NovelToon NovelToon
Kayla Anak Yang Tak Diinginkan

Kayla Anak Yang Tak Diinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Mafia / Murid Genius / Cinta Seiring Waktu / Pelakor jahat
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Kayla lahir dari pernikahan tanpa cinta, hanya karena permintaan sahabat ibunya. Sejak kecil, ia diperlakukan seperti beban oleh sang ayah yang membenci ibunya. Setelah ibunya meninggal karena sakit tanpa bantuan, Kayla diusir dan hidup sebatang kara. Meski hidupnya penuh luka, Kayla tumbuh menjadi gadis kuat, pintar, dan sopan. Berkat beasiswa, ia menjadi dokter anak. Dalam pekerjaannya, takdir mempertemukannya kembali dengan sang ayah yang kini menjadi pasien kritis. Kayla menolongnya… tanpa mengungkap siapa dirinya. Seiring waktu, ia terlibat lebih jauh dalam dunia kekuasaan setelah diminta menjadi dokter pribadi seorang pria misterius, Liam pengusaha dingin yang pernah ia selamatkan. Di tengah dunia yang baru, Kayla terus menjaga prinsip dan ketulusan, ditemani tiga sahabatnya yang setia. Namun masa lalu mulai mengintai kembali, dan cinta tumbuh dari tempat yang tak terduga…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Penyesalan yang Tak Diundang

Hari Minggu, jam 9 pagi

Arman duduk di dalam mobil hitam, parkir agak jauh dari rumah sakit tempat Kayla bekerja. Ia memakai kacamata hitam, topi abu-abu, dan masker. Ia tidak sedang menyamar dari orang luar, tapi dari rasa malu yang mulai menjerat.

Dari kejauhan, ia melihat Kayla keluar dari pintu rumah sakit. Jas putihnya mengembang tertiup angin pagi. Di tangannya ada map dan buku catatan pasien. Ia tidak melihat ke sekeliling, hanya melangkah tegap, fokus.

Arman mencengkeram setir.

“Anak itu… dulu kupaksa pergi dengan hanya tas kecil dan air mata. Dan sekarang… dia bisa berjalan seperti tak pernah hancur.”

Seorang pria tua pemungut sampah melintas di dekat mobilnya dan melirik.

“Maaf Pak, cari siapa?”

“Tidak. Saya cuma… lewat.” Arman menunduk dan menyalakan mesin.

 

Beberapa hari kemudian, di kantornya

Arman membuka laptop. Ia menyewa jasa penyelidik pribadi.

Di layar muncul foto-foto Kayla di berbagai acara medis, seminar, bahkan beberapa foto saat ia tertawa kecil bersama anak-anak pasiennya.

dr. Kayla Putri Anindya tinggal di sebuah perumahan sederhana di kawasan barat. Tidak tercatat memiliki keluarga dekat. Memiliki tiga sahabat dekat, semuanya dokter di bidang berbeda.

Riwayat pendidikan bersih. Aktivitas sosial cukup tinggi. Tidak pernah tersandung masalah hukum atau etik. Pengakuan sebagai dokter muda berintegritas tinggi.

Arman menahan napas. Di pojok layar, ada foto kecil Kayla tersenyum ke arah kamera saat memeluk seorang anak pasien kanker.

“Kenapa aku baru bisa lihat itu sekarang…” bisiknya lirih.

 

Malam harinya, di rumah

Ratna curiga karena Arman makin sering keluar malam dan duduk di taman dengan ponsel.

“Kamu itu kenapa sih, Mas? Makin ke sini makin aneh.”

“Bisnis.”

“Bisnis nggak pernah bikin kamu buka-buka foto orang pakai kaca mata tua begitu.”

Arman mendengus pelan. “Aku cuma… lagi berpikir. Tentang masa lalu.”

Ratna bangkit. “Kalau itu yang kamu pikirin, kenapa kamu buang dulu?”

Arman hanya diam. Tapi dalam hatinya, pertanyaan itu bergaung lebih nyaring dari jeritan apa pun.

 

Hari Jumat siang

Darma nekat mendekati rumah Kayla.

Ia berdiri agak jauh, hanya mengintip dari balik pagar rumah tetangga.

Tiba-tiba, pintu rumah Kayla terbuka.

Tiga sahabat Kayla keluar sambil tertawa, lalu menyusul Kayla sendiri.

Ia mengenakan blouse longgar dan celana jeans. Wajahnya tidak lelah, tapi tenang. Senyumnya… sama seperti ibunya.

