NovelToon NovelToon
Kau Rebut Pacarku, Kunikahi Papamu

Kau Rebut Pacarku, Kunikahi Papamu

Status: tamat
Genre:Kehidupan di Kantor / Cinta Terlarang / Poligami / CEO / Balas Dendam / Konflik etika / Tamat
Popularitas:61.3k
Nilai: 5
Nama Author: misshel

"Ini putri Bapak, bukan?"
Danuarga Saptaji menahan gusar saat melihat ponsel di tangan gadis muda di hadapannya ini.
"Saya tahu Bapak adalah anggota dewan perwakilan rakyat, nama baik Bapak mesti dijaga, tapi dengan video ini ditangan saya, saya tidak bisa menjamin Bapak bisa tidur dengan tenang!" ancam gadis muda itu lagi.

"Tapi—"

"Saya mau Bapak menikah dengan saya, menggantikan posisi pacar saya yang telah ditiduri putri Bapak!"

What? Alis Danu berjengit saking tak percaya.

"Saya tidak peduli Bapak berkeluarga atau tidak, saya hanya mau Bapak bertanggung jawab atas kelakuan putri Bapak!" sambung gadis itu lagi.

Danu terenyak menatap mata gadis muda ini.

"Jika Bapak tidak mau, maka saya akan menyebarkan video ini di media sosial!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon misshel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 2. Pemicu Balas Dendam

Setelah dari hotel, Beby tidak pulang melainkan mendatangi sebuah kafe tepi pantai, tempat nongkrongnya jika sedang galau atau sedih. Suara ombak lautan yang begitu keras menghantam bebatuan tebing karang membuat riuh isi kepalanya terkalahkan, sedikit memberinya hiburan.

Wanita muda itu menghembuskan napas keras nan berat dari dalam dadanya. Matanya masih lekat menatap ponsel usai menelpon beberapa teman dan kerabatnya. Entah sudah berapa orang yang ia mintai bantuan uang, tetapi hingga malam kian larut, 500 juta tidak bisa ia dapatkan juga. Lagipula, hanya orang gila yang menyanggupi uang sebesar 500 juta dalam semalam hanya karena benci dilecehkan pria tua macam ayah Revan.

Perasaan tertekan itu benar-benar nyata Beby rasakan. Pergulatan batin pun ikut menambah sesak pikiran dan dada Beby.

"Kalau tidak aku iyakan, memangnya aku mau tidur dengan laki-laki tua bangka seperti dia?" Beby bergumam penuh rasa jijik. "Ih, menjijikkan sekali! Lagipula, hanya orang gila yang merayu mantan calon menantunya! Dasar gila! Sudah tidak waras orang itu!"

Beby mendengus jika ingat kejadian tadi siang. Rasanya ia ingin menggampar wajah Clara tetapi emosi terlanjur menguasai jadi Beby hanya bisa menangis dan memilih pergi. Tidak ada untungnya berlama-lama di sana, karena itu pasti hanya akan membuat hatinya semakin sakit.

"Pantas anaknya seperti itu, bapaknya juga gila wanita! Siapa saja diembat seperti singa lapar!"

Makian Beby pada Galih membuat perasaannya sedikit terhibur, tetapi tetap saja, dia masih kepikiran soal uang.

"Sudahlah! Sebaiknya aku pulang saja!" Beby berdiri lalu menuju parkiran dimana motor kesayangannya terparkir.

Ketika ia menarik motornya keluar, samar ia mendengar keributan di area parkir mobil. Sebuah mobil putih menjadi sasaran amukan seorang wanita paruh baya berpenampilan glamor.

"Itukan Ibunya Clara?" gumam Beby pelan. "Ngapain dia disana?"

Suara dari percakapan yang rasanya seperti perdebatan itu perlahan mulai jelas di pendengaran Beby.

"Kau boleh sama siapa saja asal bukan orang yang aku kenal, Danu! Aku sudah bilang berkali-kali, bukan? Ini malah sama staf kamu sendiri, memangnya tidak ada wanita lain apa selain dia! Kamu juga, sudah bagus kamu aku kasih pekerjaan layak dan enak, bukannya balas budi malah godain laki orang!"

"Ibu salah sangka, kami benar-benar tidak melakukan apa-apa!"

