Dibalik wanita yang lugu, ada laki-laki yang tegas dan selalu melindunginya, namun apakah Arkan akan terus bersembunyi dibalik kata persahabatan?
Ikuti kisah mereka di dalam novel yang bertajuk, Kania Si Gadis Lugu.
Happy Reading 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Goresan_Pena421, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aksa dan Kei
Setelah selesai mandi Kania langsung mendekati Arkan dengan rasa kesal yang memenuhi hatinya.
"Aku kesal sama kamu!"ucap Kania.
"Aku?"ucap Arkan kebingungan.
"Iya!"ucap Kania.
"Kamu lagi day one?"ucap Arkan.
"ENGGA!"ucap Kania.
"Terus kamu kenapa?"ucap Arkan.
"Aku cuma mainan air, gak mainan yang berbahaya!"ucap Kania semakin kesal.
"Gini Kania, kalau kamu main air, terus kamu demam yang ngerasain sakit siapa? Aku atau kamu?"ucap Arkan.
"Iya jelas aku lah, tapi aku ga akan sakit Arkan,"ucap Kania.
"Kamu kalau marah cantiknya ilang,"ucap Arkan.
"Biarin emang gak cantik,"ucap Kania.
"Cantik,"ucap Arkan.
"ENGGAK CANTIK!"ucap Kania.
Mira yang membawa panci kecil yang berisi sup ayam, dibuat terkejut karena Arkan dan Kania jarang sekali memanas seperti ini, tiba-tiba dimeja makan mereka malah berdebat.
Mira meletakan panci kecil yang berisi sup ayam di meja makan yang sudah dialasi kain khusus untuk meletakan panci sup ayam tersebut, dan mulai bertanya sebenarnya apa yang terjadi antara keduanya.
"Kenapa si? Kalian kenapa?"ucap Mira.
"Ibu liat kan, Arkan nyebelin tiba-tiba teriak nyuruh mandi,"ucap Kania.
"Terus salahnya Arkan dimana sayang?"ucap Mira.
"Arkan nyuruh mandi bu, aku belum mau mandi tadi,"ucap Kania.
"Astaga hanya karena itu anak ibu marah? Udah nanti ga cantik lagi kalau marah, ayo makan nak, Aksa cepat sayang udah ganteng anak ibu, jangan memandangi kaca terus sayang, ayo sini makan,"ucap Mira, memanggil Aksa yang sedari tadi sibuk memandangi wajahnya di kaca.
"Iya ibu,"ucap Aksa.
Aksa segera duduk didekat Mira, dan ia bahagia karena ada sup ayam kesukaannya di meja makan.
"Terima kasih ya ibu, karena ibu masak sup ayam kesukaan Aksa,"ucap Aksa.
"Iya sayang, ayo makan, doa dulu nak,"ucap Mira.
"Iya ibu,"ucap Aksa.
Aksa memejamkan mata dan mulai berdoa, Aksa memang anak yang sangat lembut kepada wanita.
"Ibu, Kania mau makan sendiri ya,"ucap Kania.
"Iya nak boleh,"ucap Mira.
"Benar ya makan sendiri, kalau gitu aku habis makan mau pulang, mau bersihin kolam renang ku,"ucap Arkan, merasa kesal karena Kania tidak memintanya untuk disuapi.
"Ya sudah, pulang aja Arkan,"ucap Kania, tidak jadi makan dan langsung masuk ke kamarnya.
Kania segera melangkahkan kakinya menuju kamarnya dan menutup pintu kamarnya dengan keras.
"Kania kembali?"ucap Mira.
"Iya tante, Arkan menyesal membuatnya kesal, Arkan pulang dulu ya tante, sepertinya Kania sedang ingin sendiri,"ucap Arkan meninggalkan meja makan.
Arkan meraih kunci mobilnya dan segera meninggalkan kediaman Mira.