Arman langsung mundur dua langkah.

Wajah itu wajah yang ia abaikan, yang dulu ia tinggalkan tanpa pamit, kini tumbuh dengan kekuatan yang membuatnya merasa kecil.

“Haruskah aku datang… dan bilang maaf? Atau hanya menonton dari balik pagar selamanya?”

 

Tiba-tiba suara motor menderu.

Seseorang hampir menabrak Kayla dari arah gang kecil. Darma spontan bergerak.

“AWAS!”

Tapi saat itu, salah satu sahabat Kayla—Cika—menarik Kayla cepat ke belakang.

Motor melintas. Tidak terjadi apa-apa.

Namun Kayla sempat menoleh ke arah Darma yang berdiri di seberang jalan.

Mereka bertatapan.

Kayla mengerutkan dahi.

Arman langsung menunduk dan berbalik, berjalan cepat.

 

Di dalam mobilnya

Arman menepuk dadanya.

“Nggak… dia gak bisa tahu dulu. Aku belum siap.”

Ia menggenggam setir erat.

“Belum sekarang. Tapi… aku akan bicara padamu, Kayla. Sekalipun kamu menolakku, aku ingin kamu tahu…

aku adalah ayahmu. Ayah yang dulu gagal jadi manusia.”

...----------------...

Senin malam, IGD Rumah Sakit Pusat

Kayla sedang bersiap pulang setelah mengisi laporan pasien-pasien anak kanker yang ia rawat hari itu. Lengan kirinya pegal, wajahnya lesu, tapi ia tetap tersenyum saat berpamitan pada perawat jaga.

Namun, suara dari pengeras suara menghentikan langkahnya.

“Kepada seluruh tenaga medis yang masih berada di gedung utama, telah terjadi kecelakaan beruntun di flyover selatan. Mohon bantuan segera ke IGD untuk penanganan prioritas!”

Kayla menoleh. Perawat jaga menatapnya penuh harap.

“Dok, kami kekurangan dokter trauma. Dua sudah dikirim ke tempat kejadian.”

Kayla sempat ragu. Ia bukan dokter trauma, tapi ia dilatih untuk kondisi darurat, dan pernah membantu menangani puluhan pasien bencana saat pendidikan.

Dengan cepat ia melepas jas luarnya, mengencangkan sarung tangan medis, dan berkata tegas,

“Siapkan perlengkapan. Aku ikut bantu.”

 

Beberapa menit kemudian, di IGD

Jeritan, darah, bau alkohol dan antiseptik bercampur jadi satu. Brankar datang beriringan, satu per satu. Kayla langsung terlibat.

“Luka di dada, tusuk tajam, tekanan drop bantu saya dengan oksigen 5 liter!”

“Yang ini: sobek di pelipis, tapi stabil bawa ke observasi!”

Kayla bergerak cepat seperti biasa. Tangannya cekatan, matanya awas. Hingga satu brankar datang dengan kode merah.

“Pasien laki-laki, 50-an. Cedera dada akibat benturan kemudi, pendarahan dalam dicurigai, tekanan menurun!”

Kayla langsung mendekat.

“Panggil dokter jaga utama trauma!”

Tapi suster menjawab, “Dokter utama masih di jalan! Tolong bantu dulu, dok!”

Kayla menarik napas. Lalu membuka kain penutup wajah pasien itu.

Darahnya berhenti mengalir.

Tangannya gemetar.

Di depan matanya—yang terbaring dengan wajah pucat, penuh darah, dan dada naik turun tak stabil—adalah Arman Wijaya.

Ayah kandungnya.

 

Perawat menoleh ke arahnya. “Dok, kita tunggu perintah!”

Kayla menahan napas. Waktu seolah berhenti. Dunia seperti memutar ulang semua yang pernah ia alami:

suara makian, wajah dingin yang tak mau melihatnya saat lahir,

tangan yang mengusirnya setelah ibunya dimakamkan.

Darah orang itu…

adalah darah yang dulu tak mengakui keberadaannya.

Dan kini, darah itu memanggilnya untuk diselamatkan.

Kayla menutup wajahnya sebentar. Tapi hanya satu detik.

Lalu ia menghadap semua yang ada. Dengan suara tegas, jernih, dan tenang.

“Siapkan USG portabel. Aku curiga ruptur limpa atau perforasi paru.

Vena jalur dua. Persiapkan transfusi segera.

