Cassandra Stacey Atmaja, adalah anak yatim piatu yg di adopsi oleh wanita paruh baya, dan menjadi anak angkat kesayangan nya.
Suatu malam ibu angkat Cassandra meninggal karena suatu penyakit, sebelum kepergiannya, ibu angkat Cassandra mewariskan sebuah rumah mewah yg terletak di desa Wangun sangit dan perusahaan yg bergerak di bidang properti di kota J.
Sebelum kematian ibu nya. ternyata ibu nya menyimpan sebuah rahasia besar yg membuat Cassandra begitu terkejut dengan fakta tersebut.
Nantikan kisah Cassandra selanjutnya!
happy reading 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon astiana Cantika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20 VILLA JATI
Mereka semua yg mendengar tentang pernyataan cinta Geri kepada Lona pun bersorak riuh.
Terima
Terima
Terima
Terima
Begitulah keriuhan mereka, Lona hanya bisa menghela nafas nya dan mengangguk kan kepala nya tanda menerima cinta Geri.
"Mungkin gue bisa sedikit-sedikit untuk membuka hati gue pada Geri, gue pengen merasa di cintai." Batin Lona.
Geri pun tak bisa menyembunyikan perasaan bahagia nya karena Lona akhir nya menjadi pacar nya.
Seorang Geri yg jarang tersenyum karena menyembunyikan perasaan cinta yg belum tercapai akhirnya kini bisa tersenyum lebar hanya karena sang pujaan hati sudah mau menerima nya.
Lona yg melihat itu terpaku oleh senyum Geri yg mempesona menurut nya, kini dirinya dapat melihat bahwa ketampanan Geri berkali-kali lipat dari biasa nya.
Apakah dirinya mulai jatuh dalam pesona Geri? Begitu pikir Lona.
"Cie cie Lona terpesona." Ucap Justin tertawa, dan itu sukses membuat pipi Lona memerah bak kepiting rebus.
Geri yg melihat itu langsung mendekap Lona yg kebetulan duduk di sebelah nya, dan Lona tidak menolak akan hal itu.
"Akhirnya, sisa kita yg jomblo abadi." Ucap Justin .
"Sabar jus , nanti kita cari cewek cantik." Ucap Rick menimpali.
"Van , gue jadi pengen peluk Lo deh." Celetuk Nina tiba-tiba.
"Haelah lu Nin, ngomong gak pake filter, bukan muhrim woi bukan muhrim." Ucap Rick sewot.
" Biarin , bentar lagi juga nikah kok, nih buktinya" Ucap Nina santai sambil menunjukkan cincin berlian di jari manis nya.
" Serius Lo Nin.?" Ucap Cassie.
" Bener Cas, akhirnya gue juga bakal nyusul Lo, kemarin malam Ivan melamar gue, kata nya gak mau pacar-pacaran, jadi kita memutuskan untuk nikah juga dalam waktu dekat." Ucap Nina tersenyum.
" Gercep juga Lo Van." Ucap Rick yg berada di samping Ivan yg sedang mengemudi.
"Iyalah, gue gak mau khilaf Rick, daripada terjadi hal-hal yg tidak di inginkan, gue memutuskan akan menikahi Nina dan jadi istri gue untuk selamanya."Ucap Ivan serius.
"Dah lah gue mengsedih aja." Ucap Rick menghela nafas lelah.
3 jam sudah mereka berkendara, sepanjang perjalanan hanya hutan di kiri kanan nya yg selalu mereka lewati.
Kondisi jalanan menuju puncak.
"Kagak ada emang ya , restoran atau warung makan gitu, kok gue jadi laper." Ucap Rick.
"Sama, gue juga, tadi sarapan cuma dikit kita." Ucap Justin.
"Bentar lagi nyampe kok, paling cuma 3 jam an lagi." Ucap Cassie tersenyum.
" Masih setengah jalan dong Cas." Ucap Justin Lesu.
Cassie yg melihat temen-temennya seperti orang kehilangan tenaga pun tak tega, dengan perlahan Cassie pun mengeluarkan cemilan yg sudah di siapkan nya di bawah laci meja depan mereka.
Srak
Srak
Bunyi bungkusan cemilan yg di keluarkan Cassie, berupa keripik kentang, cokelat stik, kacang polong, kacang Garuda dan lainnya.
"Kenapa Lo kagak bilang dari tadi Cas, tau gitu kan kita gak uring-uringan karena gak ada yg di makan." Ucap Leo misuh misuh.
