NovelToon NovelToon
Takdir Sang Pewaris Terbuang

Takdir Sang Pewaris Terbuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Romansa
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Di tengah hiruk pikuk kota modern Silverhaven, Jay Valerius menjalani hidupnya sebagai seorang menantu yang dipandang sebelah mata. Bagi keluarga Tremaine, ia adalah suami tak berguna bagi putri mereka Elara. Seorang pria tanpa pekerjaan dan ambisi yang nasibnya hanya menumpang hidup.

Namun, di balik penampilannya yang biasa, Jay menyimpan rahasia warisan keluarganya yang telah berusia ribuan tahun: Cincin Valerius. Artefak misterius ini bukanlah benda sihir, melainkan sebuah arsip kuno yang memberinya akses instan ke seluruh pengetahuan dan keahlian para leluhurnya mulai dari tabib jenius, ahli strategi perang, hingga pakar keuangan ulung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5: Gema di Keheningan

Bip... Bip... Bip...

Suara stabil monitor jantung menggema di ruang ICU yang hening, setiap bunyinya seolah menampar wajah Kevin Zhang dan Dokter Kepala.

Keduanya bergegas masuk ke ruangan, diikuti Lyra yang ragu-ragu. Mereka memeriksa monitor, pupil mata Nyonya Besar, dan denyut nadinya. Ekspresi mereka berubah dari tidak percaya menjadi kebingungan total.

"Vitalnya stabil... tidak, ini lebih dari stabil. Ini kuat," gumam Dokter Kepala, menatap layar seolah itu adalah sebuah ilusi.

Kevin menyentuh dahi Nyonya Besar yang kini mulai hangat. "Tidak mungkin... ini sebuah anomali statistik. Kejutan kardiogenik yang pulih secara spontan... ini di luar logika medis." Ia terus bergumam, mencoba mencari penjelasan rasional untuk keajaiban yang baru saja ia saksikan.

Akhirnya, semua mata tertuju pada Jay, yang dengan tenang mencabut jarum-jarum perak itu satu per satu, membersihkannya dengan kapas alkohol, dan menyimpannya kembali ke dalam kotak kayu. Ia bergerak tanpa tergesa-gesa, seolah baru saja menyelesaikan tugas rutin.

"Kau..." Lyra melangkah maju, suaranya serak. Amarahnya telah menguap, digantikan oleh sesuatu yang lain—campuran antara rasa takut dan takjub. "Apa... apa yang sebenarnya kau lakukan pada ibuku?"

Jay menutup kotak itu sebelum menjawab. Ia menatap ibu mertuanya dengan tatapan yang sama datarnya. "Ini adalah metode pengobatan kuno yang diwariskan turun-temurun di keluarga saya. Tujuannya bukan untuk menyembuhkan penyakit jantungnya secara total."

"Lalu apa?" desak Kevin, nadanya masih sinis tapi kini diwarnai kebingungan.

"Obat-obatan modern tidak bekerja karena ada sumbatan energi vital di titik jantung Nenek," jelas Jay dengan istilah sederhana. "Metode tadi hanya untuk membuka sumbatan itu. Sekarang setelah jalurnya terbuka, obat-obatan dari dokter akan bekerja secara efektif untuk memulihkan kondisinya."

Penjelasan itu jenius. Jay tidak menyangkal ilmu kedokteran modern, ia justru menempatkan metodenya sebagai "kunci pembuka" yang memungkinkan sains untuk bekerja. Dokter Kepala dan Kevin terdiam. Mereka tidak bisa membantahnya karena buktinya ada di depan mata mereka—pasien yang tadinya di ambang kematian kini bernapas dengan stabil.

Jay kemudian menoleh pada Elara, menyerahkan sebuah bungkusan kecil berisi sisa herbal. "Ramuan ini harus diseduh dan diminumkan tiga kali sehari selama seminggu penuh. Dan selama sebulan ke depan, jangan biarkan Nenek makan makanan yang dingin atau berminyak."

Ia tidak lagi meminta izin. Ia memberi instruksi. Dan semua orang di ruangan itu, termasuk Dokter Kepala, mendengarkan dengan saksama. Peran di ruangan itu telah berbalik total. Jay bukan lagi menantu tak berguna; ia adalah otoritas tertinggi terkait kesehatan sang patriark keluarga Tremaine.

Perjalanan pulang terasa sangat berbeda. Keheningan di dalam mobil tidak lagi dipenuhi kepanikan, melainkan kekaguman yang berat dan ribuan pertanyaan yang tak terucap. Lyra dan Bastian pulang dengan mobil mereka sendiri, meninggalkan Jay dan Elara dalam privasi yang canggung.

Setibanya di kamar mereka yang sempit, Elara tidak lagi duduk di ranjang. Ia berdiri di hadapan suaminya, menatapnya seolah baru pertama kali melihatnya. Setelah keheningan yang panjang, ia akhirnya angkat bicara.

"Aku tidak akan bertanya bagaimana kau melakukannya," bisik Elara, suaranya sedikit bergetar. "Karena aku tahu kau tidak akan menjawab. Tapi aku akan bertanya yang lain."

