NovelToon NovelToon
Cintai Aku Kumohon

Cintai Aku Kumohon

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Pengantin Pengganti / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: ewie_srt

reeva dipaksa menikahi seorang pria dewasa penerus grup naratama, kehidupan reeva berubah 180°, entah kehidupan bagaimana yang akan reeva jalani.
dukung karya saya yah 🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ewie_srt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sembilan belas

Reeva termenung di sudut kelas, tangannya mencoret-coret kertas di atas mejanya. benaknya dipenuhi kebingungan, bingung akan hatinya yang sering berdebar tak menentu belakangan ini. Reeva tidak ingin memiliki perasaan romantis untuk birru, sebab ia tahu rasa itu akan sangat menyakitkan jika reeva bersikeras mempertahankan rasa yang mulai menyelimuti hatinya itu. Reeva bukan tidak tahu perasaan romantis tidak akan berguna untuk hubungannya dengan birru. Secara pria itu sepertinya tidak menyukai hal-hal seperti itu.

"reeva.." tepuk seorang gadis, mengagetkan reeva yang termenung. Dara cengengesan melihat reeva yang melotot terkejut.

"bikin kaget aja lo!" mata besar reeva melotot indah, tangannya mengelus-elus dadanya yang dag dig kaget.

"sorry..sorry..." senyum usil gadis manis berhijab itu. Dara duduk di sisi reeva yang masih mengelus dadanya.

"nayaka, kemarin minta nomor ponselmu ree, nggak apa-apa kan?"

Reeva menoleh bengong, ia hanya menatap dara yang sibuk meletakkan tasnya ke meja, tatapannya penuh tanya.

"kamu ngomong apa sih?" tanya reeva, setelah sahabatnya itu duduk dengan santai.

"astaga.." dara menepuk kepalanya sendiri, gemas. "kamu kenapa sih?, dari tadi nggak fokus dan bengong aja, sakit perut yah?"

Reeva melengos malas, terkadang sahabatnya ini sangat luar biasa usilnya, kejahilannya dara berimbang dengan kebaikannya juga, luar biasa.

"ree..." panggil dara lagi, reeva menoleh sekilas seraya membuka botol minumnya. Ruangan mereka mulai terlihat ramai.

"sepertinya nayaka naksir kamu deh"

"uhuuk"reeva tersedak air minum yang sedang di tenggaknya dari tumbler yang ia bawa dari rumah. Air yang muncrat dari mulutnya itu membasahi kerudung dara dan sebahagian memercik ke wajah manis dara yang cemberut.

"ihhh, kamu jorok banget" gerutu dara menyeka air yang membasahi wajah dan kerudungnya, namun tak urung tangannya mengulurkan tisu ke reeva yang masih terbatuk.

Reeva menyeka mulutnya yang basah dan hidungnya yang beringus, akibat tersedak. "mikir-mikir dong kalau ngomong" omel reeva gemas menatap dara yang cengengesan lucu.

"tapi beneran loh ree, nayaka keknya naksir berat ke kamu, kemarin setelah kamu pergi, dia minta nomor ponsel kamu, dan nanya ke aku, apakah kamu punya pacar"

"trus kamu jawab apa" tanya reeva kalem, namun penasaran. Matanya menatap ke arah pintu, dimana pria yang sedang mereka ghibahin berjalan masuk dengan santainya.

"aku jawab jujur dong, aku bilang kamu itu sangat culun dalam hal percintaan" tawa dara terdengar menyebalkan.

"sialan lo.." geram reeva setengah berbisik, sebab pria yang sedang mereka ghibahin itu, melangkah pasti menuju ke arah reeva dan dara duduk.

"selamat siang reeva.." sapa nayaka lembut, dengan senyum manis mengembang di bibirnya.

"ehh..siang juga nayaka.." reeva tersenyum rikuh, jawilan dara di lengannya, dengan cepat ditepis.

"panggil yaka aja.." pinta cowok itu tersenyum,

"aku boleh duduk di sini dengan kalian"

Reeva dan dara saling berpandangan, lalu dengan lincah bibir dara menyahut santai, "silahkan yaka.." ujar dara mempersilahkan, sementara ia pindah ke sebelah kiri reeva yang kosong. Reeva sedikit kesal dan menggondok, sahabatnya ini memang sangat luar biasa dalam hal membuat hati kesal. Namun tak urung ia menunjukkan senyum manisnya ke arah nayaka yang mengucapkan terima kasih.

Selama kelas berlangsung, reeva benar-benar tidak fokus. Cowok yang duduk di sampingnya ini berulang kali berbisik, menanyakan alamat tempat reeva tinggal. Dan berulangkali juga reeva hanya menggeleng menjawab pertanyaan nayaka.

"kamu tinggal di kost'an cewek yah?" tanya nayaka lagi, mata cowok itu terlihat penuh selidik.

"he-eh" jawab reeva singkat, tanpa menoleh, matanya masih sibuk mengamati dosen yang sedang menjelaskan materi ajar.

"nggak boleh terima tamu cowok"

"nggak.." jawab reeva lagi, singkat.

"baiklah..saudara-saudara, tolong tugas yang saya berikan kemarin kumpulkan kepada komting, terima kasih dan selamat sore" dosen pria bertubuh tambun, menutup kuliah sore itu dengan mengingatkan tugas di pertemuan sebelumnya, melangkah pergi setelah para mahasiswa menjawab salamnya bersamaan.

Reeva mengeluarkan tugasnya dari dalam tas dan menyerahkan kepada nayaka yang mulai disibukkan mengumpul tugas dari mahasiswa-mahasiswa yang berkerumun di sekitarnya.

