Reborn As The Princess

Kaisar Antonio POV...

" Apa kau sudah mengantarkan bocah itu ke istana White?" tanya ku tanpa mengalihkan pandangannya ke depan.

" Maaf, Yang Mulia tetapi Tuan Puteri tidak ingin di antar oleh siapapun jadi Tuan Puteri berjalan sendiri menuju istana White." jawab Luke.

Setelah itu tidak percakapan lagi diantara mereka sampai Luke membuka pembicaraan.

" Apa anda menikmati makan malam bersama Tuan Puteri." kata Luke terpotong

Sambil melihat reaksi dari Kaisar Antonio sebelum melanjutkan katanya.

" Tuan Puteri sangat menawan." kata Luke

Sambil tersenyum mengingat tingkah lucu Puteri Annaelise.

" Menawan ya aku sudah lama tidak merasa kan hal itu." kata Kaisar Antonio.

Luke hanya diam saat mendengar kata dari kaisar Antonio.

" Aku lelah kau boleh keluar." kata Kaisar Antonio berdiri dari sofa kamarnya.

" Salam sejahtera agung kekaisaran Scherzinger." kata Luke sebelum keluar.

Kaisar Antonio hanya diam sambil perkataan Annaelise saat pertama kali bertemu.

" Karena papa tidak ada buat Eli, papa tidak pernah punya waktu untuk Eli, papa lebih mementingkan Erika daripada Eli, ELI BENCI PAPA HIKS....."

Ada sedikit perasaan bersalah pada Annaelise tapi langsung di tepis olehnya karena masih sedikit dendam pada Annaelise yang merenggut orang yang di cintai nya.

" Aku benci padamu."

Kaisar Antonio POV End

*****

Di salah satu kamar di istana White terdapat seorang Puteri kecil yang sedang tidur.

" Ak**u mohon jangan meninggalkan aku."

" Aku perintahkan mu untuk bangun sekarang."

" Bangun."

" Ayo bangun."

" ANN...."

" Hah."

Annaelise bangun dengan nafas yang tersengal-sengal sambil memegang kepalanya.

" Mimpi apa itu mengapa aku bisa memimpikan suara itu lagi padahal terakhir aku mendengar suara itu saat aku menjadi Lee Anna, apa sebenarnya terjadi padaku." batin Eli

Annaelise masih bingung mimpi yang sudah lama hilang kembali lagi, di mimpi itu ada suara seorang laki laki yang sedang membangunkan perempuan berambut pirang sepertinya dirinya sambil menangis.

Tetapi Annaelise tidak bisa melihat wajah laki laki itu semua terasa buram dan Annaelise merasakan perasaan sedih saat melihat laki laki tersebut menangis.

Annaelise terus berpikir hingga ada suar ketukan pintu.

Tok....Tok..

" Tuan Puteri saya Serena apa Tuan Puteri sudah bangun." kata Serena.

Annaelise langsung tersadar dari lamunannya.

" Masuk saja Eli sudah bangun." kata Eli.

Mengizinkan Serena masuk ke kamarnya.

Serena masuk setelah mendapatkan izin dari Annaelise.

" Selamat pagi Tuan Puteri." sapa Serena sambil tersenyum.

" Selamat pagi juga Serena, Eli mau makan." kata Eli

Setelah perut nya berbunyi minta di isi.

" Baik Tuan Puteri, tetapi hari ini Tuan Puteri akan sarapan bersama, Yang Mulia kaisar." kata Serena.

" Mengapa tidak sarapan di istana White Eli malas." kata Eli.

Sambil menunjukan wajah menekuk lusuh saat dirinya harus sarapan bersama ayahnya bodoh nya itu atau bisa di bilang psikopat karena sudah membunuh keluarga nya hanya demi tahta kekaisaran.

Tetapi kadang dirinya berpikir mengapa ayahnya melakukan pembantaian itu tetap lahir dirinya dan hari kematian ibunya.

Sepertinya ada rahasia peristiwa itu terjadi.

" TUAN PUTERI." kata Serena sambil teriak.

Teriakan Serena membuat telinga Annaelise sedikit sakit dan secara reflek tangannya menutupi telinga.

" Ada apa Serena?" tanya Eli tanpa perasaan bersalah sama sekali.

" Hah.... Tuan Puteri anda harus tetap ikut karena undangan secara langsung dari kaisar jadi Tuan Puteri tidak bisa menolaknya." kata Serena.

" Mengapa dia mengundang aku sarapan di kehidupan sebelumnya aku tidak pernah di undang olehnya." batin Eli bingung.

" Atau dia kekurangan obat ya?" batin Eli lagi

Annaelise hanya mengangguk dan turun dari kasur empuknya sambil berjalan gontai seperti tidak ada kehidupan di wajah Annaelise.

" Mungkin aku membongkar rahasia di balik pembantaian itu dan mimpi aneh itu..."

Continue....