PERINGATAN, **** ******.
.
Mia, yang baru saja putus beberapa bulan yang lalu, belum move-on, tapi harus mendapatkan kenyataan bahwa sekarang orang yang paling dicintainya itu berubah dari mantan pacar menjadi saudara tiri, tinggal serumah, bahkan kamar bersebelahan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dilafnp, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ciuman pertama Saudara Tiri
Mia yang pulang kerumah dengan menaiki bus, merasa sangat lelah.
dia tidak menyangka rute yang akan dilaluinya dari sekolah ke rumah barunya ini sangat panjang dan memusingkan.
"hhuuuhhh..." Mia menghela nafas panjang, sesaat dia sampai dirumah.
dengan santai, Mia membawa dirinya memasuki rumah yang nampak sepi itu.
"maa...." panggil Mia.
Seperti biasa, mamanya tidak ada dirumah melainkan di tempat kerja.
"hmmm..." Mia menghela nafas lelah.
dia tau kalau sekarang mamanya hanya melakukan 1 pekerjaan saja, tidak seperti dulu, mama Mia melakukan sampai 3 pekerjaan, dari pagi buta sampai tengah malam masih diluar untuk mencari uang.
namun perasaan kesepian tetap saja menghampiri Mia, rasanya dia ingin sekali pulang disambut oleh seseorang.
"dari mana aja lo baru pulang?" suara pria dingin menghancurkan lamunan Mia.
Mia mencari sumber suara, dan mendapati Lucas yang sedang duduk diruang tamu sambil membaca buku.
"bukan urusan lo!!" ucap malas Mia.
Mia hendak pergi, berlalu menghindari Lucas dan masuk ke kamarnya sendiri.
namun Lucas yang merasa tidak nyaman dengan sikap Mia dengan cepat langsung mengejarnya.
"lo kenapa sih?" ucap Lucas kesal, berdiri tidak jauh dari Mia.
"ck!!" jawab malas Mia, enggan menatap Lucas.
"Mia, kalau lo terus begini, cepat atau lambat mama sama ayah pasti pisah gara-gara lo.." lanjut Lucas berucap.
Ucapan itu membuat Mia bingung, dengan cepat Mia langsung berbalik dan menatap Lucas.
"apa maksud lo ngomong gitu, hah?" jawab Mia dengan nada nyolot.
"Mia, mau lo terima atau nggak, kita sekarang saudara! lo ga bisa selamanya diemin gue.. yang ada kalo diemin gue terus mama bakal sedih, dan mikir kalau lo ga bisa terima dengan pernikahan dia.." jelas Lucas.
Mia dengan alis ditekuk masih terus menatap kesal ke arah Lucas.
Dalam hatinya Mia paham betul apa yang diucapkan Lucas, namun masalahnya bukan itu. Mia hanya merasa lelah dan capek, dia hanya ingin Lucas memberinya waktu untuk beristirahat dan terbiasa dengan semua ini.
"kalau lo memang berfikir begitu, lebih baik sekarang lo jangan ganggu gue.." ucap Mia dengan suara pelan sambil berbalik hendak meninggalkan Lucas.
Melihat tingkah Mia yang acuh tak acuh, Lucas akhirnya tidak tahan lagi.
Dia langsung berjalan cepat mendekati Mia yang sudah masuk ke kamarnya, dan mendorong pintu kamar yang hendak di tutup Mia.
"Lucas!! lo mau apa?" pekik Mia sesaat Lucas menerobos masuk kamarnya.
"gue bener-bener ga tahan liat lo giniin gue.." ucap pelan Lucas sambil kakinya terus mendekati Mia.
dengan cepat, satu tangan Lucas langsung memeluk pinggang Mia, menariknya kepelukannya sendiri.
"Lucas, lo mau ngapain? jangan gila!!!" pekik Mia sambil kedua tangannya menahan tubuh Lucas.
Lucas tidak menjawab, namun tangan dan tubuhnya terus bergerak, membuat posisi nyaman sampai akhirnya dia berhasil mencium bibir Mia.
Mia mencoba memberontak, namun di dalam pelukan Lucas, tenaganya bukanlah apa-apa.
Lucas mencium bibir Mia, melumatnya pelan, sampai Mia yang awalnya melawan tidak bisa berbuat apapun lagi.
Mia tau dengan jelas kalau mereka melakukan sesuatu yang salah, di dalam hatinya dia sangat ingin mendorong tubuh Lucas menjauh.
Namun tubuhnya seperti tidak berdaya, perasaan perasaan aneh muncul begitu saja, kerinduan yang sulit diartikan mengalir di setiap sentuhan yang mereka lakukan.
"Mia..." panggil pelan Lucas sesaat mereka selesai berciuman.
Lucas menempelkan kedua dahi mereka, membuat mereka saling menatap dengan jarak yang sangat dekat.
"Mia, gue kangen banget sama lo..." lanjut Lucas berucap pelan.
mendengar itu, Mia terdiam, dia sendiri tidak tau harus menjawab seperti apa.
seingatnya dulu Lucas lah yang memutuskan hubungan mereka, membuat Mia hampir gila, tapi sekarang, pria yang dulu hampir membuatnya gila malah mengatakan kalau dia rindu.
Lucas ingin mencium Mia lagi, namun kali ini kewarasan Mia sudah kembali.
Mia mendorong tubuh Lucas menjauh.
"Lucas, kita ga boleh gini..." ucap Mia tegas sambil menjauhkan tubuhnya dari Lucas.
mendengar itu, Lucas tidak marah, dia juga tidak berusaha memaksa Mia lagi.
berlahan Lucas menjauh, meninggalkan Mia sendirian menatap punggungnya.
***
setelah kejadian itu, Mia terus mengurung dirinya di kamar, bahkan saat kedua orang tua mereka pulang kerja, Mia tidak keluar untuk menyambut.
"Mia, sayang.. ayo keluar, kita makan malam dulu ya..." ucap mama Mia lembut.
"mama makan aja, aku kenyang.." jawab Mia dengan nada tak kalah lembut.
"kamu serius?" tanya mamanya lagi.
"iya ma.. mama ga perlu khawatir.. kalau aku laper ntar aku bisa makan sendiri.."
mendengar itu mama Mia hanya bisa menghela nafas panjang.
mengingat Sarah selama ini bekerja sangat keras, sebagai anak Mia tentu saja sudah terbiasa mengurus dirinya sendiri.
*ting..
Tiba-tiba ada pesan masuk di ponsel Mia.
[maaf soal yang tadi] pesan dari Lucas.
Setelah putus, Lucas memblokir nomor Mia, menghindari Mia dan membuat gadis itu hampir gila.
Tapi sekarang, dengan santainya dia mengirim pesan santai seperti itu.
"cowok sialan!! brengsek!! ga bertanggungjawab!!" ucap Mia kesal sambil membaca pesan dari Lucas.
*blokir nomor.
dan sekarang, giliran Mia yang memblokir nomonya.
...****************...
