NovelToon NovelToon
Lampu Kuning Kawah Sikidang

Lampu Kuning Kawah Sikidang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Ketos / Perjodohan / Cintamanis / Reinkarnasi
Popularitas:600
Nilai: 5
Nama Author: Ys Simarmata

Tak ku sangka kawah gunung itu menyatu kan garam lautan dan asam pegunungan,lampu kuning penanda kehidupan ternyata jalan ku menemui dia sebagai teman sehidup semati ku

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ys Simarmata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali nya sisi Adriana

Kembali sadar dengan diriku, ternyata mengharapkan manusia itu tidak baik. Kasihan sekali mereka tidur dengan satu sofa seperti itu.Bahkan membawa tikar saja mereka tidak ada waktu. Aku sadari semenjak hadir mu dalam hidupku, aku menjadi seorang ibu. lemah lembut tapi itu bukan sisi ku. Tolong lah untuk hidup seperti dahulu, jangan ubah apa pun.

Handphone ku juga tidak dibawa oleh mereka, huuuu biarlah mereka juga bingung pastinya. Untuk mengambil minum dua langkah kedepan pun sulit Adri, please lah jangan jadi wanita lemah !

Sudah jam berapa sih ini kenapa sepertinya masih gelap, karena ruangannya VVIP jadi cahaya cukup dari lampu saja.

Bibi 1:" Kamu sudah sadar Dri."

Anggukkan ku menunjukkan minum' membuat nya sigap mengambil segelas air untuk ku nikmati.Bibi 2 masih nyenyak dalam tidurnya,aku paham enggak bakal marah kok.

Adriana:" Bi, sudah tau kan— alasan aku menikah secepat itu dengan Sagam,aku harap kalian gak kasih tau siapa pun di luar rumah ini."

Bibi 1:" Bibi paham, ini jadi titik terendah mu Dri tapi kamu percaya gak semua itu pasti ada pelajaran yang mau di ambil."

Adriana:" pelajaran apa bi? Semuanya seperti karma bagi kami, enggak ada yang lahir benar sebagai cucu pertama di keluarga ini."

Bibi 1:" Kalau kamu bilang nya karma, Bibi gak mau menghakimi tapi itu sudah salah di awal Dri, salah di Mama kalian yang merebut papa kalian."

Adriana:" Maksudnya Bi ? Kamu jangan jelek-jelekin mama ya !"

Bentak ku tidak terima dengan pernyataan bibi, bisa-bisanya dia mengucapkan itu kepada ku.

Bibi 1:"Jonas itu lahir dari hubungan yang belum halal waktu itu. Papa kalian masih terikat pernikahan dengan istri pertama. Tapi karena cinta dan keinginan untuk punya anak, Papa akui Jonas dan mulai hidup dengan mama kamu. Sayangnya, istri pertama Papa... nggak kuat menahan luka itu. Dis memilih mengakhiri hidupnya dan meninggalkan kekayaan ini, ya sebenarnya sebagian ini dibangun oleh jerih payah Papa mu dan istri pertama nya, Papa juga yang jahat tidak meninggalkan sedikit pun untuk ia bertahan hidup, Papa mu masih mengharapkan istri pertama nya tapi tidak mau kehilangan Mama mu, terjadilah demikian. Ia mengakhiri hidupnya, setelah itu Papa mu bisa menikahi Mama mu."

Wow mengingat perasaan wanita itu aku paham kenapa masalah karma dilimpahkan untuk ku,aku anak kesayangan Mama; aku anak kebanggaan Mama, oleh itu tiada pernikahan yang normal terjadi pada kami. Maaf kan dosa-dosa kami ibu terhadap diri ku.

Air liur menjadi pahit di tenggorokan,air mata tak lagi turun seperti Adriana beberapa hari lalu, sulit di terima akal namun itulah kilas balik kelam nya perbuatan orang tua ku pada seorang wanita. Dan aku akan melakukan itu pada wanita lainnya juga? Nak kalau kamu terima hidup lah kita berdua tidak mengapa kan kalau kamu tidak merasakan kebaikan Papa? Nanti kita juga bisa ketemu Papa.

