Pernikahan Yang Di Takdirkan

Jenna menatap foto yang Zavey maksud, benar memang ada dirinya di belakang, Jenna tersenyum tipis menatap foto itu, bagaimana bisa dia semanis ini? Tunggu kalau begitu artinya Zavey sudah menyukainya sebelumnya?

“Aku ingin sekali bertanya, tapi dia sudah berangkat ke kantor.”

Gumam Jenna, tak lama terdengar deringan ponselnya membuat Jenna segera beranjak dari sofa lalu meraih ponselnya diatas ranjang.

“Aku mengirimkan sesuatu untukmu di bawah, keluar dan lihatlah.”

Ucap Zavey, mendengar itu Jenna sontak keluar dari kamarnya menuju ruang tamu, benar saja terlihat bik Surti tengah memegang sebuah kotak di tangan nya, Jenna segera bergegas menghampiri bik Surti.

“Katanya dari tuan Zavey, nona Jenna.”

Ucap Surti seraya menyerahkan kotak itu pada Jenna, Jenna tersenyum mengangguk kemudian membawa kotak itu ke dalam kamar, ia kemudian membukanya, matanya berbinar melihat dress hitam yang ada di kotak itu.

“Indah sekali.”

Gumam Jenna lalu berdiri di depan cermin, ia mencoba dress itu di tubuhnya, tapi kenapa Zavey mendadak mengirimkan pakaian untuknya? Jenna kemudian meraih ponselnya, lalu kembali menghubungi Zavey.

“Sudah terima barangnya? Bagaimana? Kamu suka?”

Tanya Zavey, Jenna mengiyakannya dengan sangat senang.

“Suka, tapi kenapa mengirim ini?”

Tanya Jenna.

“Setelah aku pulang kita akan makan malam di luar, jadi kamu harus memakai nya.”

Ucap Zavey, Jenna tersenyum mendengar itu, ini kali pertama mereka makan malam di luar, tentu ia merasa sangat senang, Jenna memutuskan sambungan telepon nya lantaran Zavey harus kembali bekerja.

Tak lama bik Surti mengetuk pintu kamar Jenna memberitahu wanita itu jika kedua temannya sudah datang, Jenna pun bergegas keluar untuk menemui temannya di ruang tamu, namun langkah Jenna justru membuat kedua teman nya merasa khawatir.

“Jenna, kau baik baik saja? Kenapa langkahmu begitu?”

Tanya Airin khawatir, mendengar itu Jenna tentu merasa panik, tidak mungkin ia memberitahu kedua teman nya jika dia dan Zavey sudah..

Namun belum sempat Jenna mencari alasan, namun Clara dengan isi kepalanya yang brilian sudah menjawab pertanyaan Airin.

“Kau sudah hohahohe dengan Zavey ya?”

Jleb!

Jenna menatap terkejut setelah mendengar ucapan Clara, kenapa dia bisa menebaknya? Apa wanita ini sudah berpengalaman? Tapi dia masih belum menikah, Airin yang mendengar ucapan Clara sontak menutup mulutnya.

“Sepertinya pemikiran kita sama.”

Ucap Airin yang nyatanya juga berpikiran yang sama dengan Clara, Jenna tentu saja merasa terpojok oleh kedua teman nya itu, ia tak bisa mengelak lagi dan hanya bisa tersenyum malu seraya menutup wajahnya, hal itu membuat kedua temannya berteriak histeris lalu melompat kegirangan.

“Benarkah? Bagaimana bisa? Maksudku…ah apa yang ku bicarakan, tentu saja bisa karena kalian sudah menikah.”

Ucap Airin menepuk kepalanya, entah apa yang ia bicarakan lantaran merasa terlalu senang, Jenna hanya bisa tersenyum bahkan ketika Clara memintanya untuk menceritakan secara detail.

Sedangkan Zavey di kantornya tengah menatap layar ponselnya, pria itu mengerutkan keningnya melihat kedua teman istrinya itu melompat kegirangan, entah apa yang sedang mereka bicarakan hingga membuat kedua wanita itu terlihat sangat bahagia.

“Apa mereka mau menang lotre? Kenapa terlihat sangat senang?”

Gumam Zavey, ia sengaja memasang CCTV dirumah nya setelah kejadian mama mertuanya menyakiti Jenna lantaran tak ingin hal itu terulang kedua kalinya, Namun seketika perhatiannya teralih begitu seseorang menghubunginya.

