NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Sang Pramuria

Takdir Cinta Sang Pramuria

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / PSK
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: El Jasmin

Malam itu menjadi malam terburuk bagi Ranum. Sang kekasih tiba-tiba saja secara sepihak memutus jalinan asmara di saat ia tengah mengandung benih cintanya, diusir oleh sang ayah karena menanggung sebuah aib keluarga, dan juga diberhentikan dari tempatnya bekerja.

Ranum memilih untuk pergi dari kota kelahirannya. Ia bertemu dengan salah seorang pemilik warung remang-remang yang mana menjadi awal ia membenamkan diri masuk ke dalam kubangan nista dengan menjadi seorang pramuria. Sampai pada suatu masa, Ranum berjumpa dengan lelaki sholeh yang siapa sangka lelaki itu jatuh hati kepadanya.

Pantaskah seorang pramuria mendapatkan cinta suci dari seorang lelaki sholeh yang begitu sempurna? Lantas, apakah Ranum akan menerima lelaki sholeh itu di saat ia menyadari bahwa dirinya menyimpan jejak dosa dan nista? Dan bagaimana jadinya jika lelaki di masa lalu Ranum tiba-tiba hadir kembali untuk memperbaiki kesalahan yang pernah ia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Jasmin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26. Si Jago Merah

"Oke ya, kamu lebih dulu mengeksekusi warung milik Helena kemudian kos milik Ranum. Dengan begitu semua akan musnah."

Debby menganggukkan kepala mantap. "Oke Mi."

"Bagus, sekarang berangkatlah. Aku jamin kamu akan aman!" titah Laura yang begitu tidak sabar untuk mendengar sebuah kabar kehancuran warung milik pesaing bisnisnya itu.

Pukul setengah tiga dini hari, Laura memberikan sebuah instruksi kepada Debby untuk segera bergerak. Di jam-jam menjelang subuh seperti ini biasanya warung milik Helena sudah sepi oleh para pelanggan maupun para anak buah. Sehingga di jam-jam seperti ini merupakan waktu yang pas untuk melancarkan aksi.

Menggunakan pakaian serba hitam dengan masker dan penutup kepala, Debby sudah bersiap untuk melaksanakan instruksi dari Laura. Rasa benci akibat kalah saing dengan Ranum, membuat Debby begitu mudah dipengaruhi untuk melakukan rencana jahat ini. Padahal, belum pasti setelah ini keadaannya akan aman tanpa sedikitpun terendus oleh polisi.

Debby mengayunkan tungkai kaki. Dengan langkah penuh hati-hati, ia menyusuri jalanan di gang sempit ini. Kepalanya tiada henti menoleh ke kanan dan ke kiri, untuk memastikan tidak ada seorang pun yang yang melihat gerak-geriknya ini.

Dua jerigen besar berisikan bensin sudah tertenteng di tangan. Bensin inilah yang akan ia gunakan untuk membakar warung milik Helena dan juga kos milik Ranum. Dengan begitu, tidak akan ada lagi yang tersisa dari keduanya.

Tak selang lama, Debby tiba di warung milik Helena. Ia memasuki bagian belakang dapur di mana pintu di sana jarang dikunci. Setelah berhasil membuka pintu belakang, dengan gerak cepat Debby menyiram lantai dapur menggunakan bensin yang sudah ia persiapkan.

Sejenak, Debby melihat ke sekeliling. Memori otaknya memutar masa-masa di mana ia mencari uang dengan bekerja di tempat ini. Namun, rasa tidak adil yang diberikan oleh sang mami akhir-akhir ini membuatnya gelap hati untuk tega melakukan hal ini.

"Maafkan aku Mi. Kalau saja Mami tidak pilih kasih dan tetap mencarikan pelanggan untukku, pastinya hal ini tidak akan pernah terjadi. Tapi setelah kedatangan anak baru itu seakan mami lupa jika dulu keberadaanku lah yang membuat warung mami ramai oleh para pelanggan."

Debby merogoh saku celananya. Ia ambil sebuah korek dan kemudian ia nyalakan, lalu ia jatuhkan ke lantai. Dan akhirnya...

