Novel Ketigabelas💛
Kirana adalah seorang ibu tunggal dengan satu orang anak perempuan yang masih SMP. Suatu hari, Sienna, putri dari Kirana, bersama dengan teman-temannya dan didampingi oleh sang ibu, datang ke sebuah konser boy group asal Korea Selatan, Stray Kids.
Tanpa sengaja Kirana bertemu dengan Hyunjin, center dari grup idola tersebut dan secara ajaib mereka saling jatuh cinta. Segala kerumitan terjadi setelahnya. Namun bukannya membuat hubungan mereka berakhir, hubungan Kirana dan Hyunjin malah terjalin lebih kuat.
Bagaimana kisahnya? Apakah akhir bahagia akan Kirana dan Hyunjin dapatkan?
Unofficial Soundtrack: Always Love (D4vd ft. Hyunjin)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20: Indah
Kemudian Kirana mengisi waktu luangnya dengan membersihkan diri. Ia mandi dan melakukan sedikit perawatan pada seluruh tubuhnya sebelum ia tidur. Sejak bercerai Kirana tidak mau lagi cuek terhadap dirinya. Apalagi kini ia memiliki kekasih yang jauh lebih muda darinya. Tentu Kirana harus semakin rajin merawat diri.
Kantuk semakin Kirana rasakan. Apalagi dengan perbedaan zona waktu di sana. Meskipun di Paris matahari masih terang, di Indonesia sekarang sudah malam. Maka setelah menggunakan seluruh rangkaian skincare dan bodycare, ia membaringkan tubuhnya di kasur dan seketika terlelap.
Kirana tidak tahu sudah tidur berapa lama saat kesadarannya mulai kembali padanya saat sesuatu mengusik tidurnya.
"Hey, Babe," ujar sebuah suara lirih.
Kirana merasakan punggungnya hangat, sebuah tangan melingkar di pinggangnya, dan pipinya dikecup berkali-kali. Wangi parfum yang kini selalu membawa bahagia setiap kali ia menghirupnya, muncul menembus hidung hingga ke dalam hatinya. Ia menoleh dan melihat pria itu, pria favoritnya yang bermata sipit dan tajam.
"Hey..." sahut Kirana membaringkan tubuhnya yang tadinya miring ke sebelah kanan menjadi terlentang.
Langsung saja Hyunjin mencumbu bibir Kirana tak sabar. "Aku merindukanmu," ujar Hyunjin kemudian.
"Aku lebih merindukanmu," sahut Kirana.
"Tidak. Aku paling merindukanmu," ujar Hyunjin tak mau kalah. "Aku tak percaya bisa menyentuhmu lagi seperti ini."
Kirana mendekap tubuh Hyunjin dengan erat menyalurkan rasa bahagianya. "Aku juga," sahut Kirana.
Hyunjin menjauh dari dekapan Kirana dan menatap kembali wajah Kirana. "Cantik sekali."
Kirana tak bisa menghentikan senyumnya dipuji seperti itu oleh seorang 'Hyunjin'.
"Kau lebih cantik," balik Kirana memuji sang kekasih.
Hyunjin mengerutkan dahi. "Aku cantik?"
"Iya. Wajahmu tampan, tapi jika kau seorang perempuan, kau juga sangat cantik," terang Kirana masih menatap hangat wajah sang pemilik hati yang kini memang menggunakan make up di bagian mata.
"Ini karena make upku. Aku belum sempat menghapusnya karena aku ingin segera menemuimu."
"Tidak, tanpa make up pun wajahmu sangat...indah," puji Kirana. "Dan aku bahagia bisa memiliki pria berwajah sangat indah ini."
"Kau terlalu berlebihan. Kau lebih cantik dariku, Baby." Hyunjin mengecup Kirana dan kemudian bangkit dari posisi telungkupnya di atas Kirana. "Aku akan membersihkan diri dulu."
Hyunjin membuka kaos yang digunakannya lalu berjalan menuju kamar mandi.
"Kau akan bergabung denganku, Babe?" Terdengar Hyunjin berteriak dari kamar mandi.
Kirana merasa malas karena tadi ia sudah mandi sebelum tidur. Ia juga sudah menggunakan skin carenya. Jika harus mandi maka ia harus memakainya lagi agar kulitnya tetap terjaga.
Lalu Hyunjin muncul dari pintu kamar mandi. "Kau tidak akan bergabung?"
"Aku tunggu di sini saja ya?" tolak Kirana.
Hyunjin menghela nafas tidak puas. Ia yang sudah tak berpakaian pun berjalan menghampiri Kirana dengan tubuh berototnya yang sempurna. "Tidak, Kiran. Aku ingin kau membantuku membasuh tubuhku."
"Kyaaa!!!" jerit Kirana karena Hyunjin tiba-tiba menggendongnya. "Hyunjin, aku bisa berjalan sendiri. Aku berat sekali."
"Kau sudah tidak bertubuh seperti dulu, Babe. Kau sangat ringan sekarang. Lagipula kau tidak percaya dengan kekuatanku?"
Mereka pun tiba di kamar mandi. Hyunjin membuka kaos yang Kirana gunakan lepas dari kepala dan kedua tangannya. Langsung saja, kedua bukit dengan puncak kecoklatan nampak di depan Hyunjin.
"Tubuhmu semakin indah," puji Hyunjin seraya mengelus pelan kedua benda kenyal itu.
Tanpa menunggu Hyunjin mencumbu lagi Kirana di bawah guyuran air shower. Hyunjin menarik pinggang Kirana hingga kukit mereka menempel tanpa jarak.
"Bukankah kau akan membersihkan make up-mu dulu?" tanya Kirana saat bibir mereka agak sedikit menjauh.
"Aku tak bisa menunggu."
Kembali ia mendekatkan bibirnya pada bibir Kirana dan membiarkan hasrat menguasai mereka lagi.
