NovelToon NovelToon
Cinta Virtual

Cinta Virtual

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Konflik etika / Pelakor / Keluarga / Angst / Romansa
Popularitas:611
Nilai: 5
Nama Author: Nur leli

Perkenalan Mia dan Asril berawal dari sosmed dan tidak butuh waktu lama, mereka pun menikah tapi sayang pernikahan mereka hanya seumur jagung itu disebabkan oleh hadirnya Ida mantan istri dari Asril. yang sedang hamil dari laki laki lain namun laki laki itu tidak mau bertanggung jawab sehingga Ida menjebak Asril agar bisa menikah dengannya. apakah nantinya kebusukan Ida terbongkar? dan apakah Asril dan Mia bersatu kembali? yuk kita baca bersama sama kelanjutan cerita ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur leli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pasrah

Jam dinding menunjukan pukul dua belas malam, namun Asril tak kunjung pulang juga. Mia sedang duduk di atas sajadah, dia baru saja selesai menunaikan ibadah shalat isya.

Lantunan doa demi doa dia ucapkan untuk keluarga kecilnya, Mia merasa hubungan pernikahannya dengan Asril seakan diambang kehancuran.

Karena lelah menangis dan kemarin malam juga tidak tidur membuat Mia tertidur diatas sajadahnya, Mia terlelap hingga shubuh.

Adzan shubuh telah berkumandang menandakan waktu shalat shubuh. Mia pun terbangun dan matanya sangat sembab akibat dia menangis. dia memandangi wajahnya di cermin riasnya, Mia melihat wajahnya yang benar benar sangat lelah akibat permasalahan rumah tangganya.

"aku tidak boleh seperti ini, aku harus bangkit, aku harus melawan mas Asril dan Ida, meskipun aku belum bisa menemukan bukti perselingkuhan mereka. aku sudah pasrah dengan rumah tanggaku, apapun yang terjadi aku siap menerimanya" ucap Mia sembari menghapus air matanya.

Selesai shalat shubuh Mia melakukan aktivitas seperti biasanya dan dia sudah tidak mau memikirkan apalagi menangisi prilaku Asril yang sudah berbeda sekali padanya.

Mia hanya ingin fokus dengan anak anak dan tetap menjadi istri yang berbakti pada Asril meskipun rumah tangga mereka sangat hambar dan disisi lain usaha toko onlinenya sudah mulai berjalan dengan baik. jadi Mia tidak ingin memikirkan hal yang tidak penting baginya.

Seperti biasanya Mia selalu di bantu oleh Lisa sahabatnya untuk membuat kue kue pesanan dari pelanggannya. hari ini mia menyuruh Lisa agar cepat pulang sebelum waktu Asril pulang karena Mia ingin menyelesaikan masalahnya dengan Asril tanpa ada orang luar meskipun itu Lisa sahabatnya.

"tapi kamu yakin kalau kamu bisa mengatasi masalah ini? Dan apabila Asril main tangan lagi segera hubungi aku" ucap Lisa yang sebanarnya tidak tega melihat Mia harus menyelesaikan masalah rumah tangganya dengan Asril. namun Lisa pun harus sadar, meskipun dia sahabatnya Mia tapi ada batasan antara dia dan Mia.

Sore ini Asril sudah pulang kerumah dan Mia menyambutnya seperti biasa. meskipun komunikasi mereka masih terbilang sangat minim.

"kenapa dia tidak bertanya kemana aku tidak pulang tadi malam? tapi kenapa malah dia menyambut aku seperti biasa?" gumam Asril dalam hatinya. Asril terus mengikuti Mia sampai ke dapur.

"sayang, gimana dengan usaha kue kamu?" tanya Asril tiba tiba.

"Alhamdulillah lancar, mas. peminatnya semakin bertambah terus, dan gimana dengan kamu, mas? kemana selama dua malam ini kamu tidak pulang kerumah?" Mia melirik sekilas ke arah Asril dan kembali fokus ke adonan kue yang sedang dia buat.

"a -ku, aku?" ucap Asril gugup. sesungguhnya dia belum sanggup untuk mengatakan sejujurnya pada Mia, kalau dia ingin rujuk dengan Ida.

"tidak bisa jawabkan, kenapa? apa yang kamu tutupi dibelakang aku sehingga aku tidak tahu kemana suami aku pergi selama dua malam ini, apa memang begini tingkah mu kalau lagi ada masalah di dalam rumah tangga, ahh?" Mia meluapkan emosinya dengan mencecar pertanyaan ke Asril.

"sudahlah aku capek, aku tidak ingin ribut, aku mau mandi" balas Asril dan berlalu dari dapur.

