NovelToon NovelToon
Jadi Kesayangan Suami Konglomerat

Jadi Kesayangan Suami Konglomerat

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:24.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sylvia Rosyta

Safeea dan ibunya sudah lama hidup di desa. Setelah kematian ibunya, Safeea terpaksa merantau ke kota demi mencari kehidupan yang layak dan bekerja sebagai pelayan di hotel berbintang lima.

Ketika Safeea tengah menjalani pekerjaannya, ia dibawa masuk ke dalam kamar oleh William yang mabuk setelah diberi obat perangsang oleh rekan rekannya.

Karena malam itu, Safeea harus menanggung akibatnya ketika ia mengetahui dirinya hamil anak laki laki itu.

Dan ketika William mengetahui kebenaran itu, tanpa ragu ia menyatakan akan bertanggung jawab atas kehamilan Safeea.

Namun benarkah semua bisa diperbaiki hanya dengan "bertanggung jawab"?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Jarum jam di dinding ruang pegawai, baru saja menunjuk pukul sepuluh malam. Safeea yang baru saja selesai membersihkan kamar terakhir langsung meletakkan alat alat kebersihan yang tadi ia gunakan, untuk bergegas menuju loker. Tangannya sedikit gemetar saat membuka pintu logam itu, ia lalu mengambil tas selempang lusuh yang sudah menemaninya sejak pertama kali bekerja di Tirta Kencana Hotel.

Dengan langkah cepat sembari mengendap endap untuk memantau situasi, Safeea keluar dari ruang pegawai, menyusuri lorong hotel, lalu menuruni anak tangga menuju basement tempat parkir. Di ujung area, mobil mewah berwarna hitam pekat dengan kaca gelap terlihat mencolok. Bahkan dari jauh, Safeea sudah bisa melihat siluet William dari balik kemudi.

"Ya tuhan, sebenarnya kemana pak William akan membawaku pergi?" tanya safeea di dalam hatinya dengan cemas sebelum akhirnya ia melangkah menghampiri mobil milik William.

Safeea mengetuk pintu mobil sebelum ia masuk ke dalam mobil, Begitu ia membuka pintu mobil dan duduk di kursi empuk berbalut kulit, aroma khas parfum William langsung memenuhi indera penciumannya.

Tanpa banyak bicara, William langsung menyalakan mesin mobilnya. Ia lalu menginjak pedal gas, dan membawa mobilnya keluar dari area parkir, melewati gerbang Tirta Kencana Hotel, dan melaju di jalanan Jakarta yang mulai sepi dari keramaian.

Safeea menatap pemandangan lampu-lampu kota yang berpendar di luar jendela. Jemarinya saling bertaut di pangkuannya, berusaha mencari keberanian untuk bertanya kepada William.

“Pak William, sebenarnya kemana kita akan pergi?” tanya Safeea yang suaranya nyaris tenggelam di antara suara AC dan deru mobil.

William meliriknya sekilas, lalu kembali memandang ke depan. Bibirnya membentuk senyum samar, tapi tatapannya mengandung ketegasan.

“Ke tempat yang spesial. Kau akan mengerti saat kita sampai nanti.” jawab William singkat.

Jawaban itu tidak memuaskan rasa ingin tahu Safeea, tapi entah kenapa ia memilih untuk diam. Ada sesuatu di nada suara William yang membuatnya yakin bahwa malam ini bukan sekadar pertemuan biasa.

Perjalanan berlangsung sekitar tiga puluh menit sebelum akhirnya mobil berbelok ke sebuah jalan yang lebih tenang. Lampu-lampu taman yang tertata rapi menyala di sepanjang sisi jalan, menandakan kawasan ini bukanlah perumahan biasa.

Mobil berhenti di depan sebuah gerbang tinggi dengan ornamen besi tempa yang berkilau diterpa cahaya lampu. William segera mengambil remote kecil yang ada di dashboard mobil lalu menekan salah satu tombol di remote itu. Saat gerbang terbuka perlahan, terbentang halaman luas dengan taman hijau yang ada di sisi kanan, air mancur, dan bangunan megah bergaya klasik yang menjulang kokoh.

William kemudian memarkirkan mobil di depan tangga utama dari teras depan rumahnya. Begitu mobil berhenti, pintu depan rumah terbuka, dan dari dalam, beberapa pelayan keluar sembari berlari kecil. Mereka membentuk barisan pagar di sisi kanan dan kiri jalan setapak menuju pintu utama, membungkukkan badan dengan sopan sambil mengucapkan salam kepada William.

“Selamat datang kembali, pak William.” sambut mereka yang terdengar kompak dan menciptakan suasana penyambutan yang megah dan penuh penghormatan.

Safeea yang melihatnya hanya bisa memandang dengan takjub. Ia merasa seperti berada di dalam film daripada di dunia nyata, dunia yang terlalu jauh dari kehidupannya yang sederhana.

William mengangguk kecil sembari tak lupa untuk tersenyum kecil kepada pelayan yang sudah menyambut kepulangannya dengan baik.

1
Sita Silvara
kamu berhak menerima semua kebahagiaan ini safeea
Sita Silvara
romantis sekali
Sita Silvara
selamat Safeea kamu pemenang di hati William
Sita Silvara
ada yang ngakuin perasaannya nih/Chuckle/
Putri Sylvia
dukung banget niat William yang ingin memberitahu pak Prawira tentang semuanya.
Putri Sylvia
Safeea diratukan sama laki laki yang tepat
Putri Sylvia
pelan pelan mas nikmatinnya William
Putri Sylvia
iya nih feea, jangan panggil pak dong.
panggil sayang aja gitu/Sneer/
Khumaira Nur Rahma
main buka aja si William ini, gak sabar bener sih mas/Facepalm/
Khumaira Nur Rahma
mau go publik ya?
Khumaira Nur Rahma
enaknya punya suami perhatian seperti William
Khumaira Nur Rahma
ganggu aja tuh orang, apa nggak tahu ya kl ada pasutri yang lagi dimabok cinta
Putri_a_s
semoga rencana kalian berjalan lancar
Putri_a_s
aku juga mau dikasih cincin /Hunger/
Putri_a_s
cie cie yang lagi kasmaran/Tongue/
Putri_a_s
tuh dengar Safeea, William sama Sherlyn itu gak ada hubungan apa apa lagi.
cinta William milik kamu sekarang
Yuni Avita
hati hati ya mas Will jangan terlalu semangat unboxing nya, Safeea lagi hamil lho.
Yuni Avita
uh ada yang mau unboxing nih /Chuckle/
Yuni Avita
uh ada yang mau unboxing nih /Chuckle/
Yuni Avita
seneng banget lihat kalian berdua
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!