NovelToon NovelToon
Gadis Malang Masuk Ketubuh Antagonis

Gadis Malang Masuk Ketubuh Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Sistem / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sandri Ratuloly

Seharusnya Aluna tahu kalau semesta tak akan sudi membiarkan kebahagiaan singgah bahkan jika kebahagiaan terakhirnya adalah m*ti di bawah derasnya air hujan. la malah diberikan kesempatan untuk hidup kembali sebagai seorang gadis bangsawan yang akan di pe*ggal kep*lanya esok hari.
Sungguh lelucon konyol yang sangat ia benci.
Aluna sudah terbiasa dibenci. Sudah kesehariannya dimaki-maki. la sudah terlanjur m*ti rasa. Tapi, jika dipermainkan seperti ini untuk kesekian kali, memang manusia mana yang akan tahan?!
Lepaskan kemanusiaan dan akal sehat yang tersisa. Ini saatnya kita hancurkan para manusia kurang ajar dan takdir memuakkan yang tertoreh untuknya. Sudikah kamu mengikuti kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandri Ratuloly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18

Cedric bukan?

Jika ingin tahu kabar adikmu pergilah ke Toko Kue yang terletak di sebelah butik Madam Regina. Aku tunggu besok sore. Kau tidak akan dengan bodoh memberi tahu Tuanmu bukan?

Cedric telah meremas kertas itu dan membakarnya menjadi abu kemarin. Dia tahu kalau benda itu akan meninggalkan bukti yang tidak boleh di ketahui oleh Duke Blance. Setelah bertahun-tahun tidak pernah bertemu adiknya, dia tentu sangat menantikan pertemuan mereka. Tapi, rasa curiga membuncah di dalam dadanya.

Siapa yang mengirimkan kertas ini? Apa yang terjadi dengan adiknya?

Di sinilah dia sekarang. Di depan toko kue yang harumnya menguar di jalanan. Menghela napas panjang, ia lantas membuka pintu toko itu dan masuk ke dalam. Cedric tidak nyaman. Bagi dirinya yang bahkan telah melupakan namanya sendiri dan terjerat dalam gelap, tempat seperti ini bukanlah tempat ia seharusnya berada.

"Tuan Cedric benar? Nona sudah menunggu Anda di dalam," sapa seorang pelayan toko. la menuntun pemuda itu ke sebuah ruangan.

"Nona, Tuan Cedric sudah sampai." Pelayan itu membuka pintu ruangan lalu mempersilahkan Cedric masuk ke dalam. Kemudian, ia langsung berlalu pergi. Dia tahu kalau pembicaraan ini bukanlah sesuatu yang sebaiknya ia dengar.

"Kakak!" Seorang gadis menghambur ke pelukan Cedric. Tubuh pemuda itu langsung menegang. la dengan kaku membalas pelukan gadis itu. Gadis yang selama ini ia rindukan keberadaannya.

"Alora?" tanya pemuda itu memastikan. Telapak tangannya menyentuh wajah gadis di pelukannya dengan tangan gemetar. Dia tidak tahu harus dari mana ia bertanya. Terlalu banyak tanda tanya yang muncul di kepalanya.

"Kakak, maaf." Maaf tidak bisa hidup dengan baik seperti permintaanmu, Kak. Lidah Alora tidak mampu melanjutkan ucapannya. Air matanya telah runtuh dari pelupuk mata. Deras. Amat deras.

Netra yang kosong itu membuat rasa bersalah Alora membuncah dari dalam dada. Kakaknya yang lembut dan penuh senyum hangat itu telah berubah menjadi sosok kaku dan berwajah datar. Namun, dia tahu ini benar-benar kakaknya. Seseorang yang tidak segan melakukan apa saja asal Alora bisa hidup bahagia.

Cedric tidak tahu bagaimana cara untuk menghibur adiknya agar raut sendu hilang dari wajah pucat Alora. Air mata itu menyakitinya. Membuatnya kembali mengingat kenangan hangat tentang gadis itu yang selama ini menjadi satu-satunya cahaya dalam hidup pemuda itu.

"Alora, j-jangan menangis ya?" Alora menganggukkan kepala. Namun, air matanya tak kunjung surut menuruti keinginan kakaknya. Sakit. Dia telah mengecewakan kakaknya terlalu banyak.

"Kenapa, kenapa tubuhmu banyak luka seperti ini, hm? Kau juga terlihat sangat kurus sekali. A-apa uang yang aku kirimkan selama ini kurang? Aku akan lebih bekerja keras. Maaf, aku tidak bisa memberikan yang terbaik—" Pelukan erat Alora menghentikan perkataan Cedric. Pemuda itu bertambah bingung. Kenapa tangis adiknya bertambah deras? Apa pertanyaannya tadi salah?

"Alora tidak akan mendapatkan uang itu sekeras apapun kau bekerja, Cedric." Perkataan Aluna tiba-tiba menginterupsi mereka berdua. Alora pelan pelan melepas pelukannya. Menundukkan kepalanya dalam. Jemarinya meremas pakaian yang ia pakai.

