NovelToon NovelToon
Dewi Penakluk Ceo Tampan

Dewi Penakluk Ceo Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: myabra

"Bagaimana ini?. Apa dia bisa melihat aku? Ya Tuhan tidak terlihat tidak terlihat. "Ujarnya sambil menakupkan kedua tangannya di pipi kanan dan kirinya agar Nikolas tidak bisa melihat wajahnya. Mora terus berjalan sambil terus berdoa tidak terlihat tidak terlihat. Tapi Nicholas dengan sengaja mengikuti langkahnya dan menarik kerah bajunya. Hingga mora seperti anak kucing. Meong meong

"Ampun Om, ampun Om, ampun! maafin Mora, mora nggak bakalan lagi-lagi deh ngerjain Om suerrr.. deh!." Mohonnya sambil jarinya membentuk huruf v. Hingga membuat Nicolas tersenyum tipis.
Sedangkan sofa dan Dara Mereka berdiri di tempat. Karena takut!.

Nicolas memajukan kepalanya sehingga posisi bibirnya menempel ke telinga Mora dengan jarak Sedekat Itu Nicholas dapat mencium aroma wangi rambut Mora sepertinya habis keramas.,sambil berbisik.
" Apakah aku setua itu sehingga kamu memanggil aku Om." Ujarnya membuat kedua mata Mora membulat dan bulu kuduk Mora langsung berdiri karena dengan jailnya Nicholas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 20

Akhirnya prosesi pernikahan berjalan dengan lancar, dan janji suci pun telah diucapkan. Ucapan selamat kepada kedua mempelai terus berdatangan dari keluarga dan tamu undangan yang hadir.

" Kenapa harus terburu-buru, kalian menginap dulu dirumah mama sudah siapkan kamar untuk kalian untuk bulan madu" ujar mama Ani memohon karena Nicolas ingin membawa Mora keluar dari rumah dan berpindah ketempat Nicolas yang jaraknya cukup jauh dari kediaman Mereka.

" Sudah mah mereka sudah menikah sudah ada yang tanggung jawab, jadi sudah bukan tanggung jawab kita lagi, kita sebagai orang tua hanya bisa mendoakan mereka agar rumah tangga mereka langgeng dan selalu bahagia." Ujar papa yang selalu bijaksana walaupun sebenarnya dia khawatir dengan putri satu-satunya itu.

Akhirnya Nicolas pun memboyong Mora ke tempat tinggalnya perjalanan selama 4 jam yang Mora tempuh hanya bersama sopir tanpa ditemani Nicolas, entah ke mana Pria itu. padahal kalau naik pesawat tidak akan selama itu.

" Nyonya kita sudah sampai' ujar pak sopir setelah mereka sampai di kediaman Nicolas. Namun Mora masih tertidur Pulas di kursi penumpang. Sopir yang melihat nyonya nya tidur pulas membiarkan dan tak ingin mengganggunya.

"Haaaaaaum" Mora menguap dan melihat sekelilingnya.

" Apa sudah sampai?" Ujarnya sambil menahan sakit di pinggangnya.

" Silahkan nyonya tuan sudah menunggu anda didalam" ujar pak sopir membuat Mora menoleh kearahnya.

" Apa Nicolas sudah sampai?" Ujarnya sedikit terkejut karena pria yang sudah menjadi suaminya sudah sampai duluan.

" Iya nyonya mungkin sudah dari tadi siang tuan Nicolas tiba" ujar sopir lagi membuat Mora ingin tertawa.

" Naik apa dia kesini? Apa dia naik pesawat" Tanya Mora penasaran karena pria itu sudah sampai duluan.

"Mobil nyonya, hanya saja tuan lewat tol, jadi hanya butuh kurang dari satu jam tuan sampai sini" Ujarnya lagi membuat Mora melongo mendengar penjelasan pak sopir .

