NovelToon NovelToon
Terimakasih Telah Menghianati Ku

Terimakasih Telah Menghianati Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hanna Lovina

"ah...Aku tidak akan memaafkanmu Alaska!! " ucap wanita itu dalam hati setelah melihat tunangannya bermesraan di mansion milik ayahnya dengan seorang wanita yang tidak lain adalah sepupunya sendiri.

Hubungan yang awalnya terjalin manis dan menyenangkan itu, kini mulai goyah karna hadirnya seorang wanita berhati licik bermuka dua itu, didepan baik di belakang diam diam menusuk.

Tiba tiba ada yang memperhatikan wanita itu dari lama, dan kini ingin mencuri kesempatan untuk menaklukkan hati si wanita itu.

Apakah wanita itu akan takluk oleh nya? ayok ikuti kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanna Lovina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18 Ttm

 *Memulai semuanya dari awal.

 "Bangun.... bangun.... " Suara Jefan mulai terdengar se akan sedang menyanyikan lagu sahur di saat subuh. Suara itu tidak lupa diiringi suara piring yang di pukul berkali kali.

 Keributan di pagi hari membuat Jeslin memaksa matanya untuk terbuka.

"bisa diam gak sih lo? Ini masih pagi.... ribut banget... " teriaknya melempar bantal sehingga membuat pria itu berhenti.

"Iya... iya... yok bangun yok gadis manis... cari sarapan habis itu kita ke taman bunga! " ucapnya sambil menarik selimut yang masih membungkus tubuh Jeslin.

"iya iya gua bangun.... " jawab Jeslin sambil melepas selimut itu dan segera ke kamar mandi.

 Jefan terdiam sebentar lalu membereskan tempat tidur itu sambil menunggu Jefan selesai dengan bersih bersihnya.

 Sambil menunggu dia memilih kaos hitam untuk di kenakannya saat keluar nanti. Memberikan sedikit semprotan parfum dan menyisir rambutnya kesamping.

"perfect... " gumamnya saat melihat dirinya di kaca dengan sedikit senyum manis.

 Tak lama kemudian, Jeslin keluar dengan handuk melilit di rambut dan tubuhnya. Tentu saja dia sedikit terkesima dengan penampilan Jefan yang terlalu Cool itu.

"Tampan banget! " bisiknya pelan sambil terdiam di depan pintu kamar mandi dengan mata tak berkedip sama sekali.

"hei... awas kecoa!!! " teriak Jefan untuk menyadarkannya.

 "ah.. mana.... mana kecoa?? " balas Jeslin sambil berlari ke arah nya.

"Tuh udah keluar tadi dari jendela! " Ucap nya menahan tubuh Jeslin agar tidak jatuh ke lantai.

"ih... nyebelin banget. Lo sengaja kan? " menarik tubuhnya menjauh.

"hahahah... lagian lo liat apa di muka gue sampai lupa berkedip hah? " jawabnya kembali menyentil dahi itu.

  Jeslin hanya bisa menunjukkan pipinya yang memerah sambil mengusap dahinya.

"Tiga kali yah Jef... Tunggu pembalasan gue. " ancam Jeslin sambil mendorong tubuh Jefan menjauh darinya.

 Dia pergi ke ruang ganti dan memilih baju santai agar tidak terlalu ribet dengan jalan paginya.

Penampilannya tidak kalah keren dengan penampilan pria itu. Dia keluar dengan rambut yang di masukkan ke dalam topi.

"wahh.... ternyata kamu cantik juga yah! " ucap Jefan agak terkesima dengan penampilannya.

 "udah ah gak usah menggodaku! " jawabnya.

Mereka keluar dari penginapan sambil menghirup udara baru di kota baru.

"hmmm...segarnya..." gumam Jeslin menikmati angin yang berhembus di telinganya sambil mengibaskan rambutnya yang di kuncir kuda.

Jefan tiba tiba menarik tangannya dan membawanya berlari kecil di jalan kecil dengan pepohonan di sekitar yang dedaunannya mulai menguning seakan sedang musim gugur.

"hahahah.... pelan Jef.... " teriak nya sangat senang.

"are you happy girl? " tanya Jefan di sela tawa mereka.

"yah... i'm happy... " sahut Jeslin.

Setengah jam mereka berlari akhirnya Jeslin menyerah karna lelah dan lapar ditambah keringat mulai membasahi bajunya.

"Ayo makan dulu! Disebelah sana ada nasi rendang yang sangat enak. Kamu pasti suka deh" kata Jefan sambil mengelap keringat di pipi nya.

"hah? kok lo tau disana ada nasi rendang dan rasanya enak? " tanya Jeslin heran kenapa dia bisa tau sedetail itu.

"ah... engga... tadi pas kita lewat aku lihat dan sepertinya enak Jes... " Jawabnya untuk meyakinkan walaupun kelihatannya seperti mengarang.

"hmm... oke ayok kesana perut gua udah demo dari tadi minta di isi." Ucapnya sambil mengusap perutnya yang keroncongan.

"Yups... kuat jalan gak, kalo gak aku gendong nih"

"Kuat lah lo pikir gua selemah itu baru setengah jam lari udah gak bisa jalan hah...no no..."

"oke.. oke..."

Jeslin mulai merasa kalau Jefan sudah biasa dengan kota itu. Dia seperti sudah tau tentang jalan jalan yang mereka lewati dari tadi.

"hei.... kenapa berhenti Jes? " tanya Jefan kaget wanita itu tiba tiba berhenti.

