NovelToon NovelToon
ELEORA (Elio Aurora)

ELEORA (Elio Aurora)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Idola sekolah
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hanswii

kisah cinta dua anak manusia yang tumbuh bersama sejak kecil, tapi karena suatu hal yang akhirnya membuat mereka berpisah.
kisah tentang seorang Elio pewaris tunggal keluarga konglomerat dengan seorang gadis bernama Aurora yang hidupnya penuh teka teki dan misterius.
bisakah elio membawa kembali gadis tercintanya untuk bisa selalu bersama dengannya?
ikuti kisah mereka, dan jangan lupa tinggalkan jejak untuk terus menyemangati author....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

"ibu... pulang, Ara bosen disini", rengek Aurora,

"nanti dulu ya sayang, keadaan kamu masih belum pulih benar", bujuk ini Shofia,

" Ara bosen Bu, ara pengen tidur bareng ibu, lengan dipeluk ibu",

"iya, nanti kalau sudah sembuh ibu akan peluk kamu sampe kamu puas, kita akan tidur bersama, ya sayang, sekarang kamu harus benar benar sembuh dulu, nanti ibu ajak kamu jalan jalan kalau sudah sembuh", ibu Shofia masih berusaha membujuk anak gadisnya yang tengah merajuk itu.

"pagi Bu, bunny", sapa Elio dengan sarapan ditangannya, Elio menatap ke arah ibu Shofia karena melihat wajah ditekuk Aurora,

Ibu Shofia meng kode dengan mata sambil berucap pelan, Elio pun melangkah mendekati gadis cantik yang rambutnya sudah di Cepol asal itu,

"kenapa bunny, kok cemberut gitu?", tanya lembut Elio sambil mengelus puncak kepala Aurora, dia gemas dengan bibir yang mengerucut itu,

"io... Mau pulang, bosen disini", rengek Aurora , kini gadis cantik itu ganti membujuk Elio, Elio tersenyum mendengar aurora merengek,

"sebentar ya bunny, nunggu pemeriksaan dokter dulu, kalau keadaan kamu dipastikan sudah membaik, kita bisa pulang", ucap Elio lembut, Aurora hanya mendesah pasrah.

"kamu gak sekolah?", tanya aurora,

"izin", jawabnya singkat,

"dari kemarin kamu disini, kamu sekolah aja biar aku sama ibu", kata Aurora,

" aku mau sama kamu", jawab Elio lagi dia duduk di ranjang berhadapan dengan Aurora,

"abis ini mau ya ketemu sama seseorang?", tanya Elio,

"siapa? ", tanya aurora penasaran,

"janji gak akan marah?", tanya Elio lagi,

" hah... kenapa harus marah? ", Aurora semakin bingung, ibu Shofia mendekat mengelus puncak kepala Aurora, gadis kecilnya dulu yang suka merengek saat Elio selalu mengikuti dan melarangnya ini itu kini sudah berubah menjadi gadis cantik yang memiliki wajah hampir persis sepertinya itu, hanya bagian mata dan hidung yang meniru ayahnya.

bicara tentang ayah kandung Aurora, hanya para orang tua saja yang tahu, para anak anak belum ada yang di beri tahu termasuk Elio, ibu Shofia akan memberi tahu Aurora tapi nanti, setelah keadaan membaik dan kesehatan aurora pulih sepenuhnya.

"kata dokter, kamu mengalami trauma, bahkan semalam kamu mengigau, ketakutan sampai nafas kamu ngos ngosan, dokter menyarankan kamu untuk konsultasi sama psikolog, gak apa apa kan bunny, biar kamu bisa lepas dari rasa trauma kamu itu, kamu bisa menjalani hari hari kamu selanjutnya dengan tenang", sebisa mungkin Elio memberikan pengertian pada Aurora,

hanya dengan Aurora Elio mau bicara panjang lebar seperti itu, bahkan dengan orang tuanya pun Elio tidak pernah mau bicara sepanjang itu.

"a...aku, kenapa?", tanya lirih aurora, dia menunduk sambil meremas sisi tempat tidurnya,

"sayang, kamu gak apa apa, psikolog hanya akan membantu kamu agar bisa lepas dari rasa trauma yang kamu alami, agar kamu bisa melupakan semuanya dimasa lalu, karena sekarang dan seterusnya kamu akan selalu bersama ibu, dan tidak akan ada lagi yang bisa memisahkan kita", ibu Shofia ikut memberikan pengertian pada Aurora,

"jangan takut, ada ibu yang akan selalu menemani kamu", lanjut ini Shofia,

"ada aku dan yang lain juga yang akan menemani kamu bunny", sahut Elio,

" baiklah, aku nurut kata ibu", kata aurora membuat Elio dan ibu Shofia lega,

"makasih anak cantik, mungkin setelah ini orang yang di rekomendasikan nak Elio akan datang, kamu siap kan?", tanya ibu Shofia,

" iya Bu", jawab Aurora,

"nak El, kamu sarapan dulu, keburu dingin ini makannya", kata ibu Shofia,

" nanti aja Bu", jawab Elio, dia masih betah memandangi wajah cantik di depannya itu,

"makan dulu io, ini udah hampir jam 8 jam sarapan udah mau lewat", kata Aurora,

"nanti aja bunny", Elio masih bersikukuh,

" sarapan sekarang atau aku gak mau ngomong sama kamu", ancam Aurora sambil bersilang dada dan melengos, yang berhasil membaut pemuda tampan itu menurut, ibu Shofia tersenyum tipis melihat adegan itu.

