Game Of The Earth, When Others Become Players I Become God

Aldebaran adalah sosok dewa yang mana berasal dari ras Demon, yang mana tinggal di sebuah tempat yang di sebut sebagai labirin besar, tempat itu adalah tempat tinggal para Minotaurus yang menghabiskan seluruh hidup mereka untuk membangun labirin. Para Minotaurus hidup berkelompok dan membangun labirin untuk menjaga wilayah mereka dari serangan para suku Demon lainnya.

Namun pada saat itu ada seekor Minotaurus yang berbeda dari lainnya, dia tidak seperti yang lainnya yang fokus pada membangun labirin, Minotaurus itu memfokuskan dirinya untuk menjadi lebih kuat. Lalu setelah ratusan tahun berlatih, Minotaurus tersebut akhirnya menciptakan sebuah seni bela diri, dia kemudian memulai perjalanannya dan mengalahkan para Demon kuat menggunakan seni bela diri miliknya.

Para Demon yang melihat hal itu mulai membicarakan namanya dan mengagungkan dirinya, hingga pada suatu waktu story pertama miliknya terbentuk, dan pada saat itu Minotaurus tersebut telah mencapai usia puluhan ribu tahun dan akan meninggal dunia. Dengan kesempatan yang di berikan dunia pada dirinya, Aldebaran mulai menggunakan kekuatan story miliknya dan mengajarkan tehnik bela diri miliknya pada para Minotaurus kuat dari rasnya.

Setelah ratusan tahun menjaga dan mengajari para Minotaurus dari rasnya, Aldebaran membangun story kedua miliknya yang mana di kenal sebagai raja Minotaurus. Menggunakan kedua story di tangannya Aldebaran mulai menjelajahi bintang-bintang, dia mulai menciptakan berbagai kisah dengan mengajari banyak ras, dan juga mendatangkan labirin ke berbagai dunia untuk menguatkan kisahnya.

Dan dalam jutaan tahun dia kemudian mendapatkan posisinya sebagai Dewa tingkat Superior, dan di kenal sebagai Dewa iblis labirin agung. Lalu Aldebaran yang kebetulan merasa bosan menerima sebuah surat penawaran dari biro, penawaran tersebut berisikan ke ikut sertakan tubuh palsu miliknya sebagai boss monster yang akan di lawan oleh para player di bumi.

“Sepertinya menarik, baiklah kalau begitu… aku akan ijinkan kalian untuk menggunakan bayanganku, akan tetapi jangan salahkan aku kalau bayanganku tidak dapat di kalahkan oleh siapapun”

Akan tetapi pada saat ini, Aldebaran yang sedang melihat lewat layar proyeksi besar di domain miliknya, terlihat terkejut juga tersenyum dengan senangnya. Untuk pertama kalinya dia melihat sosok manusia yang memiliki potensi tak terbatas, dan juga memiliki semangat juang yang dan bahkan tidak takut akan kematian, dengan santai Aldebaran kemudian berkata.

“Hahaha… menarik sekali, aku kira game ini akan menjadi pertunjukkan yang membosankan, akan tetapi siapa kira akan dapat melihat manusia langkah seperti ini… sangat di sayangkan dia telah menjadi avatar Dewa lain”

Sementara itu Andi yang mana telah pulih dari luka-lukanya langsung bersiap untuk bertarung kembali melawan Shadow Aldebaran, dia memegang kapak miliknya di tangan kanannya dan “Wushhkk…” dengan cepat dia maju kearah Shadow Aldebaran. Melihat diri Andi yang mengeluarkan aura berbahaya, Shadow Aldebaran langsung bersiap dan ikut maju kearah Andi.

Andi pada saat itu tahu kalau dia masih tidak akan bisa menang jika melawan Shadow Aldebaran secara langsung, karena hal itulah “Funggs…” dia langsung melemparkan kapak miliknya kearah kepala Shadow Aldebaran dan di saat yang bersamaan pula Andi menarik senjata pistol di tangan kanannya dan membidik mata dari Shadow Aldebaran.

Pada saat itu Shadow Aldebaran langsung menghindari serangan langsung dari kapak yang di lemparkan kearah dirinya, namun di saat yang bersamaan juga “Dorst… Dorst… Dorst…” Andi langsung menembakkan 3 buah peluru kearah mata Shadow Aldebaran.

“Grroaaarr…..”

Saat itu walaupun Shadow Aldebaran tidak terluka, akan tetapi matanya tetap merasakan rasa sakit karena tembakkan yang berasal dari pistol milik Andi. Melihat kesempatan itu “Wushkk…” Andi langsung mengangkat tangannya, dan dia mulai membayangkan di saat kapak miliknya terbang kembali ke tangannya, dan benar saja “Wunggs…” kapak yang Andi lemparkan kembali terbang kearah dirinya.

