Kesetiaan dan pengorbanan berbalas dengan pengkhianatan, cinta segi tiga.
perempuan perempuan yang dikhianati diam tapi membalas secara halus.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eritasyofia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yatim piatu yang malang
Dari lahir sampai se umur ini Lena tidak pernah tahu siapa neneknya apa lagi saudara dari kedua orang tuanya.
Dari ibunya meniggal bapaknya juga gak pernah bercerita siapa keluarga mereka sampai bapaknya tutup mata dan sampai saat ini.
Mereka dulu sangatlah bahagia bapaknya seorang karyawan swasta dan ibu nya menerima jahitan, jahitan ibunya banyak, dia juga buka grosiran jahitan sendiri dan punya banyak anak buah jahit, ibunya kena kanker payudara sudah stadium 4, tanpa diketahui sebelumnya.
Gak lama ibunya dirawat.
Akhirnya mereka yatim piatu, hidup dengan menjual harta yang tersisa dirumah mereka, motor bapaknya dan alat² jahit ibu serta uang duka dari perusahaan.
Setelah habis semua Lena yang masih kelas tiga SMP itu nekat menawarkan dirinya kepanti pijit plus plus demi adik²nya.
Bob lah pelanggan pertamanya.
Hari ini Lena kedatangan tamu yang mengaku nenek dan kakek Lena dari Ayahnya.
Lena dan adik²nya merasa curiga tadinya mereka tak mengizinkan kedua orang itu masuk rumah tapi karena mereka memperlihatkan kartu keluarga dan ada nama ayah mereka tertera disana merekapun mengizinkan dua orang itu masuk.
Dua kakek dan nenek itu memeluk mereka sambil menangis.
" Jadi ayah kalian sudah meninggal nak ? "
" Iya nek, sudah tiga tahun yang lalu, ayah kecelakaan kerja . "
" Nek ini kamar nenek sama kakek . "
Kakek membawa tasnya ke kamar, kebetulan hari ini hari minggu mereka semua ada dirumah.
Lena dan adiknya Riski pergi kepasar untuk belanja kebutuhan mereka satu minggu.
Pulang dari pasar di lihatnya nenek dan kakeknya duduk di ruang tamu menikmati kopi dan roti yang sekalu tersedia dirumah mereka.
Lena menyusun belanjaan dalam kulkas dan mandi.
Kemudian dia duduk di depan bersama adik²nya.
" Senang hidup ayah kalian ya, rumahnya bagus dimana surat tanah dan rumah ini ?. "
" Di Bank nek . "
" Kenapa di Bank ? "
" Digadaikan untuk bangun rumah ini nek . "
" Terus siapa yang bayar ke Bank ? "
" Pakai uang sewa rumah nek . "
" Gak bisa gitu, mulai bulan depan uang sewa mau nenek ambil, kalian kan udah senang itu kan hasil jerih payah ayah kalian anak nenek , nenek sama kakek ini orang tuanya . "
Empat beradek itu saling pandang.
" Kok sekarang nenek baru tahu kalau ayah anak nenek, selama ini nenek kemana, kami empat beradek yatim piatu . "
" Diam mulut kamu, pandai menjawab orang tua. "
Lena pun diam.
" Pokoknya nenek gak mau tahu nanti nenek datangi semua penyewa rumah biar bayarnya sama nenek . "
" Datangi aja nek, gak apa² . "
Lena bicara seperti itu karena dia yakin penyewa rumah rumah tidak akan membayarnya ke nenek, mereka selalu bayar via transfer ke rekening Lena.
Lena dan Risky meninggalkan nenek dan kakeknya, Lena ke dapur dan Riski mencuci kain sedangkan dua adik mereka asyik bermain hape.
Lena sudah membelikan adik²nya hape.
Nenek dan kakek memperhatikan kegiatan cucu² mereka, tak ada rasa apa² di hati mereka, seperti datang kerumah orang lain.
" Pak yok kita datangi rumah petak Idris, kita kasih tahu kalau mulai bulan depan bayar sewa rumah sama kita. "
" Yok buk . "
Setelah nenek dan kakeknya pergi Lena menelpon masing² penyewa rumah dan memberitahu kan neneknya akan kerumah mereka minta uang sewa rumah, Lena mengingatkan tetap bayar ke rekening Lena.
Selesai Lena masak dia menghidangkannya dimeja makan, ada goreng ayam dan sup daging.
Riski juga sudah selesai menjemur kain.