Bibir bergetar tangan penuh kepal-an, berusaha menolak cerita namun aku

percaya,gimana aku ini. Jangan sampai keluarganya Sagam tau tentang ini, betapa malunya aku jika ini sampai Sagam ketahui.

Adriana:" Bi, tetaplah jadi pemegang rahasia kami ya. Aku mohon jangan ada yang tau soal kilas balik kami semua.Aku mohon banget."

Gabungan tangan ku memohon untuk ia menutup mulut dan menutup rapat semua rahasia rumah.

Obrolan kami berlanjut sampai hari pagi,aku meminta pulang dan mengirimkan tagihan pada kantor, segera diberikan waktu pulang dan ya lagi-lagi aku memilih untuk pulang sendiri ketimbang merepotkan Sagam.

Bibi 1:" Kenapa kita gak minta jemput Sagam Dri?"

Apa yang perlu dibenahi,kami hanya membawa badan doank. Siang sudah di izinkan pulang, menggunakan piayama juga aku nyaman berkeliling seperti ini.

Adriana:" “Dia sedang sibuk mengurus persiapan pernikahan, Bi. Resepsinya kan tanggal 27, sekalian pemberkatan.”

Aku berbohong supaya cerita buruk tidak banyak mereka ketahui, kalau tidak mana ku tau sebenarnya dibawa kemana mobil itu dan wanita mana yang Sagam dudukan di samping nya.

Mobil kantor datang setelah mendapatkan perintah dari ku , izin dikeluarkan karena h-4 pernikahan ku akan di laksanakan.Aku ga tau janji Sagam untuk berfoto dengan baju dinas di stasiun kereta terlaksana atau tidak, biarlah dia berkembang biak dengan pengetahuan nya.

Cukup cepat jemputan datang,aku mengajak mereka untuk memesan makanan dari luar, hari ini tanpa ada rasa dia babu ku, dia supir ku. Ku nikmati makanan yang telah ku pesan sesampainya dirumah. Mereka bahagia menikmati kebersamaan ini.

Pengen istirahat deh,tapi naik tangga ke atas dengan kaki sakit begini sulit banget Tuhan. Enggak mungkin minta pak supir mengangkat ku ke sana, mending di sofa atau bagaimana ya.

Adriana:" Bi kamar Sagam bersih enggak? Atau di kunci enggak?"

Bibi memeriksa ruangan dekat dengan ruang tamu tepatnya dilantai pertama, kamar mama kini telah menjadi hal milik Sagam. Bibi membantu ku istirahat, begitu Bibi 2 mengambil kan ku handphone semua nya terasa lengkap.

AC dihidupkan kembali pandangan ku tertuju pada kamar ini,rapi ; buku-buku tersusun dengan rapi dan juga alat olahraga rumahan ala Sagam,dan ya baju-baju Sagam juga tertata rapi. Aku tidur menatap foto masa kecil ku tidak digeser dari kamar ini, foto-foto masa kecil kami tidak di rombak oleh Sagam,dia menghargai privasi rumah ini.

Aku memandangi diriku pada masa itu masih berusia 10 Tahun, dalam batin terbuka Ku peluk ia dalam kenangan, menutup mata membayangkan masa kecil ku yang selalu angkuh dengan kak Tere,yang selalu mengatur dengan bang Jonas.

Ku tanya dari hati terdalam kenapa dulu aku melakukan itu, kenapa dalam tanggapan ku dulu mereka di puas kan oleh kasih sayang papa sementara aku tidak, kenapa pikiran itu ada. Dan aku sadari sekarang, benteng terkuat untuk kami bersatu adalah ke egoisan ku,aku amat egois dengan mereka, benar adanya kata- kata kak Tere, mereka juga kehilangan Papa bahkan setelah mereka tahu kilas balik Papa,dan jika dari awal aku tau itu mungkin untuk di manja mama aku tidak sudi rasanya.

Maaf kan aku ya kak Tere kecil,bang Jonas kecil.Bayangin aja kami difoto oleh mama dengan camera pribadi di sofa lama,aku duduk diatas meja kayu sedangkan kak Tere di peluk manja oleh bang Jonas. Disitulah aku sadari ternyata batin bang Jonas mengganti kan posisi Papa ditengah,-tengah kami ada,tapi akulah yang tidak menyadari itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!