NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Adik Pelakor

Transmigrasi Ke Tubuh Adik Pelakor

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Setelah kematian bayi malangnya yang baru saja lahir, tepat 2 jam setelah itu Ayu Maheswari tewas secara tragis ditangan suaminya sendiri. Jiwanya menolak mendapat perlakuan keji seperti itu. Ayu tidak terima. Ia berdoa kepada Tuhan-nya, meminta dibangkitkan untuk membalaskan dendam atas ketidak adilan yang ia terima.

Begitu terbangun, Ayu tersentak tetiba ada suaminya-Damar didepan matanya kembali. Namun, Damar tidak sendiri. Ada wanita cantik berdiri disampingnya sambil mengapit lengan penuh kepemilikan.

"Tega sekali kamu Damar!"

Rupanya Ayu terbangun diraga wanita lemah bernama Rumi. Sementara Rumi sendiri adalah adik angkat-Raisa, selingkuhan Damar.

Ayu tidak terima! Ia rasa, Rumi juga pasti ingin berontak. Dendam itu semakin tersulut kuat. Satu ambisi dua tujuan yang sama. Yakni ingin melihat keduanya Hancur!

Rumi yang semula lemah, kini bangkit kuat dalam jiwa Ayu Maheswari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19

Damar hanya diam. Ia menghentikan langkahnya di ruang tamu, terdengar helaan nafas begitu berat.

"Dari kantor, Bu. Ibu kira darimana?" Jawab Damar tanpa ekspresi.

Bu Fatma meletakan majalahnya diatas meja. Ia bangkit, berjalan mendekat sambil melipatkan tangan ke dada. "Damar, Ibu ingatkan sama kamu! Jangan sampai kau menyembunyikan sesuatu tanpa Ibu ketahui. Dan satu hal lagi... Kau harus berhati-hati dengan Afan, karena cepat lambat semuanya pasti terbongkar."

Damar mengepalkan tanganya. Ia membeku di tempat, diam, namun dadanya bergemuruh hebat. "Dia hanya bocah ingusan, tidak ada yang perlu aku cemaskan!"

Bu Fatma menjatuhkan pundaknya. Dadanya naik turun menahan emosi yang hampir meledak.

"Aku lelah, aku naik ke atas dulu!" Damar menoleh sebatas bahu, lalu melanjutkan jalannya menaiki anak tangga.

Hah! Desah Bu Fatma.

"Apa yang sebenarnya di sembunyikan anak itu? Kenapa setelah kematian istrinya, sikapnya jadi aneh begitu," batin Bu Fatma tidak habis pikir.

Sementara di dalam kamarnya, Damar langsung melempar tas kerjanya diatas ranjang. Ia terduduk lesu di tepi ranjang, sambil menyangga kepalanya. Batin serta fisiknya terasa lelah, bertarung dengan rasa bersalah yang tak berkesudahan.

"Damar, kau mau bawa aku kemana? Aku sudah mengandung besar seperti ini?"

Dalam keadaan perut besarnya, Ayu di tarik paksa oleh Damar menuju gudang di belakang rumah, atas kelancangan Ayu mendengarkan obrolan privat antara Damar dan juga Tuan Galuh.

Sore itu, mertuanya-Tuan Galuh, ia masuk ke dalam rumah putranya dalam keadaan cemas gelisah. Pasalnya, berita tentang kebakaran yang menimpa Perusahaan Suseno kini sudah terdengar dimana-mana bahkan beberapa media juga ikut meliput.

"Yah, bagaimana ini?" Damar juga tak kalah cemas. Ia ikut imbasnya meskipun ide keji itu bermula dari sang Ayah.

"Damar, kamu harus menghubungi Ivan untuk mengurus cctv di sekitar kantor." Ucap Tuan Galuh yang wajahnya sudah mulai memucat.

Damar segera mengeluarkan gawainya untuk menghubungi pria bernama Ivan yang dimana pria itu adalah karyawan di perusahaan Suseno sendiri.

Setelah cukup memerintahkan, Damar kini kembali menemui Ayahnya.

"Bagaimana, Damar?"

"Beres, Yah! Tapi, apa Ayah sudah memastikan jika pembakaran itu memang murni karena konsleting listri saja?" Damar bertanya kurang yakin.

"Kamu tenang saja, Damar... Ayah akan pastikan, jika hanya kita berdua yang mengetahui. Tapi ingat pesan Ayah, Damar... Jangan sampai siapa pun tahu rahasia kita ini!"

