kembali hilang setelah peperangan usai namun ketidakadilan senantiasa datang untuk merobohkan kedamaian
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon krist junior., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Hutan belantara di pinggiran Benua Ervaria tampak lebih sunyi dari biasanya. Langit kelabu menyelimuti pepohonan tinggi menjulang, dan suara angin hanya sesekali melintasi dahan-dahan. Di tengah keheningan itu, langkah Kiwang mantap menapaki jalan setapak berbatu, jubahnya bergoyang mengikuti irama langkahnya. Levelnya kini telah mencapai 14.10 setelah berburu tanpa henti selama dua hari.
Berbagai jenis monster telah ia hadapi — dari Slime Batu berlapis mineral hingga Falcon Vine yang menyerang dari udara. Setiap pertarungan ia maksimalkan untuk melatih refleks, variasi serangan spiral, dan konsolidasi rune api.
"Level 14.10," gumamnya sambil mengepalkan tangan. "Toren... aku akan terus melangkah."
Bayangan sahabatnya masih membayang jelas. Luka di dadanya bukan hanya fisik, tapi luka kehilangan yang belum sembuh. Namun tekadnya kini dibakar oleh kemarahan dan kesadaran.
Di sela langkah, Kiwang menangkap suara lirih dari balik semak. Ia menghentikan napas, tangan langsung membentuk pola Rune Spiral. Matanya fokus ke arah suara.
Crack!
Sebuah sosok meluncur dari balik semak, membawa bilah cahaya perak yang melintas cepat ke arah lehernya. Kiwang menunduk reflek, memutar tubuh dan melepaskan Spiral Trigger ke arah penyerang.
Blar! Ledakan api kecil menghalau musuh cukup untuk menciptakan jarak.
Kini ia melihatnya—seorang gadis remaja dengan rambut perak bergelombang dan mata ungu terang. Di tangan kirinya terpancar sinar rune ungu misterius.
"Kau siapa?" tanya Kiwang, menahan posisi bertahan.
"Harusnya aku yang tanya," jawab gadis itu. "Kenapa kau memancarkan aura Spiral campuran Flame... dan sesuatu yang lebih kuno?"
Kiwang menyipitkan mata. Gadis ini bisa merasakan rune-nya?
"Aku Kiwang Alendra. Murid Akademi Rune Arkanis. Kau?"
Gadis itu menurunkan senjatanya perlahan, meski masih waspada. "Elira. Dan... aku bukan bagian dari akademi manapun."
Kiwang menurunkan tangannya, namun pikirannya tetap siaga. "Rune apa yang kau pakai?"
Elira tampak ragu. Ia mengangkat tangan dan menunjukkan rune bercahaya ungu yang berpola seperti jam pasir.
"Rune Waktu," bisiknya. "Tapi belum sepenuhnya aktif. Dan aku... sedang mencari seseorang dari Organisasi Radiant."
Mata Kiwang langsung menyipit. "Radiant? Aku juga mencari mereka."
Elira menatapnya tajam. "Kau kehilangan seseorang juga?"
Kiwang tak menjawab. Tapi sorot matanya cukup memberi jawaban.
Mereka berjalan bersama menuju gua batu besar di tebing. Elira menjelaskan bahwa Radiant mulai meninggalkan jejak rune palsu di wilayah perbatasan, dan salah satunya terdeteksi di dalam gua itu. Kiwang mengangguk.
Di depan gua, mereka langsung disambut oleh dua makhluk mirip golem yang memancarkan cahaya aneh dari kening mereka.
"Tanda Radiant," bisik Elira.
Tanpa aba-aba, golem menyerang. Kiwang melompat ke kiri, Elira ke kanan. Spiral Flame Hook dilepaskan Kiwang ke dada salah satu golem, tapi armor si golem menyerap energi itu seperti spons.
"Serangan frontal tak berguna!" teriak Elira. "Serang simbol di dada mereka, bukan fisik!"
Kiwang merubah pola serangannya, menciptakan Spiral Javelin yang melesat seperti tombak langsung ke dada kiri golem. Cahaya ungu terpancar seketika sebelum makhluk itu meledak jadi pecahan batu.
Golem kedua nyaris menjatuhkan Elira, namun waktu seakan berhenti sesaat. Kiwang melihat Elira berada di posisi berbeda, dengan satu luka tergores di lengan musuh.
"Kau menghentikan waktu?" tanya Kiwang tak percaya.
"Bukan menghentikan... hanya melambatkan," jawab Elira dengan napas terengah. "Itu batasku saat ini."
Setelah pertarungan, mereka masuk lebih dalam. Aura rune aneh semakin terasa. Di dalam ruang tengah gua, mereka melihat lingkaran ritual yang terukir di lantai, memancarkan cahaya oranye tua.
"Radiant akan melakukan sesuatu di sini," ujar Elira.
Kiwang menggenggam erat rune spiralnya. "Lalu kita hentikan. Bersama."
Elira mengangguk pelan. "Tapi hanya jika kau siap menghadapi kebenaran tentang siapa dirimu sebenarnya."
Ucapan itu membuat langkah Kiwang terhenti.
"Apa maksudmu?"
Elira menoleh, tatapan matanya kosong. "Karena yang mereka incar... adalah kamu."
Status Kiwang:
Level: 14.10
Rune Aktif: Spiral, Flame Hook, Spiral Javelin
Tim: Sementara bersama Elira
Misi: Telusuri jejak Radiant dan hancurkan altar ritual
To be continued...