"Halah, ngeles aja kamu ini! Sudah sana pergi! Mulai besok, tidak usah kerja lagi sama suami saya! Kamu saya pecat!"

"Mila, jangan gegabah kamu! Nuduh orang sembarangan tanpa bukti! Dengerin dulu penjelasan dia, baru kamu putuskan kami salah atau tidak!"

"Mana ada maling ngaku, Dan? Kalau kamu bela dia berarti kamu benar-benar ada hubungannya sama dia!"

"Mila, stop!"

Beby mengerutkan kening. "Ternyata keluarga Clara itu seperti ini ya aslinya, padahal aku pikir keluarga yang terkenal tidak punya cela sama sekali."

Clara dan Beby memang teman sekolah sejak taman kanak-kanak, kemudian mereka bersekolah di tempat yang sama hingga lulus SMA. Semua orang memuji Clara meski Clara bukanlah yang terbaik. Bahkan dalam setiap perlombaan yang Clara ikuti, dia hampir dipastikan selalu ada dalam daftar pemenang. Pun di kelas, Clara selalu dapat peringkat 3 besar, meski dia tidak terlalu pintar.

Beby yang notabene memang siswa yang berbakat di dunia modeling dan menyanyi di sekolah dan sering diikutsertakan dalam perlombaan, hampir setiap event tersebut selalu bertemu dengan Clara dan dipastikan Beby selalu tersingkir seolah Beby tidak terlibat di sana.

Rasa muak itu menumpuk di hati Beby, hingga saat kuliah tiba. Beby bahkan akhirnya memilih mundur dan berkuliah di universitas berbeda hanya agar tidak bertemu Clara lagi. Berharap Clara tidak lagi menghalangi dirinya meraih prestasi, akan tetapi Clara justru menghalangi dirinya meraih kebahagiaan seumur hidupnya.

Benar, Revan adalah pacar paling lama yang Beby miliki, yang paling serius dengan hubungan yang mereka jalani meski Beby seorang yatim piatu dan hanya karyawan biasa di kantor tempat Revan menjadi pimpinan. Ya, mereka berdua bekerja di perusahaan milik saudara ayah Revan. Namun, Clara benar-benar tak membiarkannya lepas.

Entah apa mau Clara sebenarnya, Beby tidak tahu. Secara kasat mata, seharusnya Beby bukanlah sesuatu yang penting untuk diperhitungkan oleh wanita sekaya Clara. Ia hanya lalat kecil yang hinggap di buah paling tidak diinginkan di dunia.

"Mila, kuharap kamu selalu ingat kata-kata yang kamu ucapkan sendiri bahwa kita hanya sebatas suami istri kontrak yang bisa kapan saja berpisah tanpa hak dan kewajiban yang mengikat!"

Ucapan Danu membuat lamunan Beby buyar. Suara itu begitu dekat sampai bisa Beby dengar dengan baik.

"Pemilihan legislatif tinggal seminggu lagi, apa kamu mau modal milyaran itu lepas begitu saja? Apa kamu mau menderita kerugian hanya karena skandal menjijikkan seperti itu? Pikirkan baik-baik tindakanmu, Danu ... aku hanya mengingatkan sebagai rekan sekaligus Ketua pemenangan kamu! Aku tidak mau semua yang aku bangun hancur hanya karena tikus kecil dan kecoa busuk bodoh sepertimu bertindak gegabah!"

Beby membelalak mendengar hal itu. Gosip besar yang bagus sekali untuk disebarkan. Apalagi ini menyangkut Clara, orang yang ia benci sampai ke ubun-ubun.

Beby memilih pulang setelah puas mendengar pertengkaran dua orang terkenal di kota ini. Ia bahkan merekam bagian akhir keributan tersebut, meski ia tidak tahu untuk apa hal itu ia lakukan.

Setibanya di sebuah rumah Beby dari hasil kredit KPR 15 tahun ke depan, Beby segera merebahkan badan. Matanya yang sembab begitu berat terbuka.

Ponselnya mati, setelah banyak orang menghubungi dirinya usai pemberitahuan singkat soal batalnya pernikahan esok hari. Kerabat jauh Beby yang bahkan sudah siap berangkat pun terpaksa urung. Namun, mereka mendukung Beby setelah video rekaman itu ia kirimkan.

