NovelToon NovelToon
Nama Yang Ku Selipkan Di Sepertiga Malam

Nama Yang Ku Selipkan Di Sepertiga Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: zoya zee

Nusaibah atau yang kerap di sapa Nusa itu terjebak di dalam permainannya sendiri.

seorang santriyah yang awalnya hanya ingin mempermainkan santri yang dingin,cuek dan tak tersentuh tak pernah berpacaran dan tak pernah melirik perempuan manapun

dia hanya ingin membuktikan kepada temannya bahwa semua laki-laki itu sama pada akhirnya akan bercinta dgn lawan jenisnya meskipun titelnya santri soleh

namun apa yg terjadi...malah dia sendiri yang terjebak dalam permainannya

lalu apa yang terjadi?

let's go read for my story

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zoya zee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18.Hikam uring-uringan

"Setelah mendapatkan seragam baru Regan kembali ke toilet wanita menemui Zia

"Tok tok tok Regan mengetuk bilik kamar mandi wanita sayang ini seragamnya"

"Stop panggil gue sayang Regan ucap Zia gereget"

"Udah buruan ini ambil atau kamu mau aku masuk"

"Jangan macem-macem ya udah sini in ucap Zia mengeluarkan tangannya dari pintu"

"Macem-macem gimana 1 macam aja susah banget"

Zia tak menanggapi

Lalu dia keluar dengan seragam baru nya

"Thanks ucapnya lalu hendak pergi"

Baru satu langkah Regan menarik tangan brukk Zia menimpa Regan di dinding dan Regan memeluknya

"Kamu milik aku Zia cuma milik aku"

"Apaan sih lepas gak ucap Zia menyingkirkan tangan Regan namun sangat sulit karena tenaganya kalah telak

"Nanti pulang aku antar gak ada penolakan ucapnya lalu mengacak rambut Zia dan pergi"

"Belum juga gue jawab udah pergi aja,jangan harap ya ucap Zia lalu pergi menuju kelas"

"Zi Lo gak papa gue khawatir banget sama Lo ucap Alice terlihat cemas

"Tenang aja gue bukan orang lemah life ucap Zia sambil tersenyum"

"Eh btw Lo punya seragam baru darimana Regan ya"

"Siapa lagi ucap Zia dia terlihat malas mendengar nama Regan"

"Dia kayaknya sayang banget sama Lo Zi"

"Ngga"

"Kenapa kalian gak pacaran aja padahal cocok Lo yang satu ganteng,pinter,kaya yang satu cantik,pinter,juga kaya"

"Cinta gak di nilai dari itu doang Lice udah ah jangan bahas dia males gue"

"Awas Lo jangan terlalu benci nanti ujung-ujung nya terlalu cinta ucap Alice sambil tertawa"

"Gak akan ucap Zia judes"

Bell sekolah pun berbunyi pertanda pulang

"Zi Lo bawa mobil ucap Alice"

"Ngga tadi gue males di anter supir tapi sekarang di jemput ko"

"Mau bareng gue gak"

"Gak lah gak usah nanti ngerepotin lagian rumah kita gak se arah ucap Zia sambil membereskan bukunya ke dalam tas"

"kaya sama siapa aja udah yu gak papa"

"Gak usah lice makasih paling supir gue juga udah nunggu di depan"

"Ya udah deh kalau gitu gue duluan ya bye"

Lalu Alice pun pergi meninggalkan Zia

Di koridor sekolah Zia berjalan sendiri tiba-tiba tangannya ada yang memegang

"Yuk siapa lagi kalau bukan Regan"

"Apaan sih ucap Zia hendak melepaskan pegangan Regan namun tak bisa"

"Pulang bareng aku"

"Gak mau"

"Kali ini gak ada penolakan Zia"

"Gak mau bentar lagi supir aku Dateng"

Sesampainya di parkiran Regan memberikan helm pada Zia karena hari ini dia memakai motor

"Pake"

"Gak mau"

"Mau pake sendiri atau di pake in"

"Aku nunggu supir aja"

"Liat sekolah udah sepi kamu mau nunggu supir sampai kapan"

Tiba-tiba ponsel Zia berdering

"Hallo iya pak"

"Masih lama gak"

"Ya udah gak papa pak"

"Gak bisa jemput kan udah buruan pake"ucap Regan

Dengan terpaksa Zia mengambil helm tersebut sebenarnya dia tidak enak dengan Regan karena tadi pagi telah membantunya itung-itung balas Budi lah ucapnya dalam hati

Setelah Zia menaiki motornya Regan mengalahkan mesin"

"Pegangan"

"Gak"

"Keras kepala pegangan kalau gak mau jatuh"

"Gak mau cari kesempatan banget deh"

"Ya udah lalu Regan menarik gas nya secara tiba-tiba hampir saja Zia kejengkang kebelakang

"Pelan-pelan dong nanti gue jatuh ucap Zia sambil mencubit pinggang Regan"

"Aw lagian dari tadi di bilangin gak nurut"

Lalu Zia dan Regan pun pergi meninggalkan halaman sekolah

Sementara itu di pesantren

Hikam terlihat uring-uringan entah apa yang dia rasakan ketika sedang menghapal dia teringat akan Nusa di Kobong pun dia terlihat marah-marah tidak jelas cuma karena kakinya ke injek sedikit dia langsung marah.

