Sang Pewaris

Ara menatap penuh curiga pada Kevin saat melihat anak anaknya bersorak setelah Kevin membisikkan sesuatu pada kedua anak anaknya.

"Jangan pengaruhi anak anak Pak",kesal Ara menatap tajam Kevin.

"Saya tidak mempengaruhi siapa pun disini",jawab Kevin.

"Mommy aku mau tinggal sama Daddy",ucap Kanza tiba tiba.

"Apa itu namanya jika tidak mempengaruhi mereka Pak",ucap Ara tanpa menjawab pernyataan anaknya.

"Mommy kata Daddy lumah yang ada kolam lenangnya sudah Daddy belikan untuk kita",ucap Kanza.

"Daddy bisakah besok pagi aku ingin diantar sekolah dengan Daddy.Aku mau pamer jika aku juga punya Daddy",ucap Kenzo.

Kevin tersenyum pada putranya itu."Baiklah boy...", jawab Kevin.

"Asyik...",sorak Kenzo kembali memeluk Kevin.

"Kenzo,Kanza masuk Nak.Ini udah hampir magrib",ucap Ara membuat Kenzo melerai pelukannya.

"Ayo Daddy kita masuk...",ucap Kanza menarik tangan pria itu.

"Kanza...Daddy ada keperluan duku jadi--

"No...Mom.Daddy akan tidul denganku malam ini",tolak Kanza.

"Apa?,tapi sayang--

"Mommy aku ingin tidul dengan Daddy", rengek Kanza.Sedangkan Kevin tersenyum penuh kemenangan.

"Iya Mom...bukankah besok pagi Daddy akan mengantarkan kita ke sekolah",ucap Kenzo.

Ara menatap tajam ke arah Kevin."Jadi ini yang tadi Bapak bisikan kepada anak-anak?",ucap Ara.

"Nggak Ara...ini murni keinginan mereka",jawab Kevin jujur.

"Baiklah satu malam ini saja itu karena anak anak",ucap Ara.

"Apa kamu tak menginginkan Daddy-nya juga.Kita bisa menyicil adik adik untuk mereka",goda Kevin menaik turunkan kedua alisnya.

"Nggak...",ketus Ara melangkah masuk kedalam rumah dengan wajah kesalnya.

Sedangkan Kevin tersenyum penuh kemenangan."Ayo anak anak kita masuk",ucap Kevin.

"Ayo Daddy...",jawab kedua saudara kembar itu dengan kompak.

Kevin memasuki hunian sederhana milik Ara dan kedua anak anaknya.Kevin memandangi sekeliling ruangan yang terdapat foto foto masa kecil kedua anaknya.

Kevin memandangi satu persatu foto foto itu membuat semburat senyum terbit di bibirnya.Ternyata dari lahir kedua anaknya sudah mirip dengannya.

"Daddy...itu foto foto kita saat masih bayi",ucap Kanza menaiki sofa agar bisa melihat foto foto itu meski tak begitu terlihat karena tubuh mereka yang masih kecil.

"Ya... Daddy tau",jawab Kevin menggendong putri kecilnya itu agar Kanza bisa melihat lebih leluasa.

Kevin menatap putranya yang mendongak menatapnya."Apa kamu juga mau di gendong Boy?",tanya Kevin.

"No Dad...aku sudah besar",jawab Kenzo.

Kevin tersenyum mendengar jawaban sang anak.Jika ia lihat Kenzo lebih dewasa dari usianya.

"Kenzo,Kanza mandi dulu sayang",teriak Ara dari dapur.

"Oke Mom...",jawab kedua anak itu kompak.

"Ayo Daddy kita mandi",sorak Kanza menunjuk kamar mereka.

"Baiklah girl...",jawab Kevin melangkah menuju kamar kedua anaknya.

Setibanya di kamar Kevin mendudukkan putrinya itu diatas kasur kecil milik Kanza.

"Ayo girls mau Daddy bantu?",tanya Kevin pada putrinya itu.

"Nggak Dad...kita bisa mandi sendili",jawab Kanza.

"Anak Daddy ternyata pintar ya",puji Kevin pada kedua anaknya itu.

"Hehehe iya dong Daddy...kata Mommy kita halus bisa mandi sendili",jawab Kanza.

Kevin melihat Kenzo sudah masuk ke kamar mandi setelah membuka pakaiannya.Kedua anaknya itu mandi dengan riangnya.Ada sebuah kebahagiaan baginya bisa mendekatkan diri dengan anak anaknya begitu mudah.Ini berkat Ara tak menyembunyikan keberadaannya pada kedua anaknya.

Kevin menghampiri Ara yang tadinya berada di dapur.Pria itu mengungkung tubuh Ara dengan kedua tangannya lalu berbisik tepat ditelinga wanita itu.

"Makasih tidak menyembunyikan keberadaan ku kepada anak anak", bisik Kevin membuat Ara yang sedang fokus biasa masakannya terkejut.

"Pak...

Cup

Kevin mengecup pipi Ara sekilas lalu menatap kedua mata wanita itu yang tampak terkejut oleh kelakuannya.

...****************...