Banyak yang sepakat dengan Beby tapi Beby tidak menceritakan apa yang ayah Revan katakan. Bisa jadi runyam jika ia bercerita soal itu.

Beby berniat memejamkan mata tanpa membersihkan diri terlebih dahulu sebab ia benar-benar malas hari ini. Rasanya bergerak pun tidak mau lagi. Akan tetapi suara ketukan di luar membuat Beby berdiri dan membuka pintu.

"Hai, Babu—eh, Beby!"

"Ngapain kamu kesini?!" Wajah Beby terasa pias karena ucapan Clara barusan.

"Aku belum puas melihat kamu hancur, Sayang." Clara masuk dengan gerakan menyebalkan. Gayanya sok berkuasa, seakan telah berhasil memenangkan pertempuran. Ekspresi berpuas diri juga tak terbantahkan muncul di wajahnya yang sangat glowing.

Di belakangnya, Mila—ibunya Clara juga masuk dan memandangi seisi ruang tamu dengan pandangan merendahkan.

Beby mendengus, memandang Clara tanpa putus. "Apa maumu, Clara?"

Clara menyandarkan badan di dinding. "Tidak ada!" jawab Clara sombong.

"Ini yang kamu bilang saingan kamu?" sahut Mila seraya menatap Beby dari atas sampai bawah. "Pantas Revan selingkuh, penampilan kamu udik sekali! Jelas Revan pilih Clara, setidaknya tidak malu-maluin jika diajak datang ke acara besar! Secara keluarga Revan orang terpandang, jelas mereka setuju saja pas kamu minta pernikahan itu batal!"

Beby syok. Berita pembatalan pernikahan itu sudah menyebar rupanya.

"Katanya kamu akan dipenjara kalau tidak mampu bayar 500 juta, ya?"

Ucapan mengejek Clara menusuk telinga Beby hingga ke hatinya. Ternyata Galih memang sudah tahu hubungan Revan dan Clara sehingga hal sedetail itu Clara tahu. Beby nyaris jatuh pingsan karena kebenaran tersebut. Hatinya yang sakit kini semakin sakit dan nyeri. Mungkin sudah berdarah-darah sekarang. Semua orang yang ia percaya ternyata menyembunyikan perselingkuhan laknat itu.

"Mau dibayar pake apa? Rumah saja KPR 15 tahun, kerja gaji UMR kabupaten! Mana kabupaten terpencil juga, gajinya nggak seberapa!" Mila mencibir. "Kecuali menjual diri, baru bisa bayar! Itupun nggak mungkin ada yang mau bayar 500 juta dengan tampilan kumel begini!"

Kepala Beby mendidih. Ini dua orang apa tidak punya kerjaan lain apa gimana? Malam-malam datangi rumah orang hanya untuk menertawakan kesedihan orang. Benar-benar gabut mereka.

"Benar kata Mami ...," ujar Clara sembari terkekeh penuh ejekan. "Sekalipun masih perawan, hanya orang yang uangnya sisa doang yang mau bayar 500 juta dalam semalam."

Mila terkekeh melihat Beby yang hanya bisa diam diinjak harga dirinya seperti ini. "Kamu ada saran nggak, Sayang, buat gadis manis ini biar dibayar mahal?"

Clara menjentikkan jari saat menatap Beby. "Cari pria lain aja buat gantiin Revan! Cukup bayar pake keperawanan, jadi istri soleha, penurut, dan ibu rumah tangga yang baik! Kamu nggak perlu bayar 500 juta itu!"

Mila cekikikan. Melihat Clara senang, Mila juga senang. Baginya, apapun yang membuat Clara bahagia, akan ia dukung dan usahakan sebaik-baiknya, termasuk memiliki Revan. Revan telah Clara incar sejak lama, tapi sialnya, Revan pilih Beby si wanita kampung itu daripada Clara yang cantik luar biasa.

Dengan ide darinya juga, Clara akhirnya berhasil menggaet Revan meski butuh waktu yang tidak sebentar dan usaha yang tidak kalah besar. Kini, ia akan melihat Clara bahagia dengan pria pujaan hatinya.

