NovelToon NovelToon
IDOL

IDOL

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Idola sekolah
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: vennyrosmalia

Felisha harus terjebak dengan kesepakatan yang tidak bisa ditolaknya demi membantu keluarganya di kampung.

" Ingat, kamu harus menutup mata, telinga bahkan mulutmu selama kesepakatan itu berlangsung." ucap alvino.

" Ya aku akan selalu mengingatnya." patuh felisha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vennyrosmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19

Setelah meminum obat dan membersihkan bekas makannya, Felisha memutuskan untuk membersihkan diri dengan mandi air hangat.

Tidak enak rasanya saat ada tamu namun penampilannya tampak kusut. Meskipun Alvino sama sekali tidak menyinggung penampilannya saat ini.

"Kenapa mandi, bukannya kamu demam?" tanya Alvino yang kini sedang berbaring di kasur Felisha.

Alvino terlihat nyaman tidur disana padahal kasurnya kecil dan tipis. Tidak seperti kasur miliknya.

"Aku merasa lebih baik setelah minum obat." jawab Felisha.

Gerakan Felisha yang sedang mengeringkan rambutnya menggunakan handuk terlihat menarik untuk Alvino.

Merasa di perhatikan Felisha menatap ke arah Alvino.

"Kenapa melihatku seperti itu?" tanya Felisha.

"Hah, ti tidak. Seharusnya kamu pakai pengering rambut." jawab Alvino mengalihkan pembicaraan.

"Aku tidak punya." balas Felisha singkat.

Mana ada barang-barang seperti itu di kosan kecil Felisha. Bahkan disana tidak ada barang elektronik apapun selain HP Felisha.

Setelah merasa cukup untuk mengeringkan rambut panjangnya, Felisha menjemur handuk keluar kamar.

"Neng Feli." panggil ibu kos.

"Iya bu, mau ambil uang kos ya." ucap Felisha dengan tersenyum.

"Iya Neng, udah ada kan?" tanya Ibu kos seolah ragu.

Felisha tahu kekhawatiran pemilik kosnya itu karena biasanya Felisha selalu membayar dengan waktu terlambat.

"Ada Bu, tunggu sebentar ya saya ambil ke dalam dulu."

Felisha kembali masuk dan menutup pintu, dia takut Ibu kos melihat Alvino yang ada di kamarnya.

"Ada siapa?" tanya Alvino.

Dia mendengar Felisha berbicara dengan seseorang di depan kamarnya.

"Ibu kos, kamu diam jangan berisik." ucap Felisha sedikit berbisik karena takut ketahuan bersama seorang laki-laki di kamarnya.

Felisha mengambil dompet di dalam tas nya . Alvino melihat gerak-gerik Felisha dan menebak apa yang akan dilakukan Felisha.

"Kamu mau bayar kos?" tanya Alvino dan dijawab anggukan saja oleh Felisha karena dirinya sibuk menghitung beberapa pecahan uang.

"Sebaiknya kamu pindah kos saja."

Perkataan Alvino membuat Felisha mengalihkan pandangannya.

"Maksud kamu?"

"Kamu jangan kos disini lagi."

"Terus aku mau tinggal dimana kalau gak disini?" tanya Felisha.

Entah apa sebabnya Alvino malah menyuruhnya untuk pindah dari kosan yang menurut Felisha sudah terasa nyaman.

"Kamu bisa tinggal di apartemenku." jawab Alvino.

Felisha menggelengkan kepalanya, dia tidak pernah berfikir untuk pindah apalagi tinggal di apartemen.

"Tidak mau, aku sudah nyaman disini." tolak Felisha.

Setelah memastikan uangnya cukup, Felisha kembali melangkah keluar dari kamarnya.

"Ini bu, hitung lagi saja uangnya." ucap Felisha sambil menyerahkan uang pada Ibu kos.

"Wah, sudah pas. Makasih ya, nanti bulan depan begini lagi, gak telat-telat." ungkap Ibu kos sambil tertawa sumringah karena langsung mendapatkan uang kosan tanpa drama.

"Bulan depan dia tidak akan tinggal disini lagi."

Tiba-tiba saja Alvino muncul dan mengatakan hal itu. Felisha dan Ibu kos sama-sama terkejut dengan kehadirannya.

"Neng Feli, dia." tunjuk Ibu kos pada Alvino.

Felisha berdehem untuk mengurangi rasa gugup karena ketahuan memasukan laki-laki ke dalam kamarnya meski hal itu tidak dilarang disini.

"Dia sepupu jauh saya Bu, kebetulan lagi nganterin makanan dari bibi saya." ungkap Felisha mengaku Alvino saudara nya sebeluk Ibu kos salah paham.

Alvino sempat ingin protes namun Felisha segera membawa nya masuk, dan menutup kembali pintu.

"Jadi Neng Feli mau pindah nanti?" tanya Ibu kos.

"Emm belum tahu Bu, nanti pasti saya kabari lagi."

Tanpa berlama-lama, Ibu kos segera pamit untuk menagih ke kamar lainnya.

"Kamu kok asal bicara seperti itu sih?" kesal Felisha.

Untung saja Alvino saat keluar tadi tetap memakai maskernya jadi Ibu kos tidak mengenali wajah Alvino.

"Ya memang kamu nanti harus pindah Felis." jawab Alvino santai.

Bahkan Alvino kembali merebahkan diri di kasur Felisha. Sepertinya dia sudah sangat nyaman di kasur tipis itu.

"Tapi Vino, aku."

"Patuhi saja aturanku, kamu ingat."

"Astaga." batin Felisha.

Alvino dengan kata-kata andalannya yang tidak akan bisa dibantah oleh Felisha. Mau tidak mau dirinya hanya bisa pasrah.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!