Dengan cepat “Taanggs…” Andi menangkap kapak tersebut dan “Crrast…” dia langsung mendaratkan serangan telah pada Shadow Aldebaran, “Tik-tikt-tik…” luka tebasan pada dada Shadow Aldebaran mengeluarkan darah biru yang kental, dan darah itu sama sekali tidak berhenti keluar dari tubuhnya.

Melihat hal itu Andi hanya tersenyum, karena pada saat itu “Srrusshk…” darah Shadow Aldebaran yang tercecer di kapak miliknya Andi secara tiba-tiba menghilang, darah itu seperti di hisap oleh kapak milik Andi. Karena penasaran beberapa Dewa/i langsung mengeluarkan beberapa koin untuk melihat opsi dari senjata kapak yang di miliki oleh Andi.

.

.

.

Nama : Wild Knight Axe

Keterangan : Sebuah senjata kapak yang di lapisi kekuatan aneh setelah menyerap darah dari jutaan musuhnya, aura dari kapak ini dapat membuat seseorang dengan INT yang rendah akan ketakutan di hadapan pengguna kapak ini. Note : untuk membuka skill yang ada pengguna harus mendapatkan pengakuan dari item Wild Knight Axe.

Skill :

- Blood Devourer

- Immortal

.

.

.

Banyak Dewa/i terkejut dengan skill yang ada pada senjata tersebut, karena dengan skill itu Andi sama seperti sesosok monster yang mana tak dapat di kalahkan dengan mudah. Bahkan karena senjata itu beberapa Dewa/i langsung komplain terhadap pihak Biro.

“Apa-apaan ini…”

“Senjata itu terlalu curang, bukankah ini masih awal game”

“Di mana keseimbangan gamenya”

Namun pihak Biro tidak memperdulikan tanggapan para Dewa/i tersebut, karena mereka tahu kalau sebenarnya sosok yang ada di belakang Andi adalah sosok Dewa yang tidak bisa mereka ganggu. Sementara itu Andi yang telah mendapatkan kembali kekuatannya “Wushkk…” langsung maju dengan liarnya kearah Shadow Aldebaran, dia menggunakan seluruh kekuatannya untuk melancarkan satu serangan tebasan yang kuat.

Melihat serangan cepat dan kuat itu Shadow Aldebaran tahu kalau dirinya tidak dapat menghindari serangan tersebut, dengan seluruh kekuatan Force yang dia miliki “Tringgs…” Shadow Aldebaran melancarkan satu serangan kuat menggunakan tangan kanannya.

“Traanggs…” kedua serangan mereka saling beradu satu sama lainnya, dan pada saat itu “Tik-tik…” kedua tangan Andi “Kraask…” patah karena serangan tinju dari Shadow Aldebaran, begitu juga sebaliknya “Crrast…” tangan kanan Shadow Aldebaran putus karena kapak dari Andi.

Dan pada saat keduanya terluka para “Srrahk…” kapak milik Andi mulai kembali menyerap darah dari Shadow Aldebaran dan “Krraask… Traask…” dengan cepat memulihkan kedua tangan Andi yang patah. Melihat hal itu Andi hanya bisa tertawa sambil berkata.

“Hahahah… ini luar biasa, walaupun memang sangat menyakitkan akan tetapi ini adalah kekuatan yang sangat sesuai denganku… mari kita lanjutkan lagi, kita lihat siapa yang bertahan sampai akhir dalam pertarungan kali ini”

Pada saat itu Shadow Aldebaran yang mengetahui misinya adalah untuk membunuh manusia tahu kalau dirinya spesial, dia adalah bayangan yang tercipta dari seorang Dewa kuat dan dia percaya kalau tidak akan pernah ada satupun manusia yang bisa mengalahkannya, namun pada saat ini dia menyadari kalau semua itu hanyalah kesombongannya saja. Di hadapannya terdapat seorang manusia gila yang melakukan apapun untuk bisa mengalahkan dirinya, walaupun tubuh manusia itu hancur dan rusak, dia selalu bangkit kembali dan melanjutkan perlawanannya.

Dan seperti orang gila, manusia yang ada di depannya akan kembali tersenyum dengan lebar saat melawan dirinya, dan senyuman gila itu perlahan-lahan mulai menghantui dirinya dan para Dewa/i yang melihat pertarungan di dalam Dungeon tersebut.

.

.

.

Bersambung….