ibu Shofia merapikan rambut aurora,

"Bu, apa orang tua io gak marah io terus terusan disini dan gak sekolah?", tanya Aurora pelan,

" memangnya siapa yang berani melarang Elio untuk melakukan sesuatu?", ibu Shofia balik bertanya,

" hah maksud ibu?", tanya Aurora bingung,

"sekolah itu milik keluarga dirgantara, dan Elio memiliki kuasa disana, siapa yang berani melarang atau memerintah seorang Elio, nyonya Wilona dan tuan Rajendra Tidak pernah ikut campur urusan Elio nak, karena selama ini Elio Tidka pernah melakukan hal hal aneh yang merugikan siapapun, dia selalu bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan, dia juga punya geng motor bahkan dia ketuanya, tapi selama ini dia tidak pernah terlibat hal hal negatif", jelas ibu Shofia,

sedangkan orang yang dibicarakan sedang menikmati sarapannya dengan khidmat dan tenang.

"Ara gak nyangka io tumbuh jadi pemuda yang sangat tampan, pasti pacarnya juga cantik", ucap Aurora tersenyum memandang wajah pemuda tampan itu,

"Elio", tiba tiba saja ibu Shofia memanggil Elio, Aurora menatap bingung ibunya,

"ada apa Bu?", tanya Elio, sarapannya udah selesai, dan dia membereskan wadah bekas sarapannya,

"Ara tanya apa pacar kamu sangat cantik?", tanya ibu Shofia membuat Aurora panik sendiri, bisa bisanya ibunya itu malah bertanya langsung pada Elio,

"iya Bu, dia sangat cantik, bahkan sangat cantik setelah mommy", jawab Elio,

" ibuuuu, kenapa malah ditanya langsung sih" cicit aurora sangat malu, ibu shofia terkekeh melihat ekspresi sang anak,

Elio mendekat kearah dua perempuan itu,

"heheh, aku cuma pengen tahu aja kok io", ucap Aurora seraya tersenyum kikuk, Elio jadi semakin gemas dengan tingkah aurora,

"oh ya, kalau kamu terus terusan disini apa pacar kamu gak nyariin atau cemburu, kenapa gak kamu ajak aja kesini dan kenalin sama aku?", tanya Aurora panjang lebar, Elio hanya tersenyum,

"pacar aku?", tanya Elio menaikkan satu alisnya,

" iya", jawab aurora menganggukkan kepala,

" dia sudah ada disini kok", jawab Elio,

" hah, dimana?", aurora menoleh, mencari ke segala arah, Elio tersenyum,

"disini", ucap Elio, Aurora kembali menoleh,

" mana?", tanya Aurora lagi,

CUP...

Deg ... Deg... Deg...

jantung Aurora rasanya hampir lepas dari tempatnya karena saking kagetnya akibat ulah Elio,

"iooooo", cicitnya,

Ibu Shofia yang awalnya juga kaget bahkan sampai terbelalak, akhirnya hanya geleng geleng kepala dengan tingkah Elio,

"IBU.... IO CIUM ARA... Huaaaaa", aurora jadi histeris sendiri,

" lihat aku", titah elio menakup kedua pipi aurora yang sudah bersemu merah,

"kamu pacar aku sejak kita lahir kedunia ini, dan selamanya kamu hanya akan jadi milik aku, cukup sudah 10 tahun aku kehilangan kami di hidup aku dan aku tidak akan lagi membiarkan hal itu terjadi lagi, akan aku singkirkan siapapun yang Berani memisahkan kita", ucap Elio,

"iooo, tapi aku sudah kan tunangan sama Geovano", ucap aurora,

" akan aku potong jari Geovano kalau Bernai bertunangan sama kamu", ucap Elio santai, karena dia tahu itu tidak akan terjadi, Geovano dan Aurora sama sama tidak memiliki perasaan dan Aurora sekarang sudah Tidak akan lagi terlibat dengan keluarga Wibisono.

"heh, kenapa jadi serem banget sih, asal potong aja, kamu kira wortel apa", sungut Aurora tak habis fikir,

" itu juga berlaku buat siapapun yang berani deketin kamu", kata Elio lagi,

" hishhh, kenapa kamu malah jadi posesif sih, kan itu hak aku mau sama siapa saja, emangnya kamu yakin aku bakal suka sama kamu?", tanya Aurora memicingkan mata,

"Karena sejak dulu kamu hanya milik aku", jawab Elio tak mau dibantah,

"kamu tuh dari kecil gak pernah berubah, aku dekat dengan Azka kamu marah, Virzha selalu nempel sama aku, kamu buat dia selalu menangis, sekarang Udah dewasa malah makin parah posesifnya", Aurora geleng geleng kepala,

" keran kita memang diciptakan untuk bersama, lahir pun kita bareng, jadi harus terus bersama selamanya", jawab Elio enteng, aurora semakin melongo,

sedangkan ibu Shofia sudah menahan tawa sejak tadi mendengarkan perdebatan antara dua anak muda itu, mengenal Elio sejak kecil membuatnya tahu dan paham akan sikap dan sifat seorang Elio Abigail dirgantara.

*hai hai hai, jangan lupa tinggalkan komen dan like ya readers, maaf kalau masih banyak typo, selamat membaca💜*

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!