Shan-xui, seorang gadis muda yang profesinya sebagai guru sejarah dan bela diri. setelah selesai menjemput ke empat muridnya di salah satu club malam, tiba-tiba dia di tabrak mobil, kondisinya sangat mengenaskan. Ketika dia terbangun, dia dibuat syok saat dia mengetahui kalau dia tidak ada di dunianya, dia berada di dunia kuno di zaman ribuan tahun yang lalu.
akankah Lin-rang menerima dunianya yang baru, dia telah memasuki tubuh seorang selir di masa kerajaan ribuan tahun yang lalu. seorang gadis muda yang begitu mengenaskan dan selalu diasingkan dari kalangan kerajaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyebalkan.
Sudah kedua kalinya selir Wei xian yang dibuat kesal seperti itu oleh Lin-rang, pertama ketika dia hendak melabrak Lin-rang di rumahnya namun situasi malah berbalik. Lin-rang yang menyerangnya dengan beberapa kalimat menusuk. sama halnya dengan sekarang, selir Wei xian yang dibuat seolah tidak percaya, dia menatap Lin-rang dengan tatapan mata yang begitu tajam seolah dia ingin menyakitinya.
"Apa kamu tidak tahu siapa aku?" tanya selir Wei xian.
Lin-rang menggelengkan kepalanya sembari mengangkat dua tangannya. "Tentu saja aku tahu siapa kamu, kamu adalah manusia makhluk hidup yang bisa dilihat dengan mata." jawab Lin-rang sembari bercanda.
Selir Wei xian begitu kesal. "Kamu tidak tahu siapa aku?" tanyanya lagi dengan suara yang menunjukkan kemarahan.
"Memangnya kamu siapa? lagi pula aku tidak mengenalmu." jawab Lin-rang.
Selir Wei xian nampak murka, dia menggenggam tangannya dengan begitu erat. "Kamu benar-benar tidak tahu diri!jangan-jangan kamu pura-pura hilang ingatan ya!" bentak selir Wei xian.
Lin-rang kembali tersenyum, setelah itu Dia mendekati selir Wei xian. Suara perdebatan yang begitu keras hingga terdengar kaisar Hei jin yang waktu itu berada di sekitar tempat selir Wei xian dan Lin-rang.
"Ada suara gaduh apa, Kasim?" tanya kaisar Hei jin.
"Entahlah yang mulia, Saya akan meminta pengawal melihatnya." jawab Kasim.
Salah satu pengawal kaisar diminta untuk melihat suara kegaduhan yang terdengar begitu keras itu.
"Selir." panggil pengawal kaisar.
Selir Wei xian menoleh menatap salah satu pengawal kaisar yang mendekatinya.
"Ada apa selir?" tanya pengawal kaisar.
Selir kemudian menunjuk ke arah Lin-rang. "Wanita tidak jauh diri ini berani menggangguku." jawab selir Wei xian.
Pengawal itu menatap Lin-rang dia melihat wajah seorang wanita yang terlihat familiar namun sedikit berbeda. "Apa yang terjadi, nona? Kenapa kamu mengganggu selir?" tanya pengawal kaisar.
Lin-rang mengangkat kedua tangannya. "Maaf pengawal tampan, aku tidak sedang mengganggu nyonyamu ini, aku cuma berjalan-jalan di sekitar sini. Tiba-tiba dia langsung datang memarahiku tanpa tahu kesalahan apa yang telah aku lakukan." jawab Lin-rang dengan nada santai.
"Dia bohong! dia mengganggu nyonyaku." sahut pelayan selir Wei xian.
"Berani sekali kamu mengganggu selir Wei xian, apa kamu mau dihukum?!" seru pengawal kaisar.
Dengan begitu santai dan tanpa rasa takut sama sekali, Lin-rang mendekati pengawal itu. "Dengarkan aku baik-baik Tuan, aku tidak sedang mengganggu majikanmu dan aku sedang tidak melakukan apapun, jika telingamu masih berfungsi maka dengarkan baik-baik. bawa pergi nyonyamu karena aku hanya jalan-jalan di sekitar tempat ini." jawabnya .setelah mengatakan itu Lin-rang langsung pergi dengan keangkuhan yang begitu luar biasa.
Ketika pergi pengawal kaisar langsung menghentikan salah satu pelayan yang tadi bersama Lin-rang. "Siapa wanita itu? kenapa dia tidak tahu sopan santun sama sekali?" tanya pengawal kaisar.
"Maaf pengawal, dia adalah tamu ibu suri." jawab pelayan yang kemudian pergi.
Pengawal kaisar nampak sedikit bingung. "Dasar wanita tidak tahu diri dan tidak punya sopan santun sama sekali, beraninya dia melakukan hal itu padaku!" teriak selir Wei xian dengan suara yang begitu keras sembari menghentak-hentakkan kakinya.
Selama ini tidak ada satu wanita pun yang berani memprovokasi selir Wei xian, pengawal kaisar yang melihat itu dia nampak menatap sosok seorang wanita yang ada bicaranya begitu angkuh, bahkan melebihi kaisar sendiri.
Setelah mengetahui hal itu pengawal kaisar kembali ke tempat kaisar, dia memberitahu kepada kaisar kalau tadi selir Wei xian sedang beradu mulut dengan seorang wanita yang tidak lain adalah tamu ibu suri.