"Apa maksud mu?" Tatapan tajam Cedric jatuh pada gadis yang tengah duduk dengan santai di kursi sofa itu. Dia sadar gadis itulah yang mengirimkan surat padanya.

Aluna tersenyum lembut penuh makna. la meletakkan cangkir teh di tangannya di atas meja di depannya. "Adikmu telah menjadi budak selama bertahun-tahun setelah dijual oleh Tuanmu itu, Cedric."

Cedric langsung menatap adiknya yang masih menunduk. "Alora, itu tidak benar, kan?" Cedric meraih bahu Alora. Meminta gadis itu untuk menatap matanya.

"Alora, tolong bilang kalau semua yang di katakan dia tidak benar. Jangan menyembunyikannya. Dia pasti mengancammu, kan? Selama ini kau hidup dengan baik kan?" Tanya Cedric menuntut jawaban dari Alora dengan hati bergetar tidak percaya.

"Maaf, Kak." Alora menunjukkan bekas segel budak di lehernya. Itu bukti paling kuat yang menjawab semua pertanyaan Cedric. Pemuda itu mundur beberapa langkah. Kepalanya kosong. Dia tercekat. Lelucon macam apa ini?

"Bohong! Tidak mungkin! Ini tidak mungkin!" teriak pemuda itu. Cedric berjongkok lalu meremas rambutnya. Telinganya berdenging amat kencang. Kepalanya sungguh pening. Napasnya memburu.

Selama ini perjuangannya sia-sia ya? Dia telah di permainkan seenaknya oleh Tuannya begitu lama. Tangannya telah kotor dan ternoda banyak darah orang-orang tidak bersalah. Dia telah di jadikan sebagai boneka. Ah, konyol. Semua perjalanan hidupnya hanyalah sebuah lelucon konyol.

Alora kembali memeluk kakaknya. Berusaha menguatkan pemuda yang dunianya telah runtuh itu.

"Aku akan membantumu balas dendam. Ah tidak, maksudku ayo bekerja sama menghancurkan orang itu." Cedric kembali menatap Aluna. Dia mengingat wajah gadis itu yang tidak mungkin mudah menghilang dari ingatannya. Seseorang yang baru-baru ini diberi hadiah oleh Tuannya. Agatha Sephia Blance.

"Lady Agatha?"

"Aluna Capella sekarang. Agatha sudah mati di penjara." Aluna mengatakan yang sebenarnya. Tapi, mana mungkin seseorang akan percaya.

"Tuan yang memerintahkan seorang ksatria untuk melakukan sesuatu kepadamu beberapa hari lalu." Aluna memang sudah menebaknya. Namun, pengakuan dari Cedric tetap membuatnya sangat marah.

[JANGAN GILA MANUSIA!! DUKE BLANCE TIDAK MENDAPATKAN AKHIR BURUK DALAM TAKDIRNYA!! ] Sistem tidak tahan lagi untuk tidak berteriak marah. Walaupun Duke Blance hanya seorang karakter pendukung, tetap saja takdirnya tidak boleh melenceng. Ini semua tidak boleh di biarkan.

Aluna menyeringai. Moodnya langsung naik ketika mendengar ujaran penuh kesal dari Sistem.

"Ternyata tebakanku benar. Kemarilah duduk di depanku. Kita harus menyusun rencana dengan cepat. Waktu kita tidak banyak."

Cedric mengangguk. Dia sudah berhasil menenangkan pikirannya walau hanya sejenak. Dia duduk di depan Aluna. Menggenggam erat jemari Alora yang duduk di samping kanannya.

•••

"Menurutmu bagaimana rencana ini, Leander? Cukup bagus bukan?" Aluna menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa. Menghela napas panjang dan memejamkan matanya lelah.

Leander berhenti menyembunyikan diri. Dia duduk di tempat Cedric duduk beberapa saat lalu. Mengamati gadis itu dan Eugene yang tengah memainkan helaian rambut Aluna.

"Cukup bagus untuk membuat orang itu turun dari posisinya sekarang. Aku hanya harus menekannya dan membuatnya mendapatkan hukuman setimpal di pengadilan kan?" Aluna mengangguk tanpa membuka matanya. Kekuasaan Leander masih di perlukan untuk menjatuhkan Duke Blance. Dia tidak bisa mengandalkan Ratu Helene yang tidak bisa ia percaya.

"Tapi, apa harus melaksanakannya secepat ini? Waktu kita masih panjang kan untuk menyusunnya lebih matang?" tanya Leander heran.

Aluna membuka matanya lalu membenarkan posisi duduknya. Dia menggeleng. "Tidak, waktunya tidak banyak. Masih ada beberapa orang yang harus hancur dalam waktu kurang dari satu bulan ini."

"Kenapa?"

"Aku akan ma-ti." Leander dan Eugene membeku seketika.

1
Putri Ana
lanjutannya thorrrr
Putri Ana
thor kok belum ada lanjutannya
Putri Ana: yaahhh usahakan yaah kak🤭
total 2 replies
Cindy
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Sandri Ratuloly
jangan lupa bintangnya~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!