"Makanya kalau jalan pake mata ucap Hikam terlihat jelas wajahnya sedang emosi"

"Ma-maaf KA a-aku gak sengaja"ucap anak yang gak sengaja menginjak kaki Hikam

Tiba-tiba Hadi muncul menyuruh ana tersebut pergi dengan bahasa isyarat

"Heh mau kemana kamu ucap Hikam melihat anak yang tadi di marahi pergi begitu saja

"Udahlah kam lagian dia tadi gak sengaja gue liat ko"

"Kaki gue sakit di"

"Kaki atau hati yang sakit??

Hikam pun menatap nyalang Hadi

"Hehe sorry becanda Kam..lagian Lo dari tadi kenapa sih marah-marah gak jelas gitu Lo pasti kepikiran Nusa ya"ucap Hadi sambil menarik turunkan alisnya

"Apaan sih gak ada hubungannya sama dia"

"Lo khawatir kan kam".

"Ngapain gue khawatir lagian dia bukan siapa-siapa gue ucapnya gengsi

Padahal tak bisa di pungkiri ada rasa khawatir yang di rasakan takut terjadi sesuatu dengan Nusa entah perasaan macam apa ini

"Hati-hati di ambil ka Deva keliatannya ka Deva juga suka sama Nusa"

"Ambil aja gue gak tertarik ucapnya"

"Beneran gak usah gengsi gitu dong kalau suka mah bilang aja ucap Hadi cekikikan dia suka sekali melihat wajah Hikam yang tertekan".

"Siapa juga yang gengsi"

Tiba-tiba Hari teman sekelasnya datang menghampiri Hikam dan Hadi yang sedang mengobrol

"Kam,di,di panggil ka Deva di suruh ke kantor pusat sekarang juga"

"Oh oke kita kesana sekarang ucap Hadi"

"Ya udah jangan lama ya kata ka Deva sekarang juga"

"Sip ucap Hadi"

"Ngapain tuh bapak keamanan manggil kita Kam"

"Lo aja yang nyamperin gue males".

"Eits gak bisa yang di panggil kita berdua udah yu ucap Hadi sambil menarik Hikam yang ogah-ogahan

Sesampainya di depan pintu kantor pusat

"Tok tok tok Assalamualaikum ucap Hadi"

"Waalaikumsalam masuk di ucap orang di dalam"

Lalu Hadi dan Hikam pun masuk dan duduk di kursi yang telah di sediakan di kantor pusat

"Dev ini Hikam dan Hadi udah datang ucap Ka Ahmad yang merupakan Rois di kantor pusat

Tak lama Deva menghampiri mereka berdua di barengi ka Ahmad yang sudah duduk duluan di sana

"Maaf Kaka mengganggu waktu kalian sebentar ucap Deva ini Kaka mau tau kronologisnya bagaimana kalian bisa menemukan Nusa"

Hikam tampak cuek tak menampilkan wajah senyum sedikitpun ia terlihat tak suka terhadap Deva karena melarangnya ikut ke rumah sakit dan Deva terlihat tertarik terhadap Nusa

"Kam ucap Hadi menyenggol lengan Hikam"

"Udah Lo aja yang jelasin ucap Hikam"

Lalu Hadi pun menghela nafas melihat sikap Hikam yang tak seperti biasanya

"Jadi gini KA kami kan di suruh ngambil tangga oleh Kaka kantor di gudang tersebut, ketika kita mau membukanya ko susah biasanya kan gudang itu tidak di kunci, kebetulan ka Arul lewat kita menanyakan kuncinya barangkali ada di kantor pusat,kata ka Arul gudang itu memang gak ada kuncinya kalau susah di suruh di dobrak aja takutnya ada yang rusak sama pegangan pintu nya.Lalu saya dan Hikam pun mendobrak nya kita ber2 sangat kaget ketika pintu terbuka tiba-tiba seorang wanita tertidur pas kita cek ternyata itu Nusa lalu Hikam pun menjaga Nusa dan saya mencari bantuan jelas Hadi"

"Oh seperti itu ucap Ahmad jadi ketika kalian menemukannya keadaan Nusa sudah pingsan?

"Betul ka"

1
Mack Werz
Mantap, pasti direkomendasikan ke teman-teman👍
Fhrandika: terima kasih Kaka
total 1 replies
Scar
Baca cerita ini jadi penghilang suntukku setiap hari
Fhrandika: terima kasih Kaka...saya masih pemula mohon maaf apabila masih banyak kekurangan 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!