Aku butuh waktu maksimal 5 menit untuk stabilisasi. Jangan tanya. Jalan.”

Perawat langsung bergerak.

 

Dalam hatinya, Kayla bicara sendiri.

“Aku bukan anak yang kau inginkan. Tapi aku dokter. Dan ini tugasku.

Jadi jangan harap aku akan membalas apa pun... dengan kebencian.”

 

Beberapa menit kemudian

Pasien berhasil distabilkan untuk dibawa ke ruang bedah.

Dokter utama trauma tiba dan mengambil alih. Kayla melepas sarung tangannya, tangan gemetar, lalu duduk di kursi plastik pinggir IGD.

“Dok Kayla?” suster memanggil. “Kamu nggak apa-apa?”

Kayla mengangguk pelan.

“Hanya... pusing sedikit. Aku mau duduk sebentar.”

 

Beberapa jam setelah operasi,

Salah satu dokter senior memanggilnya.

“dr. Kayla. Pasien yang kamu tangani... sekarang sadar.”

Kayla menoleh. “Baik, dok.”

“Namanya arman Wijaya. Tadi sempat tanya siapa yang bantu stabilisasi awal.”

Kayla menunduk. “Bilang saja… dokter jaga malam. Jangan sebut namaku.”

 

Di depan ruang ICU, Kayla berdiri sebentar.

Ia memandang ke arah kaca jendela kecil yang memperlihatkan Arman tidur dengan selang infus dan monitor di sekelilingnya.

“Aku bisa mengenalmu…

Tapi kamu bahkan tak tahu siapa yang menyelamatkanmu malam ini.” Ia lalu berbalik dan pergi—tanpa jejak. Seperti dulu ia diusir... tanpa alasan.

Bersambung

1
Elia Rossa
Bagus banget ceritanya..alurnya bagus gak bertele2, temanya beda dari novel yang lain..
mantap 👍
Elia Rossa
aku suka banget ceritanya..👍👍..semangat trs kak author 🤗💪
Uri
thanks you Thor ditunggu updatenya
Lukman Lukman
the beast bgt saya suka saya suka
Noey Aprilia
Antara bngga sm pgn nangis....
kl orng lain,mngkn g bkln skuat kayla....
ank kcil,brthan hdp s luarn sna pdhl dia msh pnya sseorng yg nmanya ayah.....
😭😭😭
LISA
Ceritanya bagus banget..hebat..banyak pelajaran moral di dalamnya..semangat terus y Kak Inda..kita tunggu kelanjutannya 👍💪😊
Kusii Yaati
aq terharu 🤧...ceritanya bagus dan bisa di jadikan pelajaran 🥺
Aisyah Putri Angel
ceritanya bagus dan ngak bertele2.
mudah dipahami
Aisyah Putri Angel
ceritanya bagus ..ngak bertele-tele dan mudah dipahami
LISA: Bener banget Kak..aq suka banget bacanya karena alurnya mudah dipahami..
total 1 replies
Mutiara Nisak
kyk nya jodoh nya pd otw masing2,pdhl kenal jg bentaran udah langsung klop aja.....
Sribundanya Gifran
lanjut thor
LISA
Bagus banget ceritanya..ga membosankan..karena ada aj tingkah ke 3 sahabatnya Kayla
Lukman Lukman
mantap lanjut kakak 💪👍😘 up y d tunggu
Noey Aprilia
Kaann.....pd nysul jg....
mna pas lg,jdinya ga ara th jd nyamuk....😁😁😁.....
Liam niat bgt y mau pdkt,smp kayla prgi kmna pun d ikutin....blngnya sih kbetulan.....tp ha pa2 lh,nmanya jg usaha....smngtttt....
Risma
lanjut kak
Rias Gremory
Bukannya nama Ibunya Kayla itu Retno ya 🤔🤔 kok jadi Rini 🤭🤭
inda Permatasari: salah tulis kak
total 1 replies
Noey Aprilia
Nyesek bgt....
trnyta ank yg d buang,skrng mlah jd kbnggaan orng lain....slain pntr,kayla jg tlus....skrng dia pnya kluarga yg syng dn pduli sm dia....
4U2C
ceritanya dibalut serangkaian puisi dan puitis,,sungguh mengharukan hati..
Lukman Lukman
jadi terharu bacanya pe keluar air mata, semangat 💪💪 ini juga akan terus kakak😍😍😍
Sribundanya Gifran
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!