Blammmmm...

Api dengan cepat membesar membakar barang-barang yang ada di sana. Seketika itu, Debby pun meninggalkan tempat ini untuk menuju tempat berikutnya.

****

Ranum membaringkan tubuhnya di atas pembaringan. Ia menatap langit-langit kamar dengan tatapan menerawang. Entah apa yang mengganggu pikiran, hingga membuat matanya sulit terpejam.

"Tak kusangka cerita kita berakhir seperti ini Ren. Kamu yang sudah menjanjikan pernikahan denganku, tapi pada akhirnya orang lain lah yang mendampingimu duduk di pelaminan."

Ranum membuang napas kasar. Sekuat tenaga ia mencoba untuk membenci Varen, namun hati kecilnya mengatakan tak mampu. Karena bagi Ranum, Varen adalah cinta pertama yang kata orang sukar untuk dilupa.

Bagaimana bisa dilupakan begitu saja, jika dari Varen untuk kali pertama Ranum merasakan apa itu jatuh cinta? Bagaimana bisa dilupakan begitu saja jika dari Varen ia merasakan apa itu kuncup-kuncup asmara yang berbunga indah layaknya anak-anak muda yang sedang di mabuk asmara? Dan bagaimana bisa lupa jika saat ini ada darah daging Varen yang bertumbuh di dalam rahimnya?

"Nak, Ibu tidak tahu harus menjawab apa jika suatu saat nanti kamu menanyakan perihal ayahmu. Kita berdua harus kuat ya. Ibu janji akan senantiasa membuatmu bahagia."

Ranum bermonolog lirih sembari mengusap-usap perutnya yang masih rata. Entah mengapa jika ia mengusap-usap perutnya ini yang tersisa hanyalah rasa damai dan tenang semata. Ia merasa keberadaan janin dalam kandungannya ini memberikan kebahagiaan tiada tara.

Ranum bangun dari posisi tidurnya. Ia ambil lembaran-lembaran uang yang tadi siang ia ambil dari bank yang rencananya akan ia belikan logam mulia. Ia berpikir jauh lebih aman jika menyimpan aset berbentuk logam mulia daripada uang simpanan di bank.

"Hoooammmm... Sepertinya aku sudah sangat mengantuk. Lagipula pantang bagi ibu hamil untuk begadang."

Ranum kembali menuju ranjang dan ia rebahkan tubuhnya di atas pembaringan. Mencoba memejamkan mata untuk segera memeluk mimpi.

Tap... Tap... Tap...

Antara sadar dan tidak, Ranum seperti mendengar derap langkah kaki seseorang di luar kos miliknya. Langkah kaki itu semakin lama semakin terdengar jelas dan...

Pyaaarrrrr....

Krompyaaangggggg....

Blammmm...

Kaca jendela kos milik Ranum dilempar baru dari arah luar. Setelah itu sebuah obor bambu kecil dan juga jerigen berisikan bensin juga ikut dilempar hingga membakar kamar kos Ranum. Sedang Ranum yang masih dalam posisi setengah sadar, ia raih penuh kesadarannya ketika tiba-tiba rasa panas memeluk raga. Matanya terbelalak sempurna ketika melihat si jago merah mulai melalap isi kamar kosnya.

"Hah... Api!!!!"

Ranum bangkit dari posisinya. Melihat api yang kian membesar membuat wanita itu tak dapat berpikir jernih. Tak ada satupun barang yang ia bawa dan ia keluar dengan hanya memakai apa yang ada di badan.

"Aahhhh... Panas!!" teriak Ranum setelah lengannya terkena percikan api ketika berupaya membuka pintu kamar yang terkunci.

Entah mengapa dalam keadaan genting seperti ini, pintu kamar yang biasanya mudah untuk dibuka, kini mendadak sulit dibuka.

"Aaaahhhh!!!" pekik Ranum dengan perasaan sedikit lega setelah ia berhasil keluar dari dalam kamar. Betapa terkejutnya ia ketika di luar kos miliknya sudah berkumpul banyak orang di sana. Rupanya api itu semakin membesar hingga meluluhlantakkan kamar-kamar lain yang ada di sisi kanan kirinya.