Damar mengangguk paham. Namun, baru saja mereka berdua akan bangkit dari duduknya, tiba-tiba...

Pyar!

Ayu membekap kuat mulutnya, kala menyenggol guci kecil di atas meja. Jantungnya berpacu kuat, tak sengaja mendengar obrolan mertua sengab suaminya barusan. Ayu juga tak menyangka, rupanya Damar dan keluarganya memiliki hati yang begitu keji. Mereka menghalalkan segara cara, agar perusahaan Adipati unggul dari yang lain.

Damar menghadang langkah Ayahnya, ketika Tuan Galuh akan masuk ke ruang ke area dapur.

"Tidak usah, Yah! Masalah Ayu biar Damar yang urus," ucap Damar merasa cemas.

"Ya sudah, yang jelas, jika istrimu sampai tahu... Dan menyebarkan berita itu, Ayah tidak akan segan-segan menghabisinya! Camkan itu, Damar!" Desis kasar Tuan Galuh sambil menarik kerah jasnya. Setelah itu ia melenggang keluar begitu saja.

Damar sudah mengepalkan kedua tanganya erat. Ia lalu masuk kedalam untuk mencari keberadaan istrinya.

"Ayu... Dimana kamu?!" Teriak Damar menggelegar.

Ayu yang semula ingin membereskan kekacaun itu, kini bangkit merasa terancam. Wajahnya ketakutan, lalu segera berlari meninggalkan area dapur.

Damar sedikit berlari. "Ayu... Jangan sampai habis kesabaranku! Dimana kamu!"

Sementara Ayu, ditengah ketakutannya, ia saat ini bersembunyi bawah tangga, dekat meja kecil. Keringatnya mengalir, hingga jantungnya berdegup lebih kencang. Sebab perutnya tetiba kram, jadi ia tak tahan untuk berjongkok lebih lama. Ayu bangkit, lalu segera berlari kembali.

Hap!

"Mau kemana lagi kamu, ha?" Damar sudah berhasil menangkap lengan Ayu, bahkan mencengkramnya lebih kuat.

Sorot mata sendu itu mengerjab beberapa kali. Ayu mengiba, berharap kali ini suaminya dapat melepaskannya dengan tenang.

"Damar, kamu benar-benar manusia kejam! Keluargamu sama kejinya dengan sikapmu. Kau manusia, tapi hatimu lebih busuk dari pada sampah!" Ayu yang sudah lelah, langsung saja menumpahkan segala rasa bencinya terhadap sang suami.

Damar menggeram. Ia semakin kuat mencengkram lengan Ayu, hingga kukunya menusuk kedalam lengan Ayu.

"Berani kau mengataiku, Ayu! Sudah bosan hidup kah, kau hidup?" Bentak Damar tepat di depan wajah Ayu.

"Lepaskan aku, Damar! Kau bukan manusia, tapi Iblis!" bentak Ayu tak kalah menggelegar.

Plak!

Ayu meringis sambil memegang wajahnya akibat tamparan yang dilayangkan suaminya sendiri. Ayu hanya dapat melirik sinis, penuh dendam yang tertahan.

"Ayo, sekarang ikut aku! Kau sudah lancang mengataiku, Ayu! Sekarang rasakan akibatnya!"

Tubuh besar Ayu ditarik paksa oleh Damar, hingga langkahnya terseak seok. Mungkin karena saking lelahnya, Ayu hanya dapat pasrah akan hidupnya setelah itu.

Dan disinilah. Di gudang kayu Ayu di rantai bagaikan hewan. Dan di gudang pula, Ayu sampai menghembuskan nafas terakhirnya.

Damar tersadar, ketika mendengar ponselnya bergetar. Dan begitu ia raih, nomor Raisa yang terpampang. Damar meletakan lagi gawainya, lalu bangkit menuju kamar mandi.

*

*

Di meja makan yang biasanya menyuguhkan rasa hangat, kini berbeda yang terjadi di rumah Adipati. Meja makan itu bagaikan nyala api besar yang menciptakan kesan panas bagi para penikmatnya.

Tidak ada senyum penyambut maupun kalimat indah yang keluar. Yang ada hanya rasa ketegangan, sebuah ancaman, bahkan tatapan tajam sebagai senjata utama.