“Sepertinya mereka bertengkar, Kevin terlihat keluar dari apartemen dengan amarah.”

“Cobalah untuk mencari tahu keadaan Lysandra, jika terjadi sesuatu padanya segera laporkan.”

Ucap Zavey lalu memutuskan sambungan telepon, ya pria itu berbohong pada Jenna, nyatanya ia tahu tentang semua yang terjadi pada Lysandra sejak wanita itu kabur di hari pernikahan.

POV ZAVEY\~

Ketika Zavey hendak memasuki gedung, tanpa sengaja ia melihat seorang wanita tengah mengendap endap keluar dari gedung menggunakan penutup kepala, Zavey tentu saja merasa tak asing dengan wanita itu membuatnya mengikuti wanita itu diam diam.

“Lysandra.”

Gumam Zavey begitu memastikan jika wanita yang kabur itu adalah Lysandra, namun alih alih menghentikan nya, Zavey justru kembali ke dalam gedung lalu meminta seseorang untuk mengikuti Lysandra secara diam diam.

Begitu tiba di dalam gedung terlihat semua keluarga tengah panik lantaran Lysandra tidak bisa di temukan, lalu tak lama Jenna keluar dari ruangan Lysandra dengan sepucuk surat, Livy segera merampas surat itu dari tangan Jenna lalu membacakan isinya.

“Bagaimana ini? Para tamu sudah datang, tidak mungkin pernikahan ini dibatalkan.”

Ucap Jayden pada Thomas dan Livy, Sedangkan Zavey menatap Jenna yang terlihat sangat tegang, ia juga terus menerus mengepal tangan nya seolah olah menyembunyikan sesuatu di telapak tangan nya.

“Bagaimana jika Jenna menggantikan Lysandra untuk hari ini? Yang terpenting para tamu tidak menyadari jika pengantin wanita nya tidak ada di sini kan?”

Ucap Livy membuat semua orang sedikit terkejut, terutama Jenna, ia tak menyangka jika mamanya akan mengatakan itu, semua orang setuju dengan usulan Livy, terutama Zavey meskipun ia tak menunjukkan raut wajah senangnya namun ia benar benar sangat senang.

“Baiklah, semua menjadi lebih mudah sekarang, aku akan melindungi mulai saat ini.”

Gumam Zavey ketika Jenna naik ke altar dengan gaun pengantin, malam pun tiba ketika semua orang tengah berdiskusi dengan apa yang akan dilakukan setelah pernikahan ini, di saat yang bersamaan Zavey mendapat kabar jika Lysandra mendatangi sebuah apartemen.

“Begini saja, untuk sekarang Jenna akan menggantikan posisi Lysandra untuk sementara sampai Lysandra di temukan, bagaimana?”

Ucap Livy masih berharap putri sulungnya menjadi menantu Aelfdene, sedangkan Zavey yang mendengar itu merasa kesal, ia hanya tersenyum tipis mendengar pernyataan wanits yang seumuran dengan mama nya itu.

“Masih berharap aku menerima putri nya yang kabur itu?”

Zavey membatin, nyatanya wanita itu masih belum berubah, ia masih saja membeda bedakan Jenna dan Lysandra, Zavey melirik kearah Jenna yang hanya diam, sesekali Jenna menyeka air matanya sebelum terjatuh membasahi pipi.

“Rasanya ingin sekali mengusap air matamu dengan tanganku sendiri, kamu sudah banyak menderita selama ini, Jennaira Elvern.”

Zavey membatin lalu meneguk habis wine di gelasnya.

“Dan kamu nyonya Livy, akan ku pastikan kamu hancur karena ulah putri kesayanganmu sendiri.”

\~

Zavey menatap foto pernikahan nya diatas meja meskipun wajah Jenna tertutup namun ia bisa melihat kecantikan istrinya itu, tak lama ia pun mengeluarkan buku nikah miliknya dari dalam laci, tertulis disana namanya dan juga Jenna.

“Bukan Lysandra, tapi Jenna yang akan menjadi istriku sampai kapanpun.”

Gumamnya tersenyum, ia sudah mengganti nama yang seharusnya nama Lysandra menjadi nama Jenna tentu hal itu ia lakukan tanpa sepengetahuan keluarganya dan keluarga Jenna bahkan Jenna sendiri tidak tahu jika namanya yang tercantum di buku nikah.