NovelToon NovelToon
Sistem Rune Master

Sistem Rune Master

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sistem / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Penyelamat
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: krist junior.

kembali hilang setelah peperangan usai namun ketidakadilan senantiasa datang untuk merobohkan kedamaian

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon krist junior., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Angin pagi di Hutan Dalam terasa dingin dan menggigit. Kabut tipis menyelimuti tanah, dan aroma darah belum menghilang dari tempat pertarungan semalam. Mayat Toren telah dibawa kembali ke akademi, namun bekas luka di tanah dan jejak pertempuran masih terpatri jelas.

Kiwang berdiri diam di sisi bekas pertarungan. Tangannya menggenggam potongan kain dari jubah Toren, wajahnya murung. Lia berdiri di dekatnya, tak banyak bicara. Mata gadis itu sembab, tapi tajam.

"Kenapa kamu nggak pakai Spiral Javelin lebih awal, Kiwang?" tanya Lia dengan suara pelan tapi menusuk.

Kiwang menunduk. "Aku ragu... aku pikir aku bisa menahan mereka. Aku kira Toren cukup cepat untuk menghindari..."

"Tapi nyatanya nggak cukup cepat!" bentak Lia.

Suasana hening. Burung gagak terbang melewati mereka.

Seketika itu, hologram instruktur Alvar muncul dari kristal komunikasi.

"Kiwang, Lia. Kembalilah ke akademi. Tim investigasi akan datang ke lokasi. Ada indikasi bahwa Radiant mulai menguji Rune Larangan di wilayah kita."

"Rune Larangan?" tanya Kiwang.

"Rune tingkat tinggi yang seharusnya tidak digunakan oleh siapapun—Rune yang memanipulasi tubuh dan pikiran dengan paksa. Salah satu dari mereka menggunakan varian Rune Bayangan dan manipulasi emosional."

Kiwang mengepalkan tinju. "Aku akan membalas kematian Toren."

Alvar menatapnya. "Dendam itu bisa jadi bahan bakar, tapi juga racun. Gunakan dengan hati-hati."

Kembali di akademi, Kiwang menjalani evaluasi kesehatan dan psikis. Namun pikirannya terus dipenuhi oleh suara terakhir Toren, dan tatapan Lia yang kecewa.

Sore itu, Kiwang duduk sendirian di ruang pelatihan Rune. Di hadapannya, meja batu tempat latihan Rune bergetar pelan saat ia menyalurkan energinya. Tapi runenya tidak stabil.

"Kamu kehilangan fokus," ujar suara lembut di belakang.

Kiwang menoleh. Seorang gadis berambut perak panjang dengan mata ungu pucat berdiri di ambang pintu.

"Siapa kamu?"

"Namaku Elira," jawab gadis itu. "Aku baru tiba dari cabang akademi utara. Mereka bilang kamu butuh anggota tim baru."

Kiwang menatapnya dengan heran. "Kamu pengganti Toren?"

Elira mengangguk. Ia menunjuk rune di tangannya—pola unik bercahaya biru muda yang berbeda dari rune biasa.

"Aku pengguna Rune Dimensi."

Kiwang mengerutkan dahi. "Rune Legendaris?"

Elira tersenyum samar. "Belum sepenuhnya aktif, tapi aku bisa mengakses sebagian dari kekuatannya. Dan aku tahu tentang Radiant. Lebih dari yang kamu tahu."

Sementara itu, di tempat rahasia bawah tanah, seorang anggota Radiant duduk di ruang gelap, memandangi bola rune berpendar ungu.

"Toren sudah dieliminasi. Tapi Spiral Boy itu mulai berkembang terlalu cepat," gumamnya.

Seorang pria bertato cahaya kecil di kening melangkah ke dalam ruangan. "Kita bisa mulai uji tahap dua. Masukkan dia dalam mimpi Rune Palsu."

"Dan kalau dia bertahan?"

"Maka dia memang pewaris yang dicari."

Malam itu, Kiwang tertidur di asrama barunya. Elira sudah kembali ke ruangannya. Tapi tidur Kiwang tak tenang. Dalam mimpinya, ia berdiri di atas lautan api, menghadapi sosok dirinya sendiri yang tersenyum jahat.

"Kau ingin menjadi kuat, Kiwang?"

"Siapa kamu?!"

"Aku... adalah kamu yang seharusnya. Tanpa rasa ragu. Tanpa belas kasihan."

Sosok itu melesat menyerangnya dengan Rune Spiral berwarna hitam.

Kiwang berteriak, melepaskan Flame Hook, tapi tidak berpengaruh.

Sosok itu menghantamnya, dan ia terlempar ke dalam kobaran api, merasakan panas yang membakar kesadarannya.

Pagi harinya, Kiwang terbangun dengan napas terengah. Tubuhnya berkeringat, dan Rune Spiral di tangannya berdenyut dengan warna yang lebih gelap.

"Apa tadi... Rune Palsu...?"

Elira tiba-tiba muncul di ambang pintu.

"Kamu mengalaminya, ya?"

Kiwang menatapnya dengan mata yang membara. "Radiant sudah mulai masuk ke pikiranku. Tapi sekarang aku tahu satu hal... aku nggak akan berhenti sampai mereka semua tumbang."

Elira menatapnya serius. "Kalau begitu, kita harus mulai latihannya. Karena setelah ini... tak ada lagi ruang untuk gagal."

1
Fachri Mamonto
kata katanya tolong jangan dicampur dengan inggris seperti flame mirage kan bisa pakai bahasa indo menjadi bayangan api
krist junior: makasih masukanya
total 1 replies
Davide David
lanjut
Achewalt
Duh, ga nyangka ini bagus banget!
🥔Potato of evil✨
Nggak cuma ceritanya saja yang menghibur, karakternya juga sangat asik. Aku jadi terbawa-bawa suasana. Ciyeee haha
Eirlys
Keren abis, pengen baca lagi!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!