"Kak Arkan sakit ya bu? Kenapa cepat-cepat pulang? Biasanya juga kak Arkan main di rumah kita bu,"ucap Aksa.
"Iya seperti kak Arkan sakit dan mbak mu juga sakit, ya udah Aksa makan ya, habis ini belajar terus bobo siang,"ucap Mira.
"Ibu, boleh gak vc mama nya Kei? Aksa mau liat Kei bu,"ucap Aksa.
"Bisa aja ya, iya deh boleh tapi habis makan, belajar, baru vc mamanya Kei ya,"ucap Mira.
"Yeay, iya ibu,"ucap Aksa bersemangat.
Aksa makan dengan lahap, karena habis belajar ia akan mengobrol dengan Kei melalui video call, walaupun libur Mira tetap memberikan buku latihan untuk Aksa, mulai dari mewarnai, berhitung, membaca cerita, intinya yang menunjang kegiatan belajar Aksa di rumah.
Setelah makan Aksa segera belajar,Aksa memilih mengerjakan matematika dasar mulai dari tambah-tambahan, pengurangan dan perkalian sederhana sudah ada cara menghitungnya, Mira selalu memberikan tutorial untuk menghitung, dan Aksa adalah anak yang mudah memahami pelajaran yang ia dapat, setelah mengerjakan soal matematika dasar, Aksa mewarnai burung cenderawasih, dan ia menulis namanya serta menuliskan tanggal mewarnainya, semua sudah selesai dikerjakan oleh Aksa, kini saatnya Aksa belajar membaca, Mira membeli buku legenda Nusantara untuk menjadi bahan bacaan Aksa, agar Aksa sekalian belajar mengenal legenda yang terjadi di Nusantara.
setelah kegiatan belajarnya selesai Aksa meminta di sambungkan dengan ibunya Kei melalui video call.
Percakapan via video call.
"Hai Tasya, maaf ganggu weekend mu ini Aksa mau lihat Kei katanya,"ucap Mira.
"Hallo camer, oke boleh ini Kei kebetulan baru selesai belajar, Kei nak sini Aksa mau ngobrol ni,"ucap Tasya.
"Mana ibu, Eh Aksa hai, kamu udah belajar?"ucap Kei.
"Udah, aku udah menghitung perkalian, terus mewarnai, terus aku juga tadi baca legenda Malin Kundang, Kei tau kan? Itu si Malin di sulap sama ibunya jadi batu karena dia nakal Kei, dia ga sayang sama ibunya, terus ibunya marah sama dia Kei, terus dia di sulap jadi batu deh,"ucap Aksa.
"Bukan disulap Aksa dikutuk tahu,"ucap Kei.
"Iya aku sengaja salahin, mau liat kamu bisa benerin apa enggak,"ucap Aksa.
"Oke Aksa, sampai ketemu besok ya, jangan lupa bawa bekal ya Aksa,"ucap Kei.
"Kamu yang jangan lupa bawa bekal ni aku mah pasti bawa bekal berat dan ringan,"ucap Aksa.
"Iya Aksa, bye bye,"ucap Kei.
"Bye Bye Kei,"ucap Aksa.
Setelah selesai video call dengan Kei, Aksa mengembalikan handphone Mira, dan masuk ke dalam kamarnya dan ia tidur dengan lelap.
Mira, tengah sibuk mengurus pekerjaannya sebagai desainer gaun, makanya ia sudah satu jam lebih berasa di ruangan kerjanya.
Kania?
Jelas, tidur siang dengan selimut yang dibelikan Arkan, cuaca tidak dingin namun Kania menyalakan AC di kamarnya, biar ada alasan kenapa Kania ingin mengenakan selimut dari Arkan makanya ia sengaja pakai AC yang sudah jarang ia nyalakan, karena Kania sudah sering pakai kipas angin.
Arkan? Ia membersihkan kolam renangnya karena sudah seminggu tidak di bersihkan, kalau urusan kolam renang hanya Arkan yang akan membersihkannya.