Reeva menarik tangan dara, menghela gadis itu untuk segera keluar dari kelas.

"ayo ke kantin, aku traktir" bisik reeva cepat,

"ohhh...wokeehhhh" sahut sahabatnya itu dengan wajah cerah semringah.

"kamu kenapa sih?kek dikejar-kejar setan gitu?" cerocos dara begitu mereka duduk di kantin yang lumayan ramai itu.

"pakai nanya lagi!, kamu nggak lihat tadi nayaka, bisik-bisik aja, bikin nggak fokus belajar" sahut reeva gusar, dara tertawa cekikikan. Mulutnya yang berisi risol yang baru di comotnya dari dalam kotak plastik yang ada di meja, terlihat lucu menggembung.

"kamu lucu ree, selalu blingsatan nggak karuan kalau ada cowok yang mendekati, ehhh..sebenarnya kamu normal nggak sih?"

"ihhhhh, sembarangan" reeva memelototkan matanya gemes,

"hahahhaha, habisnya aku nggak pernah lihat kamu pacaran" tawa dara terdengar membahana di kantin yang ramai itu, beberapa pasang mata menatap kesal ke arah dara yang masih cekikikan.

"diem deh ra..!," tegur reeva setengah berbisik, menyentuh punggung tangan dara. Gadis manis sedikit gemoy itu menutup mulutnya dengan kedua tangannya, namun suara tawanya masih terdengar.

"kamu kenapa sih, selalu ketakutan kalau ada cowok yang deketin?" mata dara terlihat penasaran, tangannya dengan lincah menyuap bakso beranak yang dipesannya. Gadis itu mengamati reeva yang terlihat ragu menjawab.

"karena aku nggak mau dibandingkan dengan nia" jawab reeva lirih, "setiap cowok yang ingin mendekatiku, akan selalu mundur begitu melihat nia"

Dara menatap penuh arti sahabatnya itu, ternyata kecantikannya saat ini tak mampu mendongkrak rasa insecurenya yang sudah mendarah daging. Dara tersenyum lembut, ternyata reeva tidak mempercayai ucapannya kemarin, ucapannya bahwa ternyata reeva cantik dan kecantikannya berbeda dari rania. Rania, kakak reeva, kecantikannya hanyalah kecantikan yang biasa dimiliki wanita, kecantikan rania sedikit pasaran menurutnya, sementara reeva. Gadis itu memiliki kecantikan yang unik dan klasik.

"kamu tuh cantik loh ree, jangan minderan gitu ahhh" puji dara dengan senyum usilnya, namun pujian itu terdengar tulus.

"kamu ngomong gitu, karena kita sahabatan kan?" reeva masih tak percaya, bola mata besarnya menatap dara lamat. Dara mengedikkan bahunya tidak perduli, mulutnya masih mengunyah dengan tenang, mulutnya yang penuh mengembung terlihat sangat comel.

"terserah deh kalau nggak percaya, tapi kalau itu aku, aku udah cari sugar daddy tahu"

"husshhhhh" reeva menegur mulut dara yang asal berbunyi, mata indahnya melotot membuat dara tertawa cekikikan.

Mereka berjalan santai menuju halaman depan kampus mereka, dara mengelus-elus perutnya yang kekenyangan, goodybagnya yang berat di sampirkan ke bahunya, reeva menoleh tersenyum, melihat kelucuan sahabatnya itu.

"lumayan ree, traktiranmu bisa menghemat uang jajanku 2 hari heheheh" mata dara berbinar bahagia, tangannya merangkul lengan reeva yang tertawa lucu melihat tingkahnya. Langkah mereka yang terlihat serentak, membuat kedua sahabat itu saling tertawa lucu.kedua lengan mereka yang saling terkait, tidak menghalangi langkah mereka yang kompak.

"reeva..." sebuah panggilan mengagetkan kedua sahabat itu yang sedang melangkah seperti robot. Reeva dan dara berhenti menoleh ke arah sumber suara,

Birru berdiri di depan pintu mobil yang terbuka, tangannya bersandar di pintu mobil menatap reeva yang memucat. Reeva terkesiap bingung, bagaimana cara ia menjelaskan kepada dara, siapa pria yang memanggilnya dan berdiri dengan gaya sultannya itu.

"ree...siapa itu?" mulut dara yang terperangah, dengan tatapan takjub menatap birru tanpa berkedip, bertanya penasaran,

"anu..raa..." belum reeva menjawab suara birru terdengar lagi.

"ayoo reeva, kita pulang!"

"pulang?.." mata dara membola penasaran menoleh, menatap sahabatnya penuh selidik.

"astaga..reee" dara berteriak dengan menutup mulutnya terkejut. Matanya membelalak tak percaya akan pikirannya sendiri.

"kamu sugar baby reee..., pria itu sugar daddymu?"

"ihhhh...sembarangan" teriak reeva kaget, dengan cepat membekap mulut dara supaya diam.

"besok aku ceritain yah!, sekarang aku harus pulang, plisss jangan berpikiran yang tidak-tidak" wajah reeva terlihat memelas memohon.

"reeva.." lagi-lagi panggilan birru menyadarkan mereka berdua,

"plisss raa, jangan mikirin yang aneh yah" kedua telapak tangan reeva saling menempel, memohon pengertian dara yang masih terlihat syok.

Di dalam mobil reeva masih melambaikan tangannya ke arah dara yang terbengong kebingungan.

Bersambung...

1
rhn fidiah
Mengharukan 😢
ewie_srt: terima kasih 🙏🙏
total 1 replies
Kei Kurono
Mantap banget thor, plotnya bikin gak bisa berhenti baca!
ewie_srt: terima kasih, udah mau singgah 🙏🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!