Dari sudut ekor mata Mia dia dapat melihat kalau Asril sudah berlalu dari dapur. namun Mia akan bertanya lagi setelah Asril selesai mandi. Mia sengaja menunggunya di kamar, begitu pintu kamar mandi di buka Asril tampak Mia yang sudah duduk di tepi kasur.

"kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan aku tadi, mas" ucap Mia dengan ketus.

"ck, kan sudah aku jawab, aku capek dan aku tidak mau ribut, itu bukan jawaban?" sentak Asril.

"aku tidak bertanya itu pertanyaan yang aku tanyakan dengan jawaban kamu itu tidak cocok" balas Mia dengan tetap menatap wajah asril.

"seharusnya suami pulang itu dilayani bukan di buat ngak nyaman begini" gerutu Asril.

"aku hanya bertanya dan kamu tinggal jawab, kok susah mas?" sentak Mia.

"cukup, aku malas ribut dan jangan menunggu aku pulang, aku tidak pulang!" gegas Asril memakai baju kaos oblong di padukan dengan celana jeans.

"kenapa kamu begini mas? apa penyebab kamu seperti ini? apa karena Ida?" ucap lirih Mia yang memandangi kepergian Asril.

Setalah Asril pergi, Andi dan Tara langsung berhamburan memeluk Mia. mereka sudah mendengar pertengkaran ibu dan ayahnya dari luar kamar.

"ibu .... jangan nangis ya" ucap Andi sambil menghapus air mata Mia. "ibu ..... Tara minta maaf ya, karena ayah ibu menangis" ucap Tara sendu.

"tidak apa apa, ibu tidak apa apa, ibu tadi lagi bicara saja dengan ayah. sudahlah, kita makan malam saja, setelah ini kalian belajar ya" pinta Mia.

Asril yang kesal dengan Mia langsung menghubungi Ida. Tut Tut Tut dan sambungan telepon pun tersambung "sayang, kenapa? rindu ya" terdengar jawaban dari Ida yang begitu manja.

"iya, mau temani aku lagi ngak? aku jemput sekarang ya" balas Asril.

"iya, aku siap siap dulu ya" sahut Mia.

Asril menutup sambungan telepon itu. dan berlaju menuju rumah Ida dengan motor maticnya.

Sesampainya di rumah Ida, Asril sudah di sambut Ida dengan lingerie yang sangat tipis. melihat ida memakai lingerie yang tipis dengan cepat Asril masuk kedalam rumah Ida, sambil celingukan.

"sayang, kenapa gitu kayak mau maling aja" kekeh Ida merasa lucu melihat tingkah Asril.

"ibu kamu kemana?" tanya Asril yang masih celingukan.

"oh, ibu pergi ke rumah kerabat, katanya ada acara keluarga" balas Ida sambil mengunci pintu rumahnya.

"oh, pantes kamu berpakaian seperti ini" tampak Asril menelan air ludahnya karena pemandangan yang dilihatnya.

"Tapi ... ibu kamu pulang atau tidak?" tanya Asril lagi.

"tidak ibu nginap di sana sampai tiga hari" tutur Ida yang terus tampak melangkahkan kakinya ke dalam kamarnya. Asril terus mengikuti langkah kaki Ida.

Dan sekarang Ida sudah duduk di tepi ranjang sambil melambaikan tangannya ke arah Asril yang berdiri diambang pintu.

"sini, dong mas. seperti tidak pernah lihat aku saja" Ida tersenyum ke arah Asril dengan senyuman menggoda.

Asril terus mendekat kearah Ida dan duduk di samping Ida.

"kenapa kamu mau ketemu aku lagi? apa istrimu itu tidak bertanya kenapa kamu pergi setiap malam dan tidak pulang?" tanya Ida dengan membelai wajah Asril dengan telapak tangannya.

"sudahlah kalau kita lagi berdua jangan bicarakan dia, aku lagi ingin bersenang senang denganmu malam ini." ucap Asril yang mulai merangsang akibat sentuhan telapak tangan Ida ke arah sensitifnya.

Dan lagi lagi permainan terlarang itu terjadi lagi. mereka benar benar menikmati kebersamaan mereka seakan akan dunia hanya milik mereka berdua.

Asril sudah tidak mengingat Mia lagi, di ingatannya hanya Ida seorang. karena saat ini hanya Ida yang bisa membuat dia bisa merasakan kepuasan.

1
micho0w0
Jalan ceritanya mantap!
Nur leli: makasih, maaf kalau masih ada kurangnya 🙏
total 1 replies
Kama
Gilaaa ceritanya!
Nur leli: maaf kalau masih ada kurangnya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!