Damar mengeratkan pegangan tanganya pada sendok makan, namun matanya terkunci oleh tatapan membunuh dari sang adik.

"Kalian tidak makan?" Tuan Galuh menatap berganti kearah putranya.

Afan memutus pandangannya. Lalu bangkit menggeser kursinya, "Disini panas! Tidak ada selera makan sama sekali."

Brak!

Pantulan dari garpu dengan meja kaca itu nyaring, akibat lemparan yang dilakukan Afan. Pria muda itu lalu segera melenggang pergi begitu saja.

"Sudah, jika Afan pergi biarkan saja. Damar, lanjutkan makanmu!" celetuk Bu Fatma menahan kesalnya.

Tak lama itu Damar juga ikut bangkit, "Aku ada pertemuan dengan rekan-rekanku. Aku pergi dulu!" Ucapnya sambil menyambar kunci mobil diatas meja.

Melihat kepergian kedua putranya, hal itu membuat Bu Fatma naik darah. Ia menyudahi aktivitas makan malamnya, lalu membuka suara, "Pah... Kamu bisa lihat sendiri 'kan? Semuanya hancur hanya karena kematian wanita gak tahu diri itu. Afan juga sangat mengilai Ayu, padahal wanita itu sudah mati."

Bu Fatma kembali mendesah kasar.

Tuan Galuh meletakan segelas air putih yang tadi ia tenggak. "Bagaimana kalau Papah ratakan saja makam Ayu? Bukanya Damar sudah membuang nisannya 'kan?"

Bu Fatma menoleh, "Afan sudah memasuki pemakaman keluarga besar, Pah!"

"Apa? Apa Afan sudah tahu semuanya?" Tuan Galuh sampai membolakan matanya.

1
Nyonya Gunawan
Plaese thor jgan nanggung" updatenya..
Septi.sari: hihi, baik kak sabar ya🤭😭❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Jadi ayu itu raina putri kandung darma yg di bunuh ma damar..
Septi.sari: benar kak, sejak dulu sudah menjadi incaran untuk di bunuh. miris banget😭🤧
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Penyesalanmu sdah terlambat damar..
Septi.sari: benar kak, nangis deh si damar🤧
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Good job rumi..
Septi.sari: rumi gak kaleng2 kakak🤭🤣
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Kaget g' pasti lah..
Nyonya Gunawan
Ayoooo afan jdi lah detektif cari tau ttg kematian ayu,,keluargamu bnar" iblis..
Septi.sari: kak ❤❤❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Rumi ternyata afan mencintai kamu,, Kira" Rumi/ Ayu jujur g' y ma afan
Septi.sari: nanti gimana ya, sukanya sama Ayu, tapi ayu di tubuh rumi🤭. afan pasti bingung kak🤣
total 3 replies
Nyonya Gunawan
Cari tau afan ttg kebusukan keluargamu & kematian ayu..
Septi.sari: afan bakal menguak semuanya kak❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Selamat libur thor,,klo bisa double up donk..😁😁
Septi.sari
bab 13 otw kak. septi mau ambil nafas dulu🤭❤❤
Nyonya Gunawan
Masih jdi teka teki..
Nyonya Gunawan
Sebenarnya rahasia apa sich yg ayu ketahui hingga keluarga adipati membunuh ayu
Septi.sari: nanti bakal ketemu di bab2 selanjutnya kak. makasih sudah mengikuti🤗❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Afan cari tau ttg ayu,,
Nyonya Gunawan
Main cantik rumi balas sakit hatimu kpd oran" yg tlah membuatmu terluka..
Septi.sari: 😍😍😍❤❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Ooooh gtu raisa jahat bget y..
Septi.sari: iya kak, disini raisa udah ngehancurin hidup Ayu Dan Rumi.❤ jahat banget.
total 1 replies
Septi.sari
kak, terimkasih. saya jelaskan ya.

ayu itu istrinya damar yang sudah di bunuh mertuanya sendiri kak. lalu Ayu bertransmigrasi ke tubuh Rumi.

sementara Rumi, dia adik angkat Raisa, selingkuhanya Damar. apa masih bingung kak🤗😍
Nyonya Gunawan
Ayu nich siapa thor,,apa dia jga lemah..
Rumi nich knp jga.
Nyonya Gunawan
Singkatan dri Damar & Ayu
Nyonya Gunawan
Masih bingung ma alur ceritanya..
Nyonya Gunawan
Msh nyimak dlu y thor,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!