"Ini sedekah buat kamu!" Mila dengan gerakan menjengkelkan menarik uang berbendel dari tas branded lokal miliknya. "Cukuplah 10 juta buat perawatan demi suami penggantinya! Ya, tua nggak apa-apa asal nggak keluar 500 juta!"

Uang itu diletakkan pada lengan Beby yang disedekapkan.

"Selamat bersenang-senang, Babu, eh, Beby!" Clara melambaikan tangannya gemulai. "Ikuti saja saranku, siapa tau dapat laki-laki kesepian yang tajir nanti!"

Mata Beby berotasi sempurna ketika Clara dan Mila keluar seraya tertawa cekikikan. Ia juga membuang napas kasar saking muaknya menahan diri untuk tidak marah dan meluapkan emosi pada mereka berdua. Jujur saja, dia pusing memikirkan uang 500 juta itu didapat dari mana, ditambah dua orang itu sungguh membuat kepalanya nyaris meledak dalam kekesalan, jadi Beby memilih diam. Takut ia mengambil keputusan yang salah saat emosi besar melanda dirinya seperti saat bertemu Galih tadi.

Ia takut semakin mempersulit diri sendiri. Namun, daripada terjebak dengan pria tua bangka, Beby lebih suka pusing dengan cara terhormat begini.

Uang segepok di tangannya hampir terjatuh saat ia bersiap menutup pintu usai Clara dan Mila meninggalkan pekarangan rumahnya yang tak seberapa. "Dasar orang kaya sombong!"

Beby menutup pintu perlahan. Kepalanya terngiang kejadian hari ini lengkap hingga kejadian malam ini. Ia merasa dia benar-benar sial.

"Bagaimana bisa aku begini sial hanya karena pria gila bernama Revan!"

Beby membuang uang 10 juta itu ke tempat sampah, akan tetapi dalam sedetik saja, Beby menemukan ide brilian. "Ya, benar! Kata Clara kalau jadi menikah, tidak perlu bayar 500 juta, kan?"

Jemari Beby menjentik berulang-ulang. Bibirnya sumringah. "Ya, bagaimana kalau aku benar-benar menikah sesuai dengan saranmu, Clara dan Mami Mila? Haa, bagaimana reaksimu nanti?"

Bergegas, Beby men-charger ponsel androidnya yang sudah lusuh itu, kemudian mandi dan bersiap-siap melancarkan teror terbaiknya.

1
Jamayah Tambi
Ah habis
Jamayah Tambi
Mengarut la korang ni.Mandi 7 jenis bunga.Kenapa dipetik di kuburan.Nanti kena badi mayat.Beli saja di florist.Jangankan 7 jenis.100 pun dapat
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: Halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya. trmksh🙏
total 1 replies
Jamayah Tambi
Check in saja Psk Danu
Jamayah Tambi
Ayah anak2 kamu mana Mila
Jamayah Tambi
Sebentar saja B.
Jamayah Tambi
Tua2 tak sadar diri Mila.Jahat terus.Bila nak tobatnya.Kubur dah kata mari,Rumah dah kata pergi
Jamayah Tambi
Ingat umur Mila
Jamayah Tambi
Beby ni betul ke tidak ni.Lurus bendul ke apa
Jamayah Tambi
Nak berhenti spa.Go on saja.Nikmati saja Beby
Jamayah Tambi
Teruskan aksi romantus kalian
Jamayah Tambi
Malu la sikit
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: Halo kak baca juga d novel ku 𝙖𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya, trmksh🙏
total 1 replies
Jamayah Tambi
Lanjut saja
Jamayah Tambi
Dgn mertua pun musuh.
Jamayah Tambi
Galih yg tua gatal dan tak ada malu
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: Halo kak baca juga d novel ku 𝙖𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya, trmksh🙏
total 1 replies
Jamayah Tambi
Nah,ambik kau Clara.Kau hanya bermodal canyik,kaya,sombong dan jalang.Bukan cinta yg tulus
Jamayah Tambi
Jadilah ibu tiri yg kejam Beby.Bslas apa yg dia buat padamu
Jamayah Tambi
Minta kau.
Jamayah Tambi
Mereka hanya suami isteri atas kertas saja
Jamayah Tambi
Makan di warung aja
Jamayah Tambi
Nanti Mila akan menyeksa Beby.Bukan Mila saja tapi Clara juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!