" Kenapa BPK tidak lewat tol tadi?" Tanya Mora kesal

" Hehe tuan bilang nyonya suka pemandangan.." Ujarnya yang tak diteruskan

" Sudah-sudah " ujar Mora malas meladeni pak sopir

" Nyonya kenapa tadi tidak berangkat bersama tuan?, kalau nyonya bareng sama tuan , nyonya tidak bakalan sakit pinggang karena kelamaan duduk" ujar pak sopir penasaran, membuat Mora membalikkan badannya.

" Kenapa tanya Mora? Seharusnya bapak tanyakan kepada bos bapak yang tua itu! Kenapa tidak pergi sama mora" Ujar Mora tambah kesal karena suaminya itu mengerjainya .

Mora mengayunkan langkahnya sambil melihat pemandangan disekitarnya, sunyi dan sepi .

" Kenapa kau baru sampai?" Ujar pria yang menyambut kedatangan Mora. " Dimana pak Edwin" tanya balik Mora tanpa menjawab pertanyaan Nicolas, membuat Nicolas mengeraskan rahangnya istrinya itu memang tidak perduli dengannya

" Ternyata kau benar-benar mengkhawatirkan nya" Ujarnya kesal

" Mungkin sekarang dia sudah jadi santapan hewan peliharaanku" mendengar itu Mora sangat kesal kepada Nicolas

" Kenapa kau menyakiti Orang yang tidak bersalah? Kenapa kau tidak mencari kebenarannya dulu? Sebelum melakukan hal yang akan merugikan orang lain!" Ujar Mora menjelaskan sampai air matanya pun tidak bisa dia bendung

" Aku percaya dengan apa yang aku lihat! Apa kau pikir hatiku tidak sakit? Apa kau pikir hatiku ini terbuat dari batu" Ujar Nicolas hingga napasnya memburu

" Kalau kau ingin menyalahkan orang, salahkan dirimu sendiri!" Ujar Nicolas sambil mendorong tubuh Mora hingga terjerembab kelantai.

" Sayang apa kita jadi pergi makan diluar" ujar suara seksi yang turun dari anak tangga , membuat Mora mendongakkan kepalanya untuk memastikan suara yang begitu familiar ditelinga nya.

" Kenapa dia ada disini?" Ujar Mora marah sambil berdiri memegang pantatnya yang sakit karena dorongan Nicolas. Jessica mengecup bibir Nicolas dihadapan Mora, membuat Mora tak percaya baru sehari mereka menikah, suaminya itu sudah selingkuh dengan mantan kekasihnya .

" Itu bukan urusanmu!" Ujarnya dingin

" Bi antarkan dia ke kamar pembantu" ujar Nicolas membuat Mora melongo dengan perintah suaminya yang menyuruh nya tinggal dikamar pembantu. Sedangkan Jesica tersenyum lebar sekarang dia merasa puas karena Nicolas membenci saingannya itu.

" Tidak perlu" ujar Mora sambil beranjak ingin pergi

" Selangkah saja kamu keluar dari rumah ini, jangan salahkan aku jika membuat keluarga mu harus membayar semua penghianatanmu" ancam Nicolas membuat Mora menghentikan langkahnya

" Silahkan nyonya" Ujar si bibi yang langsung dapat teguran

" Panggil saja namanya. karena statusnya sama Dengan mu" ujar Nicolas menegur pembantunya, membuat Mora tersenyum getir

" Bay" ujar Jessica melambai kecil Tanpa suara sambil tersenyum seolah sedang mencemooh Mora.

" Biar aku saja yang bawa" ujar Mora sambil menyeret koper miliknya dengan sengaja nya Mora melindas kaki jesica yang menghalangi laju kopernya.

" A'uuuu, dasar wanita udik tidak tau tata Krama" makinya BLA BLA.

" Sayang lihat kaki ku sakit" keluh Jesica manja yang langsung ditinggal pergi oleh Nicolas.

Mora menatap ke sekeliling kamar yang akan ditempati nya entah sampai kapan dia akan menepatinya, tanpa terasa air matanya mulai berlinang. Mengingat kejadian demi kejadian yang menimpanya, dia tidak bisa mengadu ataupun mengeluh.