" Nenek sudah bilang ya sama yang sewa rumah kalian supaya nanti uang sewanya nenek jemput tiap bulan kesini . "
" Iya nek. "
Jawab Lena
" Nenek ambil sewanya karena dikampung cucu² nenek susah hidupnya gak kayak kalian disini, itu hapenya nenek minta satu untuk cucu nenek dikampung . "
" Oh iya nek, cucu nenek dikampung masih ada ibu sama bapaknya ?. "
" Masihlah, gak kayak kalian ibu kalian itu membawa anak nenek lari dari kampung . "
" Suruh bapak dan ibu mereka belikan nek, kami ini juga gak dibelikan bapak kami dan nenek jangan bawa² ibu lagi kalau ngomong, ibu dan bapak kami sudah tenang disurga . "
Kali ini Riski yang jawab.
" Makanlah nek, kakek, kalau udah selesai urusan nenek sama kakek pulanglah, bukannya kami
ngusir . "
" Yok pak, kita makan , habis itu kita pulang nanti awal bulan kita kesini lagi ambil sewa rumah . "
" Iya nek . "
Mereka makan bersama dan setelah makan nenek mengambil plastik menyalin ayam goreng cabenya.
Mereka adik beradik hanya saling pandang saja.
Setelah makan mereka siap siap untuk pulang kembali kekampung.
" Kasih nenek uang untuk beli tiket kereta . "
" Kami gak ada uang nek . "
Jawab Riski.
" Gak ada uang kok kalian memborong kepasar . "
" Iya nek, itu hanya cukup untuk makan seminggu . "
" Sudahlah nek, ayo kan ada ongkos kita . "
" Sombong kalian , kalian pikir ini harta kalian, nanti akan nenek ambil semua harta anak nenek biar kalian sekalian jadi gelandangan . "
Mereka pergi.
" Enak aja ngomong . "
Kata Riski
" Kenapa gak dikasih duit bang ?. "
Tanya si bungsu.
" Nanti mereka kebiasaan, mereka itu mau minta hape, mana kalian mana . "
Tanya Riski sama adek²nya.
" Ini bang, tadi mau diambil nenek, neneknya kena marah kakek . "
" Syukurlah. "
Mereka masuk kerumah dan bermain di dalam.
" Kak gimana kalau nenek datang lagi dan mengganggu kita ? "
" Nanti kita cari security untuk jaga rumah . "
" Iya kak bagus nya gitu, biar jaga komplek perumahan kita. "
" Iya, kalian tenang aja. "
Besok pagi mereka pergi sekolah seperti biasa.
Siang pulang sekolah Lena langsung ke apartemen dia juga punya kunci apartemen,Bob masih belum datang.
Lena tidur²an setelah ganti baju dengan baju tidur tipis yang memang sengaja dia beli sambil lewat tadi.
Lena ketiduran dan terbangun saat seseorang menyentuh kakinya.
" Ohhh..Om, kok udah ada disini . "
" Sudah dari tadi sayang , udah puas pula Om lihat cantiknya kamu . "
" Tumben langsung bisa ? "
Kata Lena..
" Kamu nyenyak tidurnya dia bangun sendiri . "
Mereka bergumul diranjang , Bob begitu bernafsu sehingga tubuh lemas diranjang.
Bob mengulanginya sekali lagi.
" Om jangan rakus dong . "
Mereka tertawa.
" Hei sayang mulai hari ini Om gak mau digigit lagi ya kemaren ketahuan sama istri Om . "
" Masak iya Om . "
" Sampe Om . "
Katanya.
" Sampe mana sayang . "
" Sampe ujung, lagi , Om . "
Lena teru s meminta agar bob kecil masuk lebih dalam lagi sampai dia melingkarkan tangannya di leher Bob dan mengangkat badannya.
" Oh . "
Mereka klimaks dan kelelahan.
" Anak nakal . "
Kata Bob mencubit hidung mancung Lena.
" Om Om nakal . "
Lena membalas dan mereka tertawa.
" Om . "
" Ya cantik . "
" Tahu gak, ada yang datang kerumah kemaren . "
" Siapa sayang . "
Mereka bicara berhadapan ditutup selimut satu berdua . "
" Nenek dan kakek ku, mereka bawa kartu keluarga dan ada nama ayah disana . "
Lena menceritakan kejadian itu semuanya sampai neneknya minta uang bulanan sewa rumah.
" Kamu tenang aja sayang, mulai besok ada security jaga rumah kamu, nanti Om buatkan poskonya . "
" Terimakasih sayang, aku udah gede gimana kalau panggil mas . "
" Iya panggil mas aja, mas lebih suka . "
" Iya mas . "
Bibir mereka kembali saling bertemu dan tangan mereka juga kembali saling bermain dan mereka melakukan permainan ronde ketiga . "
*******