"Jadi dia adalah gadis yang dibawa oleh ibu suri kemari?" tanya kaisar.
"Benar sekali yang mulia." jawab pengawal.
"Apakah yang mulia ibu suri bermaksud menjadikan gadis itu selir yang mulia?" tanya Kasim.
"Aku sudah capek dengan para wanita itu, aku tidak mau meladeni keinginan ibu suri." ujar kaisar yang kemudian pergi.
Di salah satu gazebo kaisar Hae jin bersantai ditemani oleh pengawal dan Kasim, dan dengan sengaja Lin-rang yang mengetahui bahwa kaisar sekarang ini ada di gazebo yang biasa dia gunakan. Dengan sengaja dia pergi ke sana bersama dengan Ming-na, pelayannya dan pengawalnya.
"Nona, sebaiknya nona jangan pergi ke sana." pelayan nampak melerai dan mencoba untuk menghentikan Lin-rang yang berjalan menuju area terlarang sang kaisar.
"Aku cuma ingin jalan-jalan di sekitar sini, lihatlah sore yang indah ini benar-benar membuat aku bahagia." jawab Lin-rang ketika melihat sosok dari kejauhan.
Lin-rang nampak tersenyum dalam hati. "Lihatlah, sebentar lagi permainan akan dimulai." ucap Lin-rang dengan lirih.
Ming-na yang mendengar itu dia nampak tersenyum. Lin-rang berteriak dengan suara yang begitu keras sembari berlarian bersama dengan Ming-na. pelayan itu malah tersenyum melihat tingkah konyol Lin-rang yang seperti anak kecil.
"Cepat kejar!" aku seru Lin-rang dengan suara yang begitu keras. Dia sengaja melakukan hal itu untuk manarik perhatian kaisar.
Sang kaisar yang sedang rebahan di gazebo nya dia mendengar suara teriakan yang begitu keras, perlahan pria itu sedikit terusik dengan suara teriakan seorang wanita yang berada di sekitar tempatnya.
"Kasim, suara siapa itu? kenapa dia berteriak dengan keras?" tanya kaisar.
Kasim terdiam. "Mungkin itu suara salah satu selir, yang mulia." jawab Kasim.
"Aku sudah bilang kan kalau tidak ada yang boleh datang ke tempat ini." ucap kaisar.
"Kalau begitu saya akan mengusirnya, yang mulia." jawab Kasim yang kemudian pergi.
Ketika Lin-rang berlarian ke sana kemari, dia sempat melihat sosok bayangan Kasim yang mendekatinya, dia menatap dengan beberapa rencana yang sudah ada di otaknya..
Bruukk..
Lin-rang menabrak Kasim, pria yang mungkin usianya sedikit tua dari kaisar itu menatapnya dengan begitu tajam. "Maaf tuan, aku tidak sengaja." ucap Lin-rang yang kemudian mengusap kepalanya.
Kasim menatap seorang wanita yang terlihat familiar namun sedikit berbeda itu. "Apa yang kamu lakukan di tempat ini?" tanya Kasim.
Ming-na buru-buru mendekat sembari menganggukkan kepalanya dan terus meminta maaf. Kasim kaisar yang bernama Kasim Wol-yun itu menatap seorang wanita yang sangat familiar. Seorang wanita muda yang selalu mengikuti selir bodoh yang sudah diusir oleh kaisar.
"Kamu, apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Kasim Wol-yun.
Ming-na mengangkat kepalanya, menatap Kasim kaisar yang benar-benar sangat dingin, tatapan matanya menatap dengan begitu tajam ke arahnya. "Maaf kasim, maafkan saudaraku, kakakku tidak sengaja melakukan itu." ucap Ming-na yang terus-menerus meminta maaf.
"Kenapa kamu meminta maaf sama dia? dia ini siapa sih?" tanya Lin-rang pura-pura.
Kasim menatap Ming-na dan Lin-rang, dia kemudian melihat Lin-rang begitu tajam. Dia sedikit meyakini kalau wanita yang ada di depannya itu adalah mantan selir kaisar.
"Siapa dia?" tanya Kasim.
"Dia nona Lin-rang, tamu dari ibu suri." jawab pelayan.
Seketika Kasim terdiam, dia menatap selir bodoh yang dahulu sering dijadikan bulan-bulanan orang-orang yang ada di kerajaan. "Nona Lin-rang?" Kasim memanggil kembali nama itu.
"Iya, memangnya kenapa? itu namaku, apakah ada yang aneh dengan namaku?" tanya Lin-rang dengan beberapa kalimat sedikit dingin. "Apakah kamu yakin kalau kamu itu adalah nona Lin-rang?" tanya Kasim kembali. Dia mencoba untuk meyakinkan dirinya.
"Ngapain sih tanya-tanya terus? dasar pria tidak berotak." jawab jawab Lin-rang yang kemudian menarik tangan Ming-na dan pergi dari tempat itu. hal itu membuat Kasim Wol-yun terdiam membeku, dia melihat sosok yang sangat berbeda namun dari segi wajah sedikit mirip namun namanya sama.
*Bersambung*
Terima kasih sudah membaca novelku, baca juga novelku yang lainnya.
*Isteri bar-bar bos mafia
*Jangan sakiti aku
*Kekasih gelap suamiku
Dan masih banyak lagi, semoga suka dengan karyaku, mohon dukungannya juga ya. Terima kasih.