" Weh bagian kita berdua mana , masa yg dah capek-capek nyetir ini gak kebagian." Ucap Rick menengadahkan tangan nya sambil melihat ke arah belakang.
Nina yg melihat itu pun langsung memberikan beberapa cemilan untuk Ivan dan Rick yg di depan.
Cassie tak lupa juga mengeluarkan wine, minuman soda dan air mineral.
"Stacey, kenapa ada wine, apa kamu meminum minuman itu.?" Ucap Narendra dengan suara berat nya.
Cassie dan Nina pun saling pandang , karena kedua nya sudah terbiasa meminum itu, menurut nya tidak jadi masalah selagi bukan alkohol yg memabukkan.
Cassie pun tersenyum dan berbicara seadanya kepada Narendra, Bagaimana pun juga Narendra sudah jadi suami nya saat ini.
"Ya, aku dan Nina sudah terbiasa dengan wine, jadi setiap ada acara bersantai atau sekedar menghilangkan rasa lelah, wine adalah minuman favorit kami." Ucap Cassie jujur.
Narendra hanya menghela nafas nya pelan sambil bersandar di sofa yg di dudukinya tetapi tangan nya tak lepas dari pinggang ramping Cassie.
"Jangan di biasakan Stacey, apalagi kalau nanti saat hamil." Ucap Narendra.
"Tidak, kalau saat hamil aku akan menjauhi minuman itu." Ucap Cassie tersenyum lembut ke arah Narendra.
Dan Narendra pun membalas senyuman sang istri sambil membelai rambut Cassie yg lembut.
Sedangkan Sagara yg melihat keromantisan Narendra dan Cassie hanya dapat mengepal kan kedua tangan nya sambil sesekali memejamkan kedua mata nya.
"Seandainya aku yg ketemu kamu pertama kali, pasti saat ini akulah yg berada di samping mu honey." Batin Sagara.
.
.
Setelah beberapa jam mengendarai mobil, akhirnya mereka telah tiba di vila puncak milik kakek buyut nya Cassie.
Suasana vila jati.
Mereka pun tiba di halaman vila tersebut.
"Akhirnya sampai juga." Ucap Nina merenggangkan kedua tangan nya.
"Wah keren banget ini vila , kerasa banget aura jaman dulu nya ya." Ucap Justin.
"Bener Jus, keren sih kakek buyut Cassie, gue rasa nih ya, kakek buyut Cassie adalah orang terkaya pada zaman nya." Ucap Rick.
Tak lama kemudian mereka pun di sambut oleh paksu dan Maksu beserta kedua anak nya, yakni mereka yg menjaga vila ini agar tetap terawat.
"Selamat datang Non Cassie dan juga teman-teman nya." Ucap paksu.
"Terima kasih paksu." Ucap Cassie, temen-temen nya hanya mengangguk kan kepala nya.
"Mari silahkan masuk." Ucap maksu.
Mereka semua pun masuk ke vila tersebut, vila yang berusia satu abad lebih itu sampai sekarang masih bagus dan terawat keaslian nya.
"Oh iya kalian bisa pilih kamar yg kalian ingin kan, asal jangan kamar atas yg di tutup kain kuning, itu milik kakek buyut." Ucap Cassie memperingati para sahabat nya.
Dan mereka pun hanya mengangguk kan kepala nya saja tanda mengerti.
Dulu sewaktu Cassie dan almarhum ibu Hilda berkunjung ke vila ini, ibu Hilda selalu tak henti-hentinya berpesan pada nya agar jangan pernah memasuki kamar yg pintu nya di tutupi kain kuning tersebut, entah apa alasannya Cassie sama sekali tak mengetahui itu.
Bahkan kamar tersebut konon tak pernah di buka oleh siapapun di karena kan sebelum kakek buyut meninggal, beliau pernah berpesan jangan ada yg memasuki kamar nya yg di tutup kain kuning tersebut, hanya kakek dan nenek Cassie yg mengetahui hal itu, selebihnya tidak ada yg tau dan juga tidak ada yg berusaha mencari tau, bahkan Almarhum kakek dan nenek Cassie pun tidak pernah menceritakan kepada anak cucunya.
Setelah mereka semua mendapat kan kamar nya masing-masing, mereka pun berencana untuk beristirahat sejenak guna melepas penat setelah setengah hari berkendara tanpa berhenti.
Berbeda hal nya dengan pengantin baru Cassie dan Narendra, saat ini mereka tengah memadu kasih yg begitu memabukkan bagi pasangan suami-istri baru tersebut.
Bersambung.