Yang paling membuat dia sakit, melihat suaminya mencumbu wanita lain Didepannya. Tapi Mora pun tak dapat menyalahkan Nicolas dalam hal ini, entahlah siapa yang tega memfitnah nya sampai-sampai Nicolas sangat membencinya.

" Hei pembantu baru buatkan sarapan untukku dan Nicolas" panggil Jessica memerintah Mora yang sedang membersihkan ruangan.

Tanpa menjawab Mora berjalan ke dapur. Dia tidak tau, mau buat sarapan apa karena dia tidak pernah masuk dapur untuk memasak .

"Definisi menikah jadi ratu ❎ menikah jadi pembantu✅" keluh Mora " mendingan Mora nikah sama mang Ujang udah ketauan Mora tiap hari makan baso. Eummm enak. Ehh ini nikah sama CEO tiap hari makan hati, Mora ga doyan hati." ujarnya kesal sambil mencacah sayuran dengan pisau

Tanpa Mora sadari ternyata Nicolas ada dibelakangnya dan mendengar ucapannya. Membuat Nicolas bingung dengan pemikiran Mora yang ingin menikahi tukang baso. Mora meletakkan sarapan yang sudah dia buat dengan susah payahnya untuk suami yang belum membuatnya bahagia tapi sudah selingkuh lebih parahnya lagi selingkuhan suaminya tinggal bersama mereka.

" Kau yakin ini bisa dimakan oleh manusia?" Tanya Jessica yang melihat penampakan makanan yang dibuat oleh mora

" Tentu saja aku yakin, apa kau tak lihat penampilan telor mata sapi yang aku buat sangat eksotik" ujar Mora memuji masakannya sendiri.

" Baiklah kenapa kau tak memakan nya?" Ujar Nicolas memberikan sarapannya kepada Mora. Membuat Mora menatap kesal kearah Nicolas .

" Ini aku buat spesial untuk tuan kala gondang dan Mak lampir" Ujarnya sambil menjulurkan lidahnya dan langsung lari

"Mora , Mora" teriak Nicolas memanggil Mora yang sudah lari jauh. Akhirnya Nicolas dengan kesal meninggalkan meja makan tanpa sarapan.

Jessica tersenyum sumringah melihat hubungan antara Mora dan Nicolas tidak akan bertahan lama.

Mora duduk didalam kamarnya sambil menangis tersedu-sedu padahal dulu Nicolas selalu makan apapun yang Mora buat walaupun gosong atupun bentuknya yang aneh, tapi sekarang pria itu selalu mempermalukannya didepan selingkuhannya.

Tiga bulan sudah pernikahan tapi tak ada perubahan Nicolas makin menjadi jadi, pria itu semakin gila, Nicolas melarang Mora bertemu keluarganya membuat Mora semakin terpuruk dan putus asa.

" Aku harus bisa keluar dari sini, tapi siapa yang bisa membantuku? Ya Tuhan beri aku jalan keluar!" Ujarnya memohon pertolongan.

"Bi danau disini luas apa ada ujungnya?" Tanya Mora kepada si bibi

" Tentu saja ada nyonya, coba nyonya lihat pohon besar disana! Disana ada jalan setapak menuju tol atas jadi kita tidak usah muter-muter hanya saja tidak bisa dilalui oleh kendaraan beroda Harus jalan kaki" ujar bibi menerangkan, membuat otak Mora yang tadi buntu akhirnya menemukan sebuah ide.

" Terimakasih bi" ujarnya sambil membantu si bibi memotong sayuran.

"Aku harus segera keluar dari sini" Ujarnya dalam hati

Mora bergegas pergi ke taman belakang karena seingatnya mamanya pernah berkata bahwa ada tanaman yang bisa membuat orang tak sadarkan diri

"Ini dia" ujarnya setelah menemukan apa yang dia cari.

1
Tae Kook
Hebat!
Phoenix Ikki
Author jago banget bikin cerita gini, 😍terharu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!