Ia menatap lurus ke mata Jay. "Siapa Paman Chen? Apa itu 'Sembilan Harta Karun Naga'? Dan yang terpenting..." ia berhenti sejenak, mengumpulkan keberanian. "...Jay, siapa kau sebenarnya?"

Ini adalah pertanyaan yang ditakuti Jay selama tiga tahun. Pertanyaan yang mengancam akan merenggut ketenangan yang ia cari.

Ia tidak langsung menjawab. Ia mengambil tangan Elara, merasakan jari-jarinya yang dingin, lalu menuntunnya untuk duduk di kursi. Ia berlutut di hadapan istrinya, sebuah gestur yang membuat Elara terkejut.

"Elara," katanya, suaranya tulus dan dalam. "Aku tahu kau bingung dan mungkin takut. Aku minta maaf karena telah menyembunyikan banyak hal darimu."

"Aku tidak bisa menceritakan semuanya sekarang. Bukan karena aku tidak memercayaimu, tapi karena semakin banyak kau tahu, semakin besar bahaya yang mungkin datang padamu," lanjutnya.

Ia menghela napas. "Keluargaku... bukan keluarga biasa. Mereka memiliki sejarah yang sangat panjang dan rumit. 'Paman Chen' adalah teman lama ayahku, seorang pria baik yang berutang nyawa pada keluarga kami. Dan 'Sembilan Harta Karun Naga' hanyalah sebutan kuno untuk resep ramuan itu. Tidak ada naga sungguhan," ia mencoba tersenyum kecil.

Senyum itu tidak menenangkan Elara sepenuhnya, tapi itu adalah sebuah awal.

"Yang perlu kau tahu hanya ini," kata Jay, nadanya menjadi sangat serius saat ia menatap istrinya. "Tidak peduli siapa aku di masa lalu, sekarang aku adalah suamimu. Dan aku tidak akan pernah melakukan apa pun untuk menyakitimu atau keluargamu. Aku akan selalu melindungimu. Malam ini adalah buktinya."

Elara menatap ke dalam mata Jay. Ia tidak melihat kebohongan. Hanya ada kesungguhan, kelelahan, dan mungkin sedikit kesedihan yang tersembunyi sangat dalam. Tiga tahun ia hidup bersama pria ini, dan malam ini, ia merasa seperti baru saja diperkenalkan.

Ia teringat sisir cendana di meja riasnya, sebuah hadiah sederhana yang dibuat dengan penuh perhatian. Ia teringat ketenangan suaminya di tengah badai kepanikan. Ia teringat bagaimana pria ini merebut neneknya kembali dari cengkeraman maut.

Perlahan, Elara mengangguk. "Baiklah, Jay," bisiknya. "Aku percaya padamu."

Untuk saat ini, itu sudah cukup. Pernikahan mereka yang hambar selama tiga tahun, pada malam itu, akhirnya menemukan fondasinya yang pertama, dibangun di atas sebuah keajaiban dan sebuah kepercayaan yang baru lahir. Dunia mereka telah berubah selamanya.

1
Reza
up yg banyak thorr
Sang_Imajinasi: siap 💪💪
total 1 replies
Reza
seruu
Sang_Imajinasi: seru donk 🤣
total 1 replies
Reza
lanjut thorr🙏
Sang_Imajinasi: siapp💪
total 1 replies
Reza
baguss 😍
Sang_Imajinasi: okehhh🤭
total 1 replies
Glastor Roy
update ya torrr ku
Sang_Imajinasi: siap😍
total 1 replies
Reza
lanjut Thor seruu
Sang_Imajinasi: lanjut donk 💪
total 1 replies
Reza
lanjut thorrr
Sang_Imajinasi: okehhhh
total 1 replies
Reza
lanjut, bagus
Sang_Imajinasi: sippp 🤭
total 1 replies
Reza
baguss
Sang_Imajinasi: jelas dong😍
total 1 replies
Alex Hutagalung
lanjut thorrr
Depressed: ayo baca novel ku yang berjudul iblis penyerap darah kak, kali aja suka sama cerita nya.
total 1 replies
Glastor Roy
masih up nanti kan torku yg baik hati
Sang_Imajinasi: masih donk
total 1 replies
Glastor Roy
seru kali torku
Dedi
lanjut Thor, jadi penasaran😉
Sang_Imajinasi: siap lanjut
total 1 replies
Dedi
mntap
Sang_Imajinasi: mantap donk
total 1 replies
Sheryn
bagus Thor, semangat lanjutkan
Sang_Imajinasi: okehh
total 1 replies
Sheryn
tukang pel ga tu /Facepalm/
Sang_Imajinasi: hehe /Facepalm/
total 1 replies
Fitriani
mantapppp
Sang_Imajinasi: mantap donk
total 1 replies
Fitriani
ini mah bagus cerita nya, bikin penasaran. lanjut Thor/Applaud/
Sang_Imajinasi: iya donk /CoolGuy//CoolGuy/
total 1 replies
Fitriani
seruu juga
Depressed: ayo baca novel ku yang berjudul iblis penyerap darah kak, kali aja suka sama cerita nya.
total 1 replies
Indah Ratna
josss cerita nya
Depressed: ayo baca novel ku yang berjudul iblis penyerap darah kak, kali aja suka sama cerita nya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!