Semua orang sibuk beramai-ramai mencoba memadamkan api dengan alat seadanya terlebih dahulu. Ranum menatap bangunan yang dilalap si jago merah yang ada di hadapannya ini dengan tatapan kosong. Air matanya menetes melihat api yang tidak makin padam tapi justru kian membesar. Tubuhnya terkulai lemas di antara puluhan orang yang berlalu lalang mencoba untuk memadamkan api kebakaran.

"Ranum!!!"

Di antara riuh suara orang-orang ini, terdengar suara seseorang yang memanggil nama Ranum. Si pemilik nama pun menoleh, nampak Asri berlari kecil ke arahnya.

"Kamu gak apa-apa kan Num?" tanya Asri seraya memeluk tubuh Ranum.

"As... Uang tabungaku.. Di dalam...," lirih Ranum mengingat semua aset miliknya berada di dalam kamar. Bisa ia pastikan saat ini lembaran-lembaran uang yang rencananya akan ia gunakan untuk membeli logam mulia juga ikut terbakar.

"Sssttt ... Sudah Num.. Jangan kamu pikirkan apa-apa yang ada di dalam kamar. Yang terpenting saat ini kamu selamat."

"Tabunganku As .. "

"Sudah Num... Ayo kita siap-siap ke tempat mami. Warung miliknya juga terbakar, ajak Asri."

Tubuh Ranum terhenyak. Ia lepaskan pelukannya dari tubuh Asri. Ia seka air mata yang memenuhi wajahnya.

"Apa? Warung milik mami terbakar?" tanya Ranum seakan tiada percaya akan kabar yang dibawa oleh temannya ini.

Asri menganggukkan kepala. "Betul Num. Bahkan sampai saat ini mami juga belum keluar dari dalam rumah."

"Astaga...," pekik Ranum sembari menutup bibirnya.

Pada akhirnya Ranum dan Asri melangkahkan kaki menuju kediaman Helena. Mereka seakan ingin memastikan bahwa Helena selamat dan dalam keadaan baik-baik saja.

.

.

1
El Jasmin
selamat membaca semua.. jangan lupa like, komen, share, subscribe dan rate ⭐⭐⭐⭐⭐⭐ ya. mkasih
El Jasmin
selamat membaca semua... jangan lupa like, komen, share, subscribe dan rate bintang⭐⭐⭐⭐⭐⭐ ya.. makasih
El Jasmin
selamat membaca semua. jangan like, komen, share subscribe dan rate bintang⭐⭐⭐⭐⭐ ⭐ya
El Jasmin
selamat membaca semua... jangan lupa like, share, komen, subscribe, dan rate bintang⭐⭐⭐⭐⭐⭐ya.. mkasih
suciati
iya jon.. itu anak varen alias cucumu
suciati
Pai lagi yg jadi penolong.. emang baik banget tuh orang
suciati
deby siap2 yaaa...
suciati
gpp num itung2 buat bersihin hasil kerjamu
suciati
Lisa manja ya.. awas duitmu habis dibuat foya3
suciati
adududu mir... orang suruhanmu itu salah informasi hadeehhh capek deh
suciati
jeng.. jeng.. jeng.. seruuuuu thor.. lanjut
suciati
fantasi seperti pras itu menang ada loh.. ngeri pokoknya
suciati
rasanya enak Ranum ya ren... awas rumah tangga mu bisa2 gk bahagia
linda
itu cucumu Jon. awas istrimu sdg merencanakan kejahatan yg bakal nyelakain ranum
linda
aku acungin jempol karakter Pai.. dia baik banget loh
linda
debby.. siapakah kamu pake baju oranye?? salah sendiri mau dihasut sama laura
linda
duh kasian banget kamu num... asetmu pasti udah hangus terbakar ya
linda
owalahhh ternyata Lisa itu manja ya.. hmmmm gk seperti ranum yg mandiri
linda
puas banget ya num.. bisa ngeluapin amarah.. gpp ini waktunya balas dendam
linda
gimana jon? kaget gak.. akhirnya kamu bertemu sama Ranum
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!