat, Xiver yang tak tahan itu pun menarik tangan Lindi, dan melompat bersama ke dalam air.
"anying, apa sih mau dia" umpat Lindi dalam hati.
Setelah masuk ke dalam air Xiver pun naik kembali ke permukaan air, tapi tidak dengan Lindi yang masih berusaha menutup tompel nya agar tak terlepas.
"eh kak Lindi ko ngak keluar-keluar" tanya Alea panik.
"loh" ucap Xiver berniat untuk menemukan Lindi yang berada di dalam air, tapi tak sempat, gerakan nya di segera dahului oleh Vano.
Ardi pun ingin ikut menolong tapi ke dahuluan oleh adik nya itu.
"tumben" batin Ardi.
Vano pun berjalan ke arah Lindi berada, dia pun kemudian menarik Lindi keluar dalam air.
Tapi ternyata rambut yang di kepang Lindi tadi tergerai, dan Lindi masih menutup wajah nya dengan kedua tangan.
Vano pun berniat untuk menarik tangan Lindi.
"jangan..
~bonus~

@**ALEA VISTOM**

@**XIVER ABAR VISTOM**

@**ARDIAN VISTOM**

@**RIVANO DELLIO VISTOM**

@**LINDI ARUKA DERTIAWAN**
~~**Sorry kalau muka Lindi, agak gimana yah, soalnya susah banget nyari yang sesuai**~~
**Selamat membaca 🙏**
**Abaikan typo 🙏**
**Makasih** :)