Dia tidak menjawab tapi matanya menunjukkan kalau dia sedang sedih. Bagaimana tidak, ternyata dia sedang melihat sepasang kekasih yang sedang bermain ayunan sambil tertawa mesra.

Hal itu mengingatkannya dengan kenangan yang sama dengan Alaska. Bagaimana pria itu membuatnya tertawa selepas itu sambil mengatakan hal hal random yang menarik.

"Jangan di ingat lagi.... sakit mag lebih mahal loh dari pada sakit hati... " Goda Jefan menyadari kalau Jeslin sedang sedih karna sesuatu hal.

"ah... lo apa apaan sih Jef?" ucapnya malu sambil memalingkan mukanya merasa sedang tercyduk gagal move on.

"lah... bener kan? Udahlah ayok... mengisi perut tuh lebih penting dari pada memikirkan sesuatu yang sudah tidak bisa di raih right? "

"hmm.... lo benar... ayo!! " Sekarang dia yang menarik tangan pria itu berusaha mengalihkan pikirannya.

Mereka memesan nasi rendang dua porsi sesuai selera masing masing.

"Jes... kamu tau gak apa perbedaan memandang nasi rendang ini sama memandang kamu? " tanya Jefan mencoba menghibur wanita yang sedang patah hati itu.

"hmm.... apa yah?? "

"ya... kalau nasi ini bisa di makan Jes sementara kamu gak bisa! "

"ah... kalo itu mah gua juga tau kali Jef" ucap nya sedikit kesal.

"hahahah.... bercanda.... kalau nasi rendang cuman bisa di pandang dan di nikmati sekali sementara kamu bisa dipandang dan dinikmati berkali kali. " jawabnya sambil tersenyum berharap dia akan tertawa dengan gombalan receh nya.

"hahah.... apaan sih Jef... nih kamu tau gak kenapa aku pengen makan nasi rendang ini? " ucap nya bertanya balik.

"yah karna lapar lah apalagi? "

"bukan..."

"trus? "

"karna....kalo aku makan omongan kamu, perutku gak akan bisa diam teriak minta di isi... paham?? "

Jefan terdiam sambil tersenyum setelah mendengar hal itu, setidaknya dia bisa mengalihkan pikiran Jeslin yang masih terus di selang seling in rasa sakitnya.

"Setelah makan kita lanjut ke taman kan Jes? " tanya nya mastikan tujuan selanjutnya.

Jeslin tidak menjawab hanya sedikit cemberut tapi tidak ingin mengatakan alasannya.

"kenapa? " tanya nya lembut sambil membenarkan rambut Jeslin yang menghalangi pandangannya.

"Cape... " jawabnya sedikit manja.

"tapi... tadi ada yang bilang gini, masa cuman lari setengah jam udah gak kuat jalan... no no!! " sindir nya.

"Jefan... aku serius... " ucapnya semakin manja tapi terlihat sangat lucu.

"Hahah.... maaf maaf... udah dekat kok dari sini kita gak perlu lari lagi hanya jalan santai sepuluh menit dan sampai deh... "

"Tuh kan bener... ni cowok udah tau tempat ini sebelumnya. Apa dia punya kenangan masa lalu disini bersama seseorang atau kekasihnya mungkin? " Suara dalam pikiran Jeslin mulai ribut.

Melihat hal itu Jefan mencoba menyadarkannya.

"hayo loh mikirin apa tadi? " tanyanya membuat Jeslin agak kaget.

"hah... kok dia tau? " gumam nya belum menjawab pertanyaan itu.

"Hei.... udah ayok habisin makanannya!! kalo kamu gak kuat jalan, nihh ada bahu yang siap menopang! " lanjut Jefan.

"Ah... iya iya deh... bawel banget dari tadi. " jawab Jeslin sambil menghabiskan makannya.

"pelan pelan... "

"uhuk... uhuk... " suara batuk Jeslin.

"nah kan baru juga di bilang pelan pelan nih minum dulu! " menyodorkan minuman sambil menepuk punggung Jeslin.

Jeslin merasa kalau Jefan ini adalah orang yang sangat hangat dan juga peduli. Tapi dia bingung, kenapa dia harus di jodohkan untuk mendapatkan pasangan. Padahal tanpa di jodohkan pun dengan rasa peduli yang dimilikinya, juga selera humor yang tidak terlalu buruk, mustahil tidak bisa membuat wanita manapun terpikat bahkan tergila gila padanya.

Ditambah badannya yang tinggi gagah dan memiliki wajah yang sangat tampan.

"Andai saja aku mengenal pria ini sebelum Alaska, mungkin aku akan lebih memilih dia! " Gumam Jeslin sambil melihat mata itu sangat dalam.

"udah... jangan di lihat terus... nanti jatuh cinta!! " ucap Jefan sambil mencubit pipi tembem Jeslin untuk menyadarkannya.

"uh... kepedean!! "jawabnya sambil menarik pipinya agak jauh.

Jeslin semakin malu dengan pikirannya dan berharap semoga Jefan tidak bisa membaca isi pikirannya saat ini.

1
Cicih Sophiana
Jeslin oon krn cinta buta... utama kok oon jd wanita tuh harus pinter dan tegas jgn bodoh krn cinta
Cicih Sophiana
knp nikah nya pake perjanjian segala Jeslin... kamu pasti akan menyesal nanti...
Cicih Sophiana
seperti nya Jefan orang penting dia ada pengawal segala...
Cicih Sophiana
mau nikah di selingkuhin lebih baik putusin aja Jeslin...
Cicih Sophiana
ada apa kok mama nya Jeseline menghilang...
Cicih Sophiana
hadir nyimak thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!